Cara meletakkan pola pada Bahan yang konstruksinya polos

Peletakkan pola di atas bahan  merupakan salah satu kegiatan dalam proses pembuatan busana yang membutuhkan perhatian yang cukup besar, untuk menghindari kesalahan dalam meletakkan pola yang dapat mengakibatkan kesalahan total.

Sebelum melakukan praktik peletakkan pola di atas bahan ada baiknya kita membuat rancangan bahan terlebih dahulu untuk meminimalisir kesalahan pada waktu peletakkan pola di atas bahan. Rancangan bahan ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui berapa banyak bahan yang diperlukan untuk membuat busana tersebut dengan cara meletakkan pola kecil sesuai desain pada kertas coklat yang diumpamakan sebagai kain. Peletakkan pola kecil pada kertas coklat ini dilakukan dengan memperhatikan kefektifan bahan, agar tidak terjadi pembelian bahan yang berlebihan dengan tujuan efisiensi biaya. Rancangan bahan ini dapat dijadikan pedoman pada saat peletakkan pola di atas bahan. Prinsip yang harus kita perhatikan dalam peletakkan pola adalah agar pada saat pengguntingan atau pada proses cutting mempunyai tingkat efisiensi yang tinggi dan akurasi yang maksimal dan tepat.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Meletakkan Pola pada Bahan ( Rancangan Bahan )
Beberapa hal yang harus diperhatkan pada saat meletakkan pola pada bahan ialah :

Siapkan pola-pola yang sudah dirubah menurut model dengan skala ¼.

Ambillah kertas sampul coklat, umpamakan kertas ini sebagai bahannya.

  1. Lebar bahan ada bermacam-macam, ada yang 90 cm, 110 cm, 115 cm atau 150 cm. Lebar kertas sesuaikan dengan lebar bahan yang akan digunakan.
  2. Periksa kelengkapan pola, penambahan kampuh pada bagian badan atas dan sisi rok sebesar 2 cm pada bagian bawah rok 4 cm dan perhatikan tanda-tanda keterangan pola
  3. Lipatlah bahan dengan arah serat memanjang. Perhatikan letak kiri dan kanan pola jika pola diletakkan pada sehelai bahan dan perhatikan arah seratnya.
  4. Letakkan pola yang sudah diberi kampuh secara berdekatan.
    Letakkan pola yang lebih besar dahulu baru kemudian pola yang kecil, sehingga bias menghemat bahan.

Prinsip yang harus diperhatikan saat membuat rancangan bahan ini bahwa mode  simetris bahan harus dirangkap, sedangkan mode asimteris bahan harus dibentangkan terlebih dahulu. Setelah mengatur bagian-bagian pola ketika merancang bahan, perlu untuk ditambahkan kampuh pada tiap pola kurang lebih 2 cm dan untuk kelim 4 cm. Dengan rancangan bahan ini maka akan diketahui berapa banyak bahan yang dibutuhkan untuk mode tersebut.

Contoh rancangan bahan model simetris.

Sebelum meletakkan pola di atas bahan yang harus diyakini betul bahwa konstruksi bahan yang akan digunakan tidak dalam keadaan menyusut atau luntur warnanya. Halo ini dapat dilakukan dengan pengetesan antara lain :

  1. Test shade band, dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan gradasi warna  dari seluruh kain yang akan dipergunakan.
  2. Test shrinkage, untuk mengetahui ada perubahan setelah proses tertentu

Untuk menghindari hal-hal tersebut, ada beberapa hal yang dapat diperlakukan untuk bahan yang akan digunakan tersebut :

  • bahan yang terbuat dari kapas harus direndam dalam keadaan terlipat selama satu malam, kemudian diperas dan dijemur arah memanjang supaya dapat menyusut.
  • kain berwarna direndam dulu dalam larutan cuka  atau garam supaya warnanya menjadi kuat.
  • bahan yang kusut supaya diseterika terlebih dahulu.
  • apabila potongan bahan tidak lurus, ambil satu serat benang pakan dan gunting bahan pada serat yang diambil tersebut.

  • apabila bahan tidak lurus arah seratnya, maka bahan ditarik secara diagonal.

Bahan yang sudah dipersiapkan dengan baik dan benar, selanjutnya bahan dibentangkan di meja potong sesuai arah serata memanjang atau disesuaikan dengan rancangan bahan.

