Jelaskan perbedaan sistem stratifikasi sosial masyarakat tradisional dengan masyarakat modern

KOMPAS.com - Masyarakat modern tidak bisa dipisahkan dari perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Kehidupannya pun sudah lebih terarah atau tertata ke masa kini.

Contohnya penggunaan smartphone sebagai alat komunikasi, penggunaan kipas angin sebagai pendingin ruangan, penggunaan komputer untuk belajar atau bekerja, dan lain-lain.

Apa yang dimaksud dengan masyarakat modern?

Pengertian masyarakat modern

Masyarakat modern merupakan golongan masyarakat yang orientasi hidup dan nilai budayanya lebih terarah di masa kini.

Masyarakat modern juga dapat diartikan sebagai bentuk transformasi dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat yang lebih maju dalam bidang teknologi, ilmu pengetahuan, serta cara berpikirnya.

Dilihat dari perbedaan cara berpikirnya, masyarakat modern identik dengan negara maju karena lebih berpikir rasional. Sedangkan masyarakat tradisional sering dikaitkan dengan negara miskin karena cara berpikirnya masih sering irasional.

Ciri-ciri masyarakat modern

Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), salah satu ciri masyarakat modern ialah memberi apresiasi atas peran individu atau kelompok dalam kehidupan bermasyarakat.

Contohnya memberi penghargaan ketika berhasil melakukan sesuatu, dan lain sebagainya. Namun, hal ini bukan menjadi patokan yang pasti tentang ciri masyarakat modern. Karena dalam masyarakat tradisional pun, apresiasi juga sering diberikan kepada mereka yang berjasa.

Baca juga: Masyarakat: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Fungsi

Dilansir dari Study Lecture Notes, berikut delapan ciri-ciri masyarakat modern:

Sektor industri dan teknologi berkembang sangat pesat

Ciri masyarakat modern yang paling utama ialah perkembangan dalam sektor industri dan teknologi. Masyarakat modern sering mengembangkan atau memunculkan berbagai inovasi untuk mempermudah kehidupannya.

Contohnya penggunaan robot untuk meningkatkan efektivitas kerja, penggunaan mesin canggih untuk produksi barang, dan lain-lain.

Adanya urbanisasi

Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota. Dalam masyarakat modern, banyak orang yang melakukan urbanisasi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi atau pendidikannya.

Contohnya melakukan urbanisasi untuk bersekolah dan bekerja di ibu kota, dan lain-lain. Urbanisasi hampir selalu terjadi dalam kehidupan masyarakat saat ini.

Pekerjaannya tidak bergantung pada alam dan bersifat heterogen

Mata pencaharian masyarakat modern tidak hanya berasal dari satu sektor saja, melainkan sangat beragam. Selain itu, masyarakat modern sudah tidak lagi bergantung langsung pada alam, yang mana hal ini masih dijalani oleh masyarakat tradisional.

Contohnya masyarakat tradisional bercocok tanam untuk kebutuhan konsumsinya, masyarakat modern mengolah bahan pangan (seperti beras, daging, susu) untuk kebutuhan konsumsinya.

Contoh lainnya masyarakat modern banyak yang bekerja di perkantoran, industri, bidang pendidikan, transportasi, dan lain-lain.

Baca juga: Masyarakat Madani: Definisi dan Karakteristiknya

Peluang atau kesempatan kerjanya lebih tinggi

Masyarakat modern sangat mengutamakan hasil yang maksimal dan serba cepat. Tentunya dengan tenaga kerja yang banyak, hasilnya akan lebih cepat dan maksimal.

Sehingga peluang kerjanya dapat terbuka lebih lebar dan juga memengaruhi adanya urbanisasi. Contohnya dalam bidang industri pangan, banyak tenaga manusia dibutuhkan untuk mengelola mesin, mengemas produk, dan lain sebagainya.

Adanya stratifikasi sosial

Dalam masyarakat modern, stratifikasi sosial atau pembagian kelas sosial berdasarkan ekonomi terlihat dengan jelas. Pembagian kelas sosial ini memperlihatkan dengan jelas adanya kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin.

Contohnya dari segi permukiman, penghasilan, gaya berpakaian, penggunaan alat komunikasi, dan lain-lain.

Masyarakat modern identik dengan negara maju. Salah satu indikatornya dapat dilihat dari fasilitas perkotaan yang memadai. Semakin canggih fasilitasnya, maka bisa dikatakan jika masyarakatnya semakin maju.

Contohnya tersedianya halte bus, jaringan internet, sistem pembuangan limbah, pelabuhan udara, bandara, jalan raya, rumah sakit, sarana prasarana pendidikan yang memadai, dan lain-lain.

Bersikap individualistis

Sikap individualistis sangat melekat pada masyarakat modern. Sebaliknya, sikap kolektif masih melekat erat pada masyarakat tradisional. Alasannya karena masyarakat modern lebih banyak mementingkan kepentingannya sendiri dibanding kepentingan umum.

Contohnya kurang menjalin komunikasi dengan orang sekitarnya, tidak peduli terhadap orang lain, menganggap jika pendapatnya harus selalu didengar dan dituruti.

Baca juga: Upaya Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat

Gerak mobilitas yang tinggi

Tingkat pendidikan yang lebih baik, adanya industrialisasi serta terbukanya peluang kerja yang luas membuat gerak mobilitas pada masyarakat modern lebih tinggi. Artinya masyarakat suka atau sering berganti pekerjaan, berpindah tempat tinggal ataupun daerah.

Contohnya pengangguran mendapat pekerjaan, pindah ke pekerjaan yang dirasa lebih baik, berpindah tempat tinggal ke lokasi yang dianggap lebih aman atau nyaman, dan lain-lain.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jelaskan perbedaan sistem stratifikasi sosial masyarakat tradisional dengan masyarakat modern

Stratifikasi sosial telah dikenal sejak zaman dahulu dan telah lama diterapkan pada masyarakat. Yuk hari ini kita belajar mengenai tipe sistem stratifikasi sosial!

--

Pernahkah kamu mengamati teman, saudara atau kenalan yang memiliki latar belakang sangat berbeda? Seringkali kita menemui orang-orang yang berbeda latar belakang dari segi keturunan, kemampuan ekonomi, dan tempat tinggal bisa tumbuh menjadi orang yang sangat berbeda satu sama lain. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh sistem stratifikasi sosial yang ada di masyarakat.

Menurut pelapisan berdasarkan kriteria sosial, masyarakat terdiri atas beberapa pelapisan berupa kelas sosial atau kasta. Istilah kelas sosial antara lain digunakan untuk pelapisan berdasarkan kriteria ekonomi maupun sosial. Sedangkan istilah kasta dipakai untuk pelapisan dalam masyarakat yang menekankan kebudayaan dan kepercayaannya, seperti pada pelapisan masyarakat Hindu di Bali dan India.

Baca juga: Pengertian Masalah Sosial, Faktor Penyebab & Kriteria untuk Menentukannya 

Jenis Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial telah lama terjadi ditengah masyarakat dan menghasilkan beberapa jenis yang berkaitan dengan perkembangan masyarakat. Yuk kita bahas enam jenis dari stratifikasi sosial!

1. Stratifikasi sosial berdasarkan kekayaan

Tahukah kamu, kalau salah satu dasar pembentukan stratifikasi sosial adalah kekayaan. Hal tersebut dapat menjadi dasar pembentukan stratifikasi, karena adanya perbedaan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan, yang berkaitan dengan terbatasnya keahlian, modal dan akses. 

Dalam perbedaan pemenuhan kebutuhan hidup tersebut, akhirnya terbentuklah lapisan atas (kebutuhan hidup tercukupi)  dan lapisan bawah (kebutuhan hidup kurang tercukupi). Kekayaan merupakan dasar stratifikasi sosial yang dapat diperjuangkan. Oleh karena itu, di beberapa tipe, stratifikasi sosial dapat melakukan pergerakan secara vertikal seiring dengan naiknya taraf hidup melalui kekayaan. 

2. Stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan

Kekuasaan merupakan salah satu konsep yang mengawali peradaban manusia. Ketika manusia mulai bermasyarakat dengan membuat kelompok kecil. Seorang pemimpin dalam masyarakat memiliki kuasa untuk mengatur dan mempengaruhi orang lain. 

