Keragaman kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia akibat dari pengaruh iklim dan cuaca

JAKARTA, investor.id – Perubahan iklim yang memburuk ternyata akan banyak berdampak pada sumber daya alam termasuk pada kegiatan ekonomi di Indonesia. Hal ini sebenarnya salah satu dari sekian banyak dampak lingkungan hidup yang bisa terjadi pada korporasi dan sebaliknya juga timbul karena adanya kegiatan korporasi itu sendiri.

Hal itu dikatakan Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Industri dan Perdagangan Internasional, Laksmi Dhewanthi dalam webinar "Membangun Bisnis Korporasi yang Berkelanjutan dengan ESG" yang diselenggarakan oleh Beritasatu Media Holdings pada Senin (29/3/2021).

Webinar ini merupakan kerjasama antara Majalah Investor dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Bumi Global Karbon dan didukung oleh PT BNI (Persero) Tbk, PT Astra International Tbk, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia , dan PT BCA Tbk.

Laksmi Dhewanthi mengatakan saat ini kenaikan suhu global kurang lebih 1.0 derajat celcius sejak masa pra-industri. Dengan kondisi tersebut, kenaikan suhu diperkirakan akan mencapai 1,5 derajat celcius antara tahun 2030 dan 2052. Sudah terlihat konsekuensi kenaikan suhu yakni bencana bagi manusia, alam dan mata pencaharian.

“Risiko perubahan iklim dan potensi pengurangan risiko kalau naik, maka yang terjadi kegagalan panen, banjir, kerusakan infrastruktur, dan banyak hal lainnya,” ucap dia.

Kegagalan dalam mitigasi akan menyebabkan kesulitan dalam mengelola risiko dan memerlukan aksi adaptasi yang lebih besar. Indonesia dengan karakteristik lokasi geografisnya rentan terhadap perubahan iklim yang Indonesia sendiri harus punya ketahanan agar bisa melaksanakan adaptasi.

Diakui dampak perubahan iklim pada 2021 yang baru-baru ini terjadi seperti banjir, tanah longsor, kekeringan dan lainnya, berdampak pada ekonomi yang bisa menghilangkan finansial jangka panjang. Ada banyak kerugian yang ditanggung kalau tidak menjalankan jalani prinsip-prinsip tata kelola, lingkungan hidup dan keberlanjutan.

“Kalau kita memilih untuk tidak melakukan apa-apa, maka dampaknya semakin besar berkali-kali lipat di masa yang akan datang. Environmental Social Governance (ESG) menjadi opsi atau solusi untuk menghindari implikasi dampak buruk pada ekonomi,” jelasnya.

Menurutnya penerapan ESG harus dilakukan semua korporasi termasuk sektor keuangan sebagai penggunaan ukuran keberhasilan dan pembiayaan. Pergerakan atau perubahan yang terjadi di pasar atau dunia usaha dan berbagai macam industri serta pelaku ekonomi, saat ini disertai perubahan paradigma kebijakan regulasi oleh pemerintah, karena pada dasarnya ekonomi itu ada supply dan ada demand.

Saat ada demand, lanjut Laksmi, masyarakat sudah mulai sadar dan peduli upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup termasuk korporasi, sehingga tuntutan pun semakin tinggi. Misalnya terkait kebersihan dalam kualitas air dan udara yang lebih baik.

“Jadi sebenanrya dampak dari perubahan iklim itu sebagai salah satu risiko kita melihat sesuatu yang di luar korporasi. Kita tidak punya alasan lagi bahwa perubahan iklim itu berdampak pada kepentingan semua, termasuk kontribusi nasional kita untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,” ungkap dia.

5 sektor utama yang akan menjadi fokus pengurangan emisi gas rumah kaca yakni energi, kehutanan, pertanian, limbah atau sampah dan industrial processes and product use (IPPU).

Untuk itu Indonesia tidak mengubah angka target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29% sampai dengan 41% pada tahun 2030 (sesuai dan sejalan dengan hasil elaborasi dalam road map NDC Mitigasi). Dalam perizinan berusaha menegaskan izin lingkungan tidak dihilangkan, namun tujuan dan fungsinya diintegrasikan ke dalam perizinan berusaha.

Saat ini Kementerian Lingkungan Hidup tengah menyiapkan peraturan presiden tentang instrumen nilai ekonomi karbon (NEK) untuk mengelola kebutuhan dan harapan publik. Tujuannya memberikan opsi insentif bagi para pemangku kepentingan yang berperilaku baik, khususnya dalam pengendalian perubahan iklim. Selain itu juga memberikan landasan hukum bagi penerapan instrumen pendanaan lingkungan hidup yang inovasi.

Editor : Happy Amanda Amalia ()

Sarah Nafisah Jumat, 8 Januari 2021 | 11:00 WIB

Keragaman kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia (Photo by Quang Nguyen Vinh from Pexels)

Bobo.id - Teman-teman pernah mendengar tentang keragaman kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia?

Kalau belum, coba simak penjelasannya berikut ini, ya.

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan yang berlimpah. Salah satu yang paling terlihat adalah sumber daya alamnya.

Sumber daya alam yang tersedia di negara kita ada banyak sekali, lo. Hal itu juga dipengaruhi karena Indonesia adalah negara kepulauan.

Baca Juga: Masyarakat Ekonomi ASEAN 'MEA', Inilah Tujuan Dibentuk, Pilar, dan Karakteristiknya

Negara kepulauan membuat kita punya sumber daya alam yang berlimpah baik di daratan maupun perairan.

Nah, hal inilah yang membuat Indonesia memiliki sumber daya alam yang mumpuni dan bisa dimanfaatkan sebagai kegiatan ekonomi.

Misalnya kegiatan ekonomi di bidang pertanian, perternakan, perikanan, dan kehutanan.

Jika bisa memanfaatkan sumber daya alam dengan tepat, maka perekonomian masyarakat dan juga negara pun akan maju.

Sekarang kita lihat penjelasan lengkap mengenai keragaman kegiatan ekonimi masyarakat Indonesia, yuk!

Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Sektor Pertanian di Indonesia Harus Dibangun agar Lebih Maju

Page 2

Page 3

Photo by Quang Nguyen Vinh from Pexels

Keragaman kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia

Bobo.id - Teman-teman pernah mendengar tentang keragaman kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia?

Kalau belum, coba simak penjelasannya berikut ini, ya.

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan yang berlimpah. Salah satu yang paling terlihat adalah sumber daya alamnya.

Sumber daya alam yang tersedia di negara kita ada banyak sekali, lo. Hal itu juga dipengaruhi karena Indonesia adalah negara kepulauan.

Baca Juga: Masyarakat Ekonomi ASEAN 'MEA', Inilah Tujuan Dibentuk, Pilar, dan Karakteristiknya

Negara kepulauan membuat kita punya sumber daya alam yang berlimpah baik di daratan maupun perairan.

Nah, hal inilah yang membuat Indonesia memiliki sumber daya alam yang mumpuni dan bisa dimanfaatkan sebagai kegiatan ekonomi.

Misalnya kegiatan ekonomi di bidang pertanian, perternakan, perikanan, dan kehutanan.

Jika bisa memanfaatkan sumber daya alam dengan tepat, maka perekonomian masyarakat dan juga negara pun akan maju.

Sekarang kita lihat penjelasan lengkap mengenai keragaman kegiatan ekonimi masyarakat Indonesia, yuk!

Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Sektor Pertanian di Indonesia Harus Dibangun agar Lebih Maju

Lihat Foto

Dok. Balai Karantina Pertanian Belawan

Suasana panen teh di Kebun Teh Bah Butong di Sidamanik, Simalungun. Balai Karantina Pertanian Belawan, Kementrian Pertanian RI mencatat hingga semester I/2020, sebanyak 461 ton teh (Camellia sinensis) senilai Rp 10,4 miliar menembus pasar ekspor ke 9 negara.

KOMPAS.com - Letak Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa membuatnya memiliki iklim tropis. Hal ini karena Indonesia dilalui oleh angin muson barat dan angin muson timur. 

Iklim tropis yang ada di Indonesia memberikan dampak positif bagi kegiatan ekonomi masyarakat. Beberapa keunggulan dari iklim tropis adalah: 

  • Adanya hujan yang cukup 
  • Kondisi suhu yang normal, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin
  • Adanya musim hujan dan kemarau

Manfaat bagi petani dan nelayan 

Dikutip dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, daerah tropis tidak ada perubahan yang signifikan antara musim dingin dan panas. Sehingga masyarakat tetap dapat melakukan kegiatan ekonomi sepanjang tahun dengan prediksi waktu yang tepat. 

Misalnya, pada musim hujan yang terjadi pada bulan Oktober hingga Maret petani mulai mengerjakan lahan untuk bercocok tanam. Sementara nelayan mengurangi kegiatan melaut karena biasanya musim hujan sering terjadi cuaca buruk atau gelombang laut. 

Baca juga: Jenis Iklim yang Memengaruhi Iklim di Indonesia

Pada musim kemarau yang terjadi pada April hingga September, sebagian petani akan membiarkan lahannya tidak ditanami karena pasokan air tidak anyak. Sementara nelayan dapat mencari ikan di laut tanpa banyak terganggu cuaca buruk. 

Dalam buku Metode Klasifikasi Iklim di Indonesia (2019) karya Ariffin, dengan memiliki musim penghujan dan kemarau, Indonesia memiliki tanah yang subur. Kondisi ini membuat sebagain besar masyarakat Indonesia bekerja sebagai petani. 

Perencanaan kontruksi bangunan 

Tak hanya memberikan manfaat bagi perekonomian, iklim juga memengaruhi situasi sosial, budaya, politik, dan keamanan. Manfaat yang diperoleh dari mengetahui kondisi iklim suatu daerah yaitu sebagai dasar perencanaan kontruksi bangunan.

Contohnya pada daerah yang memiliki curah hujan tinggi, maka atap rumah akan dibuat lebih curam.

Sehingga memperlancar aliran air hujan ke bawah. Dengan mengetahui kondisi unsur-unsur iklim dapat merancang kontruksi bangunan pengendali banjir atau angin.

Baca juga: Mengenal Jenis Iklim Organisasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA