Berteman dengan siapa saja tanpa membeda bedakan merupakan pencerminan sikap?

Dalam menjalani hidup, kita memang dituntut untuk bergaul dengan siapapun. Hal tersebut sebenarnya juga tercermin pada hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang gak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Salah satu hal yang gak boleh dilakukan saat bersosialisisasi adalah sering membeda-bedakan.

Maksud dari membeda-bedakan di sini adalah kamu cenderung tidak mau bersosialisasi dengan seseorang yang memiliki pola pikir berbeda denganmu. Ada beberapa alasan masuk akal mengapa kamu pantang membeda-bedakan dalam berteman. Simak pembahasannya berikut ini.

Ilustrasi mengobrol (pexels.com/liza summer)

Pada dasarnya setiap orang itu pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Baik itu dari segi ekonomi ataupun pola pikir, kamu tidak bisa memaksa orang lain agar bisa setara denganmu.

Dengan adanya perbedaan yang cukup mutlak semacam itu, kamu tidak boleh membeda-bedakannya. Jika masih dilakukan, kamu pasti akan mendapati banyak ketidak cocokan.

Baca Juga: 5 Tanda Nyata Temanmu Gak Suka dan Iri Terhadap Pencapaianmu

Ilustrasi merenung (pexels.com/alex green)

Salah satu hal yang pasti didapat jika sering membeda-bedakan teman adalah lingkaran pertemananmu akan semakin menyempit. Hal tersebut tentunya akan menghasilkan banyak kerugian bagimu. Salah satu contohnya adalah ketika dalam keadaan susah, hanya sedikit teman yang mau menolongmu.

Jika hal itu terjadi, maka kamu akan susah terlepas dari permasalahan tersebut. Alangkah lebih baik jika kamu mau berteman dengan siapapun agar ketika berada di titik terendah, bakal ada banyak orang yang mau mengulurkan tangannya untukmu.

Ilustrasi bingung (pexels.com/RODNAE Productions)

Jika sering membedakan teman, kamu pasti akan susah beradaptasi di lingkungan sosial apapun. Salah satu contohnya ketika sedang berada di lingkungan baru, kamu akan susah berkenalan sebab tidak terbiasa melakukannya. Apalagi kebiasaanmu yang suka membedakan akan membuatmi berpikir dua kali sebelum berkenalan.

Janganlah kamu melakukan hal semacam itu karena setiap orang memang dituntut untuk bisa beradaptasi. Latihlah kemampuan beradaptasimu dengan mulai untuk tidak membeda-bedakan teman meskipun mereka tak cocok denganmu.

Ilustrasi berbincang (pexels.com/alexander suhorucov)

Jika hanya memilih teman yang satu frekuensi, kamu tidak akan mendapati keseruan dalam sebuah persahabatan. Kamu tak akan mendapati pertengkaran karena ketidak cocoka  sehingga dapat membuat kalian menjadi lebih dewasa dalam berteman. Cobalah sesekali untuk bergaul dengan orang yang bertolak belakang dengan pemikiranmu agar kamu belajar banyak hal darinya.

Baca Juga: 5 Kekeliruan yang Merenggangkan Pertemanan, Ada Salahmu Sendiri

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Grace Eirin Kamis, 22 Juli 2021 | 08:15 WIB

Contoh sikap yang mencerminkan sila pancasila (creative commons/Badjra bagaskara)

Bobo.id - Pancasila merupakan pandangan hidup dan ideologi untuk bangsa Indonesia. 

Coba teman-teman sebutkan apa saja sila-sila yang ada di dalam Pancasila?

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. 

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Keadilan.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. 

Baca Juga: Proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia, Sejarah Lahirnya Pancasila

Bangsa Indonesia menjalani kehidupan sehari-hari dengan bertumpu pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. 

Grace Eirin Rabu, 28 Juli 2021 | 09:15 WIB

Menciptakan kerukunan dan saling bekerja sama merupakan contoh sikap yang sesuai dengan Pancasila sila ke-3. (Pixabay/jarmoluk)

Bobo.id - Pancasila sila ke-3 yang berbunyi "Persatuan Indonesia" menjadi pedoman bagi rakyat Indonesia untuk menjaga keutuhan negara dengan menjunjung tinggi persatuan. 

Bagi anak-anak Indonesia, sila ke-3 Pancasila mengajarkan kita untuk selalu mempererat persatuan dalam keragaman budaya. 

Baca Juga: Contoh Sikap yang Sesuai dengan Pancasila Sila Ke-3 di Keluarga, Materi Kelas 4 SD

Teman-teman, kamu pasti pernah memiliki teman atau tetangga yang berasal dari daerah yang berbeda?

Nah, dengan mengambil sikap yang sesuai dengan Pancasila sila ke-3 ini, teman-teman bisa menjaga kerukunan dan mencegah perpecahan saat bergaul. 

Lalu, apa saja, sih, sikap yang harus kita lakukan untuk menjaga persatuan?

Page 2

Pixabay/MartinFuhrmann

Menghormati teman yang sedang menjalankan kewajiban agamanya adalah bentuk sikap yang sesuai dengan Pancasila sila pertama.

Bobo.id - Sila pertama Pancasila yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa" merupakan dasar dari keempat sila lainnya. 

Teman-teman, sebagai warga negara Indonesia kita harus meneladani nilai-nilai yang terkadung dalam Pancasila agar dapat mewujudkan keharmonisan. 

Baca Juga: Contoh Sikap yang Sesuai dengan Pancasila Sila Ke-1 di Keluarga, Materi Kelas 4 SD

Sila pertama Pancasila mengajarkan kita untuk mengutamakan kehidupan beragama dan mempercayai Tuhan Yang Maha Esa. 

Namun, bagaimana caramu mengambil sikap yang sesuai dengan sila ke-1 Pancasila di sekolah? 

Yuk, kita cari tahu bersama.

tirto.id - Contoh pengamalan sila ke-1 hingga ke-5 Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan oleh setiap warga negara dari segala kalangan usia, termasuk untuk anak-anak di lingkungan tempat bermain.

Salah satu contoh pengaplikasian Pancasila di lingkungan bermain adalah tidak membeda-bedakan teman bermain, yang merupakan pengamalan pancasila sila ke-3.

Pancasila merupakan dasar negara sekaligus pedoman hidup bangsa Indonesia yang mana pengaplikasiannya sebaiknya diterapkan dalam lingkungan kehidupan sehari-hari.

Terdapat 5 sila dalam Pancasila sebagai pijakan untuk menjalani kehidupan bernegara, yakni (1) Ketuhanan yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan (5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Masing-masing sila yang menyusun Pancasila mengandung nilai-nilai luhur. Dikutip dari buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) suntingan Al Khanif, nilai-nilai luhur Pancasila tersebut dapat digali guna menemukan solusi atas beragam tantangan dan masalah bangsa, termasuk dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut P.J. Soewarno dalam Pancasila Budaya Bangsa Indonesia (1993), meskipun ke-5 sila merupakan satuan yang tidak terpisahkan, tetapi dalam pelaksanaannya dapat ditelusuri perbedaan intensitas masing-masing sila. Walaupun satu tetap lima, masing-masing sila tidak sama asasinya.

Baca juga:

  • Sejarah Penerapan Pancasila Masa Orde Lama Soekarno 1959-1966
  • Sejarah Penerapan Pancasila Masa Orde Baru Soeharto 1966-1998
  • Sejarah Penerapan Pancasila Masa Reformasi 1998 Sampai Sekarang

Isi Pancasila dan Lambangnya

Lambang Pancasila adalah Burung Garuda, jenis burung yang dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah Nusantara. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.

Adapun isi atau bunyi 5 sila dalam Pancasila beserta lambang masing-masing sila adalah sebagai berikut:

  1. Ketuhanan yang Maha Esa; dilambangkan dengan bintang.
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; dilambangkan dengan rantai.
  3. Persatuan Indonesia; dilambangkan dengan pohon beringin.
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dilambangkan dengan kepala banteng.
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia; dilambangkan dengan padi dan kapas.