Setelah bahan yang akan dipotong dibentangkan diatas meja kerja, pekerjaan selanjutnya adalah:

Menyiapkan pola:

  1. Memeriksa kelengkapan jumlah pola.
  2. Memeriksa kelengkapan tanda-tanda pola, agar tidak terjadi kesalahan pada waktu meletakkan pola yang berakibat kesalahan pada waktu memotong bahan.
  3. Sudahkah pola diberi kampuh ?

Memeriksa bahan Motif bahan a. Arah motif bahan: 1) Satu arah, pola diletakkan searah dengan motif 2) Dua arah, pola dapat diletakkan bersilang (menghadap 2 arah yang berlawanan) b. Motif garis/kotak

Motif bahan harus ditemukan kemudian disemat dengan jarum pentul pada                       beberapa tempat agar bahan (motif) tidak bergeser.Pola diletakkan pada bahan dan disemat dengan jarum pentul dijahit motif garis dan kotak terus bersambung.

Meletakkan pola pada bahan diperlukan kejelian sehingga penggunaan bahan bisa sehemat mungkin. Sebelum bahan digunakan, periksa dahulu bahan yang akan digunakan, yaitu mengenai corak bahan dan lebar kain. Perhatikan arah serat lusi panjang dan arah serat pakan lebar. Cara meletakkan pola diatas bahan yaitu : 1 Membentangkan kain diatas meja potong. 2 Memperhatikan arah serat kain yang memanjang dan melebar, jangan sampai terbalik. 3 Melipat kain yang melebar menjadi dua bagian yang panjang. 4 Meletakkan pola satu dengan pola lain diberi jarak untuk tambahan jahitan atau kampuh. 5 Apabila peletakan pola sudah benar, pola disemat dengan menggunakan jarum pentul. Hal – hal yang perlu diperhatikan saat memotong bahan adalah: 1 Bahan tidak boleh diangkat saat meggunting. 2 Meletakkan tangan kiri diatas bahan pada saat menggunting. 3 Mulai menggunting pola yang paling besar. 4 Menggunting bahan sesuai kelebihan jahitan kampuh yang digunakan pada saat proses menggunting. 5 Pada saat menggunting, posisi kain tidak boleh diangkat. Kain diletakkan pada permukaan yang datar dan pada bagian pola ditekan dengan tangan kiri. Cara menggunting kain yang benar yaitu tangan kiri diletakkan diatas bahan yang akan digunting, dan tangan kanan memegang gunting. 6 Menggunting dimulai dari bagian tepi. Jika kain yang akan digunting tipis dan mudah bergeser, tempelkan pada kain lalu semat dengan jarum pentul setelah itu baru digunting. 7 Bahan yang akan dipotong tidak boleh kusut. Periksa bagian bawahnya, jangan sampai ada kain atau bahan lain yang tidak perlu dipotong. Jika kain kusut setrika terlebih dahulu hingga licin sebelum pola ditempel. 8 Menggunting bahan harus berurutan, di mulai dari bahan utama, bahan tambahan, kemudian furing. Bahan yang sudah dipotong harus segera dipisahkan. Jangan diletakkan dekat kain sisa agar tidak ikut terpotong ketika membuat bagian-bagian kecil. Pengepresan bahan pelapis dilakukan sebelum pemberian tanda atau merader. Ini dilakukan agar tanda tampak diatas bahan pelapis dan untuk menghindari pergeseran atau penyusutan kain setelah dilakukan pengepresan.

Lihat dokumen lengkap (139 Halaman - 5.29MB)

» LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMK N 4 YOGYAKARTA.

» Kondisi Fisik Sekolah Analisis Situasi

» Kondisi Non Fisik Analisis Situasi

» Perumusan Program dan Rancangan KegiatanPPL

» Tujuan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan

» Pembekalan PPL Observasi Pembelajaran di Kelas

» Pembuatan Persiapan Mengajar Persiapan

» Penyusunan Perangkat Persiapan Pembelajaran dan Alat Evaluasi Praktik Mengajar

» Metode dan Media Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan PPL

» Evaluasi Pembelajaran Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan PPL

» Ketrampilan Mengajar Lainnya Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan PPL

» Umpan Balik Guru Pembimbing

» Analisis Keterkaitan Program dan Pelaksanaannya

» Selama Kegiatan PPL Analisis Hasil dan Refleksi

» INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

» Penilaian Pengetahuan Instrumen dan Teknik Penilaian

» Rubrik Penilaian PENILAIAN KETERAMPILAN

» ANALISA PENILAIAN PEMBERIAN TUGASMATERI PERBAIKAN PENGAYAAN PEMBERIAN NILAI PERBAIKAN PENGAYAAN Media Alat dan bahan Sumber Belajar

» INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI MATERI PEMBELAJARAN

» METODE PEMBELAJARAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

» Kisi-kisi, Tugas Lembar Penilaian

» ANALISA PENIALIAN PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN

» INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI PENUTUP

» 4 macam alat yang digunakan dalam menggunting bahan busana pesta

» ANALISA PENILAIAN PEMBERIAN TUGASMATERI PERBAIKAN PENGAYAAN PEMBERIAN NILAI PERBAIKAN PENGAYAAN

» Sumber Belajar PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

» Mampu menjelaskan Pengertian dan tujuan menghitung harga pokok busana pesta

» Mampu mengidentifikasi alat dan bahan untuk menyetrika.

» PEMBERIAN TUGASMATERI PERBAIKAN PENGAYAAN

» PEMBERIAN NILAI PERBAIKAN PENGAYAAN

» Media PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN

» Alat dan bahan PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN

» Sumber Belajar PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN

» Verifikasi Pembuktian Generaliation Menarik KesimpulanGeneralisasi

» Verifikasi Pembuktian Generaliation Menarik KesimpulanGeneralisasi Verifikasi Pembuktian

» Generaliation Menarik KesimpulanGeneralisasi Verifikasi Pembuktian Generaliation Menarik KesimpulanGeneralisasi

» Kisi-kisi soal PENILAIAN PENGETAHUAN

» Naskah Soal PENILAIAN PENGETAHUAN

» Kisi-kisi, Tugas PENILAIAN KETERAMPILAN

» METODE PEMBELAJARAN MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN

» KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

» Pertemuan Pertama : 2 jam pelajaran x 45 menit Mengamati

» Kisi-kisi, Naskah Soal, Kunci Jawaban

» Rubrik Penilaian PENILAIAN PENGETAHUAN

» Tidaksesuaiisiteks Tidaksesuaiisiteks TEKNIK PENILAIAN

» Media alat Bahan Sumber Belajar

» Memendekkan Pola Badan Memanjangkan Pola Badan Depan Memendekkan Panjang Bahu Memanjangkan Panjang Bahu

» Membesarkan Lingkar Badan Dan Lingkar Pinggang Melebarkan Lebar Muka Menyempitkan Lebar Muka

» Bentuk-bentuk Ragam Hias Tujuan Pembelajaran

» Alat Alat dan Bahan Membuat Tusuk Dasar Sulaman

» Macam-macam Tusuk dasar Sulaman dan Langkah Kerja

» Persiapan alat dan bahan merancang bahan

» Teknik membuat rancangan bahan

» Persiapan alat untuk menggunting Persiapan bahan busana pesta

» Penataan pola diatas bahan

» Teknik menggunting bahan Memindahkan tanda pola

» Pengertian Menyetrika Materi Pelajaran.

» Tujuan Menyetrika Alat Dan Bahan Menyetrika

» Mengerjakan Pengepresan Materi Pelajaran.

» Pengepressan antara Teknik atau Cara Menyetrika Bagian-bagian Busana

» Kriteria Mutu Hasil Setrika

» Kesalahan Saat Menyetrika Materi Pelajaran.

» Menyetrika Tanpa Cukup Bantalan

» Menyetrika Tanpa Pelicin Pakaian

» Mengabaikan Kebersihan Materi Pelajaran.

» Mengabaikan Suhu Panas Setrika

» Menyelesaikan Banyak Pakaian Sekali Setrika

» Desain hiasan yang sesuai untuk anak-anak Desain hiasan yang sesuai untuk remaja

» Desain hiasan yang sesuai untuk dewasaorang tua

» Bahan Pemilihan Alat dan Bahan Hiasan Busana

» Standar Kualitas Hiasan Busana Kombinasi Warna

» Pola Serak Pola Pinggiran

» Pola Mengisi Bidang Pola Sudut

» Letak hiasan disesuaikan dengan bentuk pola hiasan.

» Tujuan Pembelajaran KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

» Media alat Mediaalat, Bahan, dan Sumber Belajar

» Bahan Mediaalat, Bahan, dan Sumber Belajar

» Sumber Belajar Mediaalat, Bahan, dan Sumber Belajar

Show more

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA