Gambar di bawah ini adalah konstruksi dari sistem steering gear tipe apa

Konstruksi sistem kemudi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:

a. Steering Coulomn

Steering coulomn terdiri dari main shaft yang meneruskan

putaran steering wheel ke steering gear dan coulomn tube yang mengikat main shaft ke body. Bagian ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergerigi sebagai tempat mengikatkan steering

wheel dengan sebuah mur pengikat.

Bagian bawah main shaft dihubungkan dengan steering gear menggunakan flexibel joint atau universal joint yang berfungsi untuk menahan dan memperkecil kejutan dari steering gear ke steering wheel yang diakibatkan oleh keadaan jalan.

Steering coulomn harus dapat menyerap gaya dorong dari

pengemudi dan dipasangkan pada body melalui bracket coulomn tipe

breakaway sehingga dapat bergeser turun pada saat terjadinya tabrakan

(//smkmuhi.110mb.com).

Pada kendaraan tertentu, steering coulomn dilengkapi dengan : a. Steering lock yang berfungsi untuk mengunci main shaft.

b. Tilt steering yang berfungsi untuk memungkinkan pengemudi menyetel posisi vertical steering wheel.

c. Telescopic steering yang berfungsi untuk mengatur panjang

main shaft, agar diperoleh posisi yang sesuai.

b. Steering Gear

Steering Gear berfungsi untuk mengarahkan roda depan dan

dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan.

Steering gear ada beberapa tipe dan yang banyak di gunakan

adalah tipe recirculating ball dan rack and pinion. Adapun cara kerja dari masing – masing tipe steering gear sebagai berikut:

commit to user

1.) Tipe Recirculating Ball

Bila roda kemudi diputar, maka gerakan ini diteruskan ke

worm shaft atau poros cacing, sehingga nut (mur) kemudi akan

bergerak mendatar kekiri atau kanan. Sementara nut bergerak, sektor shaft juga akan ikut berputar menggerakkan pitman arm yang diteruskan ke roda depan melalui batang-batang kemudi/steering.linkage.(//smkmuhi.110mb.com).

commit to user

20

2.) Tipe Rack and Pinion

Bila roda kemudi diputar, maka gerakan diteruskan ke roda gigi pinion. Roda gigi pinion selanjutnya akan menggerakkan roda gigi rack searah mendatar. Gerakan rack ini diteruskan ke

steering knuckle melalui tie rod sehingga roda membelok

(//smkmuhi.110mb.com).

Gambar 2.13 Steering gear tipe rack and pinion Keterangan:

1. Ball joint 2. Tie rod 3. Pinion 4. Rack

5. Karet Penutup (Booth) 6. Joint Peluru

c. Steering linkage

Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan

tenaga gerak dari steering gear ke roda depan. Gerakan roda kemudi harus diteruskan ke roda-roda depan dengan akurat walaupun mobil bergerak naik turun. Ada beberapa tipe steering linkage yaitu :

commit to user

1.) Steering linkage untuk suspensi rigid

Steering linkage tipe ini terdiri dari pitman arm, drag

link, knuckle arm, tie rod dan tie rod end. Tie

rod mempunyai pipa untuk menyetel panjangnya rod.

2.) Steering linkage untuk suspensi independen.

Pada tipe ini terdapat sepasang tie rod yaitu yang disambungkan dengan relay rod (pada tipe rack dan pinion,

rack berfungsi sebagai relay rod. Untuk menyetel

panjangnya rod, maka dipasangkan sebuah pipa diantara tie

commit to user

22

BAB III

REKONDISI DAN MODIFIKASI

3.1 Rekondisi dan Modifikasi Sistem Rem

Sistem rem yang tersedia berikut komponen – komponennya sudah tidak layak digunakan maka dibutuhkan proses rekondisi sistem rem yang bertujuan menormalkan kerja sistem rem kembali.

Rekondisi dan modifikasi ini termasuk penggantian dan pembersihan komponen rem yang masih bisa digunakan. Komponen – komponen sistem rem yang di rekondisi antara lain:

a. Kampas rem

Kampas rem yang tersedia sudah tidak layak dipergunakan kembali dikarenakan komponen tersebut sudah berkarat dan mengalami keausan.

Gambar 3.1 Kampas rem ST20 berkarat dan aus

b. Silinder roda

Silinder roda diganti karena permukaannya sudah keropos dan mengalami keretakan.

commit to user c. Pegas rem

Pegas rem diganti karena keropos sehingga mudah patah.

Gambar 3.3 Pegas rem ST20 yang sudah patah

d. Master silinder rem

Master silinder rem diganti karena piston rem di dalam master

silinder macet dan master silinder rem mengalami keretakan.

Gambar 3.4 Master silinder ST20 yang macet

e. Pipa rem

Pipa rem diganti karena sudah patah dan tidak lengkap.

PIPAREM

commit to user

24

f. Tabung reservoir

Tabung reservoir dibeli karena komponen tersebut tidak tersedia.

Gambar 3.6 Tabung reservoir ST20

g. Rem tangan

Rem tangan dibeli karena komponen tersebut tidak tersedia.

Gambar 3.7 Rem tangan ST20

h. Pedal rem

Pedal yang sudah tersedia dimodifikasi agar posisi pedal sesuai dengan posisi tempat duduk dan pedal kopling dilepas sehingga pedal rem dapat dipasang.

Gambar 3.8 Pedal rem ST20 Pedal kopling

commit to user i. Tromol rem (drum brake)

Tromol rem dimodifikasi agar bisa dipasangkan dengan velg COLT, dengan cara meratakan permukaan tromol rem ST20 dan membuat lubang baut roda dengan PCD 100.

Gambar 3.9 Tromol depan ST20 yang sudah dimodifikasi

3.2 Modifikasi Sistem Penggerak

Sistem penggerak yang telah tersedia yaitu gardan, membutuhkan banyak penyesuaian pada saat di pasangkan ke rangka ST20. Penyesuaian ini berupa penambahan panjang poros roda dan rumah poros. Pada poros roda diganti dengan poros ST20 karena input shaft nya cocok dengan gardan yang telah disediakan atau yang telah dibeli.

Penyesuaian sistem penggerak selanjutnya adalah rumah poros. Panjang komponen tersebut disesuaikan dengan panjang chasis ST20. Penambahan panjang dilakukan dengan memotong rumah poros dan menyambung dengan cara pengelasan, dimana ujungnya memakai rumah poros ST20 agar tidak membutuhkan penyesuaian lagi pada saat pemasangan baut penahan pada suspensi ST20.

Panjang awal gardan marlip adalah 97,5 cm dengan panjang rumah gardan pada sebelah kiri adalah 49,5 cm dan sebelah kanan adalah 32 cm.

Panjang rumah gardan marlip sebelah kiri yang dipakai sepanjang 23 cm dan dibutuhkan sambungan rumah gardan Suzuki ST20 sepanjang 27 cm serta lebar pengelasan 0,5 cm jadi total panjang rumah gardan yang telah dimodifikasi menjadi 50,5 cm.

Panjang rumah gardan marlip sebelah kanan yang dipakai sepanjang 5,5 cm dan dibutuhkan 2 potongan rumah gardan ST20 untuk sambungan

commit to user

26

sepanjang 12,5 cm dan 30 cm, dengan 2 titik pengelasan yang masing-masing lebar pengelasan 0,5 cm. Jadi panjang total rumah gardan sebalah kanan adalah 48 cm.

Panjang awal poros roda sebelah kiri adalah 59,8 cm dan diganti dengan poros roda Suzuki ST20 dengan panjang 60,8 cm. Panjang awal poros roda sebelah kanan adalah 42,3 cm dan diganti dengan poros roda Suzuki ST20 dengan panjang 59,3 cm.

Gambar 3.10 Gardan mobil listrik yang sudah dimodifikasi

3.3 Modifikasi Sistem Kemudi

Batang kemudi yang dimiliki oleh rangka ST20 tidak memungkinkan untuk di gunakan lagi karena porosnya terlalu pendek. Pada struktur bodi yang telah dibuat, roda kemudi mengalami pergeseran ke belakang sejauh 80 cm, maka dari itu batang kemudi diganti menggunakan batang kemudi Mitsubishi Galant yang mempunyai panjang 78,5 cm. Disamping itu untuk menghubungkan antara ujung batang kemudi dengan poros input

recirculating ball maka dibutuhkan crossjoint dengan panjang batangnya 37

commit to user

Gambar 3.11 Crossjoint yang dipakai

commit to user

28

BAB IV

PROSES PEMASANGAN

4.1 Pemasangan Gardan Motor Listrik Pada Rangka ST 20

Langkah – langkah pemasangan gardan motor listrik pada rangka ST 20 antara lain:

a. Memasang rumah poros (selubung) yang telah direkondisi pada gardan. b. Memasang as roda ST 20 pada gardan motor listrik.

c. Memasang gardan motor listrik pada rangka ST 20.