Baca juga:

  • Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam Berbagai Kehidupan
  • Makna Pancasila sebagai Ideologi Terbuka yang Memiliki 3 Dimensi
  • Semangat Tokoh Bangsa Merumuskan Pancasila Dasar Negara

Infografik SC Bocah Pancasila. tirto.id/Lugas

Contoh Pengamalan Pancasila di Lingkungan Tempat Bermain

Penting bagi orang tua untuk menanamkan nilai moral Pancasila pada anak-anak agar dapat bersosial dengan baik di kehidupan masyarakat sekitarnya. Pancasila sendiri memiliki enam karakteristik yakni bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong, serta berkebhinekaan global.

Dari nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, dibentuklah norma-norma hukum oleh negara. Menurut buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) yang disunting oleh Al Khanif, nilai-nilai luhur Pancasila dapat digali guna menemukan solusi atas beragam tantangan dan masalah bangsa, termasuk dalam kehidupan sehari-hari.

Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila dapat dilakukan kapan pun, di mana pun, dan oleh siapa saja, tidak terkecuali oleh anak-anak ketika berada di lingkungan tempat bermain.

Berikut ini contoh pengamalan 5 sila dalam Pancasila yang bisa diterapkan di lingkungan tempat bermain oleh anak-anak yang sebaiknya dibiasakan sejak dini:

Contoh Pengamalan Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa di Tempat Bermain

  • Tidak lupa beribadah meskipun sedang asyik bermain.
  • Memberi kesempatan kepada teman bermain untuk menjalankan ibadah.
  • Saling menghargai teman-teman sepermainan meskipun berbeda agama.
  • Tidak bersikap pilih kasih terhadap teman bermain yang berbeda agama.
  • Berhenti bermain sejenak ketika mendengar suara azan.

Contoh Pengamalan Sila ke-2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

di Tempat Bermain

  • Membantu teman yang mengalami kesulitan saat bermain bersama.
  • Menolong teman yang jatuh dari sepeda.
  • Mengajak teman yang pemalu untuk bermain bersama-sama.
  • Memperlakukan semua teman bermain dengan adil dan tidak pilih kasih.
  • Saling menghormati dan menghargai sesama teman di tempat bermain.

Baca juga:

  • Siapa Saja Tokoh dalam Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945?
  • Tugas, Fungsi, dan Wewenang Presiden RI Menurut UUD 1945
  • Tugas, Fungsi, & Wewenang Mahkamah Agung Menurut UUD 1945

Contoh Pengamalan Sila ke-3: Persatuan Indonesia di Tempat Bermain

  • Merajut kerukunan dengan teman bermain.
  • Menjaga ketertiban saat bermain bersama teman-teman.
  • Menjaga persatuan dan kekompakan dengan sesama teman.
  • Tidak membeda-bedakan teman bermain.
  • Mengingatkan teman jika ada yang berbuat curang.

Contoh Pengamalan Sila ke-4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

  • Tidak memaksakan kehendak saat bermain.
  • Tidak bersikap menang sendiri saat melakukan permainan bersama teman-teman.
  • Saling menghargai sesama teman bermain.
  • Jika terjadi perselisihan saat bermain, hendaknya diselesaikan dengan baik-baik.
  • Tidak bermain curang dalam permainan.
  • Memberikan selamat kepada yang menang.
  • Memberikan dukungan dan semangat kepada yang kalah.

Contoh Pengamalan Sila ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

  • Bersikap adil terhadap semua teman di tempat bermain.
  • Memberikan bantuan jika ada teman bermain yang kesusahan.
  • Menghindari sikap sombong di tempat bermain.
  • Menghargai hasil karya teman bermain.
  • Saling menghargai sesama teman di tempat bermain.
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi pegangan warga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lima sila Pancasila tidak dapat dilepaskan penerapannya dalam semua lini baik lingkungan sekitar maupun dalam keluarga. Di tempat bermain, anak-anak hendaknya diajarkan mengenai praktik pengamalan Pancasila.

Baca juga:

  • Profil Kementerian Dalam Negeri: Sejarah, Tugas, Fungsi Kemendagri
  • Cara Penyebaran Islam di Indonesia & Sejarah Perkembangannya
  • Perang Banjarmasin: Latar Belakang, Kronologi Sejarah, & Akhir

Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan menarik lainnya Iswara N Raditya
(tirto.id - isw/isw)


Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Yantina Debora

Array

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA