TUGAS PROYEK Kerjakan tugas berikut secara kelompok! Amatilah suatu hotel, restoran, sekolah, atau tempat wisata tentang hal-hal berikut. Nama tempat … Show berapa kali air nutrisi harus diganti? bagian yang ditunjuk x berfungsi sebagai Tuliskan ciri ciri hewan dan habitat nya 15 hewan ga guys plisss Pak Dani mendorong gerobak sejauh 5 km dengan gaya sebesar 150 N. hitunglah berapa usahanya Berikut ini yang bukan merupakan fungsi akar adalah A.tempat adsorbsi air dan mineral B.menyimpan cadangan makanan C.memperkuat tegaknya batang D.temp … berikut ini yang merupakan gerak taksis pada tumbuhan adalah A.gerak pertumbuhan akar menuju kebawah B.gerak menutup daun putri malu jika disentuh C. … pada batang tanaman monokotil, diantara xilem dan floem tidak terdapat kambium. Berkas pengangkut ini bertipe .. A.kolateral tertutup B.kolateral terb … Apa perbedaan pembelahan sel secara mitosis dan meiosis Tuliskan ciri-cirinya masing-masing 3 Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan air dari akar menuju daun kecuali... A.daya isap daun B.kandungan mineral ditanah C.teka … tirto.id - Pubertas adalah masa menuju dewasa seorang anak yang ditandai dengan matangnya organ-organ reproduksi. Namun, anak yang sedang mengalami masa pubertas seringkali tidak mendapatkan cukup wawasan mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Hal ini dikarenakan faktor orang tua yang kurang memerhatikan perkembangan anaknya atau kurangnya edukasi orang tua kepada anak. Menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas sangatlah penting. Alat reproduksi sangat rentan terhadap penyakit, apabila tidak dirawat dengan baik maka akan menimbulkan berbagai macam penyakit. Sebagai remaja tentu berkewajiban untuk mengetahui dasar-dasar seputar reproduksi, seperti pengenalan proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi, serta wawasan mengenai penyakit seks yang menular. Edukasi seperti ini dapat didapatkan dari orang tua maupun sekolah. Setiap anak akan mengalami masa pubertas baik laki-laki maupun perempuan. Alat reproduksi pada perempuan meliputi vagina, rahim (uterus), ovarium, tuba valopi, dan vulva. Sedangkan alat reproduksi pada laki-laki meliputi penis, testis, dan skrotum (buah zakar). Masa reproduksi pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah sedangkan perempuan ditandai dengan menstruasi rutin setiap bulan selama sel telur tidak dibuahi oleh sel sperma. Pada kasus perempuan saat sedang menstruasi harus memerhatikan kebersihan organ reproduksi karena saat darah kotor keluar banyak bakteri yang rentan masuk dalam vagina karena keadaan vagina lembab tidak kering. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada saat menstruasi meliputi, pemilihan bahan pembalut yang tidak berbahaya dan nyaman dipakai, mengganti pembalut 3 – 5 kali sehari, membersihkan vagina sebelum mengganti pembalut agar tetap bersih, mencuci tangan setelah membersihkan area vagina, dan rutin mengganti celana dalam.
Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Perempuan
Kesehatan reproduksi pada perempuan terkadang masih diabaikan, padahal organ reproduksi sangat rentan terhadap masuknya penyakit dan berpengaruh pada kesehatan. Dikutip dari laman resmi Kemenkes terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan:
Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Laki-laki
Kesehatan reproduksi pada laki-laki tidak kalah penting dengan perempuan, sehingga laki-laki juga perlu memerhatikan kesehatan reproduksi untuk menghindari penyakit reproduksi.
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
KESEHATAN REPRODUKSI PEREMPUAN
atau
tulisan menarik lainnya
Wulandari
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Lihat Foto KOMPAS.com – Merawat organ reproduksi harus dilakukan setiap saat terutama ketika masa pubertas. Saat memasuki masa pubertas yakni peralihan dari anak-anak ke dewasa, remaja mungkin akan mengalami banyak kebingungan berkaitan dengan perubahan yang muncul di beberapa organ tubuhnya. Terutama perubahan yang muncul di sekitar organ reproduksi, baik pada remaja wanita maupun laki-laki. Selama masa pubertas, beberapa perbedaan mungkin terjadi. Beberapa di antaranya adalah:
Ketika terjadi perubahan pada organ reproduksi ini, remaja harus tahu cara merawatnya agar terhindar dari berbagai macam risiko penyakit organ reproduksi. Lantas bagaimana cara untuk merawat organ reproduksi di masa pubertas? Dikutip dari laman Kidshealth, ketika masa pubertas, remaja haruslah menjaga kebersihan tubuh secara menyeluruh dengan melakukan rutinitas harian. Rutinitas yang harus dilakukan oleh remaja pria maupun wanita ini berupa:
Baca juga: 3 Rutinitas Pagi yang Menyehatkan Anak Merawat organ reproduksi pada remaja wanitaSelain rutinitas bersih-bersih di atas, remaja wanita juga harus merawat organ reproduksinya secara teratur. Untuk menghindari risiko tumbuhnya bakteri dan kuman, cukur bulu yang ada di ketiak juga bagian intim.
Tanyakan pada orang tua dan orang dewasa yang terpercaya untuk mengetahui cara memakai pisau cukur yang baik dan benar. Remaja wanita juga perlu mulai untuk mengenakan bra guna menopang payudaranya demi kenyamanan terutama ketika melakukan aktivitas seperti berlari atau melompat-lompat.
Lihat Foto Remaja perlu menandai kalender setiap bulan untuk mencatat kapan dirinya menstruasi, sehingga mereka bisa tahu kapan perkiraan menstruasi bulan depan dan bisa segera mengetahui jika terdapat kelainan atau masalah kesehatan. Ketika menstruasi datang pertama kali, remaja perlu menanyakan kepada orang tua atau orang dewasa lain yang lebih mengerti mengenai cara memilih pembalut yang tepat dan cara memakainya. Selanjutnya sebisa mungkin ketika memakai pembalut, gantilah pembalut setidaknya tiap 4 jam sekali. Terutama di hari pertama menstruasi, ketika pengeluaran darah dalam takaran banyak hingga sedang. Baca juga: Mengapa Berat Badan Cenderung Naik ketika Menstruasi? Ini Jawabannya Merawat organ reproduksi pada remaja priaSementara itu, pada pria yang memasuki masa pubertas, beberapa hal yang terjadi yakni:
Adapun untuk merawat organ reproduksi pada pria di masa pubertas di antaranya adalah dengan melakukan pemeriksaan testis sendiri setiap bulan. Hal tersebut untuk memastikan apakah ada benjolan, bengkak atau nyeri. Selanjutnya, hindari memakai celana yang terlalu ketat karena bisa menyebabkan rasa sakit pada sekitar kemaluan. Adapun jika mengalami mimpi basah maka remaja laki-laki harus mengganti pakaian dalam, piyama ataupun seprei yang kotor agar meminimalkan risiko pertumbuhan kuman. Baca juga: Fenomena Remaja Jompo, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. |