Golongan Assabiqunal Awwalun tentunya menjadi salah satu teladan yang kita ketahui dalam Islam. Assabiqunal Awwalun tentunya bukan suatu hal yang asing lagi dalam kehidupan Islam. Apakah Anda sudah mendengarnya? Di manakah mendengarnya? Show Bagi Anda yang belum mendengar atau masih asing dengan istilah ini perlu Anda ketahui bahwasanya Assabiqunal Awwalun merupakan golongan yang pertama kali masuk Islam. Ketika Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu yang pertama dan telah menjadi rasul, istri, sanak saudara dan kerabat serta sahabat yang menjadi target utama untuk dakwah. baca juga: Istri Nabi Ayyub, Wanita Sholehah Setia pada Pasangan yang Jadi TeladanGolongan Assabiqunal Awwalun yang Perlu Anda KetahuiAdanya Assabiqunal Awwalun ketika Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam melakukan dakwah dengan cara sembunyi-sembunyi. Seperti penjelasan pada bagian sebelumnya bahwa mereka yang masuk Islam pertama kali adalah orang-orang yang terdekat dengan Rasulullah Muhammad SAW. Awalnya, hanya sedikit dari kalangan orang terdekat Nabi Muhammad yang memeluk dan masuk agama Islam. Nah, kemudian Rasulullah menyebarkannya dengan sebutan Assabiqunal Awwalun. Siapa saja yang termasuk dalam golongan tersebut? baca juga: Bahaya Sifat Hasad Harus Diketahui, Jangan Sampai Menjangkit AndaKhadijah binti Khuwailid (Ummul Mukminin)Tanggapan untuk orang yang pertama kali masuk Islam adalah dari golongan keluarga Nabi Muhammad yakni Khadijah binti khuwailid. Khadijah merupakan istri baginda Rasul SAW yang pertama. Tentunya hal ini menjadi salah satu bentuk usaha dan keberhasilan Nabi Muhammad ketika pertama kali berdakwah. Karena, yang menjadi target utama untuk ladang dakwah Baginda Muhammad adalah dari pihak keluarga. baca juga: Macam-Macam Pelaksanaan Haji, Lengkap dengan PenjelasannyaZaid bin HaritsahKemudian golongan Assabiqunal Awwalun yang selanjutnya adalah Zaid bin Haritsah. Iya berasal dari Kabilah Kalb sebagai penghuni di sebelah utara Jazirah Arab. Masa kecil Zaid ditangkap oleh sekelompok penjahat kemudian, penjual sebagai seorang budak. Mengetahui hal tersebut, bukain bin Hizam yang merupakan keponakan dari Khadijah binti Khuwailid membeli Zaid. Lantas, Khadijah memberikan Zaid kepada Nabi Muhammad. Tujuannya adalah untuk memerdekakannya. Kemudian selanjutnya ia masuk Islam. Zaid menjadi sahabat serta pelayan yang setia untuk Nabi Muhammad. Iya juga menikah dengan Umi Iman serta memiliki putra yang bernama Usamah bin Zaid bin Haritsah. Ali bin Abi Thalib (Khalifah 4)Ali Bin Abi Thalib juga termasuk dalam golongan Assabiqunal Awwalun dalam kepemimpinan Khulafaur Rasyidin Ali merupakan khalifah yang keempat. Hal tersebut berdasarkan agama Islam penganut Sunni. Sedangkan dalam ajaran syiah , menjelaskan bahwasanya ia merupakan imam yang sekaligus khalifah pertama yang dipilih oleh Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Ali sendiri merupakan sepupu dari baginda Rasul Muhammad. Bahkan ia juga menikahi anak kandung dari Nabi Muhammad yakni Fatimah Az-zahra.Abu Bakar As Siddiq merupakan khalifah yang pertama setelah baginda Rasul wafat. Juga termasuk dalam golongan Assabiqunal Awwalun ketika lahir Abu Bakar memiliki nama Abdullah bin Abi Quhafah. Iya merupakan salah satu dari empat khalifah yang mendapatkan petunjuk. Perlu menjadi pengetahuan untuk Anda bahwasanya Abu Bakar merupakan ayah dari Aisyah Radhiyallahu Anhu yang merupakan salah satu istri dari nabi Muhammad SAW. Bilal bin RabahUntuk golongan Assabiqunal Awwalun yang selanjutnya adalah Bilal bin Rabah. Bilal adalah seorang budak yang memiliki kulit hitam dari. Ia juga masuk Islam ketika masih menjadi budak. Namun Bilal harus menghadapi siksa setelah masuk Islam. Setelah majikan mengetahui bahwasanya Bilal sudah masuk Islam, maka disiksa terus-menerus. Walaupun begitu, Bilal membalik kekafirannya. Dia tetap melantunkan “Allahu ahad, Allahu ahad “. Hingga pada akhirnya Abu Bakar memerdekakan Bilal bin Rabah. Ummu AimanUmmu Aiman adalah hamba sahaya dari Abdullah bin Abdul Muthalib yang diwariskan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Ia merupakan orang yang mengasuh Muhammad sampai pada usia dewasa. Kemudian Nabi Muhammad memerdekakan Ummu Aiman ketika sudah menikah dengan Khadijah binti Khuwailid. Hamzah bin Abdul Muthalib juga termasuk dalam golongan Assabiqunal Awwalun. Persamaan dengan Muhammad, ia juga merupakan anak dari Abdul Muthalib dengan Haulah binti Wahab dari bani Zuhrah. Hamzah sendiri adalah seorang yang memiliki otak cerdas dan pendirian kuat. Bahkan ia termasuk tokoh Quraisy yang disegani. Hamzah bin Abdul Muthalib Bin Hasyim ini juga merupakan paman dan saudara sepersusuan dari Nabi Muhammad. Ia memeluk Islam ketika tahun ke 2 kenabian dan ikut hijrah bersama baginda Rasul Muhammad. Abbas bin Abdul MuthalibAbbas bin Abdul Muthalib merupakan paman serta sahabat dari Nabi Muhammad SAW. Keturunan dari Abbas ini menjadi golongan khalifah yang terkenal dengan nama Bani Abbasiyah. Bani Abbasiyah sendiri pernah berkuasa di Baghdad. Abdullah bin Abdul AsadAbdullah bin Abdul Asad terkenal dengan sebutan Abu Salamah. Ia adalah salah satu dari sahabat baginda Rasul Muhammad. Ketika Perang Uhud ia menderita luka-luka dan menjadi seorang yang mati syahid. Ubay bin Ka’abUbay bin ka’ab adalah anggota Assabiqunal Awwalun kaum Anshar dari bani Khazraj. Kemudian, Ubay merupakan salah seorang yang berasal dari Madinah yang pertama kali masuk Islam dan melakukan baiat kepada Nabi Muhammad di Aqabah.Ubay juga termasuk dari seseorang yang pertama kali mencetuskan ayat Al-Quran ke dalam bentuk tulisan. Karena ia merupakan salah seorang penulis bagi Nabi Muhammad SAW. Bagi Anda yang belum mengetahui mengenai siapa saja golongan Assabiqunal Awwalun, penjelasan tersebut tentunya menjadi ilmu yang sangat bermanfaat. (Muhafid/R6/HR-Online)
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Arti Assabiqunal Awwalun atau Assabigunal Awwalun, Berikut Orang-Orang Pertama yang Masuk Islam. Assabiqunal Awwalun atau Assabigunal Awwalun adalah istilah yang sering kita dengarkan sejak sekolah dahulu. Ada banyak Assabiqunal Awwalun yang kita ketahui dengan berbagai cerita jalan hidupnya. Lalu tahukah kamu apa sebenarnya arti Assabiqunal Awwalun atau Assabigunal Awwalun ini? • Arti Kalimat Laahawla walaaquwwata illa billah & Waktu Penggunaannya yang tepat, Serta Keutamaan Pengertian Assabiqunal Awwalun secara Bahasa: Assabigunal Awwalun merupakan istilah yang berasal dari Bahasa Arab. Jika dijabarkan maka artinya sebagai berikut: Arti Assabiqunal adalah sahabat, atau teman atau pengikut Arti Awwalun adalah pertama atau awal Jadi, jika digabungkan Arti Assabiqunal Awwalun adalah sahabat yang mula-mula masuk islam. • Arti Kalimat Masyaallah Tabarakallah, Perbedaan dengan Subhanallah dan Waktu Penggunaan Tepat Pengertian Assabiqunal Awwalun secara Istilah: Arti Assabiqunal Awwalun secara istilah adalah sebutan untuk sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW sebagai Rasulullah yang pertama kali memeluk islam. 10 Sahabat Rasulullah SAW yang termasuk Assabigunal Awalun: Abu Bakar Ash-Shiddiq Umar bin Khaththab Ustman bin Affan Ali bin Abi Thalib Thalhah bin ‘Ubaidillah Az-Zubair bin Al-Awwam Abudurrahman bin Auf Abu ‘Ubaidah bin Al-Jarrah Sa’ad bin Abi Waqqash Said bin Zaid• Arti Suudzon Secara Bahasa dan Istilah Lengkap dengan Penjelasan dan Contoh Penggunaannya Itulah Arti Assabiqunal Awwalun atau Assabigunal Awwalun, Berikut Orang-Orang Pertama yang Masuk Islam.
EtimologiAkar kalimat as-sabiqun dalam bahasa Arab berakar dari huruf S-B-Q (س-ب-ق Sin-Ba-Qaf), sabaqa (سبق) sebuah kata kerja yang artinya “mendahulukan”, “pergi sebelum”, “lebih dahulu”, “melampaui”, juga berarti “sudah” atau “sebelum”; “aksi pendahulu”, “bergerak sebelumnya” dan sebagainya, contoh:“… dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang…” (QS. An-Nazi’at, 79:4)yang artinya melewati atau melampaui.Sabaqa: berpacu (kata kerja).Sabiq: bertindak.Kemudian kalimat al-awwalun terdiri dari huruf A-W-L (ء-و-ل Hamzah-Wau-Lam), awwal (أول) sebuah kata yang artinya “pertama” atau “awal”, kemudian kata ini diserap kedalam bahasa Indonesia, yang memiliki makna yang sama pula. Kerasulan Nabi MuhammadAwal kerasulanNabi Muhammad dilahirkan di tengah-tengah masyarakat terbelakang yang senang dengan kekerasan, pertempuran dan penyembahan berhala.Ia sering menyendiri ke Gua Hira’, sebuah gua bukit dekat Mekkah, yang kemudian dikenali sebagai Jabal An Nur karena bertentangan sikap dengan kebudayaan Arab pada zaman tersebut. Di sinilah ia sering berpikir dengan mendalam, memohon kepada Allah supaya memusnahkan kekafiran dan kebodohan. Pada suatu malam, ketika Nabi Muhammad sedang bertafakur di Gua Hira’, Malaikat Jibril mendatanginya. Jibril membangkitkannya dan menyampaikan wahyu Allah di telinganya.Ia diminta membaca.Ia menjawab,“Saya tidak bisa membaca”. Jibril mengulangi tiga kali meminta agar Nabi Muhammad membaca, tetapi jawabannya tetap sama. Akhirnya, Jibril berkata:“ Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca).Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq 96: 1-5) Ini merupakan wahyu pertama yang diterima oleh Muhammad. Ketika itu ia berusia 40 tahun.Wahyu turun kepadanya secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun.Wahyu tersebut telah diturunkan menurut urutan yang diberikan Muhammad, dan dikumpulkan dalam kitab bernama al-mushaf yang juga dinamakan al-Quran (bacaan). PendakwahanSirriyyah (rahasia)Selama tiga tahun pertama, Nabi Muhammad hanya menyebarkan agama terbatas kepada teman-teman dekat dan kerabatnya, pendapat ini dikemukakan oleh Ibnu ishaq dan Al-Waqidi.Kebanyakan dari mereka yang percaya dan meyakini ajaran Muhammad adalah para anggota keluarganya, tetapi tidak semua orang terdekatnya mau menerima dakwah ini. Sebagai contoh Abu Thalib yang tidak meyakini ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Begitu pula dengan salah satu pamannya yang bernama Abu Lahab, bahkan menjadi penentang keras dakwah Muhammad. Nabi Muhammad menjadi nabi dan berdakwah pada kisaran tahun 610 – 614 Masehi. Setelah adanya wahyu, surat Al-Muddatstsir: 1-7, yang artinya:“ Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Rabbmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak, dan untuk (memenuhi perintah) Rabbmu, bersabarlah”. (QS. Al-Mudatsir 74: 1-7) Dengan turunnya surat Al-Muddatsir ini, mulailah Rasulullah berdakwah. Mula-mula ia melakukannya secara sembunyi-sembunyi di lingkungan keluarga, sahabat, pengasuh dan budaknya.Orang pertama yang menyambut dakwahnya adalah Khadijah, istrinya.Dialah yang pertama kali masuk Islam.Menyusul setelah itu adalah Ali bin Abi Thalib, saudara sepupunya yang kala itu baru berumur 10 tahun, sehingga Ali menjadi lelaki pertama yang masuk Islam. Kemudian Abu Bakar, sahabat karibnya sejak masa kanak-kanak.Baru kemudian diikuti oleh Zaid bin Haritsah, bekas budak yang telah menjadi anak angkatnya, dan Ummu Aiman, pengasuh Nabi Muhammad sejak ibunya masih hidup. Setelah mereka, lalu masuk yang lainnya.Abu Bakar sendiri kemudian berhasil mengislamkan beberapa orang teman dekatnya, seperti, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqas, dan Thalhah bin Ubaidillah. Dari dakwah yang masih rahasia ini, belasan orang telah masuk Islam.Sedangkan menurut sejarah Islam, putri Abu Bakar yaitu Aisyah adalah orang ke 21 atau 22 yang masuk Islam. TerbukaDakwah secara sirriyyah ini dilakukan selama kurang lebih 3 tahun dan setelah orang Islam berjumlah 40 orang, maka turunlah ayat“ …dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat”(QS. Asy-Syu’ara, 26:214) “ Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu)”.(QS. Al-Hijr ayat 15:94-95) Nabi Muhammad mulai terbuka menjalankan dakwah secara terang-terangan. Mula-mula ia mengundang kerabat karibnya bangsa Quraisy dalam sebuah jamuan.Pada kesempatan itu ia menyampaikan ajarannya.Namun ternyata hanya sedikit yang menerimanya. Sebagian menolak dengan halus, sebagian menolak dengan kasar, salah satunya adalah Abu Lahab dan istrinya Ummu Jamil. Mereka sangat membenci ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Sebelum kelahiran Nabi Muhammad, orang-orang Arab Quraisy adalah para penyembah berhala. Oleh karena itu ketika Muhammad mengajak mereka untuk menyembah Allah yang Esa, meninggalkan kepercayaan mereka, mereka marah besar. Mereka yang semula cinta kepadanya berubah menjadi kebencian dan kemarahan.Sedangkan mereka yang semula membenarkan Muhammad, telah berubah menjadi orang-orang yang mendustakannya. Madrasah PertamaNabi Muhammad mulai merasa perlu mencari sebuah tempat bagi para pemeluk Islam dapat berkumpul bersama.Di tempat itu akan diajarkan kepada mereka tentang prinsip-prinsip Islam, membacakan ayat-ayat Al-Qur’an, menerangkan makna dan kandungannya, menjelaskan hukum-hukumnya dan mengajak mereka untuk melaksanakan dan mempraktikkannya.Pada akhirnya Muhammad memilih sebuah rumah di bukit Shafa milik Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam. Semua kegiatan itu dilakukan secara rahasia tanpa sepengetahuan siapa pun dari kalangan orang-orang kafir. Rumah Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam ini merupakan Madrasah pertama sepanjang sejarah Islam, tempat ilmu pengetahuan dan amal saleh diajarkan secara terpadu oleh sang guru pertama, yaitu Nabi Muhammad. Ia sendiri yang mengajar dan mengawasi proses pendidikan disana. as-Sabiqun al-Awwalun, as-Sabiqunal Awwalun, as sabiqul al awwalun, sabiqunal awwalun
|