Show
Salah satu alat bengkel yang cukup penting keberadaannya di bengkel adalah compression tester. Alat ini begitu penting untuk memastikan kondisi tekanan kompresi yang terjadi didalam masing-masing silnder mesin. Ya, tekanan kompresi memiliki pengaruh besar terhadap kerja mesin selama mesin hidup. Tekanan kompresi yang terlalu rendah bisa menyebabkan mesin menjadi sulit hidup dan aki cepat tekor, sedangkan tekanan kompresi yang terlalu tinggi bisa menyebabkan mesin menjadi ngelitik dan terdengar kasar akibat knocking. Oleh karena itu, saat melakukan perawatan dan perbaikan mesin mobil seperti tune up atau yang berhubungan dengan tenaga mesin, kita perlu menggunakan compression tester ini. Dengan begitu, maka kita bisa memastikan mesin dalam kondisi bagus atau tidak sehingga memperkecil peluang terjadinya kesalahan estimasi perbaikan. Lantas apa sih fungsi compression tester ini? Fungsi compression tester adalah untuk memeriksa dan mengetahui seberapa besar nilai tekanan kompresi yang dihasilkan oleh sebuah silinder mesin. Pada alat compression tester ini terdapat gauge yang disebut dengan manometer. Didalam manometer terdapat jarum penunjuk tekanan beserta deretan angka yang menjadi skala ukur tekanan kompresi. Umumnya, alat compression tester ini memiliki satuan ukur yang dihitung dalam satuan bar, Psi, kPa atau kg/cm2 Cara menggunakan compression testerDibawah berikut merupakan langkah-langkah dan cara menggunakan compression tester untuk mengetahui besarnya nilai tekanan kompresi pada masing-masing silinder mesin. Berikut cara menggunakan compression tester...1. Nyalakan mesin dan hidupkan hingga suhu normalTujuan dari memanaskan mesin ini adalah untuk mengetahui tekanan kompresi mesin secara akurat saat suhu kerja normal. Anda juga bisa melakukan tes kompresi saat mesin dingin, namun nilai yang didapat kerap kali kurang akurat karena suhu yang dingin menyebabkan ring piston belum sepenuhnya mekar dan oli mesin belum sepenuhnya melumasi dinding silinder. Akibatnya kerap ditemukan nilai tekanan kompresi yang lebih rendah dari nilai standar spesifikasi mesin.2. Matikan mesinSetelah suhu kerja normal, matikan mesin sebelum memulai melakukan pengukuran tekanan kompresi dengan menggunakan compression tester.Baca juga : 3. Copot relay pompa bensinCopot dan lepaskan relay pompa bensin. Tujuan dari melepas relay pompa bensin ini adalah untuk mencegah bahan bakar bertekanan disemprotkan oleh injektor ke ruang bakar saat melakukan pemeriksaan tekanan kompresi.4. Lepaskan socket kelistrikan yang menuju ke koilLepaskan juga socket kelistrikan yang menuju ke koil untuk mencegah terciptanya percikan api listrik dari koil saat melakukan tes kompresi.5. Lepaskan busi beserta kabel businyaLepaskan semua busi beserta kabel busi untuk melakukan pemeriksaan dan melakukan tes tekanan kompresi.6. Pasang alat compression tester (alat pengukur kompresi) pada lubang busi di silinder pertama.Biasanya, posisi silinder no 1 berada paling dekat dengan timing belt atau timing chain. Pasanglah alat compression tester ini pada lubang busi di silinder pertama. Jangan kencangkan alat compression tester dengan alat lain, cukup gunakan kekuatan tangan untuk mengencangkannya.7. Tekan penuh pedal gas dan starter mesin selama 5-10 detikMintalah bantuan orang lain untuk duduk di dalam kursi pengemudi untuk melakukan starter mesin ini. Saat melakukan tes tekanan kompresi, sebaiknya tekan penuh pedal gas untuk memastikan udara yang dihisap kedalam mesin bisa penuh dan sempurna. Setelah itu, starter mesin selama 5 sampai 10 detik atau minimal putaran mesin bisa lebih dari 250 rpm dan aki mobil dalam kondisi bagus.8. Baca nilai tekanan kompresi pada alat compression tester.Ukuran nilai tekanan kompresi yang normal berkisar diantara 9.5-12.5 kg/cm2 (lebih pastinya lihat nilai standard kompresi pada buku service manual kendaraan). Cocokkan nilai hasil tes tekanan kompresi dengan nilai standarad spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrik. Jika nilainya terlalu rendah (dibawah nilai spesifikasi) hal ini menandakan bahwa telah terjadi kebocoran kompresi. Dan jika nilainya terlalu tunggi (diatas nilai spesiifikasi), hal ini menandakan bahwa telah terjadi penumpukan kerak dan deposit dalam ruang bakar, atau cylinder head pernah discrap.9. Kempeskan alat untuk memulai pengukuran baru.Kempeskan alat compression tester dengan menekan tombol pelepas tekanan (pressure release button) sebelum kembali memulai pengukuran tekanan kompresi pada silinder selanjutnya. Lanjutkan kembali pemeriksaan tekanan kompresi mulai dari langkah ke 6 sampai ke langkah 8 untuk pengukuran pada silinder no 2, 3,4,dst.
perbedaan suhu dan kalor slmt mlm kaka t long bantu dong tugas nya kaka 1. Tantukan Paningkatan tekanan dalam cairan dalam sampoit Suntik ketika Saorang Perawat menekan Uju … tentukan titik berat dari bangun datar tersebut Sebuah gaya konstan bekerja pada benda 5,0 kg dan mengurangi kecepatannya dari 7,0 m/s menjadi 3,0 m/s dalam waktu 3,0 s. Temukan kekuatannya Four springs have the same spring constant. Then, two springs are connected in parallel and are called springs A, while the other two springs are conn … Indah has a wire with a cross-sectional area of 3 cm? which is stretched by a force of 12 N so that the length of wire increases by 6 cm. If the initi … gaya horizontal 140 N diberikan untuk menarik kotak bermassa 60,0 kg melintasi lantai horizontal dengan kecepatan konstan. berapakah koefisien gesekan … energi kinetik adalah Bila seorang penerjun dengan masa 55 kg berada pada ketinggian tertentu, dimana koefisien gesek udaran 15 kg/s, grafitasi bumi 9,8 m/s2. Tentukan kece … Alumunium bermassa 2 kg dngn suhu 35°C menerima kalor sebesar 180kj. Jika kalor jenis alumunium 900j/kg°C, maka suhu akhir alumunium adalah?
Compression Tester - Compression tester adalah salah satu alat ukur pneumatik yang banyak digunakan pada kendaraan. Fungsi compression tester adalah alat ukur yang memiliki fungsi untuk mengetahui besarnya kompresi pada kendaraan. Besar kecilnya hasil pengukuran kompresi dapat digunakan untuk menentukan kondisi mesin apakah perlu perbaikan atau tidak. Compression tester terdiri dari beberapa bagian atau komponen. Bagian compression tester terdiri dari manometer, pressure release button, dan selang penghubung. Berbagai bagian compression tester tersebut memiliki peran dan tugas yang berbeda-beda. Hal tersebut untuk menunjang fungsi compression tester. Tekanan kompresi sangat menentukan kondisi kerja mesin. Apabila tekanan kompresi dibawah standar maka dapat menyebabkan berbagai masalah. Begitu juga sebaliknya, apabila berlebihan juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan. Oleh karena itu diperlukan peralatan yang dapat mengukur tekanan kompresi pada ruang bakar. Pada umumnya, bengkel hanya menggunakan cara konvensional untuk mengukur tekanan kompresi yaitu dengan memasukkan jari tangan ke lubang busi dan merasakan tekanan ruang bakar. Namun cara ini tentunya tidak efektif untuk mengetahui kondisi tekanan kompresi pada mesin. Oleh karena itu dibuatlah compression tester yang memiliki cara penggunaan yang cukup mudah. Cara menggunakan compression tester tinggal mengulirkan selang pada lubang busi sampai rapat. Kemudian starter sampai manometer menunjukan angka tertingi. Untuk mengulangi pengukuran tinggal menekan release button untuk mengembalikan manometer ke angka awal. Dari hasil pengukuran tersebut dapat digunakan untuk mendiagnosa kondisi mesin. Mengingat compression tester memiliki peranan yang penting maka perlu dipelajari berbagai hal. Apa fungsi compression tester? Apa saja bagian atau komponen compression tester? Bagaimana cara menggunakan compression tester? Semua hal tersebut akan dibahas pada artikel berikut ini. Fungsi compression tester adalah untuk untuk memeriksa dan mengetahui seberapa besar nilai tekanan kompresi yang dihasilkan pada sebuah silinder mesin. Hasil dari pengukuran tekanan kompresi silinder mesin ini dapat digunakan untuk mendiagnosa kondisi mesin kendaraan. Apabila hasil pengukuran tekanan kompresi dibawah atau diatas standar maka perlu dilakukan pemeriksaan karena dapat menimbulkan berbagai kerusakan. Pada compression tester terdapat manometer yang dapat menunjukan hasil pengukuran tekanan kompresi. Tekanan kompresi ditunjukan dengan satuan bar, KPa, Psi, atau kg/cm2. Hasil pengukuran tersebut kemudian dibandingkan dengan kondisi standar yang ada. Kendaraan memiliki standar tekanan kompresi yang berbeda-beda mulai dari 9-14 untuk mesin bensin dan 15-25 untuk mesin diesel.
Compression tester terdiri dari beberap bagian atau komponen. Setiap komponen atau bagian dari compression tester memiliki peranan atau tugas yang dapat menunjang fungsi compression tester. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan bagian compression tester. Manometer, merupakan salah satu bagian compression tester yang memiliki fungsi untuk menunjukan hasil pengukuran tekanan kompresi pada sebuah silinder mesin. Manometer terdiri dari skala pengukuran yang berbeda-beda mulai dari satuan bar, KPa, Psi, atau kg/cm2. Selain itu terdapat jarum penunjuk. Cover, merupakan salah satu bagian compression tester yang memiliki fungsi untuk melindungi komponen manometer dari kerusakan yang diakibatkan benda dari luar. Selang penghubung, merupakan salah satu bagian compression tester yang memiliki fungi untuk menghubungkan antara manometer dengan silinder melalui lubang busi. Ada beberapa tipe selang penghubung yaitu ada yang memiliki ulir yang dapat dipasang pada ulir pada lubang busi, namun ada juga yang memerlukan penekanan agar hasil pengukuran dapat maksimal. Pressure release button, merupakan salah satu bagian compression tester yang memiliki fungsi untuk menghilangkan tekanan pada compression tester. Dengan menekan pressure release button maka angka hasil pengukuran yang terdapat pada manometer akan kembali ke angka nol. Terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan ketika menggunakan compression tester. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan cara penggunaan compression tester.
Demikian merupakan pembahasan mengenai compression tester. Pembahasan mulai dari fungsi compression tester, bagian compression tester, dan cara penggunaan compression tester. Page 2 |