Berikut yang tidak termasuk dalam Langkah-Langkah penulisan Kritik musik adalah

Salam. Hai Sahabat Ahzaa selamat datang kembali di AhzaaNet. Pada kesempatan ini saya akan lanjutkan lagi untuk post latihan soal materi Seni Budaya kelas 10 SMA/ SMK Semester 2 (genap) bab 12, Kritik Musik. Materi seni budaya kelas 10 SMA/ SMK pada semester 2 (genap) berjumlah delapan bab. Oleh karena itu latihan soal  saya buat per-bab untuk memudahkan dalam belajar teman- teman semuanya.  Adapun materi Seni Budaya Kelas 10 SMA/ SMK Semester 2 meliputi

=====================================================================================

Latihan Soal Materi Seni Budaya Kelas 10 SMA/ SMK Semester 2 Bab 12 Kritik Musik

1. Berikut ini pernyataan yang benar tentang kritik musik adalah ....

A. kritik musik dalam pertunjukan seni dapat diartikan sebagai pertimbangan baik atau buruk terhadap kemampuan seseorang atau kelompok dalam memproduksi musik/lagu atau karya musik dalam pertunjukan seni

B. kritik musik dalam pertunjukan seni memperlihatkan objek dari kritik, yaitu musik, yang berhubungan dengan nada, ritme, harmoni, intensitas, warna suara, interpretasi, dan ekspresi

C. kritik musik lebih cenderung mengungkapkan pandangan subjektif para kritikus musik terhadap karya seni

D. pernyataan A dan B benar

E. pernyataan A, B dan C benar

AnswerJawaban: E

2. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki seorang kritikus musik adalah .... ....

A. memiliki kemampuan atau pengalaman untuk mengobservasi atau mengamati suatu lagu dengan teliti

B. memiliki kemampuan atau pengalaman mendengarkan lagu dari beragam genre musik, seperti pop, jazz, klasik Barat, keroncong, dangdut, tradisi, dan lain-lain

C. memiliki wawasan untuk memahami bagaimana suatu lagu atau musik 

E. jawaban A, B dan C benar

AnswerJawaban: E

3. Kegiatan kritik dapat digunakan sebagai evaluasi dalam proses pembelajaran seni musik di sekolah, artinya ....

A. sebagai bahan perenungan untuk pertunjukan musik berikutnya

B. sebagai bahan analisis  untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran maupun hasil belajar tentang musik

C. sebagai evaluasi terhadap pertunjukan musik yang sudah dipertunjukkan

D. sebagai penilaian terhadap musik apakah pertunjukan musik berjalan baik atau tidak

E. sebagai standar dalam menerapkan kualitas bermusik pada pertunjukan berikutnya

AnswerJawaban: B

4. Perhatikan hal- hal berikut ini,

(1) Kritik jenis ini bertujuan mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistik serta estetika subjek belajar seni

(2) Jenis kritik ini umumnya  digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas seni bermusik yang dihasilkan peserta didik

(3) Kritik jenis ini termasuk yang digunakan oleh guru di sekolah umum dalam penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni khususnya musik

Karakteristik kritik seni diatas termasuk dalam jenis kritik ....

AnswerJawaban: D

5. Perhatikan karakeristik kritik berikut ini,

(1) kritik bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kemampuan, dan kepekaan kritikus yang tinggi untuk menilai/menanggapi sebuah karya seni

(2) Kritik umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni, atau kegiatan kritik yang disampaikan mengikuti kaidah-kaidah atau metodologi kritik secara akademis

Karakteristik kritik seni diatas termasuk dalam jenis kritik ....

AnswerJawaban: C

6. Perhatikan hal- hal berikut ini,

(1) Kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi massa/ umum. 

(2) Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum.

(3) Kritik umumnya menggunakan gaya bahasa dan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam penikmat musik.

Karakteristik kritik seni diatas termasuk dalam jenis kritik ....

AnswerJawaban: A

7. Perhatikan hal- hal berikut ini,

(1) Jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik melalui media massa khususnya surat kabar. 

(2) Kritik jenis ini biasanya sangat cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni khususnya musik, tertama karena hasil tanggapannya (kritiknya) disampaikan melalui media massa

Karakteristik kritik seni diatas termasuk dalam jenis kritik ....

AnswerJawaban: B

8. Berikut ini adalah langkah- langkah dalam menyampaikan kritik musik, kecuali ....

A. disusun dengan kata- kata yang sopan dan terarah

B. disusun secara emosional

C. kritik juga memberikan jalan keluar mengatasi kekurangan dan kelemahan karya seni menuju perbaikan dan kepuasan

D. ungkapan kritik menjadi dasar analisis suatu karya seni

E. bersifat objektif terhadap karya seni

AnswerJawaban: B

9. Proses pengumpulan data dengan cara menemukan, mencatat, dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil  kesimpulan dalam kritik musik terdapat dalam tahapan ....

AnswerJawaban: A

10. Tahapan dimana terdapat pemahaman terhadap unsur-unsur seni musik seperti analisisnya tentang bunyi yang dihasilkan, baik nada, ritme, harmonisasi akor, dinamika, atau warna suara dari musik atau lagu yang dimainkan adalah  ....

AnswerJawaban: B

11. Tahapan kritik karya seni dimana dijelaskan suatu pemaknaan sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan, dan masalah-masalah yang dikedepankan adalah ....

AnswerJawaban: C

12. Tahapan dalam kritik untuk menentukan pandangan berkaitan dengan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis adalah ....

AnswerJawaban: D

13. Di bawah ini adalah langkah- langkah yang dapat dilakukan dalam menilai atau mengevaluasi secara kritis terhadap karya seni, kecuali .... 

A. Membandingkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis

B. Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang dikritisi 

C. Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “berbeda” dari yang telah ada sebelumnya.

D. Menyebutkan kelemahan- kelemahan yang ada dalam karya seni

E. Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang melatarbelakanginya

AnswerJawaban: D

14. Dalam sistematika penulisan kritik musik, segala hal- hal yang berkaitan dengan latar belakang kritik yang berhubungan dengan pengalaman kritikus dikemukakan pada bagian ....

AnswerJawaban: A

15. Seluruh informasi tentang penyelenggaraan konser musik seperti tanggal, waktu, dan lokasi pertunjukan terdapat pada sistematika penulisan bagian ....

AnswerJawaban: B

16. Sistematika penulisan kritik yang berisi catatan yang memuat tentang pemahaman terhadap unsur-unsur seni musik, permainan musik seperti kemampuan musikal pemain, keharmonisan dan keseimbangan permainan musik terdapat pada bagian ....

AnswerJawaban: C

17. Catatan yang berisikan pemahaman yang cukup dalam tentang musik, pencipta, nilai-nilai estetik, dan pemahaman budaya yang terjadi ketika karya musik dihasilkan dengan referensi dari berbagai sumber dikemukakan dalam bagian ....

AnswerJawaban: D

18. Pemberian penilaian terhadap pertunjukan atau konser musik yang disaksikan berlandaskan pada analisis dan interpretasi yang telah dilakukan dalam tahap sebelumnya merupakan bagian sistematika penulisan kritik ....

AnswerJawaban: E

19. Pemberian penilaian terhadap karya seni musik harus bersifat obyektif, artinya ....

A. berdasar penilaian pribadi kritikus

B. berdasar atas beberapa analisis yang mendalam dan interpretasi simbol serta nilai-nilai estetik 

C. berdasar atas pendapat orang lain

D. berpedoman pada pertunjukan lain yang sejenis

E. berdasar pada pendapat pribadi dan orang lain

AnswerJawaban: B

Cara Menyampaikan Kritik Musik - Sebuah karya yang dibuat tidak lepas dari berbagai kekurangan. Kekurangan dalam sebuah karya terutama karya musik dapat dikemukakan melalu sebuah kritik. Sebuah kritik dapat mengemukakn sebuah kekurangan dalam karya dan menilai sebuah karya lebih dalam.

Dalam mengkritik karya musik, anda harus mengemukakan penilain anda secara santun. Dengan menerapkan perilaku santun, anda dapat membuat sebuah kritikan yang membangun. Kritik yang membangun merupakan sebuah kritik yang bertujuan untuk terciptanya karya yang lebih baik. Sebaliknya apabila jika tidak menerapkan perilaku santun dalam mengkritik sebuah karya musik orang lain, kita aan menghasilkan sebuah kritik yang menjatuhkan. Kritik yang menjatuhkan adalah kritik yang merendahkan karya orang lain tanpa memberikan solusi untuk perbaikan. 

Berikut yang tidak termasuk dalam Langkah-Langkah penulisan Kritik musik adalah

Cara menyampaikan kritik musik dapat menerapkan perilaku santun dengan cara sebagai berikut:

  1. Pada saat mengkritik musikkarya orang lain, maka kemukakan kekurangan yang ada dengan bahasa yang halus.
  2. Selain mengemukakan kekurangan sebuah karya musik, kita juga harus memberikan solusi perbaikan karya musik tersebut agar menghasilkan karya yang lebih baik lagi. 
  3. Selain itu kemukakan pula kelebihan karya musik tersebut, karena sebuah karya tidak lepas dari kekurangan dan kelebihan.

Berperilaku santun dalam membuat kritik musik dapat membuat kita menjadi pribadi yang peka terhadap sebuah fenomena, namun tetap menjunjung nilai-nilai norma dalam menanggapi permasalahan tersebut. Demikian artikel tentang cara menyampaikan kritik musik yang baik. Semoga dapat bermanfaat untuk anda.

Jakarta - Sebuah kritikan pastinya tidak akan diterima dengan mudah oleh siapapun. Karenanya, kita perlu menguasai strategi untuk menyampaikan kritik secara efektif.

Selain agar bisa diterima dengan baik, penting juga supaya hubungan kita dengan orang tersebut tidak menjadi canggung sesudahnya.

Kamu bisa coba beberapa cara berikut untuk menyampaikan kritik atau masukan kepada orang lain.

Baca Juga: 5 Langkah Efektif Biar Kamu Bisa Raih Financial Freedom

1. Pakai Metode "Sandwich"

Metode “sandwich” adalah memberikan kritik dengan tiga lapis, yaitu pujian-kritikan-komentar positif. Misalnya, “Aku suka banget sama stylemu, tapi model baju ini sepertinya kurang cocok buat kamu, kamu lebih terlihat elegan dengan rok A-line.” Masukan seperti ini akan membuat si penerima tidak merasa direndahkan atau dicibir.

2. Pilih Waktu yang Tepat

Membicarakan sesuatu yang sensitif perlu pemilihan waktu yang tepat. Ketika orang tersebut sedang banyak masalah atau baru saja dimarahi atasan, pastinya bukanlah waktu yang cocok untuk menyampaikan kritikanmu.

3. Gunakan Cerita Orang Lain

Kamu bisa menyampaikan kritikan secara tidak langsung dengan menceritakan kejadian orang lain. Di dalam cerita itu, kamu bisa memberikan detail kejadian, kesalahan yang dibuat, serta masukanmu.

Dengan demikian, orang tersebut tidak akan merasa disalahkan atau dipojokkan. Kamu juga bisa mengambil cerita dari orang terkenal atau kisah-kisah inspiratif yang populer.


4. Kritiklah Situasinya, Bukan Orangnya

Berfokuslah pada situasinya, bukan orangnya, dan gunakan subjek “aku”, bukan “kamu”. Ini akan mengurangi risiko orang merasa tersinggung dan diserang. Misalnya seperti ini, “Saya kira pertemuan ini bisa lebih efektif dengan bantuan media audio visual.”

5. Berikan Saran yang Spesifik

Sampaikanlah kritikanmu secara to the point dan spesifik. Penting juga untuk kamu gunakan kalimat yang positif. Misalnya, daripada bilang “Kamu sulit diajak bekerja sama,” lebih baik kamu bilang “Tolong buatlah laporan tepat waktu.”

Terlepas dari itu semua, sebelum kamu menyampaikan kritikan, ada baiknya kamu mempertimbangkan perlu tidaknya kritikan tersebut disampaikan. Pastikan dulu, “Apakah orang itu benar-benar perlu dikritik?” dan “Apakah kritikan ini benar-benar demi kebaikan?”.

Oleh Dimas Wahyu Ardiyanto September 30, 2018

Istilah kritik atau critism (Inggris) berasal dari bahasa Yunani yakni kritikos yang berhubungan dengan krinein yang berarti memisahkan, mengamati, membandingkan dan menimbang. Di Yunani ada kata krites yang maksudnya hakim, dengan kata kerja krinein berarti juga menghakimi. Kritikos berarti juga hakim kesusasteraan. Istilah ini ada semenjak abad ke IV sebelum kelahiran kristus. Menurut sejarahnya, seorang bernama Pilatus dari pulau Kos yang pada tahun 305 Sebelum Masehi didatangkan ke Alexandria untuk menjadi guru raja Ptolomeus II dan dianugerahi julukan penyair dan kritikos sekaligus (Hardjana, 1981).

Pada  abad pertengahan di Eropa, istilah kritik hanya muncul dalam bidang kedokteran dengan pengertian yang menyatakan suatu keadaan penyakit yang kritis atau sangat membahayakan jiwa penderitanya. Selanjutnya pada masa Renaissans arti kata tersebut kembali kepada pengertian lama dan seorang yang bernama Poliziano pada tahun 1492 mempergunakan istilah-istilah tersebut untuk membedakannya dengan filsuf. Pada waktu itu, istilah critikus dan gramaticus dipergunakan untuk menunjuk orang-orang yang menekuni pustaka sastra lama. Sementara itu seorang pujangga bernama Erasmus mempergunakan istilah art critic untuk Al-Kitab sebagai alat atau sarana dalam pelayanan hidup. Beberapa waktu kemudian di kalangan penganut Humanisme berlaku pengertian yang terbatas pada penyuntingan dan pembetulan teks-teks kuno. Pergeseran arti kritik sehingga mencakup pembetulan edisi, pernyataan pengarang, sensor dan penghakiman berlaku pada sekitar tahun 1600. (Wellek, 1971).

 Pada perkembangan yang lebih kemudian kritik berarti orang yang melakukan kritik dan juga kegiatan kritiknya. Sementara itu, di Perancis dan Amerika Serikat pada awal abad XIX berlaku kedua pengertian itu secara luas. Istilah critique menunjuk pembicaraan tentang seniman tertentu, sedangkan criticism menunjuk teorinya.

A.   Pengertian Kritik Musik

Istilah kritik atau critism (Inggris) berasal dari bahasa Yunani yakni kritikos yang berhubungan dengan krinein yang berarti memisahkan, mengamati, membandingkan dan menimbang.

Terjadinya kritik disebabkan adanya ketidaksesuaian, penyimpangan ataupun lepasnya batas-batas normatif dalam pandangan obyektif pelaku kritik. Tentu pandangan masing-masing pelaku kritik didasari dari latar belakang ilmu pengetahuan dan pengalamannya secara menyeluruh.

Artinya kritik pun bisa bermakna subyektif bisa pula bermakna obyektif. Kritik akan membawa kemajuan, jika diterima dengan akal pikiran yang sehat dan maju.Namun nilai kritik akan sangat bisa di terima, tentunya, jika sudah melalui seleksi mayoritas atas pandangan yang obyektif.

Menurut KBBI, kritik adalah kecaman, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik atau buruk terhadap suatu karya, pendapat, dan sebagainya. Orang yang melakukan kritik disebut dengan kritikus.

Kritik musik adalah penganalisaan dan pengevaluasian suatu karya musik dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki karya tersebut. Kritik musik dapat juga diartikan sebagai pertimbangan baik buruk terhadap kemampuan seseorang atau kelompok dalam memproduksi musik/lagu atau karya musik dalam pertunjukan seni. Dengan kata lain, kritik musik dalam pertunjukan seni memperlihatkan objek dari kritik, yaitu musik yang berhubungan dengan nada, ritme, harmoni, intensitas, warna suara, interpretasi, dan ekspresi.

