Hari Arafah yang dianjurkan untuk memperbanyak doa adalah hari ketika jamaah haji sedang melakukan

Bulan Dzulhijjah rasanya tidak lengkap jika tanpa hari Arafah. Rasulullah memberikan beberapa amalan utama yang diamalkan pada hari Arafah.

Setidaknya ada tiga amalan hari Arafah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Amalan-amalan ini bisa dilacak melalui beberapa hadis yang diriwayatkan dari sahabat hingga para ulama mukharrij hadis.

Berikut ini tiga amalan hari Arafah yang bisa kamu lakukan berdasarkan petunjuk Rasulullah SAW.

  1. Memperbanyak doa
  2. Berpuasa hari Arafah
  3. Bersedekah
  4. Memperbanyak berbuat baik
  5. Bertakbir hingga hari tasyriq

Pertama, memperbanyak doa.

Ali bin Abi Thalib, sahabat Rasulullah SAW sekaligus menantunya pernah bercerita bahwa sang nabi pernah bersamanya pada sore hari Arafah seraya mengucapkan sebuah doa. Doa ini bisa dilacak dalam hadis Rasulullah SAW riwayat Imam at-Thabrani.

Dalam riwayat yang lebih lengkap, riwayat Imam at-Tirmidzi, hadis tersebut juga diriwayatkan oleh sahabat Amr bin Syuaib.

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ» رواه الترمذي.

Rasulullah SAW bersabda, “Doa terbaik adalah doa hari Arafah. Dan doa terbaik yang aku dan para nabi ucapkan adalah “Laa ilaaha illallah wahdahu la syarika lahu. Lahul Mulku wa lahul hamdu wa huwa ala kulli syai’in qadir.” (H.R at-Tirmidzi)

Kedua, berpuasa.

Terkait tata cara puasa hari Arafah beserta niatnya, bisa dibaca pada tulisan sebelumnya. Yang ingin penulis jelaskan dalam hal ini adalah terkait keutamaan berpuasa sunnah hari Arafah. (Baca: Keutamaan Bulan Dzulhijjah dan Amalan yang Sunnah Dilakukan di Bulan Dzulhijjah)

Dalam riwayat Imam Muslim, bersumber dari sahabat Abu Qatadah dijelaskan bahwa Rasul pernah bersabda terkait keutamaan orang yang berpuasa di hari Arafah.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

Rasulullah SAW bersabda, “Pahala puasa di hari Arafah di sisi Allah adalah dihapusnya dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya. Sedangkan pahala puasa Asyura di sisi Allah adalah dihapusnya dosa selama setahun sebelumnya.” (H.R Muslim)

Yang perlu diperjelas terkait dosa yang dimaksud dalam hadis di atas adalah dosa-dosa kecil, bukan dosa besar, yang salah satunya adalah syirik. Dosa syirik diperlukan taubat tersendiri dan harus dengan taubat yang bersungguh-sungguh.

Ketiga, bersedekah.

Dalam sebuah hadis riwayat Ibnu Abbas yang tercantum dalam beberapa kitab hadis enam (kutub as-sittah), seperti Imam Ahmad, Tirmidzi, Abu Daud, dan Ibnu Majjah dijelaskan bahwa salah satu amalan yang utama dilakukan pada hari Arafah adalah sedekah.

Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa seorang yang keluar dari rumahnya dengan jiwanya atau hartanya adalah salah satu amal salih yang bisa dilakukan pada hari Arafah. Dalam hadis tersebut dijelaskan pada hari 10 pertama bulan Dzulhijjah. Sedangkan hari Arafah adalah bagian dari 10 hari tersebut.

« مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ».

Artinya, “Tidak ada hari-hari yang dicintai Allah untuk mengerjakan amal saleh kecuali hari-hari ini (10 hari pertama Dzulhijjah).” “Bahkan jihad fi sabilillah wahai Rasul?” tanya sahabat. “Iya, bahkan jihad fi sabilillah, kecuali seorang laki-laki yang keluar dari rumahnya dengan jiwa raganya dan hartanya dan tidak berharap semua balasan atas hal tersebut kembali kepadanya.”

Para ulama memaknai kalimat orang yang keluar dari rumahnya dengan hartanya sebagai sedekah. Oleh karena itu, mari perbanyak sedekah di hari Arafah.

Keempat, beribadah dan beramal saleh.

Kategori keempat ini tidak jauh beda dengan ketiga. Dalil atau argumentasinya juga sama. Para ulama memaknai hadis di atas sebagai anjuran juga untuk berbuat baik (amal saleh) dan beribadah sebanyak-banayaknya.

Kelima, mengumandangkan takbir.

Dalam sebuah riwayat Abdullah bin Umar diceritakan bahwa pada hari Arafah, Rasulullah SAW bersama para sahabat yang melaksanakan haji mengumandangkan takbir.

غَدَوْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مِنْ مِنًى إِلَى عَرَفَاتٍ مِنَّا الْمُلَبِّى وَمِنَّا الْمُكَبِّرُ

Saat kami berjalan pagi bersama Rasulullah SAW dari Mina menuju Arafah, ada sebagian dari kami yang bertalbiyah ada juga yang bertakbir.

Cerita Abdullah bin Umar di atas memang tidak secara langsung menyebutkan bahwa Rasul menganjurkan bertakbir. Namun, jika Rasulullah SAW diam saat para sahabat bertakbir atau bertalbiyah, maka itu juga bisa disebut hadis taqriri, diamnya Rasul menandakan persetujuannya.

Sebenarnya hadis di atas menggambarkan kondisi Rasulullah dan para sahabat yang sedang menjalankan ibadah haji, namun bagi kita yang tidak sedang melaksanakan haji tentu kita juga bisa mengamalkannya.

Demikianlah lima amalan utama saat Arafah. Semoga kita bisa melakukannya dengan berharap ridha Allah dan pahalanya. Amin. (AN)

LOMBOK INSIDER – Hari ini 9 Dzulhijjah, jemaah haji di Makkah sejak kemarin sudah bergerak ke Mina dan ada pula yang langsung ke Arafah, ada amalan utama yang kita kerjakan.

Hari Arafah adalah merupakan puncak pelaksanaan ibadah haji, sesuai dalil dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya: “Haji itu adalah Wukuf Di ‘Arafah”. Haji merupakan salah satu amalan utama pada hari Arafah.

Maka barangsiapa yang mengetahui (wukuf di ‘Arafah) pada malam Arafah, hingga menjelang terbitnya Fajar dari malam berkumpulnya para jama’ah, maka sungguh hajinya telah sempurna. Selain haji, ada amalan utama lain yang dianjurkan untuk dikerjakan.

Baca Juga: Info haji 2022: Innalillahi...seorang calhaj asal Sergai wafat di Makkah 

Bahwa “Haji itu adalah Wukuf di Padang Arafah”, tanpa dengannya, haji tidak sah.

Bagi jemaah haji sedang berada di Arafah maka disunnahkan untuk memperbanyak doa dan zikir, demikian juga dengan umat Islam yang tidak melaksanakan haji. 

Amalan-amalan di hari Arafah, bagi yang sedang berhaji maupun yang tidak: 

1. Perbanyak doa, karena sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah. 

Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: 


Page 2

“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi, no. 3585. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). 

Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu secara marfu’sampai pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, disebutkan hadits,

Baca Juga: Rasulullah bersabda: inti dari haji adalah berada di Arafah 

2. Membaca bacaan terbaik yang dibaca para nabi pada senja Arafah:

“Kalimat utama yang aku dan para nabi ucapkan pada senja hari Arafah adalah: LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI-IN QODIIR (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu). 

(HR. Ath-Thabrani dalam Fadhl ‘Ashri Dzil Hijjah, 2:13, dari Qais bin Ar-Rabi’, dari Al-Agharr bin Ash-Shabah, dari Khalifah bin Hushain, dari ‘Ali secara marfu’, Lihat Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1503, 4:7). 

Baca Juga: Link resmi nonton Melur Untuk Firdaus episode 25 sub Indo

3. Bertakbir sejak Shubuh hari Arafah hingga hari tasyrik terakhir setiap ba’da shalat. 

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, yang artinya: 

“Kami pagi-pagi bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Mina menuju Arafah, di antara kami ada yang bertalbiyah dan di antara kami ada yang bertakbir.” (HR. Muslim, no. 1284) 


Page 3

4. Berpuasa pada hari Arafah bagi yang tidak berhaji, dapat menghapus dosa dua tahun. 

Dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: 

“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim, no. 1162).

Baca Juga: Siapa Bilang TKW Cantik Gak Bisa Sukses, Buktinya Risma Menjadi Milyarder di Arab Saudi  

5. Perbanyak amal kebaikan karena Arafah masuk awal Dzulhijjah seperti sedekah 

Dalam hadits Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, yang artinya: 

“Tidak ada satu amal shalih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shalih yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah).

“Para sahabat bertanya, “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah pun tidak bisa mengalahkan kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali sedikit pun.”

Baca Juga: Ini panduan singkat Haji 2022: Satu juta lebih jemaah ikuti ritual haji mulai dari Makkah ke Mina serta Arafah 

(HR. Abu Daud, no. 2438; Tirmidzi, no. 757; Ibnu Majah, no. 1727; dan Ahmad, no. 1968. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim). 


Page 4