Setelah melahirkan, mungkin tidak asing bagi Bunda mendengar nasihat agar bayi yang baru lahir tidak segera dibawa keluar rumah. Bahkan, sebagian mengatakan perlu menunda sampai usia bayi 40 hari. Show
Hal ini bisa jadi membingungkan, terlebih bagi Bunda yang baru menjadi ibu. Wajar jika imbauan dari orang-orang di sekitar membuat Bunda jadi khawatir membawa Si Kecil yang baru lahir untuk berinteraksi di luar rumah. Yuk, cari tahu kapan sih sebenarnya bayi baru lahir boleh dibawa keluar rumah. Perhatikan Kondisi Kesehatan Bayi Secara medis, sebenarnya tidak ada patokan yang pasti kapan bayi baru lahir bisa dibawa keluar rumah. Memang perlindungan dan perhatian ekstra perlu diberikan bagi bayi baru lahir, terutama jika bayi memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh atau lahir prematur. Namun, umumnya bayi tidak perlu tinggal dalam rumah hingga berminggu-minggu setelah dilahirkan kok, Bun. Selama kondisi bayi sehat, Bunda dapat membawa bayi keluar rumah. Mengajak bayi keluar rumah juga terbukti membuat bayi tidur lebih lelap di malam hari. Selain itu, mengajak bayi keluar juga akan berdampak baik terutama jika kamarnya tidak memiliki ventilasi udara yang baik, atau ketika sedang ada yang sakit di rumah. Mempersiapkan Bayi Sebelum Keluar RumahWalaupun umumnya aman, tetapi tetap ada hal-hal yang harus diperhatikan sebelum membawa bayi baru lahir keluar rumah, yakni:
Pastikan cuaca di luar cukup bersahabat untuk bayi. Tidak terlalu terik dan juga tidak sedang hujan deras.
Bunda, sebaiknya sesuaikan pakaian bayi dengan cuaca dan tujuan ke mana akan pergi. Hindari memakaikan pakaian yang terlalu minim atau tipis saat akan pergi ke mall dengan pendingin ruangan. Jangan lupa bawa selimut dan jaket. Sebaliknya, hindari memakaikan pakaian yang terlalu tebal dan tertutup saat akan membawa bayi ke tempat yang hangat.
Bunda dianjurkan untuk menghindarkan bayi dari paparan sinar matahari langsung, dengan melindunginya menggunakan payung dan topi. Jika bayi dibawa menggunakan stroller, Bunda mungkin perlu menggunakan penutupnya. Kulit bayi yang masih lembut dapat terbakar dengan mudah oleh paparan sinar matahari langsung, dan dapat terjadi kerusakan kulit. Jika perlu, olesi kulitnya dengan tabir surya yang aman untuk bayi.
Hindarkan bayi dari tempat-tempat yang terdapat banyak orang sakit. Sistem kekebalan tubuh bayi masih belum berkembang sempurna dan belum cukup kuat untuk memerangi infeksi. Ini mengapa Bunda sebaiknya juga menepati jadwal imunisasi bayi.
Bunda perlu membatasi lamanya waktu Si Kecil berada di tengah keramaian. Ini karena Bunda tidak pernah tahu orang-orang di sekitar sedang mengalami sakit apa.
Sebaiknya jangan biarkan sembarang orang memegang Si Kecil ya, Bun. Atau setidaknya, pastikan mereka mencuci tangan lebih dulu sebelum bersentuhan dengannya. Selain itu, penting untuk memerhatikan saat yang tepat membawa bayi keluar rumah. Yaitu setelah ia tidur siang atau makan, dan setelah ganti popok. Jangan lupa siap-siap membawa perlengkapan bayi ya, Bun. Terutama jika bayi diajak keluar rumah lebih dari satu jam. Ia pasti perlu pakaian, makanan, dan popok ekstra. Selain baik untuk bayi, pergi keluar rumah juga baik untuk Bunda, apalagi yang sejak melahirkan belum bepergian keluar rumah. Ingat, bayi yang sehat bermula dari Bunda yang sehat dan bahagia. Jadi, tidak perlu ragu lagi ya, kalau mau membawa bayi yang sehat untuk jalan-jalan keluar rumah. Bila perlu, konsultasikan hal ini pada dokter anak, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai keamanan membawa bayi baru lahir keluar rumah. Sumber : www.alodokter.com Bayi baru lahir sepertinya mudah dibawa-bawa ya Bun? Cukup dudukkan ia di car seat atau bawa di gendongan dan Ibu siap untuk bepergian, bukan? Tidak semudah itu ternyata. Bernegosiasi bahkan untuk hal paling simple, bersama bayi baru lahir yang rewel saat digendong bisa meningkatkan stres ibu. Tapi Ibu kadang harus pergi sama bayi baru lahir, misalnya ketika Ibu harus mengantar kakak ke sekolah, berbelanja bahan makanan, atau saat si kecil perlu dibawa ke dokter anak. Kapan boleh mengajak bayi baru lahir keluar rumah?Banyak orang tua merasa cemas ketika harus membawa bayi baru lahir keluar rumah. Bahkan pada beberapa budaya, ibu dan bayi baru lahir harus tetap berada di rumah selama satu bulan atau lebih. Tapi Bun, tidak ada alasan medis yang melarang membawa bayi baru lahir yang sehat keluar rumah. Udara segar dan perubahan suasana bagus untuk orang segala usia, termasuk bayi baru lahir. Paparan ke orang lain yang bisa menyebabkan bayi baru lahir sakit. Untuk menghindari bayi baru lahir terpapar bakteri, batasi waktu yang Ibu habiskan di keramaian. Pastikan siapa saja yang ingin menyentuh atau menggendong bayi baru lahir lebih dulu mencuci tangan. Dan hindari siapa pun yang sedang sakit. Ketika bayi baru lahir bertambah besar, ia akan tertarik dengan apa saja di luar sana, termasuk pemandangan, suara, dan bau. Coba ajak bayi baru lahir bepergian ketika ia tenang. Setelah menyusu dan mengganti popok jadi waktu yang tepat. Ia akan berada di mood yang baik dan cukup rileks bahkan tertidur ketika Ibu mengajaknya keluar rumah. Bila mengajak bayi baru lahir keluar rumah lebih dari satu jam, pastikan Ibu siap. Sediakan tas bayi baru lahir atau diaper bag beserta keperluannya, termasuk pakaian ganti dan perlengkapan menyusui bila dibutuhkan. Pakaikan bayi baru lahir pakaian yang tepat bila Ibu akan berada di luar ruangan. Bila cuaca dingin, pastikan menutup kepala, kaki, dan tangannya. Pakaikan lapisan pakaian di jumlah yang sama seperti yang dikenakan orang dewasa, meski Ibu akan menambahkan selimut atau jaket. Dan lindungi bayi baru lahir dari sinar matahari dengan baju tidak tebal serta pelindung sinar matahari. Waspadai suhu yang ekstrim. Bergantung pada usia bayi baru lahir dan suhu di area Ibu, 20 derajat F (-6 derajat C) bisa terlalu dingin dan 90 derajat F (32 derajat C) bisa terlalu panas untuk bayi baru lahir saat berada di luar ruangan. Apakah harus menunggu hingga 40 hari sebelum mengajak bayi baru lahir keluar rumah?Pendapat tentang bayi baru lahir tetap berada di rumah selama beberapa minggu setelah lahir tidak benar. Selama bayi baru lahir di kondisi sehat, mendapat udara segar baik untuk ibu dan bayi baru lahir bila Ibu berhati-hati. Selain memastikan bayi baru lahir memakai pakaian yang tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis, pastikan juga Ibu menghindari paparan sinar matahari secara langsung. Kulit newborn bisa mudah terbakar dan kerusakan kulit bayi baru lahir bisa meningkatkan risiko kanker kulit. Ibu bisa gunakan payung untuk melindunginya dari paparan sinar matahari. Dan meski tidak ada yang bisa mencegah bayi baru lahir sakit, coba hindari tempat dengan banyak orang yang menderita sakit. Tempat yang aman dikunjungi bayi baru lahirBersama bayi baru lahir, dunia Ibu terasa jauh lebih kecil, terbatas pada jalan-jalan dengan stroller dan mengunjungi dokter anak. Mungkinkah pergi sama bayi baru lahir ke toko buku atau mengajaknya ke tempat ibadah? Bagaimana bila ia berisik? Bagaimana bila Ibu harus menyusuinya atau mengganti popoknya? Mungkin sebelumnya Ibu hanya bepergian seorang diri dan si bayi baru lahir bersama ayah di rumah, tapi sebagai permulaan, Ibu bisa pergi sama bayi baru lahir ke tempat-tempat berikut ini:
Jangan bawa bayi baru lahir ke tempat iniBayi baru lahir tidak hanya masih rentan terhadap cedera dan perubahan suhu, ia juga masih mengembangkan sistem kekebalan tubuh. Karenanya, ada tempat-tempat tertentu yang tidak aman untuknya. Kebanyakan dokter menyarankan membawa bayi baru lahir ke tempat di mana ia bisa menikmati udara segar dan terstimulasi oleh pemandangan dan suara baru. Pergi sama bayi baru lahir juga bagus untuk menjalin kedekatan dengannya. Bila Ibu ingin tahu tempat mana saja yang tidak tepat untuk bayi baru lahir, berikut ini beberapa di antaranya:
Bila bayi baru lahir memang harus bepergian bersama Ibu, pastikan Ibu benar-benar siap. Pastikan Ibu membawa semua kebutuhan bayi baru lahir selama perjalanan mulai dari botol susu hingga popok. Juga pastikan Ibu mendapat izin dari dokter yang menyatakan aman untuk pergi sama bayi baru lahir. Jika tidak, akan lebih baik untuk menunggu beberapa bulan. (Ismawati, Yusrina) Kapan bayi boleh dibawa keluar rumah menurut islam?Menurut Ustaz Rikza Maulan, Lc., M.Ag., tidak ada nash baik di dalam Al-Quran maupun hadis yang melarang membawa bayi yang masih kecil atau masih belum 40 hari keluar dari rumah.
Bolehkah bayi baru lahir keluar rumah sebelum 40 hari?Karena selama 40 hari (pertama bayi), bayi diharapkan mendapatkan ASI yang mengandung antibodi untuk kekebalan tubuh bayi,” jelas dr. Boy. Maka, dapat disimpulkan bahwa ibu yang baru melahirkan memang disarankan untuk tidak keluar rumah selama masa nifas 40 hari.
Berapa hari bayi baru lahir bisa dibawa keluar rumah?Namun, beberapa dokter menyarankan untuk menunggu bayi berusia beberapa bulan, yakni sekitar 2 hingga 3 bulan. Pada usia tersebut, sistem kekebalan tubuh si kecil sudah cukup kuat sehingga Anda tidak perlu khawatir ketika mengajaknya keluar rumah.
Kapan bayi bisa dibawa bepergian?Kebanyakan penerbangan memiliki peraturan minimal usia bayi yang boleh pergi adalah 2 minggu. Meski begitu, tetaplah hindari membawa bayi Anda ke tempat keramaian dan banyak orang, terlebih jika bayi belum mendapatkan vaksinasi. Sebaiknya tunggu hingga bayi Anda berusia di atas 3 bulan.
|