Hukum bacaan mim sukun pada ayat yang bergaris bawah adalah

KITAB suci Al Quran.* /PIXABAY/

PORTAL JEMBER - Surah Al Ma'un adalah salah satu surah pendek di dalam Al Quran. 

Surah Al Ma'un merupakan surah ke-107 dalam Al Quran.

Surah pendek ini terdiri dari tujuh ayat.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul: Bacaan Salat Tarawih Ramadhan 1441 H: Surat Al-Ma'un dan Terjemahannya

Baca Juga: Beredar Kabar FPI Akan Lakukan Bunuh Diri Massal Bila MPR Lantik Jokowi-Amin, Cek Faktanya

>

Dilansir Portal Jember dari Pikiran Rakyat, berikut ini bacaan Surah Al Ma'un ayat 1-7 Arab, latin, dan artinya dalam Bahasa Indonesia.

أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ

A ra'aitalladzii yukazzibu bid-diin

1. Artinya: "Tahukah kamu [orang] yang mendustakan agama?"

Jawaban:

Hukum tajwid yang ada pada lafadz ayat bergaris bawah adalah idzhar syafawi. Karena pada lafadz ayat yang bergaris bawah tersebut terdapat mim mati atau mim sukun bertemu dengan huruf waw. Hukum bacaan mim mati bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah selain huruf ba dan huruf mim termasuk hukum tajwid idzhar syafawi

Pembahasan

Contoh hukum tajwid idzhar syafawi pada surah maryam ayat 1 sampai ayat 40

Ayat ke 4 pada lafadz ا وَّلَمْ اَكُنْۢ penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf ا

Ayat ke 5 pada lafadzوَكَانَتِ امْرَاَتِيْ penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf ر

Ayat ke 7 pada lafadz لَمْ نَجْعَلْ penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf ن

Ayat ke 8 pada lafadz وَّكَانَتِ امْرَاَتِيْ penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf ر

Ayat ke 9 pada lafadz وَلَمْ تَكُ penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf ت

Ayat ke 11 pada lafadz اِلَيْهِمْ اَنْ penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf ا

Ayat ke 14 pada lafadz وَلَمْ يَكُنْ penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf ي

Ayat ke 17 pada lafadz دُوْنِهِمْ حِجَابًاۗ penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf ح

Ayat ke 20 pada lafadz وَّلَمْ يَ penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf ي

Ayat ke 20 pada lafadz يَمْسَسْنِيْ penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf س

Ayat ke 20 pada lafadz وَّلَمْ اَكُ penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf ا

Ayat ke 21 pada lafadz اَمْرًا penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf ر

Ayat ke 28 pada lafadz اَبُوْكِ امْرَاَ penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf ر

Ayat ke 31 pada lafadz مَا دُمْتُ penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf ت

Ayat ke 32 pada lafadz وَلَمْ يَجْعَلْنِيْ penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf ي

Ayat ke 34 pada lafadz يَمْتَرُوْنَ penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf ت

Ayat ke 35 pada lafadz اَمْرًا penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf ر

Ayat ke 36 pada lafadz وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْهُ penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf ف

Ayat ke 38 pada lafadz بِهِمْ وَاَبْصِرْۙ penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf و

Ayat ke 39 pada lafadz وَاَنْذِرْهُمْ يَوْمَ penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf ي

Ayat ke 39 pada lafadz الْاَمْرُۘ penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf ر

Ayat ke 39 pada lafadz وَهُمْ فِيْ penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf ف

Ayat ke 39 pada lafadz وَّهُمْ لَا penyebabnya adalah huruf mim sukun atau mim mati bertemu dengan huruf ل

Pelajari lebih lanjut

Materi tentang hukum mim mati atau mim sukun pada surah maryam ayat 33 sampai ayat 50 , di link brainly.co.id/tugas/24853141

Materi tentang hukum mim sukun pada surah maryam ayat 1 sampai ayat 32, di link brainly.co.id/tugas/22611797

Materi tentang hukum bacaan mim mati pada surah al fatihah, di link brainly.co.id/tugas/22619722

Materi tentang hukum bacaan idzhar syafawi pada surah al mutaffifin ayat 15 sampai ayat 24, di link brainly.co.id/tugas/22518788

Materi tentang hukum bacaan mim mati pada surah al baqarah ayat 26 sampai ayat 40, di link brainly.co.id/tugas/948622

Materi tentang hukum bacaan mim mati pada surah al baqarah ayat 16 sampai ayat 25.

penjelasan

semoga membantu

tirto.id - Hukum mad dalam Al-Qur'an dibaca panjang dan memiliki pencabangan yang banyak.

Dalam ilmu tajwid atau cara membaca Al-Qur'an, ada salah satu hukum yang disebut dengan mad. Mad secara bahasa bermakna tambahan atau panjang.

Pengertiannya yaitu memanjangkan suara bacaan pada huruf hijaiyah dalam Al Quran karena terdapat huruf “mad" menurut aturan yang berlaku.

Mad ada dua bentuk yaitu mad thobi'i [mad asli] dan mad far'i. Mad thobi'i menyebabkan sebuah huruf dibaca panjang karena terdapat huruf mad dan tidak ada alasan lain yang bisa mengubah keasliannya. Panjang saat membacanya adalah dua ketukan atau harakat.

Mad thobi'i akan berlaku saat ditemukan keadaan seperti berikut:

    • Huruf dengan harakat fathah bertemu dengan huruf “alif".
    • Huruf berharakat kasrah bertemu huruf “ya" sukun.
    • Huruf berharakat dhammah bertemu huruf “waw"sukun.
Contoh dari kalimat yang memiliki hukum mad thob'i yaitu:

الذين أمنوا وكانوا

Sementara itu, mad far'i adalah mad cabang. Pembagian dari mad far'i cukup banyak. Namun semua itu bisa dibagi dalam dua ketegori besar berdasarkan penyebabnya yaitu karena hamzah atau akibat sukun.

Mad far'i karena hamzah terdiri dari mad wajib muttasil, mad jaiz munfasil, mad silah thowilah, dan mad badal. Sementara itu, mad far'i karena sukun terdiri atas:

    • Mad lazim. Mad lazim terbagi lagi menjadi mad lazim muttaqol kalimi, mad lazim mukhoffaf kalimi, mad lazim mutsaqqol harfi, dan mad lazim mukhoffaf harfi.

Mad wajib muttasil dan cara membacanya

Salah satu percabangan dalam mad far'i yaitu mad wajib muttasil. Hukum tajwid ini secara bahasa berarti panjang bacaan harus bersambung.

Hukum mad wajib muttasil akan berlaku apabila terdapat huruf hijaiyah mad tobi'i [ــــــَــــــ ا ; يْ ـــــــِــــــ ; وْ ـــــــُـــــــ ] yang bertemu dengan huruf hijaiyah hamzah dengan harkat fat-hah [fathatain] , kasrah [kasratain], atau dhammah [dhammatain] [ءَ / ءً – ءِ / ءٍ – ءُ / ءٌ] .

Hal utama yang perlu diingat dalam mad wajib muttasil adalah adanya huruf mad thobi'i yang bertemu hamzah dalam satu kata atau bersambung.

Contoh mad wajib muttasil contohnya adalah جاَءَ , لِقَاءَنَا , نِدَاءً , dan نِسَاءَنَا .

Khusus pada huruf hamzah fathatain yang letaknya di akhir ayat, maka tetap dibaca “a'“ sesuai letak keluarnya huruf yaitu dari pangkal tenggorokan. Contohnya مَنْ يَشَاءً.

Cara mengucapkan bacaan mad wajib muttasil adalah panjang sebanyak enam harakat. Panjang ini tidak boleh diubah lagi. Dan, dalam Al Qur'an hukum mad wajib muttasil akan ditandai dengan garis melengkung tebal yang serupa lengkung pedang.

Penempatan tanda lengkung dilatakkan di atas huruf mad thobi'i atau di antara huruf hijaiyah mad thobi'i dan huruf hamzah.

Tanda ini mirip dengan hukum mad jaiz munfashil. Bedanya untuk mad jaiz munfashil lengkungnya tipis seperti cacing dan dibaca boleh 2, 4, atau 6 harakat.

Baca juga:

  • Bacaan Surah an-Nas: Tulisan Arab-Latin, Isi Kandungan & Terjemahan
  • Bacaan Surah Al Kahfi Ayat 1-25: Bahasa Arab, Latin, & Terjemahan
  • Bacaan Surah Al Fatihah: Tulisan Arab, Latin, Terjemahan, Kandungan

Baca juga artikel terkait MAD MUTTASIL atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar
[tirto.id - ica/tha]

Penulis: Ilham Choirul Anwar Editor: Dhita Koesno Kontributor: Ilham Choirul Anwar

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Ilustrasi Membaca Alquran Sesuai Hukum Tajwid. Sumber: Pok Rie-Pexels.com

Anda yang belajar membaca Alquran tentu akrab dengan istilah hukum tajwid. Mempelajari ilmu tajwid hukumnya adalah fardhu kifayah, tapi hukum mengamalkan ilmu tajwid adalah fardhu ‘ain, seperti yang dilansir dari buku Pelajaran Ilmu Tajwid, Rois Mahfud (2021: 3).

Jumlah hukum tajwid dalam Alquran sangat banyak. Namun, Anda tak perlu khawatir. Anda bisa mempelajarinya satu per satu secara bertahap dengan mulai belajar di buku “Iqra” bersama guru ngaji. Pada artikel kali ini, kita coba untuk belajar hukum mim sukun dulu, ya!

Hukum Mim Sukun dan Contoh Bacaannya di Juz 30

Secara umum, ada tiga jenis dari hukum mim sukun. Ada ikhfa syafawi, idgham mimi, dan izhar syafawi. Simak penjelasannya sampai akhir, ya!

1. Ikhfa syafawi, yakni hukum bacaan yang terjadi bila ada mim sukun bertemu dengan huruf “ba”. Kondisi tersebut mengharuskan kita untuk membacanya secara dengung. Contohnya, dalam Surat Al Fil ayat 4.

تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ - ٤

2. Idgham mimi, yakni hukum yang ada bila mim sukun bertemu dengan huruf mim. Adapun cara membacanya adalah dengan memasukkan mim sukun ke dalam huruf mim dengan mendengung. Contohnya terdapat dalam Surat Al Quraisy ayat 4.

الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ ࣖ - ٤

3. Izhar syafawi, yakni hukum yang terjadi bila mim sukun bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah selain mim dan ba. Cara membacanya adalah jelas di bibir dan mulut tertutup. Contohnya terdapat dalam Surat Al Ikhlas ayat 3.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ - ٣

Contoh Mim Sukun dalam Surat Al Kafirun

قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ - ١

Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!

لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ - ٢

aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ - ٣

dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,

وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ - ٤

dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ - ٥

dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.

لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ - ٦

Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”

Itulah penjelasan serta contoh bacaan mim sukun.Terus semangat untuk belajar Alquran bersama guru ngaji sebab belajar tanpa guru khawatir menimbulkan kesesatan. Semangat terus ya, sahabat muslim!

Jika Anda adalah guru ngaji atau ahli agama dan menemukan kesalahan, tuliskan komentar yang membangun di bawah ini, ya! Selamat menebar kebaikan. (AA)