Jelaskan mengapa larutan HCl dalam keadaan murni tidak dapat menghantarkan arus listrik

Kalau kita lihat dari daya hantarnya, larutan terbagi menjadi dua macam yaitu:

1. Elektrolit

Jadi larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Contohnya adalah Garam dan asam.

2. Non Elektrolit

Sedangkan Larutan Non Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Contohnya adalah larutan gula.

Air merupakan suatu pelarut yang baik untuk senyawa ion dan air yang terlarut dalam larutan akan memiliki ion yang mempunyai sifat khusus, yang mana salah satunya adalah larutan tersebut bisa menghantarkan arus listrik.

Kita bisa membuktikannya dengan melakukan sebuah percobaan sederhana yaitu menyambungkan batang elektroda pada sebuah lampu. Jika batang elektroda tersebut kita celupkan ke dalam air murni, maka lampu tersebut tidak akan menyala.

Kenapa demikian?

karena air adalah penghantar [konduktor] listrik yang sangat buruk.

Tetapi, jika suatu senyawa ion tersebut misalnya adalah HCl kemudian kita tambahkan air, maka setelah HCl nya larut, lampu listrik akan mulai menyala hingga terang. Terang atau redupnya nyala lampu tersebut tergantung konsentrasi senyawa larutan. Senyawa seperti HCl lah yang membuat larutan menjadi konduktor / penghantar listrik atau disebut juga dengan elektrolit. Seorang ahli kimia yang pertama kali menggagas tentang elektrolit ini adalah Svante Arrhenius. Ia adalah seorang ahli kimia yang terkenal dari Swedia.

Sebelum mengenal jenis-jenis larutan, elo harus bisa menjawab pertanyaan apa pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit?

Pertama-tama, arti kata “larutan”, di mana larutan tidak sama dengan air, melainkan merupakan suatu campuran yang bersifat homogen, yang terdiri dari dua atau lebih zat.

Yang dimaksud larutan bersifat homogen adalah larutan memiliki komposisi yang merata atau setiap bagian volumenya akan memiliki komposisi atau sifat yang sama.

Zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut atau solut, dan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat lain disebut pelarut.

Misalnya larutan gula, maka gula merupakan zat terlarut, dan air merupakan pelarut.

Larutan sendiri memiliki banyak jenisnya, di antaranya adalah larutan elektrolit dan larutan non elektrolit yang akan gue bahas lebih lanjut di bawah ini.

Larutan Elektrolit

Pertanyaan apa yang dimaksud larutan elektrolit secara sederhana bisa elo jawab kalo larutan elektrolit adalah larutan yang memiliki partikel-partikel berupa ion-ion yang dapat menghantarkan listrik.

Berdasar proses pembentukan ion-ionnya [ionisasi], larutan elektrolit memiliki dibagi menjadi 2 jenis, yaitularutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.

  • Larutan Elektrolit Kuat adalah larutan elektrolit yang terurai sempurna menjadi ion atau mengalami ionisasi sepenuhnya dalam larutan air atau dalam keadaan lebur.

Karena sifat inilah larutan yang dapat menghantarkan listrik paling baik adalah larutan yang masuk dalam kelompok larutan elektrolit kuat.

Ciri-ciri larutan elektrolit kuat adalah larutan yang sepenuhnya terionisasi untuk membentuk ion bebas ketika dilarutkan, dan tidak ada molekul netral yang terbentuk dalam larutan.

Semakin banyak tersedianya ion bebas dalam suatu elektrolit, semakin besar kapasitasnya untuk membawa atau menghantarkan arus.

Terus apa aja sih contoh larutan elektrolit kuat? Mungkin dari elo ada yang bertanya-tanya kalau garam dapur termasuk elektrolit atau bukan ya?

Jawabannya, garam dapur termasuk elektrolit kuat karena garam memiliki molekul yang dapat terionisasi jika dilarutkan dan akan memberikan larutan tersebut kemampuan untuk menghantarkan listrik.

Ketika garam larut, ion-ionnya yang dapat bergerak bebas dalam larutan, dan memungkinkan muatan mengalir.

NaCl yang dilarutkan dalam air kemudian garam [padatan] larut menjadi ion-ion komponennya, dapat diwakili oleh persamaan ionisasi:

NaCl[s] → Na+[aq] + Cl−[aq]

Perlu elo ingat bahwa larutan elektrolit kuat selalu terdiri dari asam kuat, basa kuat dan garam.

Contoh larutan elektrolit kuat lainnya selain NaCl [garam] adalah NaOH [soda api], H2SO4[asam sulfat], HCl [asam klorida], danKCl.

  • Larutan Elektrolit Lemah yaitu elektrolit yang tidak terurai sempurna menjadi ion atau mengalami ionisasi sebagian sehingga jumlah zat yang terurai menjadi ion tidak banyak dan menjadi penghantar listrik yang buruk.

Ciri-ciri larutan elektrolit lemah adalah hanya sebagian terionisasi dalam air [biasanya 1% sampai 10%]. Karena itu, elektrolit lemah tidak seefisien elektrolit kuat dalam menghantarkan listrik.

Zat-zat dalam larutan elektrolit lemah biasanya meliputi asam lemah dan basa lemah, yang sebagian besar merupakan senyawa kovalen. Beberapa molekul netral hadir dalam larutan elektrolit lemah ini.

Contoh larutan elektrolit lemah adalah CH3COOH [asam asetat],N4OH, HCN [hidrogen sianida], dan Al [OH]3.
Air juga merupakan elektrolit yang sangat lemah. Ionisasi air murni dapat diwakili oleh persamaan ionisasi H2O → H+ + OH-.

Larutan Non Elektrolit

Kebalikan dari larutan elektrolit, larutan non elektrolit merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik karena zat-zat yang dilarutkan tidak menghasilkan ion atau tidak mengalami ionisasi sama sekali.

Contoh larutan non elektrolit adalah Etil alkohol [etanol] karena tidak terionisasi ketika dilarutkan dalam air.

Contoh lain adalah glukosa dalam air membentuk larutan non elektrolit karena meskipun gula larut dalam air, namun gula tetap mempertahankan identitas kimianya.

Ilustrasi larutan elektrolit dan non-elektrolit.

Gambar di atas merupakan salah satu contoh penggambaran perbedaan jumlah molekul ion yang dimiliki oleh elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit.

Di mana larutan non elektrolit tidak menghasilkan ion-ion yang bergerak bebas sehingga tidak akan menghantarkan listrik, sedangkan pada larutan elektrolit kuat maupun lemah memiliki ion-ion yang bergerak bebas.

Meskipun untuk larutan elektrolit lemah tidak menghasilkan ion sebanyak elektrolit kuat sehingga lampu yang menyala pada elektrolit lemah tidak seterang atau dapat dikatakan menyala redup dibandingkan elektrolit kuat.

Nah, untuk mengetes seberapa paham elo dengan ketiga jenis larutan ini, gue punya satu contoh soal nih yang bisa elo baca lengkap dengan pembahasannya:

Soal Latihan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit:

  1. Dari kelompok senyawa berikut ini yang dalam larutannya menghantarkan listrik adalah?
  • C₁₂H₂₂O₁₁ [Sukrosa]
  • H2SO4 [Asam Sulfat]
  • CO[NH₂]₂ [Urea]
  • NH4OH [Amonium Hidroksida]
  • Al2[SO4]3 [Aluminium Sulfat]
  • HCN [Hidrogen Sianida]

Untuk menjawab latihan soal yang satu ini elo harus membedah masing-masing senyawa saat terionisasi.

  • C₁₂H₂₂O₁₁ adalah nama lain dari sukrosa, senyawa ini tidak mengalami ionisasi sehingga masuk dalam senyawa non-elektrolit dan tidak bisa menghantarkan listrik.
  • H2SO4 → 2H+ + SO42- dari hasil ionisasi ini terlihat bahwa asam sulfat terurai sempurna menjadi ion atau mengalami ionisasi sepenuhnya. Asam sulfat juga adalah senyawa asam kuat yang bisa menghantarkan listrik.
  • CO[NH₂]₂ adalah nama kimia dari urea, sama seperti sukrosa senyawa ini tidak mengalami ionisasi sehingga masuk dalam senyawa non-elektrolit dan tidak bisa menghantarkan listrik.
  • NH4OH → NH4+ + OH- dari hasil ionisasi ini terlihat bahwa amonium hidroksida tidak terurai sempurna menjadi ion, ditambah senyawa ini termasuk basa lemah dengan daya hantar listrik lemah.
  • Al2[SO4]3 → 2Al 3+ + 3 SO42- dari hasil ionisasi ini terlihat bahwa Aluminium Sulfat terurai sempurna menjadi ion atau mengalami ionisasi sepenuhnya. Sama seperti garam dapur Aluminium Sulfat adalah kelompok garam yang bisa menghantarkan listrik.
  • HCN → H+ + CN– dari hasil ionisasi ini terlihat bahwa Hidrogen Sianida tidak terurai sempurna menjadi ion, ditambah senyawa ini termasuk asam lemah dengan daya hantar listrik lemah.

Jadi jawaban pertanyaan dari kelompok senyawa berikut ini yang dalam larutannya menghantarkan listrik adalah zat yang bisa terionisasi sempurna dan masuk dalam senyawa asam kuat, basa kuat atau garam yaitu: H2SO4 dan Al2[SO4]3.

Untuk mempermudah elo dalam menghafal, berikut ini adalah tabel contoh larutan elektrolit kuat dan lemah serta larutan non-elektrolit:

Contoh Larutan Elektrolit Kuat, Lemah dan Non Elektrolit

Sumber: weebly.com

Arrhenius berhasil dalam menyelesaikan permasalahan mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik sedangkan nonelektrolit tidak. Menurut Arrhenius, zat elektrolit dalam larutannya akan terurai menjadi partikel – partikel yang bermuatan listrik yang disebut dengan ion. Ion – ion tersebut dapat bergerak bebas dan ion – ion inilah yang menyebabkan suatu larutan dapat menghantarkan listrik.

Berbeda dengan elektrolit, ketika zat nonelektrolit dilarutkan dalam air, zat tersebut tidak akan terurai menjadi ion – ionnya melainkan tetap dalam bentuk molekul netral. Oleh karena itu larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Baca juga: Pembahasan Elektron Valensi

Senyawa kovalen polar dapat menghantarkan listrik apabila dilarutkan dalam air. Larutan HCl dalam air dapat menghantarkan arus listrik dengan baik, karena HCl terionisasi sempurna membentuk ion-ionnya dalam air. Adanya ion-ion itulah yang membuat larutan HCl mampu menghantarkan arus listrik.

Mengapa larutan HCl dapat menghantarkan listrik jelaskan *?

Larutan HCl terurai menghasilkan ion-ion terlarut karena bersifat elektrolit sehingga dapat menghantarkan listrik.

Apakah larutan HCl dapat menghantarkan listrik dengan baik?

Asam yang termasuk elektrolit jenis ini, contohnya larutan asam klorida [HCl], tetapi HCl murni dalam bentuk cairan tidak dapat menghantarkan listrik karena dalam cairan tersebut terdiri atas molekul–molekul netral yang tidak dapat mengion.

Kenapa HCl cair tidak dapat menghantarkan listrik sedangkan larutan HCl dapat menghantarkan listrik?

karena dalam HCl tidak terdapat ion shg tidak bisa menghantar listrik. HCl merupakan senyawa kovalen polar. shg ion2 tersebut bisa bergerak bebas dan menghantarkan listrik.

Mengapa larutan HCl dalam benzena tidak dapat menghantarkan arus listrik?

HCl merupakan senyawa polar sedangkan Benzenaa merupakan Senyawa nonpolar. HCl tidak dapat larut dalam benzena karena perbedaan kepolaran tersebut sehinggan HCl tidak dapat terionisasi menjadi kation dan anionnya sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Apa perbedaan HCl cair dan larutan HCl?

HCl cair tidak dapat menghantarkan listrik, sedangkan larutan HCl dapat menghantarkan listrik.

You might be interested:  Kapan Bisa Donor Plasma?

Mengapa benzena tidak dapat menghantarkan listrik?

Namun saat asam klorida dilarutkan dalam benzena [C6H6], asam klorida tidak mengalami terionisasi menjadi pasangan ion, sebab benzena bukan merupakan pelarut polar. Akibatnya, karena tidak ada ion maka larutan asam klorida dalam benzena bukan merupakan konduktor dan tidak bisa menghantarkan arus listrik.

Apakah benzena tidak menghantarkan arus listrik?

dalam benzena tidak dapat menghantarkan listrik.

Asam klorida murni tidak dapat menghantarkan arus listrik karena dalam cairannya, asam klorida tersusun atas molekul-molekul HCl yang tidak terionisasi. Asam klorida tergolong kedalam senyawa kovalen polar.

Mengapa HCl murni tidak dapat menghantarkan arus listrik sedangkan?

Karena HCl dalam keadaan murni berupa molekul-molekul tidak mengandung ion-ion, maka cairan HCl murni tidak dapat menghantarkan arus listrik [nonelektrolit]

Mengapa HCI murni HCI dalam bentuk gas tidak dapat menghantarkan arus listrik sedangkan dalam larutan air HCI dapat menghantarkan arus listrik?

mungkin karena HCl murni tidak mengandung ion-ion sehingga tidak deapat menghantarkan listrik, tapi setelah dilarutkan dalam air akan mengandung ion dan juga karena sifat air yang dapat menghantarkan arus listrik.

Bagaimana HCl bisa larut dalam air dan dapat menghantarkan listrik?

Karena HCl polar dan air juga polar, maka HCl dapat larut dalam air. Kembali ke kalimat pertama, HCl yg dapat larut akan membentuk ion2 dalam pelarutnya. Jadi, karena adanya ion2 tersebut, maka larutan HCl dalam air dapat menghantarkan arus listrik

Mengapa larutan HCl dalam benzena tidak dapat menghantarkan arus listrik?

HCl merupakan senyawa polar sedangkan Benzenaa merupakan Senyawa nonpolar. HCl tidak dapat larut dalam benzena karena perbedaan kepolaran tersebut sehinggan HCl tidak dapat terionisasi menjadi kation dan anionnya sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik.

You might be interested:  Mengapa Kita Harus Menyayangi Anak-Anak Yatim?

Mengapa HCl yang dilarutkan dalam air dapat menghantarkan arus listrik dan termasuk elektrolit kuat?

HCl termasuk ke dalam asam kuat dan merupakan senyawa dgn ikatan ion. oleh karena itu, apabila dilarutkan dalam air akan mengurai sempurna menjadi ion2nya. hal tersebut yang mengakibatkan HCl termasuk ke dalam elektrolit kuat.

Apakah larutan HCl dapat menghantarkan arus listrik?

Asam yang termasuk elektrolit jenis ini, contohnya larutan asam klorida [HCl], tetapi HCl murni dalam bentuk cairan tidak dapat menghantarkan listrik karena dalam cairan tersebut terdiri atas molekul–molekul netral yang tidak dapat mengion.

Mengapa benzena tidak dapat menghantarkan listrik?

Namun saat asam klorida dilarutkan dalam benzena [C6H6], asam klorida tidak mengalami terionisasi menjadi pasangan ion, sebab benzena bukan merupakan pelarut polar. Akibatnya, karena tidak ada ion maka larutan asam klorida dalam benzena bukan merupakan konduktor dan tidak bisa menghantarkan arus listrik.

Apakah benzena tidak menghantarkan arus listrik?

dalam benzena tidak dapat menghantarkan listrik.

Home / Kimia / Soal IPA

Senyawa HCl yang dilarutkan dalam benzena tidak dapat menghantarkan arus listrik karena ….

   A.   HCl membentuk endapan dalam benzena

   B.    benzena tidak menghantarkan arus listrik

   C.    HCl tidak terionisasi dalam benzena

   D.   HCl terurai menjadi ion H+ dan ion Cl-

    E.    HCl merupakan zat elektrolit 

Pembahasan:

Senyawa HCl yang dilarutkan dalam benzena tidak dapat menghantarkan arus listrik karena HCl tidak terionisasi dalam benzena.

Jawaban: C

----------------#----------------

Jangan lupa komentar & sarannya

Email:

Kunjungi terus: masdayat.net OK! 😁

Newer Posts Older Posts

Larutan  merupakan senyawa polar, sementara benzena merupakan senyawa nonpolar. Berdasarkan prinsip kelarutan atau like dissolve like, senyawa polar hanya akan larut dalam senyawa polar, dan begitupun sebaliknya. Dengan demikian,  tidak dapat larut dalam benzena yang mengakibatkan tidak ada  yang terionisasi atau tetap dalam bentuk molekulnya. Hal inilah yang menyebabkan larutan  dalam benzena tidak dapat menghantarkan listrik.

Jadi, jawaban yang benar adalah B.

Video yang berhubungan