Hewan yang biasanya berperan sebagai konsumen tingkat puncak dalam ekosistem adalah

Jakarta -

Rantai makanan merupakan proses makan dan dimakan antara organisme dalam ekosistem. Ekosistem yang berbeda memiliki rantai makanan yang berbeda pula.

Rantai makanan memiliki tiga komponen dengan fungsi dan perannya masing-masing. Tiga komponen rantai makanan itu yakni produsen, konsumen, dan dekomposer. Jika salah satu komponen ini tidak ada, maka akan mengakibatkan rantai makanan jadi tak seimbang.

Produsen juga diartikan sebagai makhluk hidup atau organisme yang mampu menyediakan makanannya sendiri dan mampu menyediakan untuk komponen rantai makanan lainnya. Contoh dari produsen adalah tumbuhan. Tumbuhan dikatakan sebagai produsen karena mampu membuat makanan untuk dirinya sendiri.

Sementara konsumen menggantungkan hidupnya dengan makhluk lain karena tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan makanannya sendiri. Konsumen primer atau dikenal dengan sebutan konsumen tingkat I merupakan konsumen yang langsung memakan tumbuhan atau organisme yang berperan sebagai produsen.

Karena itu konsumen I adalah hewan herbivora atau pemakan tumbuh-tumbuhan seperti rusa, ikan kecil, belalang, dan lain-lain. Kemudian ada konsumen tingkat II hidup yang memakan konsumen I.

Konsumen II yang juga disebut konsumen sekunder ini biasanya hewan karnivora atau hewan pemakan daging. Selanjutnya ada konsumen tingkat III yang makan konsumen II.

Adapun dekomposer merupakan organisme yang memiliki kemampuan untuk menguraikan makhluk hidup lain yang sudah mati seperti bakteri

Berikut contoh rantai makanan pada setiap ekosistem.

1. Rantai makanan di gurun

Meski gurun dikenal dengan daerahnya yang gersang dan sedikit sumber makanan, terdapat rantai makanan dalam daerah tersebut.

Contoh rantai makanan di gurun adalah sebagai berikut:

Rumput - Rusa - Hiena - Pengurai

Rumput sebagai produsen. Kemudian dimakan oleh rusa sebagai konsumen tingkat I. Rusa dimakan oleh hiena sebagai konsumen puncak. Hiena akan dikonsumsi lagi oleh pengurai.

2. Rantai makanan di sawah

Sawah merupakan ekosistem darat yang kaya akan sumber makanan.

Contoh rantai makanan pada ekosistem sawah adalah sebagai berikut:

Padi-Tikus-Ular-Elang-Pengurai

Padi sebagai produsen. Tikus sebagai konsumen I karena sebagai hewan pemakan tumbuhan. Ular sebagai konsumen II. Sedangkan, elang sebagai konsumen puncak dalam rantai makanan ini. Kemudian elang yang sudah mati akan diserap nutrisinya oleh pengurai.

3. Rantai makanan di Laut

Ekosistem laut adalah ekosistem yang dikelilingi perairan luas dan berkadar garam tinggi.

Contoh rantai makanan di ekosistem laut adalah:

Phytoplankton-Ikan kecil-Anjing laut-Hiu-Pengurai

Phytoplankton sebagai produsen makanan karena ia ia dapat membentuk cadangan makanannya sendiri. Phytoplankton dikonsumsi oleh ikan kecil sebagai konsumen II. Kemudian ikan kecil dimakan oleh anjing laut sebagai konsumen II. Anjing laut dimakan oleh hiu sebagai predator puncak. Bangkai hiu kemudian diserap nutrisinya oleh pengurai.

4. Rantai makanan di sungai

Sungai merupakan ekosistem iotik di mana air mengalir dari hulu ke hilir.

Contoh rantai makanan pada ekosistem sungai adalah:

Alga atau lumut-Udang-Ikan-Ular sungai-Pengurai

Alga atau lumut merupakan tumbuhan sebagai produsen yang dimakan oleh udang, konsumen I, sebagai sumber nutrisi. Udang kemudian dimakan oleh ikan sebagai konsumen II. Ular sungai memakan udang sebagai predator puncak. Dan ular sungai yang telah mati akan dimakan oleh pengurai.

Simak Video "Upaya Indonesia Bersihkan Sampah yang Mengancam Ekosistem Mangrove"



(pal/pal)

Pengertian konsumen tingkat 1 adalah organisme yang mengkonsumsi produsen (tumbuhan). Konsumen tingkat 2 adalah organisme yang mengkonsumsi konsumen 1. Konsumen tingkat 3 adalah organisme yang mengkonsumsi komsumen 2.

Pembahasan

Ekosistem merupakan suatu sistem yang terbentuk karena hubungan timbal balik yang tidak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Lingkungan hidup meliputi komponen biotik (hidup) dan komponen abiotik (mati). Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu (uniseluler) sampai makhluk hidup yang bersel banyak (multi seluler). Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, maupun kelembaban. Semua hal tersebut disebut dengan faktor fisik. Selain faktor fisik, terdapat faktor kimia, contohnya salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral.

Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik hubungan antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya  (komponen abiotiknya). Hubungan timbal balik tersebut menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem.

