Kenapa anak Hiperaktif susah tidur malam?

Tahukah, parents? Anak dengan ADHD cenderung memiliki permasalah terkait tidurnya.

Kenapa anak Hiperaktif susah tidur malam?

Kira-kira seperti apa, ya, permasalahan tidur pada ADHD? Yuk, simak penjelasannya oleh Laura Tagliareni, PhD seperti dimuat di Understood!

Laura Tagliareni, PhD menjelaskan bahwa permasalahan tidur pada mereka dengan ADHD adalah hal yang umum.

Sekalipun alasan mengapa para penyandang ADHD memiliki permasalahan tidur belum cukup jelas, hubungan antara ADHD dengan kualitas tidur yang buruk itu jelas.

Banyak anak maupun orang dewasa dengan ADHD memiliki kesulitan untuk:

  • Tertidur: mereka dengan ADHD bisa sulit untuk bisa tertidur di malam hari. Mereka sering kesulitan untuk “berhenti berpikir” ketika mencoba untuk tidur.
  • Menjaga tetap tidur: anak-anak dengan ADHD lebih mungkin untuk bermimpi buruk, mengompol, dan memiliki gangguan-gangguan tidur seperti restless leg syndrome (gangguan yang menyebabkan kita memiliki rasa yang tidak nyaman dan desakan untuk menggerakkan kaki).
  • Bangun di pagi hari: kebiasaan sulit bangun di pagi hari karena mereka sulit untuk tertidur di malam hari dan ini bisa lebih sulit untuk dihilangkan bagi para penyandang ADHD yang merasa lebih produktif di malam hari.

Semua permasalahan seperti di atas dapat menyebabkan permasalahan pada siang harinya. Kurang tidur dapat menyebabkan anak lekas marah dan ketidakmampuannya untuk memperhatikan bertambah buruk.

Jadi, salah satu tantangan yang mungkin dihadapi anak dengan ADHD maupun orang tuanya adalah permasalahan tidur. Permasalahan tidur ini bisa dalam bentuk sulit untuk tertidur, menjaga untuk tetap tidur, dan kesulitan bangun di pagi hari.

Semoga bermanfaat.

Sumber: Understood

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan saraf dan perilaku yang kompleks. Ditandai dengan kurang perhatian, hiperaktivitas, impulsif, tidak bisa mengatur emosi dan kesulitan belajar. Menurut Centre of Disease Controls and Prevention (2014),  gangguan ini paling sering dialami anak-anak dan remaja. Anak dan remaja dengan ADHD lebih berisiko mengalami kesulitan akademik, kecacatan mental, kurang percaya diri, melakukan pelanggaran dan kejahatan.

Menurut Mindel (2013), tidur adalah landasan dari fisik, mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan anak. Kejadian gangguan tidur pada anak berkisar 25-40%. Jumlahnya meningkat pada anak dengan gangguan mental seperti ADHD, menjadi 70-90%. Tidur yang terganggu dihubungkan dengan pengurangan fungsi kognitif, kurang perhatian, masalah perilaku, dan gangguan emosi.

Gejala gangguan tidur primer pada ADHD adalah susah tidur, lamanya waktu memulai tertidur, berkurangnya waktu tidur, meningkatnya frekuensi bangun di malam hari, dan mengantuk di siang hari. Cortese (2013) menyebutkan, susah tidur adalah gejala tersering yang dialami anak dengan ADHD. Jika hal dibiarkan, akan memperparah gejala perilaku dan dapat mengurangi fungsi sehari – hari anak; termasuk pengurangan kualitas hidup anak dan keluarga.

Modifikasi perilaku adalah pengobatan pertama. Penelitian pada anak dengan ADHD, usia 5-12 tahun, dengan menerapkan perubahan pola tidur dikombinasi dengan teknik modifikasi perilaku, memberi hasil positif pada kualitas hidup anak.

Penelitian Peppers (2016) berusaha mengurangi gejala ADHD anak, dengan mengatur pola tidur. Pola tidur berhasil memperbaiki kualitas tidur dan mengurangi gejala ADHD anak secara signifikan.

Berikut rutinitas pola tidur yang diterapkan (Blasco, 2011):

  1. Bangun dan tidur pada jam yang sama setiap hari.
  2. Tidur siang hanya pada kelompok anak yang masih membutuhkan tidur siang.
  3. Membuat kebiasaan sebelum tidur, yang melibatkan membaca/bercerita kepada anak (20 – 30 menit),
  4. Menyesuaikan kondisi lingkungan (pencahayaan, suhu, suara).
  5. Hindari makan makanan berat sebelum tidur.
  6. Hindari makanan yang mengandung kafein dan tinggi gula sebelum tidur.
  7. Hindari aktivitas berat sebelum tidur.
  8. Hindari nonton TV atau gadget sebelum tidur dan batasi hanya 2 jam/hari.
  9. Lakukan kegiatan fisik harian.
  10. Lakukan kegiatan di luar rumah secara rutin. (Ade Saputri, Mahasiswa FK UGM)

Apakah anak hiperaktif sulit tidur?

Gangguan ini ternyata juga dapat memengaruhi tidur pada anak, seperti dikatakan oleh psikolog klinis Michael Breus. Menurut Breus, hampir 75 persen anak dengan gangguan ADHD atau hiperaktif mengalami kesulitan tidur di malam hari.

Apakah ADHD susah tidur?

Dijelaskan Bernie, kondisi ADHD dapat membuat anak sulit tidur, sehingga mengganggu kesehatan tidur, misalnya sulit mengatur waktu tidurnya.

Bagaimana cara mengatasi anak yang hiperaktif?

Jika Anda memiliki anak hiperaktif, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengontrol perilaku anak:.
Membangun kehidupan anak yang terorganisir dan terstruktur. ... .
Menciptakan waktu tidur yang teratur. ... .
Menerapkan disiplin positif pada anak. ... .
Menghabiskan waktu bersama anak..

Apa penyebab anak susah tidur di malam hari?

Beragam Penyebab Insomnia pada Anak Pola tidur yang tidak tepat. Stres akibat masalah sekolah, pertemanan, dan keluarga. Gangguan kecemasan atau depresi. Rasa takut terhadap sesuatu, misalnya ruangan gelap.