Kenapa ulu hati terasa panas dan perih

Ilustrasi. Sakit ulu hati umumnya juga disertai rasa panas seperti terbakar pada dada dan perut mulas. Beriku penyebab sakit ulu hati dan cara mengatasinya. (iStock/Sinenkiy)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sakit ulu hati atau dikenal dengan istilah heartburn, merupakan rasa tidak nyaman yang muncul di area tengah sekitar dada bagian perut atas.

Penyebab sakit ulu hati umumnya karena faktor makanan atau obat-obatan tertentu yang dikonsumsi bebas secara berlebihan tanpa resep dokter.

Lihat Juga :

Kenapa ulu hati terasa panas dan perih

Sama-sama Nyeri pada Bagian Perut, Kenali Beda Maag dan GERD

Kondisi heartburn juga akan memberi reaksi mulas disertai rasa panas seperti dada terbakar hingga menusuk ke tulang dada bagian belakang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, rasa nyeri tersebut dapat memburuk ketika Anda berbaring atau membungkuk, sehingga timbul rasa pahit dan asam di mulut.

Penyebab Sakit Ulu Hati

Kenapa ulu hati terasa panas dan perih
Beragam penyebab sakit ulu hati, salah satunya adalah makan makanan pedas. (Getty Images/iStockphoto/Doucefleur)

Dilansir Mayo Clinic, di bawah ini terdapat beberapa penyebab umum yang dapat memengaruhi timbulnya sakit di ulu hati.

1. Makanan pedas

Makanan pedas bercampur rasa asam kerap menjadi sumber masalah utama nyeri pada bagian ulu hati.

Ketika mengonsumsi makanan pedas, saluran cerna akan mengalami peradangan serta menimbulkan iritasi sehingga produksi asam lambung meningkat.

Apabila tidak segera dihentikan, konsumsi makanan pedas juga berpotensi menyebabkan tukak usus hingga konstipasi atau sembelit.

2. Rokok dan alkohol

Kebiasaan merokok secara berlebihan juga meningkatkan risiko sakit ulu hati karena zat beracun nikotin di dalamnya dapat terserap tubuh dan masuk ke area lambung.

Begitu juga dengan minuman tinggi alkohol biasanya mengandung banyak bahan kimia dan dapat mengiritasi kerongkongan.

Selain itu, ketika alkohol masuk ke dalam lambung bisa meningkatkan produksi asam sehingga jaringan di sekitarnya melemah lalu memicu gerd.

3. Infeksi bakteri

Kenapa ulu hati terasa panas dan perih
Ilustrasi. Salah satu penyebab sakit ulu hati adalah infeksi bakteri yang diakibatkan kontaminasi dari makanan yang tidak matang (iStockphoto/Tharakorn)

Penyebab sakit ulu hati selanjutnya bisa dikarenakan oleh infeksi bakteri helicobacter pylori yang hidup dalam lambung.

Bakteri tersebut dapat ditemukan dalam makanan terkontaminasi atau minuman yang dimasak tidak matang.

Tidak hanya menyebabkan sakit ulu hati, infeksi bakteri tersebut dapat menyebabkan penyakit saluran pencernaan hingga gastritis atau maag kronis.

4. Stres

Stres dan rasa cemas sama-sama bisa menimbulkan heartburn, mual, dan sakit perut dalam waktu bersamaan.

Ketika Anda merasa tertekan, tubuh akan bekerja lebih keras. Seperti jantung berdenyut kencang, otot tegang, serta tekanan darah naik.

Apabila semua organ dipaksa bekerja ekstrem, nantinya memengaruhi tekanan pada pencernaan sehingga kadar asam lambung ikut meningkat.

5. Obat-obatan anti-inflamasi

Kenapa ulu hati terasa panas dan perih
Ilustrasi. Konsumsi obat-obatan tertentu seperti anti-nyeri juga dapat menjadi penyebab sakit ulu hati. (Pixabay/PublicDomainPictures)

Obat-obatan anti-inflamasi nonsteroid seperti aspirin cukup efektif mengatasi rasa nyeri hingga peradangan.

Jenis obat tersebut jika dikonsumsi berlebih memiliki dampak terhadap produksi asam lambung penyebab refluks asam. Selain itu, aspirin ini akan menghambat sintesis dari prostaglandin yang memicu perdarahan saluran cerna.

Lihat Juga :

Kenapa ulu hati terasa panas dan perih

7 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Asam Lambung

Cara Mengatasi Sakit Ulu Hati

Pengobatan ketika mengalami sakit ulu hati biasanya dapat diatasi dengan konsumsi obat-obatan antasida, untuk membantu menetralkan asam lambung.

Meski efektif meredakan nyeri secara cepat, antasida tidak bisa menyembuhkan kerongkongan yang rusak akibat asam lambung.

Berbeda kasus jika penyebab sakit ulu hati didasarkan oleh penyakit penyerta maka sebaiknya segera dirujuk ke dokter dan jangan konsumsi sembarang obat.

“Dispepsia adalah rasa tidak nyaman di perut bagian atas karena naiknya asam lambung atau maag. Gejalanya meliputi sensasi terbakar hingga mual di bagian lambung.”

Halodoc, Jakarta - Pernah merasa nyeri pada bagian ulu hati setelah makan? Kalau tidak, bagaimana dengan ketidaknyaman pada perut bagian atas? Nah, keluhan-keluhan tersebut dapat menjadi tanda sindrom dispepsia pada tubuh. Jangan keliru, dispepsia ini berbeda dengan maag atau heartburn, lho.

Seseorang yang mengidap dispepsia mengalami sekumpulan gejala yang menimbulkan ketidaknyaman pada perut bagian atas. Contoh gejala yang umum dialami pengidapnya biasanya sakit perut dan kembung. Untungnya, dispepsia bukan kondisi kesehatan yang serius. Namun, jangan menganggap remeh penyakit ini, karena bisa menimbulkan penyakit pencernaan yang lebih parah.

Lantas, gejala apa yang dapat dialami pengidap dispepsia selain nyeri ulu hati?

Sensasi Terbakar hingga Mual

Sindrom dispepsia ini biasanya lebih sering dirasakan pada saat makan atau setelah makan. Tetapi, rasa ketidaknyamanannya bisa timbul dan terasa sejak sebelum makan. Ketika menjelang waktu makan, lambung akan menghasilkan asam. Masalahnya, dalam kondisi tertentu jumlah asam yang diproduksi oleh lambung bisa meningkat. Hal ini yang menyebabkan iritasi pada dinding permukaan lambung, bahkan bisa terasa hingga kerongkongan.

Nah, keluhan nyeri pada lambung inilah yang sering membuat dispepsia juga disebut keluhan nyeri lambung atau sakit maag. Selain itu, pengidap dispepsia sering mengeluhkan rasa tidak nyaman, perih atau sensasi terbakar pada ulu hati. Kadang-kadang rasa terbakar atau nyeri pada ulu hati ini bisa menjalar ke tenggorokan.

Gejala dispepsia sebenarnya tidak hanya nyeri ulu hati saja. Faktanya, dispepsia dapat menimbulkan beragam keluhan pada pengidapnya. Berikut ini gejala lainnya menurut pakar di The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), yaitu:

  • Rasa sakit, perasaan terbakar, atau ketidaknyamanan di perut bagian bawah.
  • Merasa kenyang terlalu cepat saat makan.
  • Merasa tidak nyaman atau perut terasa penuh setelah makan.
  • Kembung dan rasa begah setelah makan.
  • Bersendawa.
  • Perut seperti banyak terisi gas.
  • Mual dan kadang-kadang dapat disertai muntah meskipun hal ini jarang terjadi.

Masih melansir NIDDK, pengidap dispepsia dapat mengalami sakit maag atau heartburn. Namun, dispepsia dengan maag atau heartburn adalah kondisi yang terpisah.

Nah, andaikan merasakan gejala-gejala di atas, kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran medis yang tepat. Kini menghubungi dokter bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja!

Lawan Dispepsia dengan Pola Hidup Sehat

Mau tahu penyebab utama dispepsia? Simpel, menjalani pola hidup yang keliru. Misalnya, kebiasaan makan tidak teratur, terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol, makanan pedas, dan aktif merokok. Nah, kebiasaan-kebiasaan tersebut yang memicu naiknya produksi asam lambung.

Hati-hati, sindrom dispepsia yang tidak ditangani dengan benar dapat memicu terjadinya gangguan pencernaan yang lebih parah. Jika mengalami gejala dispepsia dan disertai muntah darah atau kesulitan menelan, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

Sebenarnya, ada sejumlah cara berbeda yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan ini. Cara mengatasinya bergantung dari penyebab dan seberapa parah gejala yang dialami pengidapnya. Salah satu caranya bisa dengan mengubah pola hidup menjadi lebih baik. Cara ini pula yang digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan lainnya.

Ada beberapa pola hidup sehat yang bisa diterapkan untuk mencegah gejala sering muncul. Mulai dari mengatur pola makan, makanlah secara teratur sesuai waktu yang dianjurkan. Hindari kebiasaan yang memicu naiknya asam lambung, seperti mengonsumsi makanan berlemak, pedas, kafein, serta minuman beralkohol dan soda.

Mengelola stres dan rutin berolahraga juga menjadi cara untuk mencegah serangan dispepsia. Intinya, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh secara keseluruhan bisa membantu untuk mengatasi gangguan ini.

Apa yang harus dilakukan ketika ulu hati terasa panas?

Sementara itu, Anda dapat melakukan beberapa tips berikut ini:.
Konsumsi obat maag bila perlu (pastikan cara makan sesuai dengan petunjuk di kemasan).
MInum lebih banyak air putih..
Hindari makanan pedas, asam, berminyak, dan berlemak..
Olahraga ringan secara teratur..
Jaga berat badan ideal..

Ulu hati perih dan panas obatnya apa?

Salah satu jenis obat yang dapat digunakan untuk meringankan rasa sakit pada ulu hati yaitu antasida. Penggunaan antasida bertujuan untuk menurunkan asam lambung. Umumnya, obat pereda nyeri ulu hati ini mengandung kalsium karbonat, natrium bikarbonat, atau alumunium hidroksida.

Sakit di ulu hati tanda penyakit apa?

Nyeri ulu hati dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari rasa cemas, kekenyangan, peradangan pada lambung (gastritis), penyakit asam lambung (GERD), batu empedu, hingga penyakit jantung.

Makanan apa yang menyebabkan sakit ulu hati?

Makanan dan Minuman Pantangan Asam Lambung.
Makanan pedas. Makanan pedas dapat menyebabkan iritasi dan nyeri ulu hati. ... .
Makanan berlemak. Selain makanan pedas, makanan berlemak juga bisa menjadi pemicu naiknya asam lambung. ... .
4. Cokelat. ... .
Minuman beralkohol. ... .
6. Minuman berkafein dan bersoda..