Charge iphone pertama kali berapa lama

Lihat Foto

Intelligent Energy

Sel baterai yang ditambahkan di penutup bagian belakang iPhone 6 untuk menambah daya tahan baterai.

KOMPAS.com - Salah satu masalah pada iPhone yang kerap dikeluhkan pengguna adalah borosnya konsumsi baterai. Di samping itu, penge-charge-an baterai dari kosong hingga penuh juga butuh waktu relatif lama, yakni mencapai tiga jam. Hal tersebut tentu membuat tak nyaman para pengguna yang sibuk dengan mobilitas tinggi. Lantas apa yang harus dilakukan? Berikut beberapa tips agar penge-charge-an iPhone bisa lebih cepat, sebagaimana dilaporkan BusinessInsider dan dihimpun KompasTekno, Minggu (4/12/2016).

Pertama, hindari charge dari port USB.

Harus diketahui bahwa port USB 1.0 atau 2.0 hanya memiliki kemampuan penyaluran daya 0,5 A (ampere). Untuk USB 3.0, kemampuan penghantarnya sebesar 0.9 A. Padahal, charger iPhone bisa mentransfer daya sebesar 1 A. Artinya, mengisi lewat port USB akan lebih lambat karena aliran dayanya lebih pelan dibandingkan kemampuan charger orisinil iPhone. Bukan cuma lebih lambat, ada juga risiko terjadi bottleneck karena arus yang keluar dan arus yang masuk tak seimbang.

Kedua, gunakan kepala charger iPad.

Pada dasarnya, menge-charge iPhone seharusnya menggunakan charger orisinil yang disediakan pada kotak kemasan perangkat. Namun, ada waktu-waktu tertentu di mana Anda butuh baterai iPhone terisi penuh dalam waktu singkat. Nah, pada waktu-waktu darurat itu, silakan gunakan kepala charger milik iPad. Faktanya, kepala charger iPad bisa menghantarkan daya sebesar 2,1 A atau sekitar dua kali lebih besar ketimbang iPhone. Saat diuji pada iPhone 6 Plus, penge-charge-an baterai dari kosong hingga penuh memerlukan waktu 2,5 jam saja dengan charger iPad. Sementara dengan charger iPhone orisinil, waktu yang dibutuhkan sekitar 3 jam 45 menit.

Ketiga, jangan beli kabel dan kepala charger yang tak tersertifikasi.

Memang, harga kabel dan kepala charger yang diecerkan tanpa melalui proses validasi dari Apple lebih murah. Namun, risikonya juga besar untuk kenyamanan pengguna ketika menge-charge. Kebanyakan charger yang tak tersertifikasi alias KW hanya menyalurkan daya setengah daripada kabel orisinil. Ini jelas akan memperlambat proses pengisian daya. Dampak lanjutannya, pengguna dibuat tak nyaman karena layar iPhone bakal terus-menerus memunculkan pemberitahuan bahwa kabel itu tak orisinil.Beberapa brand yang punya reputasi tinggi sebagai charger iPhone pihak ketiga adalah Anker dan Monoprice. Pokoknya, jika harus membeli charger dari perusahaan pihak ketiga, pastikan pada kemasannya tertera sertifikasi MFi (Made for iPhone/iPad/iPod).

Thedunia Post 12:49 PM

sumber image (technobezz.com)


ketika kita punya smartphone baru baik yang ios ataupun android pasti kita bertanya kepada orang yang udah duluan pakai smartphone tersebut mengenai cara pemakainnya dan lain-lain. penyataan itu sangat sering dilakukan oleh orang yang baru beli smartphone baru.

pertanyaan yang paling sering di tanyakan yaitu berapa lama smartphone ini harus di charger setelah pembelian, atau di pakai langsung kemudian setelah habis baterai baru di charger atau charger dulu baru kemudian menggunakannya.

karena saya menggunakan iphone jadi saya akan membahas mengenai berapa lama iphone ini harus di charger setelah kita membelinya atau dengan kata lain masih baru atu pemakain pertama. 

apple iphone menggunakan baterai lithium ion 

baterai lithium ion tidak harus diperlakukan seperti baterai jaman dulu yang menggunakan nikel metal hydride (Ni-MH).

apa perbedaan antara baterai lithium ion dengan type Ni-MH, dimana baterai Ni-MH itu ada keharusan mengosongkan baterai terlebih dahulu sebelum dicharger, fungsinya yaitu untuk mendapatkan kapasitas maksimal.

tanggapan yang mencul mengenai posel baru, ada yang mengatakan bahwa ponsel baru perlu dicharger lebih lama supaya sel-sel di dalamnya terpenuhi dan bisa terisi maksimal.

tetapi pada kenyataannya bahwa perlakuan tersebut tidak di butuhkan, kalau kita perhatikan di buku panduan ponsel, bisanya hanya di sebutkan untuk mencharger sampai penuh saja.

Ada pendapat bahwa baterai lithium ion jangan di biasakan baterai dipakai sampai habis karena bisa mempengaruhi umur cycling baterai yang akan menjadi lebih pendek.

mengapa harus lithium ion ?

jika di bandingkan dengan baterai berteknologi traditional, baterai lithium ion megisi daya lebih cepat, kemudian bertahan lebih lama, dan memiliki kepadatan yang tinggi dalam kemasan yang lebih ringan.

saran saya bagi yang baru punya iphone sebaik di chargerlah pada saat baterai kurang dari 30-20 %, sebaiknya jika baterai terpakai habis (kosong) sebaiknya di charger dalam bertahap. karena jika di charger dari 0% sampai 100% maka charger akan panas dan ponsel pun sedikit panas, ini merupakan pengalaman saya dalam hal charger 0%-100%. ketika sedang dicharger alangkah sebaiknya ponsel di gunakan menu pesawat terbang dan sedang tidak dalam menggunakannya agar baterai cepat terisi penuh.

Seperti orang tua, iPhone memang sulit mempertahankan baterainya. Dan salah satu penyebabnya adalah bagaimana Anda men-charge iPhone Anda. Beberapa kesalahan charging berikut ini bisa merusak iPhone Anda dan untuk itu, sebaiknya dihindari.

1. Anda men-charge iPhone hingga 100%

Apakah Anda mulai khawatir jika baterai iPhone Anda berada di bawah 90%? Mulai sekarang Anda harus lebih bersantai karena men-charge iPhone hingga 100% bukanlah cara yang efektif untuk mempertahankan baterai Anda. Bahkan, para ahli menyarankan membiarkan iPhone Anda dalam keadaan 30% hingga 80% penuh. Pada keadaan ini, iPhone lebih mudah digunakan dan lebih efisien.

Jadi, hentikan kebiasan men-charge di malam hari dan lebih baik men-charge sedikit demi sedikit sepanjang hari.

2. Membiarkan iPhone Anda mati

Baterai ion lithium mudah habis ketika berada pada power yang sangat rendah, jadi Anda sebisa mungkin harus menghindari peringatan ‘low batttery’. Baterai yang dibiarkan kosong akan membuatnya cepat rusak. Namun, Anda disarankan membiarkan baterai habis sepenuhnya setiap satu atau dua bulan untuk ‘mengkalibrasi’ pengukur baterai (battery gauge).

3. Anda membuat iPhone terlalu panas

Memang ini bukan spesifik masalah charging. Mungkin Anda merasa iPhone sangat lemot setelah dipakai di luar dengan paparan sinar matahari yang tinggi. Menurut Apple, “zona nyaman” untuk iPhone (serta iPads, iPod, dan Apple Watches) adalah antara 32 dan 95 derajat.

4. Anda terlalu sering menggunakan charger nirkabel

Baterai cadangan adalah anugrah ketika Anda sedang dalam perjalanan pulang dan kehabisan baterai. Tapi, baik iPhone maupun baterai cadangan tersebut akan memanas selama pengisian, yang dapat mengakibatkan kerusakan jangka panjang pada perangkat Anda. Untuk menghindari overheating, coba sumber listrik portabel yang tidak menempel langsung pada iPhone Anda.

5. Anda men-charge iPhone dalam casing-nya

Jika ponsel Anda terasa terlalu panas ketika, ada kemungkinan itu karena casing yang masih terpasang, yang memerangkap panas yang dihasilkan dalam proses pengisian. Jadi, sebaiknya Anda melepas casing saat melakukan pengisian.

6. Anda menggunakan charger yang salah

Charge yang dikeluarkan Apple dirancang untuk memotong daya ketika baterai mencapai 100%. Dan kemampuan ini tidak dimiliki oleh charger USB pihak ketiga murahan. Charger seperti ini bukan hanya menyebabkan kerusakan pada baterai karena akan mengisi terlalu penuh, tapi juga bisa membahayakan nyawa Anda.

Sumber: www.thrillist.com

Bukan rahasia kalau kemampuan gadget akan turun seiring waktu berjalan. Semua gadget akan mengalaminya, termasuk gadget kelas atas seperti iPhone besutan Apple. Bagian yang paling sering mengalami penurunan adalah baterai. Baterai adalah perangkat vital karena menyuplai daya ke seluruh bagian gadget. Kalau baterai soak, kerusakan bisa menjalar ke bagian gadget yang lain. Nah, biar baterai iPhone kamu awet, praktikan delapan tips berikut ini!

easydeal.pk

Gak perlu khawatir bila indikator baterai belum sampai 100 persen. Malah lebih baik kamu mencabut colokan baterai ketika belum menyentuh angka 100 persen. Baterai yang di-charge sampai 100 persen cenderung lebih mudah rusak dalam jangka panjang.

stuff.tv

Baterai iPhone menggunakan jenis lithium ion. Baterai jenis ini akan mengalami kerusakan bila gak berisi listrik sama sekali. Ketika indikator baterai sudah berada di bawah 10 persen, lebih baik kamu segera mencari colokan listrik.

appaddict.net

Gadgetmu akan terasa sedikit berbeda ketika berada di tempat dengan suhu panas atau dingin. Asal kamu tahu, suhu yang terlalu panas atau dingin adalah musuh dari semua benda elektronik. Suhu normal agar gadgetmu dapat bekerja lancar berada di rentang 32 – 80 derajat Celcius.

Baca Juga: 7 Smartphone Android yang Bikin Kamu Nyesel Beli IPhone

mobiviki.com

Panas dari tubuh dapat mengalir ke iPhone saat tanganmu menggenggamnya. Penyebabnya adalah casing iPhone yang menggunakan bahan aluminium dan bukannya plastik seperti gadget biasa. Mengalirnya panas tubuh ini dapat menghambat proses charging. Lebih baik iPhone tidak digunakan saat proses charging belum selesai.

zdnet.com

iPhone yang dibiarkan mati terlalu lama akan memasuki kondisi “deep discharge”. Kondisi “deep discharge” adalah kondisi dimana baterai tidak dapat menampung listrik sesuai kapasitas awal. Kamu bakalan merasa rugi karena masa pakai iPhone saat baterai penuh akan menjadi lebih singkat daripada kondisi semula.

gadgetcarezone.com

Masing-masing pabrikan gadget telah menyusun produknya dengan spesifikasi tersendiri. Lebih baik kita menggunakan perangkat dan aksesoris asli yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan si iPhone. Menggunakan aksesoris dan perangkat charger yang berbeda akan beresiko merusak baterai. Bahkan bisa sampai meledak.

techspot.com

Ketika proses charging, lebih baik nonaktifkan fungsi-fungsi gadget yang tidak terpakai. Contohnya lampu layar yang terlalu terang, GPS, dan lain sebagainya. Tujuannya agar arus listrik yang masuk ke baterai dapat lebih optimal.

Baca Juga: Kamu Gak Bakal Nyangka Harga Asli iPhone 7 yang Ternyata Murah Banget!

Baca Artikel Selengkapnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA