Faktor kualitas fisik yang dapat mempengaruhi atau menentukan pencapaian prestasi olah raga adalah

Seputarsenibudaya - Dalam olahraga prestasi, kemenangan dan pemecahan rekor adalah tujuan yang diharapkan oleh semua atlet. Untuk mencapai tujuan itu, seorang atlet harus mengandalkan kemampuan fisik dan keterampilannya, baik secara individu maupun tim. Kemampuan fisik yang prima dan keterampilan yang tinggi hanya dapat diperoleh dengan melakukan latihan.

Menurut Lenk (1983) yang dikutip oleh Lutan (1992:14) dikatakan bahwa, “Dorongan berprestasi atau mencapai hasil yang lebih baik merupakan ciri hakiki pada manusia. 

Faktor kualitas fisik yang dapat mempengaruhi atau menentukan pencapaian prestasi olah raga adalah

Karena itulah, manusia dapat bertahan dan terus kian maju melalui proses aktif dalam membentuk dirinya dan dunia sekitarnya.” Dengan demikian, maka dalam pencapaian suatu prestasi, potensi diri dan pengembangan diri dalam suatu aktivitas tertentu merupakan faktor-faktor yang menentukan tingkat pencapaian suatu prestasi. Tentang hal ini, Lutan (1988:13) menjelaskan sebagai berikut:

Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi digolongkan menjadi dua katagori yaitu: 1) Faktor endogen dan, 2) Faktor eksogen. Yang dimaksud faktor endogen ialah atribut atau ciri-ciri yang melekat pada aspek fisik dan psikis seseorang, sementara faktor eksogen diartikan semua faktor di luar diri individu baik yang terdapat di lingkungan tempat berlatih maupun di lingkungan yang lebih umum pengertiannya.

Dalam proses pembinaan atlet bagi suatu cabang olahraga perlu memperhatikan kondisi dari faktor endogen dan eksogen atlet. Seperti dikemukakan di atas bahwa faktor eksogen adalah semua hal di luar diri individu, maka bagi seorang atlet faktor eksogen ini dapat berupa latihan-latihan, sarana dan prasarana latihan, keadaan lingkungan, penghargaan dan lain sebagainya. Dalam proses pembinaan atlet hendaknya fungsi faktor eksogen harus benar-benar optimal, artinya kondisi dari pelatihan yang ada dapat memberikan kontribusi yang positif dan menunjang terhadap pencapaian tujuan.

Latihan merupakan salah satu faktor eksogen yang berpengaruh langsung terhadap prestasi yang dicapai oleh atlet, karena itu latihan-latihan yang dilakukan harus mencakup segala aspek yang dibutuhkan oleh tuntutan dari olahraganya. Pengoptimalan fungsi faktor eksogen dalam pengembangan faktor endogen atlet adalah hal utama bagi usaha peningkatan dan pencapaian suatu prestasi. Faktor eksogen lainnya yang memberikan pengaruh secara langsung kepada atlet adalah kualitas pelatih, level dan frekuensi pertandingan, hasil penelitian dan lain sebagainya.

Sumber : http://olahragakepelatihan.blogspot.co.id/2012/03/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

17 pada bagian sebelumnya bahwa pada dasarnya prestasi adalah hasil dari suatu tindakan yang diupayakan. Sementara itu, definisi olahraga telah diuraikan pada bagian sebelumnya yang pada dasarnya berarti aktivitas pengolahan raga atau jasmani. Prestasi olahraga sendiri dapat dikaitkan dengan jenis olahraga, yaitu olahraga prestasi. Olahraga prestasi olahraga kompetitif adalah jenis olahraga yang menekankan pada pencapaian prestasi, kemenangan,atau keunggulan dalam perlombaan atau pertandingan Lutan, R., 1992: 23. Oleh sebab itu, prestasi olahraga cenderung merujuk pada pencapaian prestasi dalam kelompok olahraga prestasi tersebut. Berdasarkan uraian tersebut, maka pada dsarnya prestasi olahraga dapat dikatakan sebagai pencapaian hasil penilaian yang diperoleh dari kegiatan olahraga, terutama pada jenis olahraga prestasi.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Olahraga

Prestasi olahraga sendiri tidak dapat dicapai dengan jalan pintas, namun harus melalui proses yang panjang mulai pemassalan dalam upaya pembudayaan olahraga, pembibitan termasuk pemanduan dan pengembangan atlet berbakat sampai pembinaan dan pengembangan prestasi Mutohir, T.C dan A. Maksum, 2007: 9. Hal demikian menunjukan bahwa pencapaian prestasi secara berkelanjutan hanya dimungkinkan apabila terdapat proses yang berjenjang dan bekelanjutan dengan pondasi budaya olahraga dalam masyarakat. 18 Sementara itu, menurut Lutan 1992: 13, faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi dalam suatu cabang olahraga secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu faktor eksogen dan faktor endogen. Faktor endogen adalah atribut atau ciri-ciri yang melekat pada aspek fisik dan psikis seseorang, sementara faktor eksogen diartikan sebagai semua faktor di luar individu, baik yang terdapat di lingkungan tempat berlatih maupun di lingkungan yang lebih umum pengertiannya seperti lingkungan fisikal-geografis, ekonomi, sosial, dan budaya, bahkan tradisi kegiatan yang telah melekat di suatu lingkungan masyarakat tertentu yang terkait dengan prestasi olahraga. Menurut Muntohir dalam Sudarko, R.A., 2009: 5, guna meningkatkan prestasi olahraga diperlukan beberapa komponen penting yang berkaitan dengan olahraga prestasi, yaitu: a. Perlunya pembinaan berjenjang dan berkelanjutan; b. Prioritas cabang olahraga; c. Identifikasi pemanduan bakat; d. Optimalisasi pembinaan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar PPLP, Pusat Pendidikan dan Latihan Mahasiswa PPLM dan sekolah khusus olahraga; e. Investasi dan implementasi Iptek keolahragaan f. Pemberdayaan semua jalur pembinaan g. Sistem jaminan kesejahteraan dan masa depan 19 Sementara menurut Hidayat 2008: 70, salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi pencapaian prestasi olahraga adalah motivasi dari dalam diri atlet sendiri. Motivasi yang dimaksud berkaitan dengan kemauan dari dalam diri untuk berprestasi yang dimiliki atlet. Tanpa motivasi yang kuat maka seseorang akan sulit didorong untuk berprestasi. Olahraga atau latihan fisik bertujuan untuk meningkatkan ketahanan fisik kebugaran dan meningkatkan kesehatan dengan menurunkan faktor risiko terjadinya gangguan kesehatan. Stamina merupakan salah satu faktor penting dan sangat menunjang prestasi atlet. Stamina atlet yang baik hanya dapat diperoleh apabila atlet mengkonsumsi gizi sesuai dengan kebutuhan baik pada waktu latihan maupun pada saat bertanding. Kebutuhan gizi bagi para atlet mempunyai kekhususan kerena tergantung pada cabang olahraga yang dilakukan. Oleh karena itu untuk mendapatkan prestasi olahraga yang baik, faktor gizi sangat perlu diperhatikan sejak saat pembinaan di tempat pelatihan sampai pada saat pertandingan Primana, D.A., 2000: 16. Guna membuat tujuan tersebut tercapai, program latihan harus dilakukan dengan intensitas, durasi waktu, frekuensi, jenis dan progresi yang tepat Blair, S. N., 1995: 342. Berikut merupakan keterangan dari masing-masing proses tersebut: a. Intensitas Intensitas latihan ditetapkan secara spesifik pada setiap individu sesuai dengan kapasitas fisik yang dalam pelaksanaannya memerlukan pengawasan secara terus-menerus agar intensitas latihan benar-benar 20 mencapai intensitas yang diprogramkan Jette, A. M., M. Lachman, M. M. Giorgetti, S. F. Assmann, B. A. Harris, C. Levenson, M. Wernick, dan D. Krebs, 1999: 66. Hal yang perlu diperhatikan adalah kemampuan seseorang mempertahankan intensitas latihan berbeda dengan orang lain. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan intensitas latihan. b. Durasi Durasi latihan inti berkisar antara 15 sampai dengan 60 menit Blair, S. N., 1995: 352. Durasi waktu tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas fungsional tubuh. Durasi waktu yang diaksanakan berbanding terbalik dengan intensitas latihan. Latihan dengan intensitas tinggi dan durasi latihan pendek menimbulkan respon tubuh yang sama dengan latihan dengan intensitas rendah dan durasi yang lama. Walaupun demikian latihan dengan intensitas tinggi dan durasi yang pendek dalam hal ini lebih sulit untuk diterapkan pada kebanyakan orang, sehingga lebih disarankan untuk melaksan akan program latihan dengan intensitas yang sedang dan durasi yang lebih lama Kraemer, W. J., dan N. A. Ratamess, 2004: 67. c. Frekuensi Frekuensi latihan tergantung dari durasi dan intensitas latihan. Frekuensi latihan yang dapat dilakukan tergantung jenis latihan, keadaan fisik, dan tujuan latihan Kraemer W. J., dan N. A. Ratamess, 2004: 67. Apabila tidak dilakukan dengan tepat, maka frekuensi latihan berlebihan dapat meningkatkan risiko cedera Andersen, R. E., 1999: 54. 21 Sementara itu, menurut Irianto, Djoko Pekik 2002, secara garis besar faktor penentu prestasi olahraga terbagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berkaitan dengan dua unsur utama, yaitu bakat potensial yang dibawa seseorang sejak lahir dan motivasi atau doronga dari dalam diri untuk meraih prestasi. Kedua faktor tersebut dinilai menjadi faktor pendukung utama tercapainya prestasi olahragawan, sebab faktor tersebut datang dari dalam diri olahragawan sendiri sehingga dapat memberikan dorongan yang sifatnya lebih stabil dan kuat yang muncul. Kelompok kedua adalah kelompok faktor eksternal. Faktor eksternal merupakan penguat yang berpengaruh terhadap kualitas latihan yang selanjutnya akan mempengaruhi prestasi. Beberapa bentuk faktor eksternal tersebut adalah kemampuan dan kepribadian pelatih, fasilitas fisik dana, peralatan, teknologi dan fasilitas non fisik suasana kondusif, motivasi pihak lain, hasil riset terkait metode pelatihan yang efektif, dan pertandingan. Pertandingan dalam hal ini merupakan muara pembinaan prestasi, karena kompetisi dapat menjadi bagian upaya evaluasi atas hasil latihan yang telah dijalani.

4. Dimensi Prestasi Olahraga