Kota Malang - Harga bahan pokok Minyak Goreng Kemasan Premium tidak mengalami perubahan harga, masih sama dengan hari sebelumnya yaitu Rp.19.500/Lt.
Tepung Terigu tidak mengalami perubahan harga, masih sama dengan hari sebelumnya yaitu Rp.11.500/kg. Kedelai Impor tidak mengalami perubahan harga, masih sama dengan hari sebelumnya yaitu Rp.13.500/kg. Beras Premium tidak mengalami perubahan harga, masih sama dengan hari sebelumnya yaitu Rp.11.800/kg. Beras Medium tidak mengalami perubahan harga, masih sama dengan hari sebelumnya yaitu Rp.11.300/kg.
Daftar Harga Bahan Pokok Kota Malang 28 Agustus 2022
Klik disini untuk melihat harga bahan pokok di wilayah Kota Pematang Siantar.
Kota Malang - Harga bahan pokok Harga komoditas Cabe Rawit Merah untuk wilayah Kota Malang pada tanggal 06 Sep 2022 mengalami kenaikan harga dari hari sebelumnya sebesar Rp. 3500 atau 7.61% menjadi Rp.49.500 per kg.
Harga komoditas Cabe Merah Keriting untuk wilayah Kota Malang pada tanggal 06 Sep 2022 mengalami kenaikan harga dari hari sebelumnya sebesar Rp. 6500 atau 9.66% menjadi Rp.73.800 per kg. Telur Ayam Ras tidak mengalami perubahan harga, masih sama dengan hari sebelumnya yaitu Rp.25.100/kg. Minyak Goreng Curah tidak mengalami perubahan harga, masih sama dengan hari sebelumnya yaitu Rp.13.000/Lt. Minyak Goreng Kemasan Sederhana tidak mengalami perubahan harga, masih sama dengan hari sebelumnya yaitu Rp.14.900/Lt.
Daftar Harga Bahan Pokok Kota Malang 6 September 2022
Klik disini untuk melihat harga bahan pokok di wilayah Kota Bima.
SURYA.CO.ID, MALANG - Harga bawang merah di Kota Malang kini mulai merangkak naik menjelang Hari Raya Idul Adha.
Di Pasar Bunul Kota Malang, harga bawang merah kini tembus Rp 35.000 per kilogram dari harga sebelumnya yang mencapai Rp 28.000.
Lonjakan harga bawang merah ini telah dirasakan selama tiga kali oleh pedagang yang berjualan kebutuhan pokok di Pasar Bunul.
Kenaikannya pun bertahap, dari mulai Rp 27.000, sampai akhirnya tembus Rp 35.000.
"Naiknya sudah tiga kali. Pengambilan pertama setelah lebaran masih Rp 27.000 per kilogram. Beberapaerapa hari lagi langsung Rp 32.000 dan pekan ini Rp 35.000," ucap Sulistyo pedagang bahan kebutuhan pokok di Pasar Bunul.
Sulistyo mengatakan, lonjakan harga bawang merah ini biasanya disebabkan oleh stok menipis, atau gagal panen dari petani.
Namun dia tidak mengetahui secara pasti, penyebab lonjakan harga bawang merah ini.
Pasalnya, dia mendapatkan pasokan bawang merah ini atau kulakan dari sesama pedagang di Pasar Gadang.
Sementara pasokan bawang merah yang dia dapatkan sejauh ini cukup lancar.
"Kalau stok aman. Pengiriman juga lancar. Ya cuma harganya ini yang naik," terangnya.
Meski mengalami kenaikan, penjualan bawang merah kata Sulistyo masih normal.
Biasanya yang paling banyak dicari oleh konsumen ialah bawang merah super dari Probolinggo.
"Kalau penjualan sejauh ini masih normal. Ya cuma ada beberapa yang kaget, kalai harganya naik. Tapi kalau orangnya gak fanatik yang beli bawang seadanya," tandasnya. (Rifky Edgar)
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA
Tags:
02 Agustus 2022 14:30
Ilustrasi harga bawang merah di Kota Malang turun. (Foto: M. Ubaidillah/genpi.co jatim)
GenPI.co Jatim - Harga terbaru komoditas bahan dapur di Kota Malang mengalami penurunan secara bertahap, salah satunya bawang merah.
Harga bawang merah di pasaran yang sebelumnya mencapai Rp80.000 per kilogram, sekarang Rp40.000 per kilogram.
Penurunan harga bawang merah itu disampaikan oleh Mastur, salah satu pedagang di Pasar Dinoyo.
Menurutnya, harga bawang merah yang turun karena banyak petani mulai panen. Hal inilah yang menyebabkan stoknya di pasaran aman.
BACA JUGA: Kisah Bu Dhian Pertahankan Usaha Otak-Otak Bandeng Saat Pandemi
"Alhamdulillah sekarang turun drastis, sebelumnya bisa sampai Rp80.000 per kilo, kini turun setengahnya jadi Rp40.000. Turunnya memang belum sampai normal, tetapi sudah bersyukur," ucap Mastur saat dijumpai GenPI.co Jatim, Selasa (2/8).
Turunnya harga bawang merah juga diikuti sejumlah komoditas bahan dapur lainnya, seperti bawang putih.
BACA JUGA: Lowongan Kerja PT KAI Lulusan SMA/D3/D4/S1, Cek Persyaratannya
Harga bawang putih yang sebelumnya menyentuh Rp40.000 per kilogram, sekarang berkisar Rp24.000.
"Iya semuanya turun sedikit, harapannya ya kembali normal. Yang beli banyak, jual pun ambil banyak bisa," katanya.
BACA JUGA: Rumah Dijual di Sidoarjo, Murah Tak Sampai Rp200 Juta
Pedagang lain di Pasar Oro-Oro Dowo, Mufidah bersyukur mendengar penurunan harga komoditas bahan dapur.
"Senang bisa turun. Tetapi tetap khawatir karena harga turunnya tidak terlalu jauh. Kemarin kan sempat naik tinggi banget," kata Mufidah.
Dia pun berharap kondisi seperti ini bisa berlangsung lama agar ekonomi masyarakat bisa terus berjalan hingga menuju normal. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
Rabu, 03 Agustus 2022 – 09:15 WIB
Ilustrasi harga bawang merah di Kota Malang turun. (Foto: M. Ubaidillah/genpi.co jatim)
jatim.jpnn.com, MALANG - Harga komoditas bahan dapur di Kota Malang mengalami penurunan secara bertahap, seperti bawang merah saat ini. Hal tersebut bakal membuat mak-mak semringah.
Di pasaran, bawang merah sebelumnya menyentuh angka Rp 80 ribu per kilogramnya dan sekarang turun menjadi Rp 40 ribu per kilogram.
Penurunan harga bawang merah tersebut disampaikan oleh salah satu pedagang di Pasar Dinoyo bernama Mastur.
Baca Juga:
- Cuaca Malang Hari Ini: Hujan Ringan Siang Hingga Malam
Menurut dia, harga bawang merah turun lantaran banyaknya petani yang mulai panen. Hal tersebut membuat stok di pasaran melimpah.
"Alhamdulillah turun drastis, sebelumnya bisa sampai Rp 80 ribu per kilo, kini turun setengah menjadi Rp 40 ribu. Turunnya memang belum normal, tetapi sudah bersyukur," kata Mastur, Selasa (2/8).
Turunnya harga bawang merah juga diikuti sejumlah komoditas bahan dapur yang lain, seperti bawang putih.
Baca Juga:
Harga per kilogramnya Rp 40 ribu turun menjadi 24 ribu per kilogramnya.
"Iya semuanya turun sedikit, harapannya kembali normal. Yang beli banyak, jual pun ambil banyak bisa," katanya.
Harga bawang merah di Malang mengalami penurunan setengah harga karena banyaknya petani yang mulai panen.Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News