Gambar 4.1 Pemasangan gardan motor listrik setelah direkondisi pada rangka ST 20

4.2 Pemasangan Sistem Rem Pada Rangka ST 20

a. Pemasangan sistem rem pada as roda adalah : 1) Memasang rumah silinder pada backing plate.

Gambar 4.2 Rumah silinder

commit to user

2) Memasang kampas rem pada backing plate.

Gambar 4.3 Kanvas rem

3) Memasang pegas penekan pada kampas rem, agar kampas rem tetap pada tempatnya, lalu menguncinya dengan pengunci agar pegas penekan tidak lepas.

Gambar 4.4 Pegas penekan

4) Memasang pegas pengembali diantara kampas rem, berfungsi sebagai pengembali kampas rem keposisi semula setelah melakukan proses pengereman.

Gambar 4.5 Pegas pengembali 5) Memasang tromol pada as roda.

6) Memasang mur as roda, pada pemasangan mur as roda ini yang pertama adalah kencangkan mur sekuat mungkin dengan

Kanvas rem

Pegas penekan

commit to user

30

menggunakan kunci roda, kemudian setelah benar-benar kencang lalu dikendorkan sedikit. Lalu memasang pen pengunci.

7) Memasang roda.

b. Pemasangan pada komponen – komponen master silinder:

1) Memasang seal pada piston, pada waktu pemasangan seal ke piston lumasi sedikit piston dengan oli rem agar waktu pemasangan seal tidak rusak. Kemudian pasang pegas pada piston.

2) Memasang piston pada silinder master, sebelum memasukkan piston lumasi dahulu silinder master dengan oli rem supaya dalam pemasangan mudah, kemudian mengunci dengan snap ring agar piston tidak keluar.

3) Memasang tabung reservoir pada silinder master.

4) Memasang pipa – pipa tekanan keseluruh bagian komponen – komponen pengereman.

5) Membleeding sistem rem, proses pengerjaannya dengan cara menekan pedal rem berulang kali kemudian kendorkan nepel buang udara dengan cara pedal rem masih ditekan. Ulangi sampai tidak ada lagi gelembung udara (proses bleeding).

Gambar 4.6 Komponen – komponen pada master rem 3 2 4 1 Keterangan : 1. Seal piston 2. Master silinder 3. Reservoir 4. Tuas penekan

commit to user

c. Pemasangan pada komponen – komponen rem tangan : 1) Memasang tuas rem tangan pada dudukannya. 2) Memasang penyeimbang pada dudukannya.

3) Memasang batang tarik diantara tuas rem tangan dengan penyeimbang.

4) Memasang kabel rem pada penyeimbang dan dihubungkan dengan komponen – komponen rem pada roda belakang.

5) Menyetel jarak bebas tuas rem supaya pada saat tuas rem ditekan kampas rem dapat bekerja dan melakukan pengereman dan sebaliknya bila tuas rem dilepas maka tidak terjadi pengereman.

Gambar 4.7 Sistem pemindah tenaga rem tangan Keterangan :

1. Lengan tangan ( Tuas rem tangan ) 2. Batang tarik 3. Mur penyetel 4. Penyeimbang 5. Kabel rem 5 4 3 2 1

commit to user

32

4.3 Pemasangan Sistem Kemudi

Langkah-langkah pemasangan sistem kemudi pada rangka ST 20 yang sudah direkondisi antara lain:

a. Memasang ujung cross joint dengan input recirculating ball dengan baut penahan.

b. Memasang ujung cross joint dengan ujung setir (kemudi).

c. Membuat dinding plat dengan jarak 70 cm dari ujung rangka ST 20, sebagai dudukan pedal rem, master silinder dan plat penahan setir (kemudi).

commit to user d. Membuat plat dudukan setir (kemudi).

e. Membuat dudukan penahan setir (kemudi) dengan menambahkan plat.

Gambar 4.11 Bagian – bagian sistem kemudi Keterangan :

1. Batang penghubung 2. Lengan pitman

3. Tie rod

4. Sambungan bola ( Ball joint suspensi ) 5. Sambungan bola ( Ball joint )

6. Poros utama 6 5 7 8 1 2 4 9 10 3 11 10. Lengan idler 11. Lengan kemudi

commit to user

34

7. Roda kemudi 8. Batang kemudi 9. Roda gigi kemudi

Gambar 4.12 Gigi kemudi tipe recirculating ball 6 5 4 7 3 2 1 Keterangan : 1. Bantalan bola 2. Baut kemudi 3. Sektor 4. Mur kemudi 5. Ball 6. Lengan pitman 7. Batang kemudi

commit to user

35

BAB V PERAWATAN

5.1 Perawatan Rem

Setiap kelipatan 10.000 km perlu dilakukan proses pembersihan dan penyetelan (cleaning and adjusting) pada rem, proses yang dimaksud meliputi:

a. Pemeriksaan dan penyetelan komponen rem tromol 1) Mengukur ketebalan kampas rem

Gunakan penggaris/ jangka sorong untuk mengukur kampas rem.

