Jelaskan beberapa macam kesalahan dari sikap duduk

Saat kamu bekerja, seringkali tidak sadar kamu akan duduk dalam posisi yang salah. Hati-hati, kebiasaan ini dalam jangka panjang bisa merusak postur tubuh, lho.

Salah satu tandanya yakni sering nyeri sendi. Kamu juga sering mengalaminya?

Ingat ya, posisi duduk juga melibatkan ketidaksesuaian jarak antara tubuh dengan komputer. Bisa juga pengaturan posisi kursi dan meja yang tidak seimbang, serta posisi kepala dan mata saat melihat layar komputer yang kurang tepat.

Efek buruk posisi duduk yang salah 

Nah, apa saja ya sebenarnya efek buruk kebiasaan duduk dengan posisi yang salah terhadap postur tubuh? Simak ulasan lengkapnya berikut ini:

Mengubah postur tulang belakang

Posisi duduk yang tidak benar bisa berakibat buruk pada posisi tulang belakang, apalagi jika posisi salah duduk dialami dalam waktu bertahun-tahun. Hal ini bisa membuat tulang belakang mendapat banyak tekanan dan bisa menjadi bungkuk.

Jika hal itu terjadi, perubahan postur tubuh yang buruk dan menyebabkan rasa sakit jangka panjang bisa dialami.

Memicu mudah lelah

Posisi duduk yang salah juga bisa memunculkan mudahnya badan merasa kelelahan dan pegal. Hal ini biasanya menjadi salah satu gejala yang paling umum terjadi dari akibat posisi duduk yang tidak benar.

Pencegahannya kamu dapat melakukan dengan mengurangi duduk dan memperbanyak bergerak. Atau kamu juga bisa mencoba berdiri jika harus menerima telepon, atau atur posisi berdiri sekian jam sekali saat kamu bekerja.

Membuat tidak nyaman dan stres

Posisi duduk yang tidak benar dalam durasi waktu yang lama juga dapat menyebabkan pernapasan menjadi buruk, dan jika ini terjadi, tentu dapat mempengaruhi sistem saraf. Membuat kondisi sangat nyaman, dan pada akhirnya meningkatkan stres.

Mengganggu sistem pencernaan

Akibat dari posisi duduk yang tidak benar dan dalam jangka waktu yang panjang, juga bisa menjadi penyebab gangguan organ pencernaan kamu. Salah satunya yakni fungsi kerja pencernaan yang tidak efisien.

Jika hal itu terjadi, lama-kelamaan bisa memicu sembelit dan ketidaknyamanan saat buang air besar.

Cara menghindari posisi duduk yang salah

Setelah kamu mengetahui hal buruk dari posisi duduk yang tidak benar, yuk mulai ubah kebiasaan posisi duduk yang salah. Dilansir Medical News Today, berikut beberapa cara menghindari posisi duduk yang salah:

Layar komputer lurus dengan pandangan mata

Selain lurus, kepala tidak menunduk atau menengadah, pandangan mata juga jangan terlalu dekat. Posisi layar komputer juga lurus dengan arah pandangan mata.

Saat kepala kamu menengadah atau menunduk melihat layar komputer, hal tersebut bisa memberi tekanan berlebih pada leher, yang membuat leher jadi gampang pegal.

Kemiringan standar untuk melihat layar monitor adalah 20 derajat, dengan jarak layar kurang lebih 40-75 cm dari mata.

Gunakan kursi yang sesuai

Yang juga perlu diperhatikan supaya posisi duduk tidak salah adalah faktor kursi yang kamu pakai. Ini menjadi penting untuk tahu apa jenis kursi yang kamu gunakan saat beraktivitas seharian di depan layar komputer.

Menggunakan kursi ergonomis disarankan untuk posisi duduk yang nyaman dan benar saat kamu bekerja, karena bisa disesuaikan dengan posisi meja, dan posisi mata terhadap layar komputer bisa sejajar.

Selain itu, kursi ini juga memiliki sandaran punggung yang membuat kamu lebih nyaman.

Atur jarak duduk

Untuk posisi duduk yang benar, upayakan posisi kursi berjarak sekitar 38-55 cm dari lantai dan meja berukuran sekitar 72-75 cm dari lantai. Posisi tubuh sebaiknya tetap tegak dengan kemiringan sekitar 90-100 derajat.

Penting untuk mengupayakan posisi duduk kamu benar saat bekerja, karena duduk saat bekerja biasanya memerlukan waktu yang lama.

Jika posisi duduk yang tidak benar saat bekerja terjadi dalam waktu bertahun-tahun, efeknya bisa buruk untuk kesehatan dan juga postur tubuh yang terlihat menjadi bungkuk.

Hindari durasi duduk terlalu lama

Duduk terlalu lama tidak disarankan untuk kesehatan. Setidaknya beri jeda setiap satu jam sekali, kamu bisa menyelingi dengan berdiri selama beberapa menit atau sekadar berjalan mengambil air minum.

Saat rehat dari duduk, kamu juga bisa melakukan peregangan kaki atau stretching.

Segera konsultasikan dengan dokter tulang, jika kamu sering merasakan pegal atau nyeri pada bagian tulang belakang atau leher, apalagi jika pekerjaan yang kamu lakukan mengharuskan untuk selalu banyak duduk.


Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!

Halodoc, Jakarta - Kebiasaan duduk yang kurang tepat bisa menyebabkan terjadinya nyeri pada pinggang, terlebih jika kamu duduk terlalu lama dan dengan posisi duduk yang tidak benar. Hal ini akan mengakibatkan tegangan berlebih pada otot punggung dan cenderung meningkatkan risiko kerusakan jaringan yang ada di sekitarnya, terutama bila duduk dengan posisi membungkuk atau bersandar pada salah satu sisi tubuh dalam waktu yang lama. 

Orang-orang yang duduk pada posisi yang kurang tepat, misalnya posisi miring atau bersandar pada salah satu sisi tubuh akan lebih rentan mengalami ketidakseimbangan pada bagian tonus otot. Akhirnya, kondisi ini bisa mengakibatkan skoliosis, yaitu kelainan pada rangka tubuh berupa tulang belakang yang melengkung. 

Pengidap skoliosis akan memiliki struktur tulang belakang yang membengkok ke samping kanan atau kiri atau struktur tulang akan berbentuk seperti huruf S atau C. Tanpa adanya penanganan, skoliosis akan berujung pada penurunan kekuatan otot, kekakuan otot, nyeri, hingga tulang belakang yang tidak seimbang dan tidak stabil. Kondisi ini pun turut memengaruhi organ jantung dan paru.

Baca juga: Punya Riwayat Skoliosis saat Hamil, Harus Bagaimana?

Mengenali Gejala Skoliosis

Jika kasusnya terbilang ringan, skoliosis cenderung tidak menimbulkan gejala. Namun, pada kasus yang terbilang cukup parah, gejala mungkin tampak dari pandangan orang lain terhadap perubahan pada fisikmu, seperti bahu yang terlihat miring pada satu sisi, pinggang kanan dan kiri yang tidak sejajar, muncul tonjolan tulang belikat pada salah satu sisi tubuh, kepala yang terlihat tidak tepat di tengah pundak, salah satu kaki yang lebih lebih panjang dari kaki lainnya, nyeri pada punggung, kesemutan, hingga mati rasa. 

Tidak hanya itu, skoliosis yang parah juga akan menunjukkan gejala tulang belakang yang seperti terpelintir atau melengkung ke salah satu sisi tubuh, terkadang membentuk huruf C atau S. Tanda lain dari kelainan tulang belakang ini adalah tampilan permukaan kulit pada area tulang belakang yang mengalami perubahan, seperti munculnya area kulit yang masuk ke dalam atau adanya bercak yang berbulu. 

Baca juga: Ini Gerakan Pilates untuk Pengidap Skoliosis

Mungkin, kamu tidak merasakan adanya gejala meski sebenarnya kamu tengah mengidap kelainan skoliosis. Akan tetapi, orang lain bisa melihat adanya perubahan pada tubuhmu, jadi jika terjadi, segeralah lakukan pemeriksaan, sehingga skoliosis bisa segera mendapatkan penanganan. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc agar tanya jawab dengan dokter spesialis atau membuat janji di rumah sakit terdekat lebih mudah. 

Sebenarnya, Apa yang Menyebabkan Skoliosis?

Ternyata, apa yang menjadi penyebab pasti dari kondisi skoliosis belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, diyakini bahwa kelainan tulang belakang ini diturunkan dalam keluarga. Pada beberapa kondisi, posisi duduk yang kurang tepat bisa memicu terjadinya kelainan ini, terutama pada usia anak dan remaja. 

Baca juga: Tetap Bugar, Ini Gerakan Senam yang Tepat untuk Pengidap Kifosis

Sementara itu, ada pula beberapa hal lain yang disinyalir turut menyebabkan terjadinya skoliosis meski kurang umum, seperti:

  • Cacat bawaan yang menandakan adanya perkembangan tulang belakang yang tidak sempurna ketika janin masih berada di dalam kandungan. Jadi, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan rutin agar kondisi ini bisa segera diidentifikasi.
  • Cedera atau adanya infeksi pada tulang belakang seperti terjatuh dari tempat yang tinggi, kecelakaan, tertimpa benda yang berat pada bagian punggung, hingga infeksi pada tulang belakang yang berujung pada cedera bisa meningkatkan risiko terjadinya skoliosis.
  • Osteoporosis yaitu kondisi tulang yang telah rapuh dan mengeropos, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. 

Meningkatkan kekuatan tulang dengan mengonsumsi makanan kaya vitamin D bisa membantu kamu terhindar dari skoliosis. Selain itu, biasakan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti menghindari merokok dan konsumsi alkohol serta berolahraga teratur.

Jelaskan beberapa macam kesalahan dari sikap duduk

Referensi: 
American Association of Neurological Surgeons. Diakses pada 2020. Scoliosis.
Core Concepts. Diakses pada 2020. Does Sitting Slouched and Slanted Cause Scoliosis?
NHS UK. Diakses pada 2020. Scoliosis.