Jumlah air di bumi tidak akan habis karena adanya

Suara.com - Manusia sangat membutuhkan air untuk hidup. Bahkan sekitar 70 persen dari tubuh manusia tersusun dari air. Dalam aktivitas sehari-hari pun, manusia selalu memerlukan air setiap saat. Seperti untuk mandi, memasak, mencuci, menyiram tanaman, dan sebagainya. 

Air juga sudah ada bahkan sebelum manusia menghuni bumi. Hingga saat ini kita masih bisa menemukan air, baik untuk minum ataupun lainnya.

Pertanyaannya, kenapa air di bumi selalu tersedia meski sudah ada sejak ribuan tahun kehidupan?

Jawaban pertama, karena air merupakan salah satu energi terbarukan. Dikutip dari Ruang Guru, energi terbarukan adalah sumber energi alam yang dapat digunakan secara bebas, bisa diperbarui secara terus-menerus, dan tidak terbatas jumlahnya. 

Baca Juga: Sumbar Diguncang 15 Kali Gempa dalam Sepekan

Jumlah air di bumi tidak terbatas. Terlebih sebagian besar wilayah bumi merupakan laut. Selain itu, air tidak pernah habis karena bisa diperbarui jumlahnya melalui daur air.

Adanya proses daur air 

Jumlah air di bumi tidak akan habis karena adanya
Ilustrasi Hujan. (Erik Witsoe/Unsplash)

Menurut seorang Volcanologist asal Amerika bernama Jim Webster, bumi sangat efisien dalam menyimpan air dengan jumlah yang besar. Hal tersebut dikarenakan adanya daur air atau siklus hidrologi. 

Siklus hidrologi merupakan rangkaian atau tahapan yang dilalui air dari bumi ke atmosfer, lalu kembali lagi ke bumi. Siklus hidrologi dimulai dari proses penguapan (evaporasi), kondensasi, presipitasi, dan infiltrasi. 

1. Penguapan (Evaporasi)
Penguapan adalah perubahan wujud benda cair menjadi gas. Dalam proses ini, air yang ada di bumi mengalami penguapan ke udara karena mendapat panas dari matahari. Air yang mengalami penguapan tidak hanya berasal dari sungai atau laut. Tapi, ada juga yang berasal dari tanaman atau es.

Baca Juga: Potret Baby Chloe dan Air Rumi, Putri Asmirandah dan Anak Irish Bella Bikin Gemas

2. Kondensasi 
Setelah menguap ke udara, air mengalami proses kondensasi atau penggumpalan dan berubah menjadi awan.

JAKARTA – Hampir sebagian besar Bumi diselimuti oleh lautan yang berisi air. Sebab, sumber kehidupan semua makhluk hidup yang ada di Bumi berasal dari air. Namun apakah Anda pernah berpikir, setiap air yang selalu digunakan oleh makhluk hidup yang ada di dunia, tidak membuat air habis? Bahkan air yang ada di Bumi terlihat tidak pernah berubah.

Baca juga: DO YOU KNOW: Nih, Alasan Kawasan Kutub Membeku

Dinukil dari berbagai sumber oleh Okezone, berikut ini alasan mengapa air di bumi tidak pernah habis meskipun sudah digunakan oleh banyak masyarakat. Pada dasarnya, salah satu hal yang menyebabkan air di Bumi tidak bisa habis adalah adanya siklus air.

Terjadi proses di mana turunnya air [H20] yang terjadi di atmosfer ke Bumi, lalu air tersebut kembali lagi ke atmosfer. Peristiwa inilah yang disebut dengan siklus air [water cycle]. Hal ini yang membuat kondisi air yang ada di Bumi berputar dan tidak akan habis.

Baca juga: DO YOU KNOW: Nih, Alasan Manusia Sering Mengalami Cegukan!

Matahari sebagai sumber energi panas memiliki peran yang penting dalam siklus tersebut. Dalam siklus air terdapat beberapa aktivitas seperti evaporasi, yang merupakan proses penguapan yang berasal dari laut. Penguapan ini terjadi dengan hanya menyerap kandungan pelarut [air/H2O]. Hal tersebut menyebabkan zat yang terlarut memiliki konsentrasi yang tinggi. Selain itu, penguapan yang terjadi juga berasal dari permukaan bentangan air.

Kadar garam yang terdapat pada air laut sendiri menambah proses terjadinya evaporasi yang semakin tinggi. Sehingga, uap air laut menuju ke atas. Uap yang berkumpul di atas dari air laut tersebut akhirny amenjadi titip awan di langit. Semakin banyaknya awan yang ada, mereka akan terus menggumpal dan mengalami titik jenuh sehingga mengalami kondensasi. Akhirnya, air tersebut berubah dan diturunkan dalam bentu air hujan.

Baca juga: DO YOU KNOW: Kenapa Bulan Selalu Mengikuti Bumi, Nih Penjelasannya?

