Jelaskan mengenai Non Store retailers berikut dengan sebuah contoh

english non store retailing

Bisnis & Industri Perdagangan eceran

Retailing non-toko adalah penjualan barang dan jasa di luar batas fasilitas ritel. Ini adalah istilah umum yang menjelaskan ritel yang terjadi di luar toko dan toko (yaitu, di luar lokasi ritel tetap dan pasar berdiri). Saluran distribusi non-toko dapat dibagi menjadi penjualan langsung (penjualan di luar lokasi) dan penjualan jarak jauh, yang terakhir termasuk semua bentuk perdagangan elektronik. Penjualan jarak jauh termasuk pesanan pos, penjualan katalog, permohonan telepon, dan penjualan otomatis. Perdagangan elektronik termasuk belanja online, platform perdagangan internet, portal perjalanan, sistem distribusi global dan teleshopping. Penjualan langsung termasuk penjualan partai dan semua bentuk penjualan di rumah dan kantor konsumen, termasuk penjualan garasi.
Non-toko ritel, kadang-kadang juga berlabel 'belanja rumah', secara konsisten mencapai pertumbuhan dua digit, dan perlahan-lahan mengambil bagian yang lebih besar dari keseluruhan ritel. Pada kuartal pertama tahun 2014, penjualan online di AS mewakili lebih dari 6% dari seluruh penjualan. Namun, dalam ceruk produk seperti perjalanan, buku, dan media, pangsa secara signifikan lebih tinggi. Pada Maret 2014, 19,5% dari semua penjualan buku yang dibuat oleh Amazon adalah untuk pembaca e-book Kindle mereka. Merek fashion dan gaya hidup telah memasuki ruang ritel non-toko termasuk Everlane, Dollar Shave Club, dan Tieks. Menurut Eurostat, 38% konsumen Eropa menganggap internet sebagai sumber informasi paling penting tentang perjalanan dan 42% konsumen membeli layanan perjalanan melalui internet pada tahun 2008.
Saluran distribusi non-toko ditandai dengan ambang masuk rendah. Dibandingkan dengan toko ritel yang memerlukan gerai ritel, inventaris, arus kas untuk mempekerjakan staf dan iklan, startup ritel non-toko biasanya harus berinvestasi sedikit untuk menjangkau pembeli potensial barang dan jasa yang mereka tawarkan. Oleh karena itu, ritel non-toko tidak hanya digunakan oleh pengecer bisnis batu bata dan mortir yang mapan yang mengembangkan batu bata online dan mengklik kehadiran model bisnis, tetapi juga oleh permainan murni individu, sering kali dia sendiri seorang konsumen, untuk menciptakan EShop atau untuk menjalankan pesta penjualan. Munculnya media sosial membantu menghubungkan penjual dengan pembeli potensial.
Di bawah undang-undang Uni Eropa, ritel non-toko sangat diatur. The Distance Selling Directive 97/7 / EC (dimasukkan ke dalam hukum Inggris sebagai Perlindungan Konsumen (Jarak Jual) Regulasi 2000), Petunjuk Penjualan Pintu Depan 85/577 / EEC, E-Commerce Directive 2000/31 / EC dan Peraturan Perdagangan Elektronik 2002 dan Petunjuk Layanan Audiovisual 2010/13 / UE adalah alat pengaturan utama untuk menangani metode distribusi yang paling intensif secara teknologi tetapi juga inovatif.

Suatu bentuk penjualan barang tanpa mendirikan toko. Kunjungi penjualan , pesanan pos , penjualan ponsel, penjualan otomatis (mesin penjual otomatis) adalah contoh yang khas. Namun, kantor bisnis dan ruang untuk menyiapkan mesin penjual dll. Diperlukan. Karena itu adalah bentuk penjualan yang mengejar kenyamanan lokasi-waktu konsumen, penjualan telah terus berkembang dengan latar belakang perubahan gaya hidup baru-baru ini, tetapi ada juga banyak masalah, pembatasan hukum telah dibuat di sana.

Sumber Encyclopedia Mypedia

Bahasa lainnya

Pendidikan.Co.Id – Kesempatan ini kita akan membahas mengenai Retail, penjelasan mengenai retail ini akan diuraikan sebagai berikut :

Pengertian Retail

Pengertian Retail merupakan suatu kegiatan pemasaran produk, baik itu berapa barang atau juga jasa, yang dilakukannya itu dengan secara eceran atau satuan langsung kepada konsumen akhir yakni  penggunaan rumah tangga atau pribadi, bukan untuk dijual kembali.

Penjual retail ini disebut juga dengan penjual eceran/ritel, yang mana jumlah produk yang dijual ialah satuan. Pada praktiknya, pengusaha retail tersebut membeli produk (barang atau juga jasa) dalam jumlah banyak dari produsen untuk kemudian dijual kembali kepada konsumen akhir itu di dalam satuan yang lebih kecil.

Supaya dapat mengerti lebih lanjut mengenai retail maka kita dapat merujuk pada beberapa pendapat para ahli, diantaranya sebagai berikut :

Pengertian Retail merupakan penjualan eceran melingkupi seluruh aktivitas yang melibatkan penjualan barang atau juga jasa pada konsumen akhir untuk kemudian dipergunakan yang sifatnya pribadi, bukan bisnis.

Pengertian Retail merupakan suatu usaha bisnis yang berusaha untuk memasarkan barang atau juga jasa kepada konsumen akhir yang menggunakannya itu untuk keperluan pribadi serta rumah tangga.

Pengertian Retail merupakan satu rangkaian aktivitas/kegiatan bisnis dalam menambah nilai guna barang serta jasa yang dijual kepada konsumen untuk konsumsi pribadi atau rumah tangga.

Pengertian Retail merupakan semua usaha bisnis yang dengan secara langsung mengarahkan kemampuan pemasarannya untuk dapat memuaskan konsumen akhir itu dengan berdasarkan organisasi penjualan barang serta jasa ialah sebagai inti dari distribusi.

Fungsi Bisnis Retail

Dibawah ini merupakan fungsi perusahaan retail, diantaranya sebagai berikut :

  • Membeli juga menyimpan barang, yakni membeli barang dari produsen itu di dalam jumlah besar serta kemudian menyimpannya.
  • Memindahkan hak milik barang kepada konsumen akhir. Dalam hal ini target market retailer ialah konsumen akhir yang akan memakai barang atau juga jasa.
  • Memberikan informasi tentang sifat dasar serta juga cara penggunaan sebuah barang. Retailer ini berhubungan secara langsung dengan konsumen akhir (pengguna), maka informasi tentang suatu produk itu harus dijelaskan oleh retailer kepada konsumen.
  • Memudahkan konsumen didalam membeli barang karena perusahaan retail itu beroperasi di lokasi yang mudah terjangkau serta juga nyaman.
  • Memudahkan konsumen dalam memilih produk yang diinginkan disebabakan terdapat beraneka ragam produk pada pengecer.
  • Mengubah produk itu ke dalam bentuk yang lebih menarik.
  • Memberikan layanan purna jual produk tertentu serta juga ikut menangani keluhan konsumen.
  • Pada situasi tertentu, retailer ini juga dapat memberikan kredit/ sewa kepada konsumen sehingga pembayaran itu dapat dilakukan lebih mudah.

Jenis-Jenis Retail

Macam jenis ini akan diuraikan dari beberapa kelompok, penjelasan sebagai berikut :

Berdasarkan Kepemilikan

Dengan berdasarkan Kepemilikan, retail ini dibagi menjadi:

  • Independent Retail Firm, merupakan pengecer yang beroperasi secara independen serta juga tanpa adanya afiliasi (penggabungan). Contohnya seperti warung, toko kelontong, pasar inpres, ruko, serta lain sebagainya.
  • Franchising/ Waralaba, merupakan suatu sistem pemasaran yang mana sebuah perusahaan (franchisor) itu memberikan hak kepada pengusaha lain (franchisee) dalam melakukan sistem usaha dengan cara yang sudah ditentukan.
  • Corporat Chain, merupakan kelompok usaha yang saling berhubungan dalam satu manajemen serta dimiliki oleh beberapa pemegang saham. Contohnya seperti Department Store, Superstore, Spacialty Store, Pasar Swalayan.