Dalam kekuasaan, terdapat dua kelompok yakni para penguasa yang ada pada kelompok kekuasaan, dan juga kelompok yang dikuasai. Nah dari sini mulanya sistem stratifikasi sosial terjadi. Kelompok penguasa memiliki kontrol atas kelompok lainnya yang menyebabkan terjadinya perbedaan kelas antara kelompok masyarakat. 

Baca juga: Berkenalan dengan Diferensiasi Sosial dan Jenis-Jenisnya

3. Stratifikasi sosial berdasarkan kehormatan

Selanjutnya, kita bahas mengenai stratifikasi sosial berdasarkan kehormatan. Jenis ini pada umumnya berlaku pada masyarakat dengan kepemimpinan karismatik. Maksudnya adalah, masyarakat dipimpin oleh seorang tokoh masyarakat, yang memiliki kedudukan paling asli di masyarakat, karena diperoleh atas penilaian terhadap karisma individu itu sendiri yang dinilai layak menjadi pemimpin. Hal ini dijelaskan dalam pengertian kepemimpinan karismatik oleh Max Weber.

Contoh nyata yang bisa kamu temui dalam kehidupan yakni, perbedaan status sosial antara seorang pemuka atau tetua adat di suatu pemukiman tradisional. Dimana mereka lebih dihormati dan memiliki pengaruh yang kuat di tengah masyarakat.

Jelaskan perbedaan sistem stratifikasi sosial masyarakat tradisional dengan masyarakat modern

4. Stratifikasi sosial berdasarkan keturunan

Kemudian, ada jenis lainnya dari stratifikasi sosial, yakni berdasarkan keturunan. Stratifikasi ini dasar pembentukannya berdasarkan keturunan atau kelahiran dari individu tertentu. Sistem ini biasanya terdapat pada daerah yang menerapkan sistem pemerintahan kerajaan atau monarki. Menurut seorang ilmuwan yakni David Brusky, status keturunan atau ascribed status merupakan status yang dimiliki individu secara permanen, atau melekat selama masa hidupnya.

Contohnya seperti sistem kepemimpinan di D.I. Yogyakarta dimana status darah kerajaan dari keturunan Hamengkubuwono akan menjadi pemimpin daerah dan sistem ini masih dianut hingga saat ini.   

5. Stratifikasi sosial berdasarkan pendidikan

Kamu pasti pernahkan, mendengar pepatah, “Tuntutlah ilmu sampai negeri Cina”. Dari pepatah tersebut, kita bisa mengetahui bahwa pendidikan merupakan hal terpenting yang harus dipenuhi dari seorang manusia. Pendidikan mampu merubah kehidupan kita, bahkan juga stratifikasi sosial lho!

Lalu, bagaimana pendidikan bisa menjadi dasar dari stratifikasi sosial? Jawabannya, karena pendidikan merupakan social elevator atau perangkat sosial yang membantu masyarakat untuk melakukan mobilitas sosial atau perpindahan dari status bawah menuju status atas. Melalui pendidikan, seseorang dapat meningkatkan pola pikir dan keahliannya yang kemudian akan menguasai bidang pekerjaan dan meningkatkan status sosialnya. 

6. Stratifikasi sosial berdasarkan status sosial

Oke, kita lanjut bahas jenis stratifikasi sosial yang terakhir, yakni berdasarkan status sosial. Jenis ini merupakan pelapisan dalam masyarakat, yang didasari pada perbedaan status sosial. Nah perlu diperhatikan juga, bahwa kelas sosial dan status sosial disini berbeda ya guys! Kelas sosial berbasis pada tatanan ekonomi, sementara status sosial yang berkaitan dengan hak, dan kewajiban individu dalam masyarakat.

Baca juga: Contoh Kasus Reintegrasi Sosial di Masyarakat

Tipe Stratifikasi Sosial

Oke, selanjutnya kita membahas mengenai tipe-tipe dari stratifikasi sosial. Nah, menurut Mac Iver, ada tiga pola umum sistem stratifikasi sosial, yaitu tipe kasta, oligarki, dan demokratis. Berikut penjelasannya satu persatu.

Jelaskan perbedaan sistem stratifikasi sosial masyarakat tradisional dengan masyarakat modern

A. Tipe Kasta

Tipe kasta memiliki sistem stratifikasi dengan garis pemisah yang kaku. Tipe semacam ini biasanya dijumpai pada masyarakat berkasta dan hampir tidak memungkinkan tiap individu untuk bergerak secara vertikal untuk naik kasta. 

Contoh dari situasi ini bisa dilihat dari konsep strata dalam agama Hindu yang terdiri dari 4 macam kasta. Kasta tersebut yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra. Kasta Brahmana, Ksatria dan Waisya disebut triwangsa, sedangkan kasta Sudra disebut jaba. Gelar-gelar tersebut diwariskan menurut garis keturunan ayah. Secara singkat, kasta masyarakat hindu tersebut bisa dijabarkan sebagai berikut:

  • Brahmana
    Golongan yang dahulu merupakan pemuka agama, cendekiawan yang menguasai ajaran, pengetahuan, adat, adab hingga keagamaan.
  • Ksatria
    Bangsawan dan tokoh masyarakat yang bertugas sebagai penegak keadilan, pemimpin masyarakat. Profesi kasta ini merujuk pada raja, bangsawan, dan tentara.
  • Waisya
    Kasta ini merujuk pada kaum pedagang, pebisnis, atau pemilik tanah. Kaum waisya adalah dahulu kala merupakan kelompok kasta yang aktif dalam bidang ekonomi dan bisnis.
  • Sudra
    Golongan dengan jumlah terbesar dibanding kasta lainnya. Sudra umumnya memiliki profesi  yang berkaitan dengan kegiatan fisik dan bakat ketekunannya.  pekerjaan seperti buruh, tukang, pekerja kasar, petani, pelayan, nelayan, penjaga, dll.

Jelaskan perbedaan sistem stratifikasi sosial masyarakat tradisional dengan masyarakat modern

B. Tipe Oligarki

Tipe oligarki memiliki tipe stratifikasi yang menggambarkan garis pemisah yang sangat tegas di antara strata. Dalam tipe oligarki, perbedaan kelas sosial didasari pada faktor kebudayaan masyarakat setempat. Perbedaan dasar antara tipe oligarki dengan kasta, yakni adanya kesempatan bagi individu untuk naik kelas. Setiap lapisan dari kelas bisa dibedakan dari perbedaan kesempatan tiap kelas untuk memperoleh kekuasaan. Berikut contoh pembagian kelas dalam tipe oligarki pada masyarakat:

  • Lapisan teratas, yakni, Raja, pemimpin, bangsawan, pengusaha kaya raya.
  • Lapisan tengah, yakni petani, nelayan, pedagang.
  • Lapisan bawah, budak, dan buruh kasar.

Baca Juga: Diferensiasi Profesi, Apapun Profesinya Setiap Orang Punya Fungsinya Masing-masing

C. Tipe Demokratis

Tipe demokratis adalah tipe ketiga dengan garis pemisah antar lapisan yang sifatnya fleksibel. Faktor keturunan tidak menentukan kedudukan atau tinggi-rendahnya status seseorang, namun yang diutamakan adalah kemampuannya dan kadang-kadang juga ditambah dengan faktor keberuntungan.Tipe ini termasuk yang paling tidak rigid dari pembatasan antar kelasnya. Apabila ada suatu kejadian atau perubahan, dapat berpengaruh pula pada perubahan piramida kekuasaaan.  

Itulah tadi materi tentang jenis dan tipe dari stratifikasi sosial. Nah penasaran dengan materi sosiologi lainnya, atau ada ulangan yang sebentar lagi kamu kerjain? Wah bisa banget ini kamu coba juga untuk latihan soal di ruanguji! dengan ribuan paket latihan soal dan tryout, kamu bisa mengasah kemampuan dan mengejar target nilaimu nih. Yuk cobain! 

Artikel diperbarui pada 16 Desember 2021

Jelaskan perbedaan sistem stratifikasi sosial masyarakat tradisional dengan masyarakat modern

Referensi:

Sunarto, K.(1993) Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE – UI.Richard Osborne & Borin Van Loon.(1996). Mengenal Sosiologi For Beginner. Bandung: Mizan

Henslin, JM. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.