Jakarta - Charles Agustin de Coulomb, seorang fisikawan Prancis, melakukan penyelidikan pada besaran gaya interaksi dua muatan listrik. Penyelidikan ini mengantarkan coulomb menuju penemuannya yaitu hukum Coulomb. Hukum Coulomb adalah ketetapan yang menjelaskan gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua muatan listrik. Apabila dua muatan yang berdekatan jenis muatannya sama, maka gaya berupa tolak-menolak. Sebaliknya, dua muatan yang berdekatan jenis muatannya tak sama, akan menghasilkan gaya tarik-menarik. Besar gaya Coulomb bergantung pada besar masing - masing muatan (q1 dan q2) dan kuadrat jarak antara dua muatan (r^2). Notasi hukum Coulomb dapat dirumuskan sebagai berikut:
Fc: Gaya tolak menolak atau gaya tarik menarik dalam satuan newton (N) Q1: Besar muatan pertama dalam satuan coulomb (C) Q2: Besar muatan kedua dalam satuan coulomb © r: Jarak antara dua benda bermuatan dalam satuan meter (m) k: Konstanta pembanding besar nya 9 x 10^9 Nm^2/C^2 Contoh soal hukum Coulomb1. Dua buah muatan titik masing-masing +2 C dan -5 C terpisah 10 cm satu sama lain. Tentukanlah gaya tarik-menarik kedua muatan tersebut! Jawaban:Diketahui: q1 = + 2 Cq2 = -5 Cr = 10 cmDitanya: F = . . . ? Jawab:
2. Dua muatan listrik P dan Q yang terpisah 10 cm mengalami gaya tarik menarik 8 N. Jika muatan Q digeser 5 cm menuju muatan P (1 µC = 10-6 C dan k = 9 x 109 Nm2.C-2), maka gaya listrik yang terjadi adalah Jawaban:Diketahui :rPQ = 10 cm = 0,1 m = 1 x 10-1 mF = 8 NqQ = 40 µC = 40 x 10-6 k = 9 x 109 Nm2.C-2 Ditanya: F (jika muatan Q digeser 5 cm menuju muatan P) Jawab : Hitunglah muatan listrik P terlebih dahulu. Setelah itu menghitung gaya listrik antara kedua muatan listrik, jika muatan listrik Q digeser 5 cm menuju muatan P. Muatan listrik P :qP = F r2 / k (qQ)qP = (8)(1 x 10-1)2 / (9 x 109)(40 x 10-6)qP = (8)(1 x 10-2) / 360 x 103qP = (8 x 10-2) / (36 x 104)qP = (1 x 10-2) / (4,5 x 104) qP = (1/4,5) x 10-6 Coulomb Gaya listrik antar muatan listrik P dan Q: Jika muatan di Q digeser ke kiri 5 cm maka jarak antara kedua muatan menjadi 5 cm = 0,05 meter = 5 x 10-2 meter F = k (qP)(qQ) / r2F = (9 x 109)( (1/4,5) x 10-6)(40 x 10-6) / (5 x 10-2)2F = (2 x 103)(40 x 10-6) / (25 x 10-4)F = (80 x 10-3) / (25 x 10-4)F = 3,2 x 101 F = 32 Newton Itulah penjelasan hukum Coulomb dan contoh soalnya. Mudah bukan? Simak Video "Begini Cara Mengurangi Ketergantungan pada BBM" [Gambas:Video 20detik] (row/row)
Hukum Coulomb adalah hukum yang menjelaskan hubungan di antara dua muatan listrik. Hubungan yang dibahas oleh hukum Coulomb berkaitan dengan pengaruh ukuran muatan listrik terhadap gaya yang timbul pada jarak tertentu.[1] F = k q 1 q 2 r 2 {\displaystyle F=k{\frac {q_{1}q_{2}}{r^{2}}}}Hukum ini menyatakan apabila terdapat dua buah titik muatan maka akan timbul gaya di antara keduanya, yang besarnya sebanding dengan perkalian nilai kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar keduanya.[2] Interaksi antara benda-benda bermuatan (tidak hanya titik muatan) terjadi melalui gaya tak-kontak yang bekerja melampaui jarak separasi.[3] Adapun hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa arah gaya pada masing-masing muatan terletak selalu sepanjang garis yang menghubungkan kedua muatan tersebut.