Kenapa setelah minum teh hijau kepala pusing

Namun, pada dasarnya, segala sesuatu tidak baik bila dikonsumsi secara berlebihan. Nah, hal ini juga berlaku pada teh hijau.

Ya, minuman yang sekilas mengandung banyak manfaat ini ternyata juga berisiko menimbulkan efek samping pada tubuh jika diminum terlalu sering.

Berikut adalah beberapa bahaya bila minum teh hijau terlampau banyak:

1. Ketergantungan kafein

Jika Anda sangat sering bahkan hobi minum teh hijau, kemungkinan Anda berisiko mengalami ketergantungan kafein sebagai efek sampingnya.

Jadi, ketika Anda tidak minum teh yang mengandung kafein, Anda akan mengalami gejala putus kafein.

Kondisi putus kafein biasanya ditandai dengan rasa kantuk, pusing, sakit kepala, dan mudah terpancing emosi.

Gejala-gejala dapat muncul 12-24 jam setelah Anda berhenti mengonsumsi kafein.

2. Menyebabkan susah tidur

Efek samping lain dari minum teh hijau adalah sulit tidur. Namun, kondisi ini hanya terjadi jika Anda minum teh hijau kurang dari 2 jam sebelum tidur.

Fenomena ini masih berkaitan dengan kandungan kafein yang tinggi dalam teh hijau. Kafein berpengaruh langsung pada sistem saraf pusat di otak.

Alhasil, otak dapat memasuki mode waspada serta mengurangi rasa lelah.

Akibatnya, rasa kantuk Anda pun berkurang. Bayangkan jika Anda minum teh hijau sebelum tidur, kualitas tidur Anda bisa saja terganggu.

3. Memperlambat penyerapan zat besi dalam tubuh

Meski kandungan antioksidan di dalam teh hijau memberi banyak manfaat, ada pula efek samping yang ditimbulkan jika tidak diminum di waktu yang tepat.

Flavonoid, salah satu antioksidan di teh hijau, dapat mengikat zat besi. Akibatnya, zat besi justru tidak bisa diserap oleh tubuh.

Minum teh hijau pada waktu makan atau setelahnya bisa mengurangi penyerapan zat besi hingga sekitar 70 persen.

Itulah mengapa Anda disarankan tidak minum teh hijau saat makan atau beberapa jam setelahnya.

4. Memperparah gangguan kecemasan

Bahaya lain yang perlu Anda waspadai dari teh hijau adalah memperburuk gejala gangguan kecemasan.

Orang dengan kondisi psikis tersebut sebaiknya tidak minum teh hijau terlalu banyak. Hal ini disebabkan oleh kandungan kafein di dalamnya.

Sebuah studi dari jurnal Clinical Practice and Epidemiology in Mental Health membenarkan hal tersebut.

Sayangnya, belum ada penjelasan yang pasti terkait mengapa kafein dapat memicu gejala kecemasan.

5. Berisiko memperburuk anemia

Apabila Anda sering mengalami gejala anemia, hindari konsumsi teh hijau terlalu sering.

Pasalnya, teh hijau juga berisiko menyebabkan anemia semakin memburuk.

Hal ini berhubungan dengan sifat teh hijau yang menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh.

Jika Anda memiliki kondisi medis tersebut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter tentang batasan jumlah konsumsi teh hijau yang masih relatif aman untuk Anda.

Ingat, seseorang yang sehat sekali pun juga bisa saja terkena anemia di lain waktu apabila terlalu sering minum teh hijau.

Itulah beragam risiko efek samping dari teh hijau yang harus Anda waspadai. Sebenarnya, sah-sah saja jika Anda masih ingin minum teh hijau.

Akan tetapi, jangan jadikan teh hijau sebagai pengganti air putih. Agar tetap aman, Anda bisa minum di waktu yang tepat, misalnya pagi atau siang hari setelah makan.

JawaPos.com – Teh hijau sudah dikenal memiliki ragam khasiat sejak dulu. Salah satunya, bisa menurunkan berat badan. Seluruh bagian dari tanaman ini, mulai dari kuncup daun, daun, dan batang tanaman teh hijau bisa digunakan untuk berbagai keperluan kesehatan.

Fungsi kesehatan tersebut di antaranya mencegah kanker, memperbaiki fungsi otak, depresi, sakit kepala, diare, kehilangan tulang, gangguan perut, dan lain-lain. Teh hijau juga dipercaya menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, tekanan darah rendah, kelelahan gigi kronis, batu ginjal, dan lainnya.

Namun, sama seperti tanaman teh lainnya, teh hijau juga mengandung kafein. Kandungan kafein dalam teh jenis ini sekitar 2-4 persen. Oleh karena itu, konsumsi berlebihan kafein dapat menyebabkan kegoyahan, kegelisahan, dan kegugupan. Dilansir dari Boldsky, berikut bahaya lain dari konsumsi teh hijau berlebih.

Sakit kepalaIlustrasi sakit kepala (boldsky.com)

Masalah Perut

Kandungan kafein bisa meningkatkan asam di perut dan menyebabkan masalah pencernaan. Efek sampingnya bisa berupa rasa sakit atau mual.

Sakit Kepala

Teh hijau dapat menyebabkan sakit kepala ringan sampai berat karena kandungan kafein di dalamnya. Oleh karena itu, tidak disarankan terlalu banyak mengonsumsinya jika sedang sakit kepala.

Masalah Tidur

Teh hijau sama sekali bukan minuman yang bisa diminum sebelum tidur. Sebab, bisa merangsang sistem saraf dan bisa membuat seseorang terjaga di malam hari bahkan insomnia. Kandungan kafein dalam teh hijau menghambat penyerapan kalsium dalam tubuh. Konsumsi berlebihan teh hijau dapat meningkatkan tingkat ekskresi kalsium, yang dapat menyebabkan penyakit tulang seperti, osteoporosis.

Kenapa kepala pusing setelah minum teh?

Mengutip Well and Good (30/4), teh mengandung kafein yang jumlahnya cukup untuk dapat memicu sakit kepala. Terutama bagi pengidap migrain, mereka akan jauh lebih sensitif terhadap kandungan kafein yang ada dalam teh.

Apa efek samping dari teh hijau untuk diet?

Di samping itu, efek samping lain yang dapat dirasakan karena terlalu banyak mengkonsumsi green tea atau teh hijau adalah bisa menimbulkan kecanduan. Green tea juga mengandung caffeine sama seperti kopi. Sehingga jika dikonsumsi dalam porsi yang banyak dan berlebihan bisa membuat kecanduan.

Bagaimana cara kerja teh hijau dalam membakar lemak?

Kafein pada teh hijau membantu membakar lemak. Sementara itu, EGCG menghambat enzim yang bisa memecah hormon pembakar lemak, yaitu norepinefrin atau noradrenalin. Nah, penghambatan enzim ini akan meningkatkan jumlah norepinefrin di dalam tubuh. Akhirnya, lemak pun bisa pecah dan terbakar.

Kapan waktu yang baik untuk minum teh hijau?

Waktu terbaik untuk meminumnya adalah setelah sarapan, karena minum teh dalam kondisi perut yang kosong dapat merangsang produksi asam lambung. Setelah itu, di siang hari minumlah lagi teh hijau untuk menyegarkan tubuh dan pikiran setelah menjalankan aktivitas yang padat.