Berdasarkan Produk Yang Dijual

Dengan berdasarkan Produk yang Dijual, retail ini dibagi menjadi:

1. Product Retailing

  1. Department Store (Toserba), merupakan sebuah perusahaan pengecer yang memiliki pegawai/karyawan itu setidaknya 25 orang serta menjual pakaian dan juga peralatan rumah tangga itu sebanyak 20% atau juga lebih dari total penjualan.
  2. Specialty Store, merupakan sebuah perusahaan pengecer yang berfokus untuk menjual jenis produk tertentu. Contohnya seperti toko komputer, toko mainan anak, toko sepatu olah raga.
  3. Catalog Showroom, merupakan pengecer yang menjual merek lokal itu dengan harga rendah yang mana untuk area perbelanjaannya kecil serta berdekatan dengan tempat pajangan ecerannya.
  4. Food and Drug Retailer, merupakan pengecer yang menjual produk makanan dan juga minuman serta obat-obatan itu di dalam jumlah besar dengan harga rendah.

2. Service Retailing

  • Rented Goods Service, merupakan pengecer yang menyewakan produk-produk tertentu itu kepada konsumen yang mana kepemilikan produk tetap ada pada retailer. Contohnya seperti penyewaan apartemen, mobil, carpet cleaner, serta lain sebagainya.
  • Owned Goods Service, merupakan pengecer yang menjual jasa reparasi/ perbaikan serta juga perawatan barang-barang tertentu. Contohnya seperti jasa perbaikan (jam tangan, mobil, sepeda motor, komputer, serta lain sebagainya), jasa perawatan taman, cuci mobil, dry cleaning, serta lainnya.
  • Non Goods Service, merupakan pengecer yang menjual jasa personal yang bersifat intangible (tidak berbentuk produk fisik). Contohnya seperti supir, tour guide, baby sitter, serta lain sebagainya.

3. Non Store Retailing

  • Telephone & Media Retailer, merupakan pengecer yang menggunakan kontak dengan melalui telepon (telemarketing) serta media periklanan seperti misalnya surat kabar, radio, televisi, didalam memberikan informasi serta membujuk konsumen untuk membeli produknya.
  • Mail Order, merupakan pengecer yang menawarkan produk-produknya itu dengan melalui pos surat.
  • Vending Machines, merupakan alat yang digunakan dalam menjual produk tertentu. Contohnya seperti mesin penjual minuman yang banyak terdapat di pasar swalayan, hotel, serta juga kantor-kantor.
  • Electronic Shopping, merupakan penjualan yang dilakukan oleh pengecer dengan menggunakan perangkat TV, Komputer, serta juga jaringan internet.
  • Direct Selling, merupakan metode penjualan yang dilakukan oleh pengecer secara langsung ke orang-orang tertentu dengan melalui transaksi yang diawali serta diakhiri oleh tenaga penjual.

Berdasarkan Strategi Penetapan Harga

Setiap retailer itu menawarkan produknya dengan harga yang beragam, mulai dari murah sampai dengan harga yang mahal. Untuk tiap-tiap merek barang yang sama, tiap retailer itu bisa saja menawarkan harga yang berbeda. Beberapa pengecer juga menawarkan sebuah produk dengan harga tinggi diikuti dengan pelayanan khusus yang menarik. Cara memasarkan produk seperti ini biasanya dilakukan oleh Specialty serta Department Store.

Namun tetapi, beberapa pengecer juga lebih memilih menjual produk yang sama dengan harga yang lebih murah. Umumnya ialah Discount Store yang menerapkan metode pemasaran ini, yakni menjual barang-barang rumah tangga dengan harga diskon.

Berdasarkan Lokasi

Berdasarkan lokasi, retail ini dibedakan menjadi :

  • Strip development (mal strip), merupakan lahan komersial yang dikembangkan sehingga seluruh orang itu memiliki akses langsung ke jalan serta area parkir.
  • Downtown central business districts, merupakan pusat bisnis serta komersial di suatu kota. Di kota-kota besar, kawasan tersebut biasanya identik dengan “distrik keuangan” (atau juga “kawasan finansial”) di kota tersebut.
  • Shopping center, merupakan tempat yang memiliki fungsi ialah sebagai tempat perdagangan eceran atau juga retail yang lokasinya itu digabung didalam satu bangunan atau komplek.

Nah itulah penjelasan mengenai Pengertian Retail, Fungsi, Jenis, Contoh, & Menurut Para Ahli, semoga apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih

Lihat Juga  √ Pengertian Linguistik

Lihat Juga  √ Pengertian Xantofil, Fungsi, Siklus Dan Contohnya

Lihat Juga  √ Pengertian Keterampilan, Macam, Contoh dan Menurut Para Ahli