Seorang kritikus musik harus memiliki beberapa kemampuan dan pengalaman dasar sebagai berikut :

1.      Mengobservasi atau mengamati suatu lagu dengan teliti.

2.      Punya pengetahuan tentang beragam jenis genre musik dan gaya lagu tiap genre.

Contoh genre musik : jazz, pop, klasik Barat, keroncong, dangdut, tradisi, dan lain-lain.

Gaya lagu itu dapat dilihat dari nilai-nilai estetika dalam musik.

3.      Punya wawasan untuk memahami bagaimana suatu lagu sebaiknya dihasilkan oleh musisi sehingga terdengar lebih menarik bagi pendengar. Hal itu dapat dilihat dari tingkat kesulitan lagu yang dimainkan.

B.    Fungsi dan Tujuan Kritik Musik

Kritik menjadi jembatan komunikasi antara seniman yang selalu dituntut kreativitasnya dan pengamat yang sering mengalami hambatan dalam mengapresiasi karya seniman. Kritik musik itu dapat menambah pemahaman bagi pencipta, pelaku atau penyaji musik dan bagi masyarakat musik itu sendiri. Secara umum fungsi kritik musik adalah sebagai berikut :

·        Pengenalan karya musik dan memperluas wawasan masyarakat.

·        Jembatan antara pencipta, penyaji, dan pendengar.

·        Evaluasi diri bagi pencipta dan penyaji musik.

·        Pengembangan mutu karya musik.

Menurut Sem C. Bangun, tujuan kritik seni adalah evaluasi seni, apresiasi seni, dan pengembangan seni ke taraf yang lebih kreatif dan inovatif. Artinya, dengan adanya koreksi yang bersifat evaluasi atas karya dan penyajiannya oleh kritikus, masyarakat dan pelaku seni memiliki apresiasi terhadap karya musik. Dengan demikian, diharapkan akan ada inovasi dan peningkatan mutu karya musik di masa yang akan datang.

Menurut Sem C Bangun (2011) dalam bukunya yang berjudul Kritik Seni Rupa, ia mengemukakan empat jenis kritik seni, antara lain :

Kritik ini isinya mengandung aspek pemberitaan. Tujuannya memberikan informasi tentang berbagai peristiwa musik, baik pertunjukan maupun rekaman. Biasanya ditulis dengan ringkas karena untuk keperluan surat kabar atau majalah. Sem C. Bangun menyatakan, bahwa “kewajiban seorang kirtikus jurnalistik adalah memuaskan rasa ingin tahu para pembaca yang beragam dan untuk menyenangkan perasaan mereka (2011:8).

Kritik ini biasanya diajarkan di sekolah. Tujuan dari kritik ini adalah untuk mengembangkan bakat dan dan potensi peserta didik. Ini dilakukan dalam proses belajar mengajar dengan obyek kajian adalah karya peserta didiknya sendiri. Melalui pemahaman tentang kritik ini, seorang siswa tidak hanya dapat menilai hasil karya dengan mengatakan : “benar” atau “salah”, “bagus” atau “tidak bagus” saja, tetapi harus disertai penjelasan atas penilaiannya tersebut untuk memotivasi bakat dan potensi siswa lain.

Kritik ini berkembang dikalangan akademisi dengan metodologi penelitian ilmiah, dilakukan dengan pengkajian secara luas, mendalam dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun membandingkan dapat dipertanggung-jawabkan secara akademis dan estetis. (Bangun, 2011: 11).

Kritik yang dilakukan secara terus menerus secara langsung atau tidak langsung dikerjakan oleh penulis yang tidak menuntut keahlian kritis (Bangun, 2011: 12). Ini berarti kritik yang disampaikan bukan pada tepat tidaknya analisis dan evaluasi yang disajikan tetapi pada kesetiaan atas suatu gaya atau jenis musik yang mereka tekuni. Atau dengan kata lain, jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi massa/umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya.

D.   Langkah-Langkah dan Penulisan Kritik Musik

Kritik musik adalah ulasan mengenai penilaian dari aspek nilai keindahan (estetis) terhadap penyajian musik tersebut. Hal yang mewujudkan kaidah keindahan musikal dalam karya musik yaitu sebagai berikut.

