Harga per liter solar menghasilkan berapa energi

???Untuk menghitung pemakaian bahan bakar genset perlu Kalkulasi, Bilamana beban listrik adalah 10.000 watt atau 10kw dan digunakan terus-menerus selama 24 jam sehari.

Mohon di perhatikan satuan daya, apabila menggunakan satuan KVA maka harus dikalikan power factor untuk mendapat daya dalam WATT . Berdasarkan nilai rata-rata Specific Fuel Consumption (Konsumsi Bahan Bakar Spesifik) konsumsi bahan bakar adalah:

Untuk Generator berpenggerak motor bensin : 250 x 10 x 24 = 60000 g/hari = 60 kg/hari

Jika berat jenis bahan bakar bensin adalah 0,745 kg/l, maka dalam satuan liter

60 /  0,745 = 80,54 liter/hari

Untuk generator berpenggerak motor diesel : 194 x 10 x 24 =  46.560 g/hari = 46,56 kg/hari

Jika berat jenis bahan bakar solar adalah 0.832 kg/l, maka dalam satuan konsumsi.

Bahan bakar dalam satuan liter adalah :

46,56 / 0.832 = 55,96 liter/hari

Berat jenis bahan bakar

Berat jenis suatu bahan bakar bergantung pada temperatur dan kandungannya, secara umum dapat diambil harga rata-rata dari Wikipedia sebagaimana dibawah ini:

  • Bensin 0,745 kg/l
  • Solar 0,832 kg/l

Cara cepat mengetahui berapa konsumsi solar untuk Generator Set (Genset) sebagai berikut :

k = 0.21 (faktor ketetapan konsumsi solar per kilowatt per jam)

P = Daya Genset (KVA=KiloVoltAmpere)

t = waktu ( jam)

Rumus : 0.21 x P x t

Misalkan : Daya Genset X adalah 100KVA, dilakukan pemanasan selama 1 jam, Berapa solar yang dibutuhkan per jam nya?

Jawabannya adalah : 0.21 x 100 x 1 = 21

Adalah 21 liter per/jam solar yang dikonsumsi Genset

Dari perhitungan di atas, maka dapat kita ketahui apabila bahan bakar solar yang terpakai pada genset dengan kapasitas 100 kVA adalah 21 liter solar pada per jamnya.

Demikian semoga bermanfaat.

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo akhirnya mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax. Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30. 

"Saat ini pemerintah membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM akan mengalami penyesuaian," ujar Presiden Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Sabtu. 

Menteri ESDM Arifin Tasrif selanjutnya menjabarkan penyesuaian harga BBM terbaru mulai sore nanti yakni sebagai berikut:

  • Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter
  • Harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter
  • Harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter

Baca juga: Jokowi Sebut BLT BBM Tak Mungkin 100 Persen Tepat Sasaran

Wacana kenaikan harga BBM bersubsidi mencuat dalam beberapa waktu terakhir seiring membengkaknya nilai subsidi energi yang mencapai Rp 502 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, anggaran subsidi dan kompensasi energi akan kembali membengkak sebesar Rp 198 triliun, jika tidak ada kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar.

Ia mengatakan, saat ini anggaran subsidi dan kompensasi energi untuk 2022 dipatok sebesar Rp 502,4 triliun.

Angka itu sudah membengkak Rp 349,9 triliun dari anggaran semula sebesar Rp 152,1 triliun guna menahan kenaikan harga energi di masyarakat.

Baca juga: Mengapa Harga Baru BBM Bisa Berbeda di Beberapa Daerah? Ini Penjelasan Pertamina

Namun, dengan kondisi berlanjutnya kenaikan harga minyak mentah dan pelemahan kurs rupiah, diperkirakan anggaran tersebut tidak akan cukup hingga akhir tahun.

Terlebih, konsumsi Pertalite dan Solar diperkirakan akan melampaui kuota yang ditetapkan.

"Kami perkirakan subsidi itu harus tambah lagi, bahkan bisa mencapai Rp 198 triliun, menjadi di atas Rp 502,4 triliun. Jadi nambah, kalau kita tidak menaikkan (harga) BBM, kalau tidak dilakukan apa-apa, tidak ada pembatasan," ujar Sri Mulyani saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (23/8/2022).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jakarta -

Harga Pertalite dan Pertamax hari ini, Senin (27/6/2022) belum ada perubahan. Khusus Pertalite, pemerintah masih menahan harga BBM milik Pertamina itu dengan melakukan subsidi dari APBN.

Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyinggung harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia. Harga BBM jenis Pertalite dan Pertamax disebut cenderung lebih murah ketimbang negara-negara tetangga.

Namun, untuk menahan harga bahan bakar minyak (BBM), listrik dan LPG 3 kilogram (kg) di tengah kenaikan harga minyak dunia, akibatnya subsidi energi bengkak dari Rp 152,2 triliun menjadi Rp 502,4 triliun.

Jokowi mengatakan jumlah subsidi energi yang besar itu bisa membangun satu Ibu Kota Negara (IKN) baru. Jokowi meminta semua pengertiannya karena tak mudah menekan harga dalam situasi dan kondisi global saat ini.

"Bisa dipakai untuk membangun ibu kota satu karena angkanya sudah Rp 502 triliun. Ini semua yang kita harus ngerti, sampai kapan kita bisa bertahan dengan subsidi sebesar ini. Kalau kita nggak ngerti angka, kita nggak bisa merasakan betapa sangat beratnya persoalan saat ini," kata Jokowi dalam acara Rakernas PDI Perjuangan, Selasa (21/6/2022) lalu.

Bengkaknya subsidi energi membuat harga BBM di Indonesia paling murah dibanding negara-negara tetangga. Seperti misalnya di Singapura harganya sudah mencapai Rp 31.682 per liter, Thailand Rp 20.878 per liter, Jerman Rp 31.390 per liter, dan Amerika Serikat (AS) Rp 17.374 per liter.

"Kita masih Rp 7.650. Tapi ini yang harus kita ingat, subsidi kita besar sekali," tegas Jokowi mengingatkan. Mendapat banyak subsidi, lantas berapa harga Pertalite dan Pertamax saat ini?

Harga Pertamax di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) berbeda-beda tergantung pada wilayahnya. Sedangkan untuk harga Pertalite di seluruh SPBU di Indonesia sama yakni Rp 7.650/liter.

Penyesuaian harga BBM dilakukan Pertamina setiap waktu dalam rangka menjalankan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Daftar Harga Pertamax di seluruh provinsi:

Aceh Rp 12.500

Sumatera Utara Rp 12.750

Sumatera Barat Rp 12.750

Riau Rp 13.000

Kepulauan Riau Rp 13.000

Kodya Batam (FTZ) Rp 13.000

Jambi Rp 12.750

Bengkulu Rp 13.000

Sumatera Selatan Rp 12.750

Bangka-Belitung Rp 12.750

Lampung Rp 12.750

DKI Jakarta Rp 12.500

Banten Rp 12.500

Jawa Barat Rp 12.500

Jawa Tengah Rp 12.500

DI Yogyakarta Rp 12.500

Jawa Timur Rp 12.500

Bali Rp 12.500

Nusa Tenggara Barat Rp 12.500

Nusa Tenggara Timur Rp 12.500

Kalimantan Barat Rp 12.750

Kalimantan Tengah Rp 12.750

Kalimantan Selatan Rp 12.750

Kalimantan Timur Rp 12.750

Kalimantan Utara Rp 12.750

Sulawesi Utara Rp 12.750

Gorontalo Rp 12.750

Sulawesi Tengah Rp 12.750

Sulawesi Tenggara Rp 12.750

Sulawesi Selatan Rp 12.750

Sulawesi Barat Rp 12.750

Maluku Rp 12.750

Maluku Utara Rp 12.750

Papua Rp 12.750

Papua Barat RP 12.750

Demikian daftar harga Pertalite dan Pertamax hari ini di seluruh SPBU Pertamina se-Indonesia.

Tonton juga Video: Beli Pertalite Wajib Pakai Aplikasi, Kapan Berlakunya?

[Gambas:Video 20detik]

(fdl/fdl)

Berapa harga 1 liter bio Solar?

Sama seperti Pertalite, harga Bio Solar juga sama di seluruh wilayah, yaitu Rp 6.800 per liter.

Berapa subsidi Solar per liter?

Sabtu, 3 September 2022 15:33 WIB Sedangkan harga solar subsidi dari Rp 5.150 per liter naik menjadi Rp 6.800 per liter. Tak ketinggalan, harga Pertamax non subsidi juga naik dari Rp12.500 per menjadi Rp14.500 per liter.

Solar naik jadi berapa?

Bagikan : Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM.

Berapa harga Bio Solar 2022?

Sementara itu, BBM subsidi dari pertamina, yakni Pertalite dan Bio Solar, tidak mengalami perubahan harga sejak 3 September 2022. Pertalite tetap dijual dengan harga Rp10.000 per liter dan Bio Solar Rp6.800 per liter.