[4] Gaya yang timbul dapat membuat kedua titik muatan saling tarik-menarik atau saling tolak-menolak, tergantung nilai dari masing-masing muatan. Muatan sejenis (bertanda sama) akan saling tolak-menolak, sedangkan muatan berbeda jenis akan saling tarik-menarik.[5] Notasi vektorDalam notasi vektor, hukum Coloumb dapat dituliskan sebagai F 12 → = k q 1 q 2 | r 1 → − r 2 → | 3 ( r 1 → − r 2 → ) {\displaystyle {\vec {F_{12}}}=k\ {\frac {q_{1}q_{2}}{\left|{\vec {r_{1}}}-{\vec {r_{2}}}\right|^{3}}}\ \left({\vec {r_{1}}}-{\vec {r_{2}}}\right)}yang dibaca sebagai gaya yang dialami oleh muatan q 1 {\displaystyle q_{1}} akibat adanya muatan q 2 {\displaystyle q_{2}} . Untuk gaya yang dialami oleh muatan q 2 {\displaystyle q_{2}} akibat adanya muatan q 1 {\displaystyle q_{1}} dituliskan dengan menukarkan indeks 1 ↔ 2 {\displaystyle 1\leftrightarrow 2} , atau melalui hukum ketiga Newton dapat dituliskan SejarahCharles CoulombBudaya kuno di sekitar semenanjung Mediterania telah mengetahui bahwa benda-benda tertentu, seperti batang ambar, ketika digosok dengan bulu kucing dapat menarik benda-benda ringan seperti bulu dan kertas.[6] Thales dari Miletus membuat catatan pertama tentang listrik statis sekitar 600 SM,[7] ketika ia menyadari bahwa gesekan dapat membuat magnet dari sepotong batang ambar.[8] Pada tahun 1600, ilmuwan Inggris William Gilbert melakukan penelitian yang cermat tentang listrik dan magnet, membedakan efek batu magnet dari listrik statis yang dihasilkan dengan menggosok amber.[6] Dia menciptakan kata Latin Baru electricus ("dari ambar" atau "seperti ambar", dari ἤλεκτρον [elektron], kata Yunani untuk "ambar") untuk merujuk pada sifat menarik benda-benda kecil setelah digosok.[9] hal ini memunculkan kata Inggris "electric" dan "electric", yang muncul pertama kali di media cetak dalam Pseudodoxia Epidemica of Thomas Browne tahun 1646.[10] Penyelidik awal abad ke-18 menduga bahwa gaya listrik berkurang seiring jarak dipengaruhi gaya gravitasi (yaitu, sebagai kuadrat terbalik dari jarak) diantara penyelidik tersebut termasuk Daniel Bernoulli[11] dan Alessandro Volta, keduanya mengukur gaya antar pelat dari sebuah kapasitor, juga Franz Aepinus yang menganggap hukum kuadrat terbalik pada tahun 1758.[12] Berdasarkan eksperimen dengan bola bermuatan listrik, Joseph Priestley dari Inggris adalah di antara orang pertama yang mengusulkan bahwa gaya listrik mengikuti hukum kuadrat terbalik, mirip dengan hukum gravitasi universal Newton. Namun, dia tidak menggeneralisasi atau menguraikan hal ini.[13] Pada tahun 1767, ia menduga bahwa gaya antar muatan bervariasi sebagai kuadrat terbalik dari jarak.[14] Akhirnya, pada 1785, fisikawan Prancis Charles-Augustin de Coulomb menerbitkan tiga laporan pertamanya tentang listrik dan magnet di mana dia menetapkan hukumnya yang kemudian kita kenal dengan Hukum Coulomb. Publikasi ini penting dalam perkembangan teori elektromagnetik.[15] Dia menggunakan keseimbangan torsi untuk mempelajari gaya tolak dan gaya tarik-menarik partikel bermuatan, dan menyimpulkan bahwa besarnya gaya listrik antara dua muatan titik sebanding dengan muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak di antara mereka. Catatan
|