Buatlah contoh contoh perilaku empati yang bisa kita lakukan pada saat mewabahnya Covid19

Ilustrasi contoh perilaku empati dalam kehidupan sehari-hari. Foto. dok. Duncan Shaffer (Unsplash.com)

Dalam kehidupan manusia perlu memiliki empati. Perasaan ini biasanya diwujudkan dengan perilaku tertentu. Untuk memahaminya lebih lengkap, mari kita simak penjelasan mengenai contoh perilaku empati dalam kehidupan sehari-hari yang dapat kita terapkan dalam kehidupan beserta pengertiannya.

Contoh Perilaku Empati dalam Kehidupan Sehari-hari dengan Lingkungan Sekitar

Empati merupakan salah satu perilaku yang perlu dimiliki setiap manusia terhadap manusia lainnya. Sikap empati biasanya akan muncul ketika saudara atau orang di sekitar kita mengalami musibah. Lebih lengkap penjelasan mengenai pengertian empati disebutkan dalam buku berjudul Latihan Keterampilan Hidup Bagi Remaja ditulis oleh Mia Fatma Ekasari (2022: 63).

Dipaparkan dalam buku tersebut bahwa empati merupakan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan merasakan perasaan orang lain dengan ungkapan verbal dan perilaku, dan mengkomunikasikan pemahaman tersebut kepada orang lain. Empati mengandung makna bahwa seseorang mencoba untuk mengerti keadaan orang lain sebagaimana orang tersebut mengertinya dan menyampaikan pengertian itu kepadanya.

Ilustrasi contoh perilaku empati dalam kehidupan sehari-hari. Foto. dok. Chaay_Tee (Unsplash.com)

Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan secara singkat, empati dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan seseorang untuk mengenali, mempersepsi, serta merasakan perasaan orang lain yang disertai dengan ungkapan dan tindakan.

Ada banyak sekali wujud empati yang dapat kita lakukan. Berikut ini adalah 4 contoh perilaku empati dalam, kehidupan sehari-hari:

  1. Membantu teman dan saudara yang sedang menghadapi masalah berat seperti musibah atau tertimpa bencana alam.

  2. Ikut sedih dan berbela sungkawa ketika ada teman saudara meninggal.

  3. Menghibur teman yang sedang patah hati atau mendapat kabar buruk.

  4. Turut menjadi sukarelawan untuk membantu korban bencana alam dan sigap menolong orang yang sedang membutuhkan.

Ilustrasi contoh perilaku empati dalam kehidupan sehari-hari. Foto. dok. jeffbergen (Unsplash.com)

Selain merasakan kesedihan yang dialami orang sekitar, sikap empati juga dapat diwujudkan dengan perasaan senang saat teman atau saudara kita merasa senang dan mendapat kabar gembira. Hal ini dapat diwujudkan dengan beberapa cara seperti ikut merasa senang ketika seseorang mendapatkan kabar yang menyenangkan atau dengan memberikan pujian dan hadiah kepada teman yang telah meraih keberhasilan.

Pemaparan lengkap mengenai contoh perilaku empati dan pengertiannya dapat membantu Anda untuk menjawab pertanyaan buatlah contoh perilaku empati dalam kehidupan sehari-hari yang ada dalam soal-soal di sekolah buah hati Anda. Semoga bermanfaat! (DAP)

Page 2

Artikel ini memberikan penjelasan mengenai empat cara mengajarkan sikap positif dan empati pada siswa selama pandemi Covid-19 yang bisa Bapak/Ibu guru terapkan.

--

Banyaknya informasi yang beredar mengenai penyebaran wabah Covid-19 bisa saja mempengaruhi kesehatan mental. Masyarakat menjadi panik, khawatir, dan takut tertular atau kehilangan orang-orang yang mereka cintai. Terlebih lagi, pembatasan aktivitas di luar rumah menyebabkan interaksi menjadi berkurang, muncul rasa bosan, dan stres.

Menjaga sikap posistif dan empati merupakan kunci agar kita tidak terlalu larut dalam nuansa negatif yang timbul akibat pandemi ini. Sikap positif dapat membantu menjaga kesehatan mental kita dan orang-orang di sekitar. Sementara itu, sikap empati dapat membuat kita mampu merasakan emosi orang lain. Kita dapat membayangkan apa yang orang lain pikirkan dan rasakan.

Sebagai guru, penting untuk terus mengajarkan perilaku positif dan empati kepada siswa, terutama di masa-masa sulit seperti ini. UNICEF telah merangkum beberapa hal yang perlu diperhatikan Bapak/Ibu guru saat mengajarkan dan mempraktikkan sikap positif dan empati kepada siswa, di antaranya sebagai berikut.

1. Beri apresiasi di setiap pencapaian siswa

(Sumber: shutterstock.com)

Selama belajar di rumah, Bapak/Ibu guru tentu tidak lupa untuk selalu memberi tugas guna menambah pemahaman siswa terhadap materi. Selalu berikan apresiasi pada siswa Anda ketika mereka berhasil mengerjakan tugasnya dengan baik. Misalnya dengan memberi nilai, pujian, atau kata-kata penyemangat. Dengan begitu, mereka akan merasa usahanya dihargai dan jadi lebih semangat untuk mengikuti pembelajaran di rumah.

Perlu Bapak/Ibu guru ketahui, siswa yang sering menerima apresiasi dari gurunya akan tumbuh dengan banyak energi positif. Rasa percaya dirinya akan meningkat, jiwa kreatifitas dan inovatifnya juga akan berkembang dengan maksimal. Selain itu, karena terbiasa diperhatikan, siswa juga akan memiliki kebiasaan tersebut dan cenderung lebih peduli dengan lingkungan di sekitarnya.

2. Ajarkan cara penyampaian yang baik dan benar

(Sumber: fluentu.com)

Ketika Bapak/Ibu guru meminta atau melarang siswa untuk melakukan sesuatu, hindari penggunaan kata-kata yang bersifat negatif, seperti “jangan” atau “tidak boleh”. Gunakanlah kalimat yang positif sebagai penggantinya. Misalnya, Anda dapat mengganti kalimat, “Jangan menyontek!” dengan, “Kerjakan tugasnya secara mandiri agar kamu lebih cepat menguasai materi.” Selain itu, sampaikan juga dengan cara yang baik agar tidak menyakiti hati siswa. Cara penyampaian yang baik bisa lebih mudah diterima dan dipatuhi oleh siswa. Secara tidak langsung, Anda akan mengajarkan bagaimana cara menjaga dan menghargai perasaan orang lain kepada siswa.

3. Terapkan disiplin positif pada siswa

(Sumber: careeraddict.com)

Disiplin positif merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk membangun nilai kedisiplinan pada siswa tanpa kekerasan dan ancaman. Siswa diajarkan untuk bertanggung jawab dan memahami konsekuensi (akibat) dari setiap perbuatan yang mereka lakukan. Dengan begitu, siswa akan belajar untuk membuat keputusan yang baik sebelum bertindak.

Selama pandemi, Bapak/Ibu guru bisa mengajarkan sikap disiplin untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Beri siswa penjelasan mengenai bahaya penyebaran Covid-19. Lalu, ajak siswa untuk sama-sama melakukan upaya pencegahan penyebaran virus dengan rajin cuci tangan serta patuh pada peraturan pemerintah untuk melaksanakan social distancing.

4. Bangun sikap saling tolong menolong

(Sumber: palmpartners.com)

Sikap saling tolong menolong tidak dapat muncul begitu saja, melainkan harus dibangun dengan cara mengajarkan dan mempraktekkannya di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, penting bagi Bapak/Ibu guru untuk mengajarkannya pada setiap siswa. Banyak cara yang bisa Anda lakukan, misalnya dengan gotong royong membersihkan kelas atau lingkungan sekolah.

Di situasi sekarang ini, Anda juga bisa mengajak para siswa untuk melakukan donasi yang ditujukan bagi masyarakat kurang mampu yang terdampak Covid-19. Selain itu, disiplin melakukan physical distancing juga dapat membantu melindungi diri sendiri dan orang-orang sekitar dari bahaya terinfeksi virus. Sikap tolong menolong yang diajarkan sejak dini dapat membuat siswa menjadi lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan memiliki rasa empati yang tinggi.

Itulah empat cara yang bisa Bapak/Ibu guru terapkan dalam mengajarkan sikap positif dan empati pada siswa selama pandemi Covid-19. Semoga musibah ini dapat segera berakhir dan kita semua dapat segera beraktivitas kembali secara normal. Tetap semangat dan jaga kesehatan.

Dalam melaksanakan program pembelajaran jarak jauh di rumah, Bapak/Ibu guru dapat memanfaatkan video belajar dari Ruangguru di ruangbelajar

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA