Jelaskan sikap sikap yang harus dihindari ketika wawancara kerja

JAKARTA – Ada 5 sikap yang harus dihindari jika ingin sukses interview. Interview atau wawancara kerja adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan.

Pasalnya, interview merupakan gerbang utama untuk masuk ke sebuah perusahaan. Melalui proses interview beberapa kandidat akan bersaing agar bisa diterima untuk bekerja.

BACA JUGA:7 Hal Sepele yang Bikin Gagal Wawancara Kerja

Oleh karena itu, Anda harus mempersiapkan berbagai hal untuk melalui proses interview. Walau interview terkesan mudah dilakukan bagi sebagian orang, namun kesalahan mungkin saja bisa terjadi saat proses interview berlangsung.

Dikutip dari akun Instagram resmi Kementerian Ketenagakerjaan @kemnaker, ada lima sikap yang harus dihindari saat interview. Mulai dari merasa paling pintar, hingga terlihat menyepelekan.

BACA JUGA:3 Hal yang Dinilai HRD saat Wawancara Kerja

“Untuk memastikan bahwa kamu sukses dalam proses wawancara kerja, pastikan Rekanaker menghindari perilaku yang akan dinilai negatif oleh perekrut berikut ini ya,” tulis akun Instagram Kementerian Ketenagakerjaan, dikutip Sabtu (2/4/2022).

Baca Juga: Telkom Terima Penghargaan ICAII 2022 Berkat Inovasi MyDigiLearn

Berikut lima sikap yang harus dihindari saat interview:

1. Merasa paling pintar.

2. Langsung menanyakan gaji.

3. Tidak sopan.

4. Menjawab dengan jawaban yang ambigu.

5. Terlihat menyepelekan.

  • #tips interview kerja
  • #tips karier
  • #Interview kerja
  • #wawancara kerja

24 Maret 2021 20:03 36077 KALI DIBACA 0 KOMENTAR 67 KALI DIBAGIKAN

Wawancara kerja adalah momen paling bikin dag dig dug buat para pencari kerja, setuju nggak? Sudah senang lolos seleksi berkas dan tes, tapi harus lewatin beberapa pertanyaan HRD dulu di ruang interview.

Banyak dari pencari kerja yang gugur di sesi wawancara karena kesalahan yang disadari ataupun tidak. Memang bukan satu hal yang gampang buat lolos di tahap ini, karena HRD menilai kamu secara langsung, tekanan dan grogi pasti ada. Untuk mengantisipasi kesalahan yang sering terjadi di sesi wawancara, kamu perlu hindari beberapa hal berikut ini nih.

Tidak melakukan riset dan persiapan

Saat mendapat undangan wawancara di suatu perusahaan, sebelum hari H cari tahu dulu informasi tentang perusahaan tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengenal lebih dalam budaya perusahaan, visi misi perusahaan dan memberi impresi kalau kamu memang tertarik untuk bekerja di sana. Tapi sayangnya, banyak kandidat pencari kerja yang malas atau lupa karena lebih fokus latihan menjawab pertanyaan seputar diri sendiri. Padahal, pemahaman kamu terkait perusahaan juga sama pentingnya.

Harusnya dari awal melihat informasi lowongan kerja dan memutuskan untuk melamar, kamu juga sudah paham detail pekerjaan dan tanggung jawab di posisi itu. Ketahui juga skill apa yang dibutuhkan perusahaan, gambaran besar tugas kamu dan apa kamu sudah memenuhi kualifikasi tersebut? Jangan sampai asal kirim lamaran dan nggak paham detail pekerjaan secara mendalam.

Intinya pada poin ini, lakukan riset dan persiapan sebelum menghadiri interview. Kesiapan yang matang bikin kamu lebih rileks dan nggak gugup saat menjawab pertanyaan HRD nanti.

Bahasa tubuh yang negatif

Nah, ini merupakan poin yang sering nggak kita sadari bisa jadi kesalahan besar saat sesi interview kerja. Bahasa tubuh atau gestur juga jadi penilaian penting lho di mata HRD. Mulai dari memasuki ruang interview, berjabat tangan, posisi duduk, ekspresi wajah sampai cara kamu keluar dari ruang interview akan jadi perhatian.

Misal saat duduk kebanyakan orang nggak sadar kalau duduk dengan postur tubuh menjauh ke belakang atau bersandar, memberi kesan malas atau sombong. Jika kamu terlalu condong ke depan juga dinilai kamu seorang yang agresif, sementara postur membungkuk dinilai memiliki kepercayaan diri yang rendah. Untuk memberikan kesan yang netral, coba deh duduk dengan posisi tegak utamanya di bagian bahu dan kepala, tapi tetap rileks dan nyaman.

Tidak memperlihatkan ketertarikan

Tidak memperlihatkan ketertarikan bisa dilihat dari cara menjawab pertanyaan dan juga bahasa tubuh. Balik lagi ke poin sebelumnya nih, kontak mata jadi salah satu bahasa tubuh yang bisa nandain antusias atau enggaknya kamu di sesi interview.

Dengan mendominasi tatapan matamu ke arah pewawancara, tandanya kamu serius, menghormati dan antusias. Kontak mata juga bertujuan untuk meyakinkan pewawancara kalau kamu kandidat yang dapat dipercaya, jujur, percaya diri dan menjunjung sopan santun. Kesalahan yang juga fatal kalau kamu nggak fokus sampai sering mengulang pertanyaan yang diajukan, bisa dianggap kamu tuh nggak serius dan kurang menghargai pewawancara.

Berbicara terlalu banyak

Pernah nggak sih ngerasa nervous saat berbicara di depan orang sampai melantur ketika menjawab pertanyaan? Hal ini juga sering terjadi saat sesi interview. Banyak pencari kerja terutama fresh graduate yang karena terlalu gugup, bicaranya jadi melebar kemana-mana. Karena itu, dibutuhkan persiapan seperti latihan atau membuat poin-poin jawaban dari pertanyaan interview yang umum diajukan.

Sampaikan jawaban yang padat, jelas dan sesuai dengan konteks pertanyaan. Misalnya nih kamu disuruh “ceritakan tentang diri Anda”. Jelaskan secara singkat identitas, pendidikan terakhir, kemampuan yang spesifik, kamu pribadi yang seperti apa?, atau passion yang kamu punya. Jangan menceritakan latar belakang keluarga, sampai ranah privasi lain di luar bahasan karir.

Itu tadi beberapa kesalahan besar yang sering dilakukan pencari kerja saat sesi interview. Yuk baca tips-tips dan info seputar karir lainnya di aplikasi TopKarir. Download aplikasinya gratis di Play Store dan App Store ya!

Diperbarui 19 Agu 2022 - Dibaca 7 mnt

Tahap wawancara merupakan salah satu tahap penting untuk kamu lalui. Pasalnya, tahap satu ini akan menentukan diterima atau tidaknya kamu di sebuah perusahaan.

Dikutip dari Indeed, melakukan interview adalah salah satu kemampuan yang membutuhkan latihan agar lebih baik. Latihan ini termasuk menjawab pertanyaan dan mempelajari posisi yang kamu lamar.

Ada beberapa hal yang patut kamu persiapkan saat menghadapi tahap wawancara. Memakai pakaian rapi, mempersiapkan mental, dan membawa persyaratan dari perusahaan (misal: CV dan portofolio terbaru) adalah beberapa di antaranya.

Selain harus memperhatikan hal-hal yang harus kamu lakukan, kamu perlu memahami apa saja yang tidak boleh dilakukan saat melakukan interview. 

Pasalnya, melakukan sejumlah hal tersebut bisa membuat pewawancara (dalam hal ini HRD perusahaan) enggan melihat dirimu.

Hal itu tentu akan membuat peluangmu untuk diterima semakin kecil, dan bahkan kandas begitu saja.

Ada lima hal yang sebaiknya tidak boleh kamu lakukan saat tahap wawancara berlangsung. Adapun kelima hal tersebut adalah sebagai berikut ini!