Air hujan itu kemudian membasahi permukaan bumi. Air hujan yang jatuh nantinya akan dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai aktivitas. Selain itu, air hujan yang turun juga akan terserap ke dalam permukaan tanah. Hal ini yang selalu terjadi pada kondisi air yang ada di Bumi, sehingga jumlah air tidak pernah habis. [afr]

[kem]

Cara melestarikan air [Photo by Muhammad Abdullah Al Akib from Pexels]

Bobo.id- Air adalah sumber kehidupan semua makhluk di Bumi. Sekitar 71% atau hampir seluruh permukaan Bumi tertutup air.

Air di Bumi diperkirakan berjumlah 326 juta mil kubik atau 1.332 miliar kilometer kubik. Air memiliki siklus hidrologi, sehingga jumlah air di Bumi tidak berkurang.

Baca Juga: Ternyata Cuaca dan Iklim Itu Berbeda Tapi Saling Berkaitan, Ini Penjelasannya

Hidrologi

Hidrologi adalah cabang Ilmu Geografi yang mempelajari pergerakan air dan kualitas air di Bumi. Orang yang ahli dalam bidang hidrologi disebut hidrolog.

Air di permukaan Bumi selalu mengalami perputaran [sirkulasi] yang disebut siklus hidrologi. Siklus hidrologi atau siklus air berlangsung sepanjang waktu.

Siklus air adalah proses perputaran atau daur ulang air yang berurutan secara terus-menerus. Dengan adanya siklus air, maka jumlah air di permukaan Bumi relatif tetap.

Air yang ada di permukaan Bumi, seperti air danau, air sungai, rawa, lautan, gletser, dan waduk, karena penyinaran Matahari berubah menjadi uap.

Kemudian, karena tiupan angin, uap itu bisa membubung tinggi. Lalu, karena suhu semakin rendah, uap air itu membeku dan jatuh ke permukaan Bumi menjadi hujan.

Page 2

Jonathan Alfrendi Jumat, 7 Agustus 2020 | 14:00 WIB

Cara melestarikan air [Photo by Muhammad Abdullah Al Akib from Pexels]

Siklus Hidrologi

Sinar Matahari merupakan sumber tenaga penyebab terjadinya penguapan air dari laut, danau, dan sungai. Proses ini disebut evaporasi.

Uap air di atmosfer berubah menjadi awan dengan adanya kondensasi. Jadi, kondensasi adalah berubahnya awan menjadi titik-titik air, yang kemudian akan menjadi air hujan.

Proses itu disebut presipitasi. Hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan meresap ke dalam tanah yang disebut dengan proses infiltrasi.

Air di dalam tanah berkumpul dan keluar ke permukaan tanah menjadi mata air.

Dari mata air ini, air mengalir ke sungai dan bermuara di danau dan laut. Begitulah air bersirkulasi terus-menerus.

Baca Juga: Letak Geografis Indonesia Ternyata Memiliki Banyak Pengaruh, lo! Ini Beberapa di Antaranya

Page 3

Page 4

Photo by Muhammad Abdullah Al Akib from Pexels

Cara melestarikan air

Bobo.id- Air adalah sumber kehidupan semua makhluk di Bumi. Sekitar 71% atau hampir seluruh permukaan Bumi tertutup air.

Air di Bumi diperkirakan berjumlah 326 juta mil kubik atau 1.332 miliar kilometer kubik. Air memiliki siklus hidrologi, sehingga jumlah air di Bumi tidak berkurang.

Baca Juga: Ternyata Cuaca dan Iklim Itu Berbeda Tapi Saling Berkaitan, Ini Penjelasannya

Hidrologi

Hidrologi adalah cabang Ilmu Geografi yang mempelajari pergerakan air dan kualitas air di Bumi. Orang yang ahli dalam bidang hidrologi disebut hidrolog.

Air di permukaan Bumi selalu mengalami perputaran [sirkulasi] yang disebut siklus hidrologi. Siklus hidrologi atau siklus air berlangsung sepanjang waktu.

Siklus air adalah proses perputaran atau daur ulang air yang berurutan secara terus-menerus. Dengan adanya siklus air, maka jumlah air di permukaan Bumi relatif tetap.

Air yang ada di permukaan Bumi, seperti air danau, air sungai, rawa, lautan, gletser, dan waduk, karena penyinaran Matahari berubah menjadi uap.

Kemudian, karena tiupan angin, uap itu bisa membubung tinggi. Lalu, karena suhu semakin rendah, uap air itu membeku dan jatuh ke permukaan Bumi menjadi hujan.

Mungkin anda pernah berpikir dan bertanya “mengapa air di bumi tidak pernah habis? Darimanakah datangnya air ini? Apakah air bisa berkurang?”. Pertanyaan ini merupakan sebuah pertanyaan yang bagus terkait dengan air. Air adalah sebuah sumber kehidupan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dan juga mahkluk hidup baik tumbuhan dan hewan.

Kita lihat saja pagi ini mungkin anda setelah bangun mengambil air untuk diminum, atau sebelum berangkat kerja anda juga membuat secangkir kopi dengan air.

Tanpa adanya supply air yang baik sebagai manusia kita akan kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari – hari. Tubuh kita sendiri sangat membutuhkan air untuk menjalani kehidupan sehari – hari, kemudian air juga digunakan untuk kegiatan lainnya seperti mandi, membersihkan diri, dan juga untuk bercocok tanam.

Di artikel kali ini kita akan membahas mengenai darimana datangnya air dan mengapa air di bumi ini tidak pernah habis, Berikut ini adalah penjelasan secara alamiah dan berdasarkan ilmu pengetahuan.

Darimana Air Bumi Berasal?

Pertanyaan pertama yang mungkin bisa terjawab adalah darimana air ini berasal. Bumi kita ini menyimpan air dalam jumlah yang sangat banyak di dalamnya. Mungkin anda tidak akan percaya, bahwa di bawah permukaan bumi yang sering kita injak ini memiliki banyak sekali sumber air bumi yang selalu siap sedia untuk kita gunakan. Bukan hanya itu air di bumi juga bisa berasal dari lapisan atmosfer, gunung berapi, laut dan samudera, sungai, dan danau.

Lebih dari jutaan tahun air ini terus mengalami proses pendauran ulang melewati berbagai media yang sudah kita sebutkan di atas. Proses ini yang menyebabkan bahwa air yang ada di bumi bisa terus kita nikmati.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sumber air berasal dari:

  • Di bawah permukaan bumi.
  • Dari atmosfer [udara yang ada di bumi].
  • Dari aliran sungai, danau, dan juga lautan.
  • Gunung berapi.

Selanjunya kita akan membahas mengenai mengapa air ini tidak habis – habis, apakah memang jumlahnya sangat banyak hingga persediaan air di bumi tidak bisa habis?

Mengapa Air Di Bumi Tidak Pernah Habis?

Bumi adalah sebuah planet yang sangat menarik untuk dipelajari. Planet yang ditinggali manusia ini memiliki beberapa kelebihan dan juga keunikan lainnya dibandingkan planet – planet lain yang tidak berpenghuni, salah satunya adalah ketersediaan air. Walaupun beberapa penemuan terkini sangat mungkin di Mars bisa ditemui adanya air, tapi Mars memiliki paparan radiasi tinggi yang membahayakan bagi manusia, sedangkan di Bumi tidak.

Dalam hal persediaan air, bumi memiliki keistimewaan dalam hal menyimpan persediaan air. Menurut seorang volcanologist, yang bernama Jim Webster, bumi sangatlah efisien dalam hal menyimpan air dalam jumlah yang besar. Air, mengalami penguapan ke udara melalui atmosfer tapi kecil kemungkinannya untuk bisa menuju ke luar atmosfer. Hal ini dikarenakan suhu di ketinggian atmosfer tertentu sangatlah dingin yang menyebabkan uap air berubah menjadi kristal.

Karena adanya gaya gravitasi kemudian kristal tersebut turun lagi kembali ke bumi. Nah, air yang turun ke bumi dalam bentuk hujan ini akan terserap kembali ke dalam bumi yang kemudian disimpan oleh bumi kembali.

Kejadian ini merupakan sebuah siklus yang bisa disebut dengan siklus hidrologidimana siklus ini berjalan sepanjang waktu tanpa pernah berhenti, bahkan saat anda membaca artikel ini. Itulah salah satu penyebab dari mengapa air di bumi ini sangat sulut untuk habis.

Hal Yang Perlu Diperhatikan Mengenai Air

Supply air di bumi memang sangat banyak dan mungkin tidak akan pernah habis, tapi ada satu hal yang harus menjadi perhatian anda. Stok air di bumi memang sangat melimpah, tapi perlu diingat bahwa air bersih tidak selalu tersedia. Pada kenyataannya akses air bersih ini hanya ada di beberapa negara yang ada di dunia ini, termasuk Indonesia.

Tidak semua wilayah di bumi ini memiliki resapan yang baik, atau proses siklus air yang baik. Ada beberapa tempat yang sangat jarang terjadi hujan sehingga menyebabkan kekeringan dan menjadikan tempat tersebut kekurangan air bersih. Beberapa fenomena seperti angin, dan aliran sungai juga merupakan faktor yang menentukan aliran atau supply air. Jadi walaupun air di bumi ini hampir sama jumlahnya dari tahun ke tahun tapi di beberapa tempat jarang bisa terjangkau air, terutama air bersih.

Lebih dari satu juta penduduk di dunia hidup tanpa supply air bersih yang cukup, mereka kekurangan pasokan air bersih. Selain itu perubahan iklim dan cuaca juga mempengaruhi dalam berkurangnya pasokan air bersih yang ada di dunia. Beberapa sumber air bersih mulai berkurang di beberapa titik di negara yang sebelumnya memiliki sumber air bersih.

Kesimpulan

Pasokan air di bumi ini tidak akan habis karena adanya sebuah siklus yang terjadi secara alami. Siklus ini disebut dengan siklus hidrologi, dimana proses berjalannya air akan selalu kembali ke bumi, disimpan, dialirkan, dan juga bisa digunakan oleh manusia.

Menjaga resapan air juga merupakan tugas kita sebagai manusia, karena jika tidak menjaga dengan baik proses hidrologi ini tidak akan berjalan sebagaimana mestinya dan bisa menimbulkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor.

Video yang berhubungan