·         Pengolahan bunyi dan berbagai parameter dasar musik lainnya.

·         Pengolahan waktu dan diam di dalam musik.

·         Aspek instrumentasi dan struktur komposisi.


Selain nilai keindahan, juga dapat dinilai dengan mengamati keunikan penyajian musik tersebut. Hal -hal yang harus diperhatikan untuk mengamati keunikan sebuah karya seni, yaitu sebagai berikut.

1.      Apakah ide karya seni asli dari komponis dan belum pernah ada yang serupa.

2.    Penggunaan alat musik memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan kelaziman cara permainan.

3.     Apakah ditemukan perkembangan dan perluasan instrumentasinya.

4.  Apakah karya yang dibuat mampu membuat bahan apresiasi yang menarik bagi penonton.


Nilai yang berkaitan dengan segi nonteknis dalam penyajian musik adalah nilai kaitannya dengan fungsi penyajian musik tersebut, seperti nilai ritual, nilai ekonomi, nilai sosial, dan lain-lain. Berdasarkan teori kritik yang dikemukakan oleh Feldman (1967) yang dikutip oleh bangun (2001), dalam teori kritik seni dikenal empat tahapan :

Mengacu pada proses pengumpulan data yang secara langsung diperoleh oleh kritikus. Di dalam tahapan ini, kritikus hanya mengemukakan hasil pengamatannya terhadap suatu objek, yaitu musik atau pertunjukkan musik.

Mengacu pada suatu proses analisis yang dilakukan kritikus terhadap musik yang dimainkan. Di tahap ini, kritikus mengemukakan hasil analisisnya tentang bunti yang dihasilkan, baik nada, ritme, harmonisasi akor, dinamika, atau warna suara dari musik tersebut. Jadi, tahap ini lebih menekan pada elemen-elemen musik yang dimainkan.

Mengacu pada suatu proses ketika kritikus memaknai musik berdasarkan pemahaman dan analisis yang telah dilakukannya dengan teliti.Menurut Bangun (2001), tahap ini bukan untuk menilai musik yang diamati.

Mengacu pada suatu proses ketika kritikus menyatakan pandangan atau kritiknya terhadap musik yang dimainkan. Pada tahap ini lah kritikus memberikan penilaian subjektif yang dilatarbelakangi oleh pemahaman mendalam terhadap musik, kemampuan menganalisis musik, dan kemampuan memaknai musik yang dimainkan. Inti dari tahap ini adalah “baik” atau “buruk”, “benar” atau “salah”, atau “berhasil” atau “gagal.”

E.    Mengkomunikasikan Kritik Musik

Kritik musik dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Jika secara tertulis, kritik musik harus memiliki sistematika penulisan yang mencakup : Pendahuluan, deskripsi, analisis, interpretasi, dan evaluasi sebagai bahan kesimpulan.

Kemukakan latar belakang hubungan dengan pengalamanmu dalam konser musik sebagai pendengar.

Tuliskan seluruh informasi tentang penyelenggaraan konser atau pertunjukkan musik.

Fokuslah pada musik yang dimainkan, kemudian amati bagaimana cara pemain memainkan karya musik atau lagu mereka.

Memaknai musik dengan pemahaman yang cukup tentang musik, pencipta, nilai estetika, dan pemahaman budaya.

Memberi penilaian terhadap pertunjukkan atau konser musik yang kamu saksikan yang dilandaskan pada analisis dan interpretasi yang dilakukan pada tahap selanjutnya.


Sedangkan secara lisan, cara dari mengungkapkan kritik sebagai berikut :

1.      Kritik hendaknya disusun dengan kata-kata yang sopan dan terarah.

2.      Kritik hendaknya tidak disusun secara emosional.

3.      Kritik yang baik adalah memberikan jalan keluar mengatasi kekurangan dan kelemahan karya seni menuju perbaikan dan kepuasan.

4.      Ungkapan kritik hendaknya menjadi dasar analisis suatu karya seni.