Baca Juga: 10 Tips Menjawab Pertanyaan Interview Apa Keunikanmu

Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Wawancara

Jelaskan sikap sikap yang harus dihindari ketika wawancara kerja

1. Datang terlambat dan tak memberi kabar

Datang terlambat saat tahap wawancara akan berlangsung sebetulnya tidak sepenuhnya salah. Apalagi, kalau lokasi perusahaan dan tempat tinggalmu berada di kota besar yang hampir selalu terjadi kemacetan.

Namun, akan menjadi suatu hal yang fatal, kalau kamu datang terlambat dan tidak mengabari hal tersebut ke pihak pewawancara.

Oleh karenanya, kabarilah pihak pewawancara (dalam hal ini HRD Perusahaan) kalau kamu terpaksa terlambat datang ke tahap wawancara nanti.

Contohnya: “Pak/ Bu, maaf saya nanti datang agak terlambat. Saya masih terjebak macet di (sebutkan daerah atau nama jalannya). Sekitar 15 menit lagi saya akan sampai di sana.”

Alangkah lebih baik lagi, kalau kamu bisa datang tepat waktu sesuai permintaan pewawancara. Caranya, kamu berangkat lebih pagi dari rumah atau indekosmu.

Untuk menghindari keterlambatan di hari interview, dilansir dari The Balance Career, kamu sebaiknya mempersiapkan pakaian lebih awal sehingga tidak perlu memikirkannya lagi saat bersiap-siap.

Dengan cara tersebut, kamu pun bisa datang tepat waktu, bahkan datang sebelum waktu wawancara dimulai.

2. Menceritakan tentang dirimu secara berlebihan

Dalam setiap tahap wawancara di perusahaan mana pun, kamu pasti akan diminta untuk menceritakan dirimu. Ini adalah kesempatan yang bagus untuk memperkenalkan diri sekaligus memberi impresi positif ke pihak perusahaan.

Semakin baik kamu menceritakan segala tentang dirimu, maka semakin positif pula impresi perusahaan kepadamu. Dan tak menutup kemungkinan, peluangmu untuk diterima semakin besar.

Hal sebaliknya akan terjadi jika kamu terlalu berlebihan dalam menceritakan dirimu. Misal melebih-lebihkan prestasimu selama kuliah atau bekerja di perusahaan sebelumnya; menceritakan hal-hal tidak penting seperti makanan favoritmu; terlalu membanggakan apa yang menjadi kelebihanmu; dan hal-hal lain yang sejenis.

Menceritakan dirimu secara berlebihan akan membuat perusahaan ilfeel kepadamu, serta membuat tahap wawancara berjalan tidak efektif, kamu harus bersikap positif bukan arogan.

Alangkah lebih baiknya, saat tahap wawancara nanti, kamu ceritakan saja hal-hal penting tentang dirimu. Misalkan: kelebihan dan kekuranganmu, skill yang kamu kuasai, pengalaman kerja dan organisasi, dan beberapa hal penting lainnya.

Jelaskan sikap sikap yang harus dihindari ketika wawancara kerja

© Pexels.com

3. Menanyakan informasi yang terlalu umum

Pada tahap wawancara, biasanya kamu akan diberi kesempatan untuk bertanya ke pihak pewawancara atau perusahaan. Ini bisa menjadi kesempatan yang tepat untukmu untuk menanyakan hal-hal penting, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan atau perusahaanmu nanti.

Bila kamu mendapatkan kesempatan bertanya pada tahap wawancara nanti, kamu sebaiknya jangan menanyakan informasi umum tentang perusahaan.

Misalnya: kapan perusahaan itu berdiri, di bidang apa perusahaan itu bergerak, serta siapakah CEO perusahaan tersebut.

Kamu juga jangan sampai menanyakan informasi umum soal pekerjaanmu nanti. Misalnya: di posisi manakah kamu bekerja nanti, dan apa saja deskripsi pekerjaan dari posisi tersebut.

Menanyakan hal tersebut akan membuatmu dianggap sebagai orang yang tak tahu menahu soal perusahaan dan pekerjaanmu nanti. Ini bisa membuat peluangmu lolos dari tahap wawancara akan sangat kecil, dan bahkan tak ada sama sekali.

Lagipula, hal-hal tersebut sebetulnya bisa kamu ketahui sendiri tanpa perlu menanyai pewawancara atau pihak perusahaan. Kamu bisa mencari hal-hal tersebut di situs resmi dari pihak perusahaan, kok.

Adapun hal-hal yang sebaiknya kamu tanyakan saat tahap wawancara nanti bisa adalah hal-hal yang berkaitan dengan detail pekerjaanmu nanti.

Misalnya: fasilitas dan tunjangan apa saja yang akan kamu dapatkan bila nanti kamu bekerja di sana; pelatihan apa saja yang mungkin bisa kamu dapatkan; seperti apa budaya kerja di dalam tim; dan lain sebagainya.

Jelaskan sikap sikap yang harus dihindari ketika wawancara kerja

© Freepik.com

4. Menanyakan hal-hal personal kepada pihak pewawancara

Saat menjalani tahap wawancara nanti, kamu juga tidak boleh menanyakan hal-hal personal kepada pihak pewawancara.

Misalnya: Apakah Bapak/Ibu sudah menikah; di manakah alamat rumah Bapak/Ibu; sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja di perusahaan tersebut; dan lain sebagainya.

Menanyakan hal-hal tersebut membuat pihak pewawancara menganggapmu sebagai orang yang tidak sopan. Lagipula, hal-hal tersebut merupakan hal-hal tak penting yang memang sebaiknya jangan kamu tanyakan ke pewawancara.

Alangkah lebih baik, kamu tanyakan saja hal-hal penting yang berkaitan dengan perusahaan dan pekerjaanmu nanti. Persis seperti yang telah disebutkan di poin sebelumnya.

5. Bersikap seenaknya atau cuek

Hal terakhir yang tidak boleh kamu lakukan pada tahap wawancara adalah bersikap buruk atau terlalu cuek. Kamu harus meninggalkan kesan positif kepada recruiter. 

Ada beberapa sikap yang tergolong buruk dilakukan, terutama saat menghadapi tahap wawancara. Salah satunya adalah mengangkat telepon saat tengah menghadapi tahap wawancara.

Sikap seperti ini sangatlah buruk, karena akan menunjukkan attitude negatifmu di hadapan pewawancara. Alangkah baiknya jika kamu meminta izin ke pihak pewawancara untuk mengangkat telepon, dan mengangkatnya di luar ruangan tempat tahap wawancara berlangsung.

Menceritakan keburukan atasanmu sebelumnya adalah sikap buruk lainnya. Walaupun atasanmu sebelumnya memang memiliki sikap yang buruk (dan itu menjadi alasanmu resign), kamu sebaiknya tak menceritakannya ke pewawancara saat menjalani tahap wawancara nanti.

Baca Juga: Persiapan Interview Kerja Pertama? Ikuti 5 Tips Ini agar Sukses!

Hal yang Bisa Kamu Lakukan Saat Wawancara

Jelaskan sikap sikap yang harus dihindari ketika wawancara kerja

Selain menghindari lima hal di atas, kamu juga bisa melakukan sejumlah hal, terutama saat menghadapi tahap wawancara nanti. Adapun hal-hal tersebut adalah:

  • Datang tepat waktu dan menghubungi pewawancara kalau akan terlambat.
  • Mengetahui segala hal tentang perusahaan sebelum menjalani tahap wawancara nanti.
  • Menjawab pertanyaan dengan jujur dan efektif.
  • Memanfaatkan kesempatan bertanya, dengan menanyakan hal-hal penting soal pekerjaanmu di perusahaan tersebut.
  • Bersikap baik dan sopan kepada pihak pewawancara.

Itulah lima hal-hal yang harus kamu perhatikan saat mempersiapkan tahapan wawancara. 

Kalau sudah tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, tandanya kamu sudah siap untuk menghadiri wawancara kerja yang akan datang nantinya.

Nah, Glints punya ribuan lowongan yang sudah menunggu lamaranmu. Kamu bisa membuat akun untuk mulai melamar pekerjaan incaranmu.

Jangan tunggu lama-lama, langsung cek lowongan yang ada dan apply sekarang juga!