Hak asasi manusia pada sila kedua berbicara tentang apa?

Grace Eirin Senin, 26 Juli 2021 | 12:05 WIB

Hak asasi manusia pada sila kedua berbicara tentang apa?

Pengamalan Pancasila sila ke-2 dalam keluarga bisa ditunjukkan dengan saling menghormati anggota keluarga. (Designed by Freepik)

Bobo.id - Ayo sebutkan bagaimana bunyi Pancasila sila ke-2?

"Kemanusiaan yang Adil dan Beradab"

Ya, seperti itulah bunyinya. Sila ke-2 Pancasila mengajarkan kita untuk menghargai dan menghormati hak asasi manusia. 

Baca Juga: Mengapa Burung Garuda Mencengkeram Pita Bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika? Ketahui Juga Artinya!

Dalam keluarga, kita hidup bersama dengan orang tua dan saudara-saudara. Oleh karena itu, kita harus menjaga kerukanan dan saling menghormati satu sama lain.

Hal tersebut merupakan salah satu contoh sikap yang sesuai dengan Pancasila sila ke-2 di dalam keluarga dan kehidupan sehari-hari.

Apakah hanya itu saja? Tentu tidak. 

Mari kita cari tahu contoh lainnya bersama-sama. 


Page 2


Page 3

Hak asasi manusia pada sila kedua berbicara tentang apa?

Designed by Freepik

Pengamalan Pancasila sila ke-2 dalam keluarga bisa ditunjukkan dengan saling menghormati anggota keluarga.

Bobo.id - Ayo sebutkan bagaimana bunyi Pancasila sila ke-2?

"Kemanusiaan yang Adil dan Beradab"

Ya, seperti itulah bunyinya. Sila ke-2 Pancasila mengajarkan kita untuk menghargai dan menghormati hak asasi manusia. 

Baca Juga: Mengapa Burung Garuda Mencengkeram Pita Bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika? Ketahui Juga Artinya!

Dalam keluarga, kita hidup bersama dengan orang tua dan saudara-saudara. Oleh karena itu, kita harus menjaga kerukanan dan saling menghormati satu sama lain.

Hal tersebut merupakan salah satu contoh sikap yang sesuai dengan Pancasila sila ke-2 di dalam keluarga dan kehidupan sehari-hari.

Apakah hanya itu saja? Tentu tidak. 

Mari kita cari tahu contoh lainnya bersama-sama. 

Sarah Nafisah Kamis, 12 Desember 2019 | 14:29 WIB

Hak asasi manusia pada sila kedua berbicara tentang apa?

Arti Sila Kedua Pancasila dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari (creative commons/Badjra bagaskara)

Bobo.id - Teman-teman pernah mendengar istilah pancasila sebagai philosophische grondslag?

Istilah itu diambil dari bahasa Belanda yang memiliki arti dasar filsafat negara. Yap, pancasila memang ditetapkan menjadi dasar negara Indonesia.

Hal ini tertulis dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 di alinea keempat.

Baca Juga: Arti Sila Pertama Pancasila dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Karena berfungsi sebagai dasar negara, tentunya kita juga sebagai anggota masyarakat harus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, sebelum bisa menerapkannya kita harus memahami terlebih dahulu arti dari masing-masing sila pancasila.

Nah, kemarin Bobo sudah membahas mengenai arti sila pertama. Sekarang, giliran kita mencari tahu arti sila kedua pancasila.


Page 2

Hak asasi manusia pada sila kedua berbicara tentang apa?

creative commons/Badjra bagaskara

Arti Sila Ketiga Pancasila dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Bobo.id - Teman-teman tahu kan kalau pancasila berperan sebagai ideologi di negara kita?

Pancasila sebagai ideologi negara berarti kita sebagai masyarakatnya harus memiliki cara pandang yang sesuai dengan nilai-nilai yang dikandung dalam pancasila.

Pancasila memiliki lima sila yang memiliki maknanya masing-masing. Apakah kamu sudah mengerti kelima maknanya?

Baca Juga: Pancasila sebagai Dasar Negara, Siapa Saja Tokoh yang Merumuskannya?

Arti sila pertama dan kedua pancasila sudah pernah Bobo bahas di artikel sebelumnya. Makna sila selanjutnya yang akan dibahas adalah sila ketiga.

Siapa yang tahu bunyi sila ketiga pancasila? Yap, betul sekali! Pancasila ketiga berbunyi "Persatuan Indonesia"

Kira-kira apa arti sila ketiga pancasila, ya? Ayo kita cari tahu!

Hak asasi manusia pada sila kedua berbicara tentang apa?

Andi Kiswantoro rela mengecat seluruh bagian tubuhnya dan memegang patung Garuda Pancasila saat mendukung Timnas Indonesia U-16. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Jakarta - Indonesia merupakan negara yang berlandaskan hukum. Maka dari itu negara akan menjamin hak-hak dasar setiap warga atau yang disebut dengan Hak Asasi Manusia (HAM).

Sementara itu, HAM di Indonesia berhubungan dengan Pancasila sebagai dasar negara. Itulah mengapa, perlu diketahui dan dipahami setiap warga Indonesia, apa saja hubungan HAM dengan Pancasila.

Seperti diketahui, Pancasila merupakan dasar serta landasan ideologi bagi Bangsa Indonesia. Hal itu berarti setiap nilai yang terkandung dalam Pancasila harus dijadikan dasar hidup bernegara.

Nama Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau asas. Hal itu berarti ada lima pedoman penting rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kelima sila tersebut ialah Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kemudian lima sila tersebut juga memiliki arti tersendiri. Makna setiap sila dalam Pancasila sebagai dasar negara harus dipahami setiap warga Indonesia.

Tanpa memahami maknanya, Pancasila mungkin hanya dianggap sebagai slogan semata. Makna Pancasila sebagai dasar negara menjadi landasan, fondasi utama, titik acuan Bangsa Indonesia dalam mengatur bangsa.

Keberadaan Pancasila tak lepas dari adanya Hak Asasi Manusia (HAM) atau sebaliknya. Bagaimanapun, HAM akan selalu ada hubungannya dengan Pancasila.

Hubungan antara HAM dan Pancasila juga sejatinya sudah dirumuskan atau terkandung dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

Apa saja hubungan HAM dengan Pancasila? Berikut ini hasil rangkuman hubungan Hak Asasi Manusia dengan Pancasila sebagai dasar negara, seperti dilansir dari laman GuruPPKN, Selasa (28/7/2020).

Untuk sila pertama ialah Ketuhanan yang Maha Esa. Hubungan HAM dengan sila tersebut ialah setiap warga negara Indonesia memiliki hak atau kebebasan untuk memeluk sebuah agama dan kepercayaan masing-masing.

Selain itu, setiap warga negara ditekankan supaya bisa menghormati perbedaan agama dan kepercayaan yang ada karena Indonesia merupakan negara yang Bhinneka Tunggal Ika dan berdiri dari beragama suku dan agama.

Jadi, setiap warga negara Indonesia berhak memeluk agama yang mereka yakini tanpa ada gangguan atau paksaan dari pihak lainnya.

Sila kedua dalam Pancasila ialah Kemanusiaan yang adil dan beradab. Hubungan HAM dengan sila tersebut ialah warga negara Indonesia seluruhnya memiliki hak yang sama rata.

Dalam sila kedua tersebut menjelaskan setiap warga memiliki kedudukan yang sama dalam hukum. Selain itu, warga Indonesia juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan jaminan dan perlindungan hukum.

Adapun secara lebih luas, sila kedua ini membahas, seluruh warga Indonesia itu memiliki persamaan derajat serta persamaan hak dan kewajiban antarsesamanya. Lantaran semua orang di dunia ini berhak untuk diakui keberadaannya, mereka berhak diakui kekurangan dan kelebihannya.

Jadi, setiap orang yang ada di dunia ini berhak mendapatkan perlakuan yang layak dari pemerintah maupun masyarakat lainnya.

Sila ketiga ialah Persatuan Indonesia. Adapun hubungan antara HAM dengan sila ketiga ialah sebagai warga negara harus meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan sehingga Bangsa Indonesia bisa lebih baik.

Itulah mengapa, setiap warga Indonesia sebaiknya tidak malu bersosialisasi dan bergaul dengan sesama untuk membangun tali persaudaraan. Dengan tali persaudaraan yang erat, akan tercipta persatuan dan kesatuan.

Setiap warga negara berhak mendapat rasa aman, meski terdapat perbedaan asal daerah, ras, warna kulit, agama, bahasa, budaya, dan lain sebagainya.

Sila keempat Pancasila berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Makna dalam sila yang keempat tersebut juga berhubungan dengan HAM.

Dalam sila keempat tersebut menekankan HAM yang ada di Indonesia bisa tercermin dari kehidupan dalam pemerintahan, bernegara, dan bermusyawarah. Setiap warga negara Indonesia diberikan kekebebasan dalam menyampaikan pendapat mereka.

Tak hanya itu, dalam sila keempat juga menghargai setiap hak warga negara yang ingin menyelesaikan masalah dengan bermusyawarah secara mufakat dan dilakukan tanpa adanya tekanan atau paksaan dari beberapa golongan.

Jadi, dapat disimpulkan, HAM memiliki kaitan dengan pancasila sila keempat, yakni menekankan masyarakat dalam menyelesaikan masalah sebaiknya secara musyawarah dan mufakat sehingga keputusan yang diambil itu lebih pasti.

Setiap warga negara Indonesia juga berhak mendapatkan kebebasan dan rasa aman dalam berpendapat tanpa adanya paksaan dari orang lain. HAM dalam sila keempat tersebut juga sesuai dengan deklarasi HAM.

Sila kelima ialah Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila kelima memiliki makna dalam HAM, yaitu mengakui semua hak milik individu, di mana hak itu dilindungi dan dijamin negara.

Negara berhak memberikan kesempatan setiap rakyatnya asas keadilan. Jadi, HAM harus menjamin adanya keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.

Dengan begitu, dalam kehidupan rakyat Indonesia tidak ada pembeda atau diskriminasi hanya karena perbedaan suku, agama, ras, dan budaya.

Setiap warga Indonesia berhak mendapatkan keadilan secara sosial, keadilan dalam beribadah, keadilan dalam mengeluarkan pendapat, dan keadilan menerima kehidupan yang layak.

Sumber: GuruPPKN