Interaksi antar unsur non hayati (abiotik) dengan hayati (biotik) menciptakan suatu sistem ekologis yang dikenal sebagai ekosistem. Dalam pola hubungan antara unsur dalam ekosistem tersebut juga mempengaruhi aliran energi, jaring-jaring makanan, dan rantai makanan.

Pelajari lebih lanjut tentang macam-macam ekosistem di: brainly.co.id/tugas/9985269.

A. Aliran energi

Aliran energi merupakan rangkaian pemindahan bentuk energi ke bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, ke konsumen primer (herbivora), ke konsumen tingkat tinggi (carnivora), sampai ke saproba (bakteri dan jamur). Pada proses perpindahan energi selalu terjadi pengurangan jumlah energi. Berkurangnya energi yang terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-hal sebagai berikut:

1. Hanya sejumlah makanan tertentu yang dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.

2. Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicernakan dan dikeluarkan sebagai sampah.

3. Hanya sebagian makanan yang dicerna sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi.

Energi dapat berubah menjadi bentuk lain, seperti energi kimia, energi mekanik, energi listrik maupun energi panas. Perubahan bentuk energi menjadi bentuk lain dinamakan transformasi energi.

B. Jaring-jaring makanan

Pengertian jaring-jaring makanan adalah penggabungan dari beberapa rantai makanan yang siklusnya saling berhubungan.  Organisme yang terkumpul dalam jaring-jaring makanan mempunyai beberapa jenis organisme yang dapat dipilih menjadi makanannya. Adapun pada rantai makanan, organisme yang menjadi konsumen hanya memiliki satu pilihan makanan saja. Meskipun tersedia makanan, tetapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan organisme yang ada pada jaring-jaring makanan.

C. Rantai makanan

Rantai makanan merupakan proses perpindahan energi yang berasal dari satu organisme ke organisme lainnya. Urutan dalam sebuah rantai makanan memiliki istilah trofik.  

Berikut ini macam-macam tingkat trofik:

1. Trofik tingkat pertama (produsen). Mampu menghasilkan senyawa organik (makanan). Contohnya adalah tumbuh-tumbuhan.

Pelajari lebih lanjut tentang peran alga di: brainly.co.id/tugas/18740634.

2. Trofik tingkat kedua (konsumen 1). Mendapatkan makanan langsung dari produsen. Contohnya adalah hewan herbivora.

3. Trofik tingkat ketiga (konsumen 2). Mendapatkan makanan langsung dari tingkat trofik 2. Contohnya adalah hewan carnivora.

4. Tingkat trofik keempat (konsumen puncak). Organisme yang makanannya berasal dari tingkat trofik sebelumnya dan tidak bisa dimakan lagi oleh organisme lainnya. Contohnya adalah elang, harimau, paus.

Perbedaan antara jaring-jaring makanan dengan rantai makanan adalah sebagai berikut:

1. Jaring-jaring makanan merupakan kumpulan dari rantai makanan.

2. Pada jaring-jaring makanan mempunyai beberapa jenis organisme yang dapat dipilih menjadi makanannya. Adapun rantai makanan, organisme yang menjadi konsumen hanya memiliki satu pilihan makanan saja.

3. Organisme pada jaring-jaring makanan lebih banyak, tetapi pada rantai makanan lebih sedikit.

Pelajari lebih lanjut tentang ekologi di: brainly.co.id/tugas/9591791.

Detil jawaban

Kelas: 10

Mapel: Biologi

Bab: Ekologi

Kode: 10.4.10

Kata kunci: ekologi, ekosistem, rantai makanan kolam, jaring-jaring makanan, tingkat trofik, konsumen, produsen

Lihat Foto

freepik.com/brgfx

Ilustrasi rantai makanan

KOMPAS.com – Manusia sangat bergantung pada hewan dan tumbuhan sebagai sumber pangan. Hewan pun bergantung pada tumbuhan dan hewan lainnya untuk bisa bertahan hidup.

Peristiwa tersebut merupakan contoh dari rantai makanan yang terjadi sepanjang waktu di ekosistem kita.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan rantai makanan? Bagaimana posisi mmasing-masing organisme dalam rantai makanan?

Pengertian rantai makanan

Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara sesama makhluk hidup dengan urutan tertentu.

Dalam rantai makanan, ada organisme yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer atau pengurai.

Baca juga: Hewan Omnivora: Pengertian, Contoh, dan Ciri-ciri

Rantai makanan menjadi jalur masuk untuk energi bagi makhluk hidup. Energi tersebut berasal dari Matahari yang diubah menjadi energi kimia dalam batang tumbuhan, buah, daun, dan lain-lain.

Tingkatan rantai makanan

Selain itu, rantai makanan pun memiliki tingkatan dalam ekosistem yang disebut dengan tingkat trofik. Berikut adalah tingkat trofik dalam rantai makanan:

1. Produsen

Tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri. Mereka disebut sebagai produsen.

Contoh makhluk hidup yang menempati tingkat trofik pertama dalam rantai makanan adalah tumbuh-tumbuhan hijau.

Baca juga: Hewan Karnivora: Ciri-ciri, Contoh, dan Jenisnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA