Gastritis merupakan penyakit pada lambung yang terjadi akibat peradangan dinding lambung. Pada dinding lambung atau lapisan mukosa lambung ini terdapat kelenjer yang menghasilkan asam lambung dan enzim pencernaan yang bernama pepsin. Untuk Melindungi Lapisan Mukosa Lambung dari kerusakan yang diakibatkan asam lambung, dinding lambung dilapisi oleh lendir (mukus) yang tebal. Apabila Mukus rusak, dinding rentan mengalami peradangan. Gastritis ada dua jenis Gastritis akut dan Gastritis kronis. Show Gejala Gastritis akut, Peradangan pada lapisan lambung terjadi secara tiba-tiba. Gastritis akut akan menyebabkan nyeri ulu hati yang hebat, namun hanya bersifat sementara. Sedangkan Gejala Gastritis kronis Peradangan di lapisan lambung terjadi secara perlahan dan dalam waktu yang lama. Nyeri yang ditimbulkan oleh gastritis kronis merupakan nyeri yang lebih ringan dibandingkan dengan gastritis akut, namun terjadi dalam waktu yang lebih lama dan muncul lebih sering. Gejala Gastritis pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Nyeri yang terasa panas dan perih di perut bagian uluhati. 2. Perut kembung. 3. Cegukan. 4. Mual. 5. Muntah. 6. Hilang nafsu makan. 7. Cepat merasa kenyang saat makan. 8. Buang air besar dengan tinja berwarna hitam. 9. Muntah darah. Berikut Penjelasan Penyebab dan Faktor terjadinya Gastritis : Penyebab : 1. Stress 2. Alkohol dan rokok 3. Obat-obatan anti inflamasi non-streroid seperti aspirin 4. Makanan merangsang (pedas, panas, asam/alkali kuat) 5. Infeksi bakteri Helicobacter Pylori Faktor Peningkat Resiko : 1. Penyakit Crohn. 2. Infeksi virus. 3. Kebiasaan merokok. 4. Infeksi parasit. 5. Refluks empedu. 6. Gagal ginjal. 7. Penggunaan kokain. 8. Menelan zat yang bersifat korosif dan dapat merusak dinding lambung, misalnya obat pembasmi hama. Pengobatan Gastritis yang diberikan kepada pasien oleh dokter, tergantung kepada penyebab dan kondisi yang memengaruhi terjadinya gastritis. Untuk mengobati gastritis dan meredakan gejala-gejala yang ditimbulkan, dokter dapat memberikan obat-obatan berupa : Asam lambung naik merupakan salah satu gangguan sistem pencernaan yang cukup sering terjadi. Hal pertama yang biasanya dikeluhkan para penderitanya adalah rasa nyeri pada ulu hati. Tidak heran jika nyeri ulu hati kemudian sering dikaitkan dengan asam lambung naik. Tapi, apakah nyeri ulu hati hanya disebabkan asam lambung naik?Sebagian besar nyeri ulu hati memang disebabkan asam lambung naik. Bahkan, rasa nyeri ini akan makin memburuk saat penderitanya sedang mengonsumsi makanan. Namun faktanya, ternyata nyeri ulu hati tidak hanya disebabkan oleh asam lambung naik, melainkan juga karena beberapa penyakit lainnya.
Asam Lambung dan Ulu Hati Asam lambung naik atau dalam bahasa medisnya disebut gastroesphageal reflux disease (GERD) sendiri merupakan penyakit yang disebabkan naiknya asam lambung dari lambung ke kerongkongan (esofagus). Jika terjadi secara kronis, asam lambung bisa berbahaya karena dapat menyebabkan iritasi dan infeksi pada kerongkongan. Bagi para penderita asam lambung, biasanya mereka akan mengalami nyeri ulu hati selama satu sampai dua jam. Akan tetapi, rupanya asam lambung tidak hanya membuat Anda merasakan nyeri ulu hati. Ada beberapa gejala lainnya yang juga mungkin Anda rasakan, seperti:
Heartburn merupakan kondisi di mana Anda merasakan sensasi terbakar pada dada. Bahkan, dalam kasus terburuk, rasa terbakar tersebut bisa dirasakan sampai ke kerongkongan. Hindari berbaring saat mengalami heartburn. Saat heartburn menyerang, tarik napas dan buang secara perlahan untuk mengatasinya.
Gejala mual dan muntah terjadi akibat meningkatnya produksi asam lambung. Jika saat asam lambung naik Anda merasakan mual, hindari konsumsi makanan berlemak dan berminyak. Hindari juga minuman yang mengandung gas seperti soda untuk mencegah asam lambung semakin naik.
Asam lambung yang naik hingga ke kerongkongan dalam jangka waktu lama juga bisa menyebabkan suara serak. Hal ini disebabkan iritasi yang juga terjadi pada tenggorokan dan pita suara.
Penyakit asam lambung yang sudah parah dapat membuat asam lambung naik sampai ke mulut. Terkadang, sisa makanan juga ikut naik bersama asam lambung. Akibatnya, penderita dapat merasakan rasa asam dan pahit pada mulut.
Meredam dan Menangani Nyeri Ulu Hati Untuk meredam rasa sakit karena nyeri ulu hati, para penderita bisa menghindari makanan yang memicunya, seperti makanan pedas, cokelat, minuman bersoda, bawang, buah-buahan dengan sitrus tinggi, makan terlalu banyak, dan makanan berlemak. Sementara untuk penanganannya sendiri, bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter tentang keluhan yang Anda rasakan. Setelah dokter mencatat dan menganalisis, barulah Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Selain itu, menjaga berat badan tetap ideal juga bisa menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk mencegah nyeri ulu hati. Berat badan yang berlebih akan meningkatkan tekanan pada abdomen dan mendorong perut ke atas. Hal inilah yang pada akhirnya akan menyebabkan asam lambung naik ke esofagus. Hindari juga posisi berbaring langsung setelah makan. Jika Anda memang ingin berbaring, paling tidak beri jeda sekitar tiga jam setelah makan. Kebanyakan gejala asam lambung naik memang menyebabkan rasa tidak enak, terutama nyeri ulu hati. Jika gejala nyeri ulu hati sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan sesuai. Sebab, penyebab nyeri ulu hati belum tentu karena asam lambung naik.
|