Tebal : 5 mm

Tebal minimum : 2 mm

Ganti kampas rem bila tebal adalah minimum atau kurang, atau bila kampas rem sudah mengeras atau ausnya tidak rata.

Gambar 5.1 Mengukur tebal kampas rem Ukuran ketebalan > 2 mm

commit to user

36

2) Memeriksa permukaan tromol

Untuk memeriksa permukaan tromol rem dilakukan dengan melihat langsung permukaan gores tromol rem jika permukaan tidak rata maka dilakukan perbaikan atau penggantian pada tromol rem.

3) Memeriksa kerja silinder roda

Pada pemeriksaan silinder roda meliputi beberapa pemeriksaan antara lain:

 Pemeriksaan silinder roda dari kebocoran

Pemeriksaan dilakukan dengan cara melihal langsung cairan rem yang keluar dari silinder roda dan pemeriksaan rembesan cairan rem pada pelindung debu. Jika terjadi kebocoran maka dilakukan perbaikan dengan cara penggantian sebagian komponen atau dilakukan penggantian silinder roda secara keseluruhan.

Gambar 5.2 Pemeriksaan kebocoran silinder roda

 Memeriksa gerakan piston pada silinder

Pemeriksaan gerakan dilakukan dengan menekan pedal rem, pada saat pedal di tekan maka piston dapat keluar dari silinder secara bersama-sama, jika gerakan piston tidak bersamaan atau macet maka dilakukan overhaul pada silinder roda.

commit to user 4) Penyetelan pada rem tromol

Untuk mendapatkan kinerja rem tromol secara maksimal maka perlu dilakukan penyetelan pada posisi pemasangan kanvas rem. Penyetelan dilakukan dengan cara mengatur posisi penyetel kanvas, kanvas rem diposisikan hingga mencekam pada tromol rem, kemudian baut penyetel dikendorkan hingga roda / tromol rem dapat berputar dengan sedikit hambatan.

Gambar 5.3 Penyetelan posisi tromol

b. Pemeriksaan komponen master silinder

Ada beberapa hal yang dilakukan dalam perawatan master silinder antara lain meliputi:

1) Memeriksa master silinder dari kebocoran cairan rem, pemeriksaan dilakukan dengan mengamati daerah sekitar master silinder pada saat pedal rem di tekan, jika terjadi kebocoran maka master silinder harus di perbaiki.

commit to user

38

2) Memeriksa sil pada master silinder, jika sil master silinder sobek atau mengeras harus dilakukan penggantian.

3) Memeriksa pegas master silinder, jika pegas korosi atau tekanan pegas lemah maka pegas harus diganti.

Gambar 5.5 Susunan pegas dan torak master silinder

4) Memeriksa bodi master silinder dari korosi, jika terjadi korosi ringan master silinder harus diratakan permukaan yang terkena korosi, jika terjadi korosi berat maka bodi master silinder harus diganti.

5) Memeriksa torak master silinder dari korosi, jika terjadi korosi pada torak master silinder maka torak harus diganti.

c. Penggantian minyak rem

Pada perawatan berkala pada kilometer tertentu minyak rem dapat diganti, minyak rem memiliki masa pakai tertentu yang harus diganti dengan yang baru, penggantian minyak rem kurang lebih untuk pemakaian 20.000 KM dan apabila masih cukup bagus tetapi dalam

reservoir (pada master silinder) menunjukkan batas minimal atau kurang

dari tanda full maka perlu untuk ditambah. Minyak rem yang digunakan adalah tipe DOT 3.

d. Pemeriksaan pipa dan saluran minyak rem

Pemeriksa sistem rem dari kebocoran dan masuknya udara. Jika sistem rem diperbaiki atau ada udara di sistem rem, buanglah udara tersebut. Jika saluran rem kemasukan udara, keluarkan udara dengan jalan tekan pedal rem berulangkali kemudian kendorkan nepel buang udara dengan

commit to user

cara pedal rem masih ditekan. Ulangi sampai tidak ada lagi gelembung udara (proses bleeding)

Gambar 5.6 Proses bleeding

e. Pemeriksaan fungsi dan penyetelan Hand Brake

Pada saat melakukan pemeriksaan hand brake langkah yang dilakukan adalah dengan memeriksa kebebasan roda saat tuas hand brake di bebaskan dan memeriksa penghentian roda saat tuas hand brake di tarik. Jika pada saat tuas di bebaskan roda tidak dapat berputar maka dilakukan pengendoran pada penyetel hand brake, jika pada saat tuas hand brake di tarik roda masih dapat berputar maka dilakukan pengencangan pada baut penyetel hand brake.

commit to user

40

Gambar 5.7 Tuas hand brake dan batang penyetel

5.2 Perawatan Gardan Mobil Listrik

Untuk mendapatkan kinerja gardan mobil listrik secara maksimal dan menghindarkan komponen gardan dari kerusakan maka diperlukan perawatan, perawatan yang dimaksud meliputi:

a. Mengganti oli gardan mobil listrik

Penggantian oli gardan dilakukan setiap kelipatan 5000 km. Tujuan dari penggantian oli adalah untuk melindungi gear pada gardan dari gesekan atau ketahanan aus. Oli yang digunakan pada gardan adalah oli dengan SAE 40 sebanyak 500 ml.

b. Memeriksa kekencangan baut

Memeriksa kekencangan baut gardan pada saat melakukan penggantian oli.

c. Memeriksa packing

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui kondisi packing masih layak dipakai atau tidak. Bila pada packing gardan bocor maka

commit to user d. Memeriksa bearing

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui kondisi bearing masih layak pakai atau tidak. Bila bearing sudah aus maka harus diganti yang baru. Jika masih baik, lumasi bearing dengan grease.

5.3 Perawatan Sistem Kemudi Mobil Listrik

Untuk mendapatkan kinerja sistem kemudi secara maksimal dan menghindarkan komponen sistem kemudi dari kerusakan maka diperlukan perawatan, perawatan yang dimaksud meliputi:

a. Unit baut kemudi

 Periksa meluncurnya mur pada baut kemudi, mur harus dapat meluncur secara lembut.

 Periksa alur gigi sambungan batang kemudi, aus, retak dan cacat. b. Poros sector

 Kondisi permukaan atau alur roda gigi sektor, retak atau aus.

 Kekocakan atau keausan poros sektor bagian atas roda gigi sektor dan tutup sektor (Celah 0,05 - 0,1mm).

 Kondisi alur gigi sektor yang berhubungan dengan lengan pitman, aus atau rusak.

 Periksa celah baut penyetel sektor dengan poros sektor, celah maksimum 0,05 mm.

commit to user

42

c. Bantalan peluru

 Periksa kondisi bantalan peluru dan jarum, macet atau cacat d. Lengan pitman

 Periksa alur gigi lengan pitman, aus atau rusak e. Sambungan batang kemudi

 Periksa alur gigi sambungan batang kemudi, aus atau rusak f. Periksa sil pelumas, bila bibir sil rusak atau cacat harus diganti.

g. Memeriksa kekocakan ball joint pada sambungan kemudi, bila kekocakannya besar ball joint harus diganti.

h. Pemeriksaan dudukan lengan idler

 Periksa bantalan gesek ( bush ), poros lengan idler, pegas penekan kemungkinan retak, macet dan jika berat menggerakkannya harus diganti.

Gambar 5.10 Pemeriksaan dudukan lengan idler Tempat-tempat yang harus diberi pelumas Pegas Dudukan pegas Poros lengan idler

commit to user 43

BAB VI

KESIMPULAN

1. Rem yang digunakan pada mobil listrik adalah rem tromol untuk roda depan dan belakang.

2. Gardan yang digunakan pada mobil listrik adalah gardan dari mobil listrik marlip city car dengan panjang awal 97 cm yang kemudian diperpanjang rumah porosnya menjadi 115 cm agar bisa terpasang pada rangka ST20. 3. Kemudi pada mobil listrik menggunakan batang kemudi dari Mitsubishi

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

Masrahmarlip, BBM naik rakyat semakin menderita, diakses dari // www.masrahmarlip.blogspot.com 23 April 2010.

Smkmuhi, Modul Pemeliharaan Sistem Kemudi, diakses dari //

www.smkmuhi.110mb.com 6 Mei 2010. VEDC, 2000, Casis dan Transmisi.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA