Jembatan yang menghubungkan antara jalan satu dengan jalan lainnya adalah jembatan

KOMPAS.com - Jembatan diperlukan untuk mempermudah akses transportasi. Dalam pembuatannya, harus diperhitungkan dengan tepat agar keamanan jembatan terjamin.

Tiap jembatan memiliki ukuran yang berbeda karena disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya. Contohnya konstruksi jembatan pejalan kaki tentunya berbeda dengan konstruksi jembatan untuk kendaraan besar, seperti truck dan bus.

Menurut Yoyok Rahayu Basuki dalam buku Dasar-Dasar Konstruksi Jalan & Jembatan (2001), jembatan merupakan konstruksi (susunan bangunan) yang digunakan untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus karena adanya rintangan, seperti lembah, sungai, danau, jalan kereta api, saluran irigasi, dan lain sebagainya.

Jembatan dibagi menjadi beberapa jenis. Pembagian atau pengelompokkan ini didasarkan pada fungsi, lokasi, bahan konstruksi serta struktur jembatannya.

Jenis jembatan berdasarkan fungsinya

Berdasarkan fungsinya, jembatan dibagi menjadi tiga jenis, yakni:

  • Jembatan jalan raya atau highway bridge

Mengutip dari situs Wisegeek, jembatan jalan raya merupakan struktur jalan utama yang digunakan untuk melewati rintangan. Contohnya mobil menggunakan highway bridge untuk menyeberangi aliran air di bawahnya.

Mayoritas jembatan jalan raya tidak dapat digunakan oleh pejalan kaki karena tidak disediakan jalur khusus. Jenis jembatan ini lebih sering digunakan kendaraan besar, seperti mobil, truck, bus dan kendaraan lainnya.

Baca juga: 5 Jembatan Terpanjang di Dunia

  • Jembatan jalan kereta api atau railway bridge

Jembatan jalan kereta api merupakan konstruksi jembatan yang digunakan oleh kereta api, baik kereta barang ataupun kereta berpenumpang. Tujuannya sama, yakni untuk melintasi rintangan, seperti sungai, danau, dan lain sebagainya.

Railway bridge sangat berpengaruh pada perjalanan kereta api. Karena adanya jembatan dapat mempercepat pengiriman barang atau mempersingkat perjalanan. Jembatan jalan kereta api harus dirancang sesuai dengan tingkat kecepatan kereta api.

  • Jembatan pejalan kaki atau pedestrian bridge

Pedestrian bridge hanya bisa digunakan oleh pejalan kaki. Jembatan ini bisa terletak di daratan ataupun di air, sesuai dengan kebutuhannya. Jenis jembatan ini membuat pejalan kaki bisa melewati rintangan yang sulit atau berbahaya dan sampai tujuan dengan selamat.

Jembatan pejalan kaki pertama kali digunakan pada zaman Romawi Kuno, tepatnya 142 SM. Saat itu, orang Romawi Kuno membuat jembatan pejalan kaki dengan menggunakan batu, sehingga mereka bisa menyeberangi Sungai Tiber.

Kementerian PUPR Ilustrasi jembatanJenis jembatan berdasarkan lokasinya

  • Jembatan di atas sungai atau danau

Sesuai dengan namanya, jembatan ini berada di atas sungai atau danau. Tujuannya supaya kendaraan ataupun pejalan kaki bisa tetap berlalu lintas, tanpa harus bersentuhan langsung dengan sungai atau danau.

Dalam pembuatannya, tentu harus diperhitungkan ketinggian minimum dan maksimumnya. Contohnya jika sewaktu-waktu aliran air sungai deras atau meluap, maka tidak akan mengganggu lalu lintas kendaraan ataupun perjalanan pejalan kaki.

Sesuai dengan namanya, jembatan ini terletak di antara lembah. Tujuannya untuk menghubungkan transportasi ataupun pejalan kaki dari satu sisi ke sisi yang lain.

Dalam pembuatannya, harus diperhitungkan pula segi keamanan, kekuatan serta faktor lainnya, agar tidak membahayakan kendaraan ataupun pejalan kaki yang melintas.

Baca juga: Alasan Ujung Jembatan Diberi Roda dan Celah

  • Jembatan di atas jalan atau fly over

Fly over juga sering disebut sebagai jembatan layang. Tujuan dari adanya fly over ialah untuk menghindari atau meminimalisir kemacetan lalu lintas.

Biasanya jembatan layang dibangun secara tidak sebidang (menyilang) dan posisinya berada di atas jalan utama. Fly over biasanya dilewati oleh kendaraan bermotor, seperti mobil, truck, bus dan sepeda motor.

Jenis jembatan berdasarkan bahan konstruksinya

  • Jembatan kayu atau log bridge

Jenis jembatan ini menggunakan kayu sebagai bahan utama pembuatannya. Jembatan ini memiliki jarak yang relatif singkat dan tidak terlalu tinggi.

Biasanya digunakan sebagai penghubung antar satu sisi dengan sisi lainnya. Log bridge tidak bisa dilalui kendaraan besar, karena tidak cukup kuat menahan bebannya.

  • Jembatan komposit atau composite bridge

Jenis jembatan ini menggabungkan jembatan baja dengan beberapa unsur jembatan beton. Jembatan komposit memiliki struktur ringan, sehingga beban pada tiang dan pondasinya lebih kecil.

Selain itu, composite bridge lebih tahan getaran dan tidak menimbulkan kebisingan. Namun, dalam pembuatannya membutuhkan biaya lebih karena harga struktur baja tergolong mahal.

  • Jembatan baja atau steel bridge

Jenis jembatan ini sering digunakan. Contohnya sebagai jembatan jalan kereta api. Ukuran dan struktur dalam tiap jembatan biasanya berbeda yang harus disesuaikan dengan berbagai faktor.

Keunggulan utama dari jembatan baja ialah lebih kuat dan konstruksinya yang cepat. Biasanya steel bridge digunakan untuk jembatan bentang panjang.

Baca juga: Warga Gotong Jenazah Tokoh Adat Terobos Sungai yang Banjir gara-gara Tak Ada Jembatan

  • Jembatan beton atau concrete bridge

Jenis jembatan ini identik dengan bentuk lengkung pada bagian bawahnya. Lengkungan ini digunakan untuk menahan beban jembatan.

Jembatan beton pertama kali dibuat pada 1899 di Perancis. Kemudian concrete bridge juga digunakan di Roma pada 1911. Seluruh jembatan beton yang dibuat ini identik dengan bentuk lengkung pada bagian bawahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

apa dampak positif dari terkenalnya kerajinan ukiran relief hingga ke mancanegara bagi warga jepara

Sebuah hasil karya musik dikatakan baik dan berkualitas salah satunya adalah apabila ......

Seseorang yang bernyanyi dengan menirukan suara alat musik dinamakan dengan menyanyi ..

kritik terhadap karya brosur/poster harus disertai dengan....​

Masa perintisan dianggap sebagai masa awal sejarah seni rupa modern di indonesia, mengapa ?