Jelaskan perbedaan antara Bani Umayyah di Damaskus dan Bani Umayyah di Andalusia

Salah satu prinsip demokrasi adalah al-amanah maksudnya….

apakah yg di maksud dengan takdimun nas'alal aqil yg merupakan salah satu ajaran ahlisunnah waljamaah dalam bidang aqidah? tolong di bantu nanti mau d … i kumpul​

Apa bila tidak tercapai kesepakatan dalam suatu masalah, maka kita haruss ..... pada al-qur'an dan hadist

Penjelasan tentang orang yang berakal terdapat dalam surah….

tolong ya huhuhjhubj​

filosofi hidup bj habibieapa pelajaran yg dapat kita ambil dari kisah inspiratif di atas? hubungannya dengan perilaku ikhtiar,tawakal,syukur,sabar dan … qana'ah​

Pak rafli mempunyai tabungan deposito sebesar 150000000 rupiah, berapakah zakat yang harus dikeluarkan setiap tahunnya?

Pada hari akhir nanti semua amal manusia akan dihitung, maka sebaiknya kita selalu

Orang yang mabuk karena minum minuman keras tidak boleh melaksanakan sholat karena

Orang yang dibangkitkan dari alam kubur diarahkan menuju suatu tempat yaitu ....

Jakarta -

Bani Umayyah adalah dinasti lain yang menandai besarnya peradaban Islam. Dalam sejarahnya, kesultanan ini berdiri selepas kejadian tahkim dalam Perang Siffin yang melibatkan Ali bin Abi Thalib.

Mu'awiyah bin Abu Sufyan sebagai pendiri sekaligus khalifah pertama Bani Umayyah menjalin kesepakatan damai dengan sang khulafaur rasyidin. Selepas Ali, pemerintahan yang dilanjutkan Hasan bin Ali cenderung lemah hingga menyerahkannya pada Mu'awiyah.

Sejak saat itu dimulailah sejarah salah satu bukti kejayaan sejarah peradaban Islam di dunia. Berikut penjelasan lengkapnya

A. Periode pemerintahan

Periode pemerintahan Bani Umayyah dibagi menjadi dua yaitu Damaskus (Syiria) dan Andalusia/Cordoba (Spanyol). Dikutip dari JUSPI: Jurnal Sejarah Peradaban Islam, periode pemerintahan yang berpusat di Damaskus berlangsung 90 tahun pada 660-750 M.

"Dinasti Umayah di Andalusia (Spanyol) awalnya merupakan wilayah taklukan Umayyah yang dipimpin seorang gubernur pada zaman Walid Ibn Abd Al Malik," tulis artikel berjudul Bani Umayyah Dilihat dari Tiga Fase (Fase Terbentuk, Kejayaan dan Kemunduran) karya Taufik Rachman.

Andalusia kemudian diubah menjadi kerajaan yang terpisah dari kekuasaan Dinasti Abbasiyah, setelah berhasil menaklukan Bani Umayah di Damaskus. Kekuasaan Umayyah di Spanyol berlangsung 275 tahun pada 756-1031 M.

B. Kemajuan yang dicapai

Berbagai kemajuan dalam sistem pemerintahan dan ilmu pengetahuan berhasil dicapai Bani Umayyah. Berikut penjelasannya:

1. Kemajuan dalam sistem pemerintahan

  • Pendirian departemen pencatatan (diwanul khatam)
  • Pendirian pelayanan pos (Diwanul Barid)
  • Pemisahan urusan keuangan dari urusan pemerintahan dengan mengangkat pejabat bergelar sahibul kharaj
  • Penggunaan bahasa Arab sebagai alat komunikasi resmi dalam pemerintahan
  • Pencetakan mata uang
  • Pembangunan fasilitas umum misal gedung, masjid, sumur, jalan raya
  • Pengurangan pajak dan menghentikan pembayaran upeti (jizyah) bagi orang yang baru masuk Islam.

2. Kemajuan dalam agama dan ilmu pengetahuan

  • Penyempurnaan tulisan mushaf al-Quran dengan titik pada huruf-huruf tertentu
  • Pembangunan masjid Al Amawi di Damaskus dan al Aqsha di Yerussalem
  • Perluasan masjid Nabawi di Madinah
  • Pembangunan rumah sakit bagi penderita kusta
  • Pengumpulan hadits
  • Menyamakan kedudukan orang Arab dan non Arab sehingga kembali bersatu.

C. Keruntuhan Bani Umayyah

Ada beberapa faktor yang menyebabkan keruntuhan dinasti berusia 365 tahun tersebut. Faktor ini adalah:

  • Munculnya kelompok yang tidak puas terhadap Bani Umayyah misal Khawarij, Syiah, dan non-Arab (mawali)
  • Tidak adanya ketentuan jelas tentang sistem pergantian khalifah
  • Perpecahan antara etnis suku Arabiah Utara (Bani Qais) dengan suku Arabiyah Selatan (Bani Kalb)
  • Senang hidup mewah
  • Terbunuhnya Khalifah Marwan bin Muhammad yang dilakukan tentara Dinasti Abbasiyah sebagai akhir Dinasti Bani Umayyah di Damaskus
  • Munculnya kekuatan baru yang dipimpin keturunan Al-Abbas bin Abdul Muthalib sebagai saingan Bani Umayyah.

Simak Video "Kedaton, Sejarah Panjang Perkembangan Islam di Kota Pesisir, Ternate"



(row/erd)

Sejarah pemerintahan Bani Umayyah Damaskus dan Andalusia. Foto: iStock

Pemerintahan Bani Umayyah dibagi menjadi dua periode, yaitu periode Damaskus dan Andalusia atau Cordoba.

Menurut JUSPI atau Jurnal Sejarah Peradaban Islam, periode pemerintahan Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus berlangsung selama 90 tahun pada tahun 660-750 M.

Kemudian, pemerintah Bani Umayyah di Spanyol atau Andalusia berlangsung selama 275 tahun pada tahun 756-1031 M.

Sejarah Berdirinya Bani Umayyah Damaskus dan Andalusia

Mengutip buku Sejarah Peradaban Islam karya Yudi Irfan Daniel dkk, kekhalifahan ini juga memerintah dari 756-1031 di Kordoba, Spanyol sebagai Kekhalifahan Kordoba yang menjadi kekhalifahan Bani Umayyah periode kedua.

Berdirinya Bani Umayyah tidak lepas dari masa krisis pada pemerintahan Khulafur Rasyidin. Setelah Ali bin Abi Thalib wafat, estafet kekhalifahan Islam digantikan oleh putranya, Hasan bin Ali bin Abi Thalib.

Kemudian, di tahun 661 M, Hasan mengundurkan diri dari kekhalifahan yang menyebabkan khilafah kaum muslimin dipegang oleh Muawiyah.

Kejadian ini yang menyebabkan berdirinya Bani Umayyah dengan memindahkan ibukota kerajaan dari Madinah ke Damaskus di Syam.

Kemudian, menurut Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Umayyah karya Topaji Pandu Barudin, kekuasaan Bani Umayyah di Damaskus runtuh pada Januari 750 M, ketika Khalifah Marwan II, Khalifah ke-14 Bani Umayyah Damaskus, dikalahkan oleh pasukan Abbasiyah di pertempuran Zab Hulu.

Sejarah berdirinya Bani Umayyah. Foto: kumparan

Setelah mengalami kekalahan saat pertumbuhan tersebut, Marwan II memutuskan untuk melarikan diri ke Mesir. Sayangnya, Marwan tetap saja terbunuh dan itulah menjadi awal mula keruntuhan Bani Umayyah Damaskus.

Selang beberapa saat, keturunan dari Abdurrahman Ad-Dakhil berhasil melarikan dirinya ke Afrika Utara dan menyebrang ke Spanyol, tepatnya Andalusia.

Karena keberhasilanya tersebut, ia memutuskan untuk membangun kembali kekuasaan Bani Umayyah yang baru di Andalusia dan memusatkan pemerintahannya di Corcdoba.

Menurut salah satu sejarawan Islam, Prof Badri Yatim, kekhalifahan Bani Umayyah di Andalusia runtuh karena berbagai faktor. Salah satunya adalah konflik Islam dengan Kristen.

Masa Keemasan Kekhalifahan Bani Umayyah

Mengutip buku Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Umayyah karya Topaji Pandu Barudin, masa keemasan kekhalifahan Bani Umayyah ditandai dengan berhasil menaklukkan berbagai wilayah, sehingga wilayah Bani Umayyah sangat luas.

Wilayah-wilayah yang termasuk ke dalam bagian Bani Umayyah, yakni Spanyol, Afrika Utara, Suriah, Palestina, Semenanjung Arabia, Irak, sebagian wilayah Asia, Persia, Afganistan, Pakistan, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kirgistan.

Lebih lanjut, Bani Umayyah juga mencapai masa keemasan di masa pemerintahan Khalifah Al-Walid I atau Al-Walid bin Abdul Malik yang memimpin pada tahun 705-715 M.

Pada masa itu, pembangunan Bani Umayyah tidak hanya difokuskan pada perluasan wilayah saja, tetapi juga membangun jalan raya, pabrik, masjid, gedung, dan lain sebagainya.