Berikut yang bukan termasuk ke dalam biaya produksi …

Singkatnya, perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Dalam proses produksi tersebut diperlukan biaya agar produksi dapat berjalan dengan baik. Biaya yang muncul tersebut disebut sebagai Biaya Produksi

Biaya produksi yang dapat timbul pada perusahaan manufaktur ada 3, yaitu :

Untuk memproduksi sebuah barang, maka diperlukan apa yang disebut sebagai bahan baku. Bahan baku adalah bahan mentah utama yang diperlukan dalam proses produksi. Apa saja sih contoh bahan baku ini? Misalnya kamu memiliki usaha membuat nasi goreng, maka bahan bakunya adalah Nasi. Jadi Biaya membeli nasi tersebut termasuk dalam biaya bahan baku.

  1. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Dalam perusahaan manufaktur, kita akan dipertemukan dengan tenaga kerja sebagai orang yang perannya adalah mengubah bahan baku atau bahan mentah menjadi barang jadi.  Sebagai contoh, dalam pembuatan nasi goreng, ada tenaga kerja yang langsung terlibat yaitu koki atau orang yang memasak nasi gorengnya. Nah upah yang akan dibayarkan kepada koki ini termasuk kedalam biaya tenaga kerja langsung.

Secara umum, biaya overhead ini adalah biaya yang timbul akibat adanya bahan tambahan atau tenaga kerja tidak langsung yang ikut serta dalam proses produksi barang. Jadi biaya yang timbul akibat adanya tambahan tersebut tehitung dalam biaya overhead.

Lalu apa manfaat kita mengetahui ketiga biaya produksi tersebut? Dengan mengetahui elemen apa saja yang termasuk dalam biaya produksi, maka kita dapat membuat keputusan keputusan penting dalam proses produksi. Salah satunya adalah penentuan harga produk dengan menghitung jumlah biaya biaya yang terjadi selama produksi. Keuntungan lainnya adalah kita dapat membuat kebijakan terkait biaya yang terjadi secara terperinci. Kita juga dapat memprediksi biaya yang akan timbul di masa depan dengan data yang lebih terperinci, terutama untuk biaya overhead yang sifatnya tidak tetap dalam setiap produksi, sehingga kita dapat menganggarkan biaya overhead di masa yang akan datang dengan lebih terarah.

Salam Bahasa Bisnis.

[Ruben]

Proses produksi merupakan kegiatan fundamental bagi suatu perusahaan. Makanya, suatu perusahaan perlu memperhitungkan dengan baik biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk dapat membuat barang/jasa yang berkualitas dan sesuai ekspektasi.

Biaya produksi merujuk pada dana yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa. Kalkulasi biaya produksi dimulai sejak proses pengolahan bahan baku, hingga barang jadi atau setengah jadi. Karenanya, penghitungan biaya produksi terbilang rumit, sebab terdapat beberapa jenis komponen pengeluaran perusahaan.

Mengutip buku Biaya Produksi garapan Christina Kustindarti, biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi perusahaan tersebut.

Biaya produksi dimaksudkan untuk memenuhi segala kebutuhan dana demi terwujudnya suatu barang atau jasa yang siap dipasarkan.

Biaya produksi punya karakteristik yang berbeda dengan biaya operasional. Biaya operasional dikeluarkan perusahaan guna mengakomodasi sistem manajerial perusahaan. Sementara, biaya produksi berfungsi untuk menopang kelancaran proses produksi barang siap jual.

Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yakni biaya produksi eksplisit dan biaya produksi implisit. Biaya eksplisit mengacu pada seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor-faktor produksi. Sementara, biaya implisit merupakan taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi.

Advertising

Advertising

Tidak setiap pengeluaran perusahaan disebut biaya produksi. Hal tersebut lantaran pengeluaran biaya produksi harus beriringan dengan pendapatan perusahaan.

Jenis Biaya Produksi

Umumnya, dalam pencatatan akuntansi, biaya produksi dibagi menjadi 3 jenis, yakni biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

Sering disebut sebagai direct material biaya produksi, biaya bahan baku adalah nominal yang harus dikeluarkan perushaaan untuk memperoleh bahan baku dan mengolahnya hingga menjadi barang jadi.

  • Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung atau biasa disebut direct labour merupakan dana yang harus dikeluarkan perusahaan sebagai ubah para pekerjanya. Direct labour dalam lingkup biaya produksi hanya menghitung para pekerja yang berkaitan langsung dengan proses produksi.

Biaya ini dikeluarkan untuk menunjang proses produksi. Walaupun tidak berkaitan langsung dengan proses produksi, biaya overhead membantu proses produksi berjalan dengan lancar. Contoh biaya overhead, antara lain ATK, biaya tenaga keamanan, biaya sewa, biaya listrik, dan masih banyak lagi.

Selain biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik, biaya produksi juga bisa digolongkan menjadi 5 jenis, yakni biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variabel cost), biaya rata-rata (average cost), biaya marginal, dan biaya total. Berikut penjelasannya.

Biaya tetap bersifat pasti. Artinya jumlah pengeluaran tidak akan mengalami perubahan walaupun kapasistas produksi barang mengalami peningkatan atau penurunan. Biaya tetap tidak akan mengalami pembengkakan dan punya nominal yang sama yang harus dikeluarkan.

Adapun contoh biaya tetap, yaitu biaya sewa pabrik dan gaji bulanan karyawan.

Besaran biaya variabel sangat tergantung pada output perusahaan. Jika produksi barang meningkat, maka biaya pun akan bertambah. Begitupula sebaliknya. Jenis ini hanya dibutuhkan saat proses produksi sedang berlangsung, seperti biaya bahan baku.

Biaya produksi untuk bahan baku berjalan beriringan dengan target output yang hendak dicapai selama produksi. Perubahan produksi akan memengaruhi dana yang harus dialokasikan.

Average cost merupakan pengeluaran biaya produksi per unit yang diperoleh dengan membagi total pengeluaran dengan jumlah output produksi. Biaya rata-rata dilakukan guna menentukan keputusan produksi selanjutnya.

Jenis ini merupakan biaya tambahan yang dikeluarkan perusahaan dengan tujuan meningkatkan produksi. Dengan biaya marginal, perusahaan bisa memprediksi jumlah output maksimum yang bisa didapat selama proses produksi berlangsung.

Kalkulasi biaya marginal dihitung dengan menambahkan variabel cost pada saat proses produksi. Perusahaan bisa menautkan fixed cost dengan biaya marginal saat hendak memproduksi output tambahan.

Biaya total didapatkan dengan menghimpun biaya variabel dan biaya tetap. Biaya bersifat menyeluruh ini akan menjadi informasi terkait jumlah total pengeluaran yang terjadi selama proses produksi.

Biaya ini baru bisa diperhitungkan ketika perusahaan telah memiliki output berupa barang jadi yang siap untuk dijual. Perhitungan biaya total ini harus dilakukan setiap periode produksi terselesaikan agar bisa dilaporkan secepat mungkin.

Biaya langsung (direct cost) dan tidak langsung (indirect cost) adalah jenis biaya yang umum dikeluarkan oleh setiap perusahaan. Apa saja yang termasuk di dalamnya? Berikut penjelasannya di Blog Jurnal by Mekari.

Biaya yang sering dikeluarkan dalam bisnis biasanya diukur dalam satuan uang. Segala hal dalam bisnis tidak lepas dari biaya.

Biaya merupakan salah satu elemen yang sangat krusial dan penting dalam bisnis. Hal yang terkait dengan biaya harus dicatat dalam laporan untuk dipertanggungjawabkan.

Bagi pemilik bisnis Anda harus menyadari bahwa melacak biaya adalah bagian penting dari proses penganggaran.

Beberapa dari Anda mungkin tidak paham mengenai perbedaan antara biaya langsung dan tidak langsung.

Bukan hanya mengategorikan pengeluaran dengan benar dapat memengaruhi arus kas perusahaan, namun juga dapat berdampak signifikan pada pembayaran pajak federal.

Dengan memahami dan melacak biaya langsung dan tidak langsung adalah bagian penting dari menjaga kepatuhan bisnis Anda.

Untuk lebih jelas mengenai biaya langsung dan tidak langsung, simak penjelasannya di bawah ini.

Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Jurnal by Mekari bisa memudahkan Anda mengelola biaya dan anggaran perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Jurnal dengan klik pada tombol atau banner di bawah ini.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Berikut yang bukan termasuk ke dalam biaya produksi …

Mengenal Biaya Langsung dan Tidak Langsung

Perusahaan mengklasifikasikan biaya langsung atau tidak langsung berdasarkan pada apakah digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa. Berikut penjelasannya.

1. Biaya Langsung

Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang berkaitan dengan memproduksi barang dan dapat dilacak kembali ke objek tertentu.

Biasanya, biaya langsung berada di bawah kendali manajer departemen dan konstan untuk setiap unit produksi.

Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dapat dibebankan secara langsung kepada objek biaya atau produk.

Gaji karyawan termasuk kedalam biaya langungs yang menghasilkan suatu produk, dan mencakup bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi barang tertentu.

Dalam konteks tertentu, biaya langsung mencakup manfaat dan program karywan, peraltan, perjalanan, dan layanan konsultan.

Jenis-jenis pengeluaran yang termasuk biaya langsung (direct cost) adalah:

a. Biaya Material

Biaya material yaitu biaya yang mencakup pembelian bahan dan material yang dihitung dengan analisis harga satuan.

Hal yang harus diperhitungkan dalam biaya material yaitu bahan sisa, harga loco atau franco, harga terbaik, dan cara pembayaran ke supplier.

b. Biaya Upah Buruh

Biaya upah buruh yaitu pembayaran upah pekerja yang diperhitungkan terhadap satuan item dan biasanya sudah memiliki standar harga satuannya.

Dalam memperhitungkan biaya upah buruh perlu diperhatikan hal seperti perbedaan antara harian atau borongan, kapasitas kerja, asal dari mana buruh datang, serta mempertimbangkan undang-undang buruh yang berlaku.

Coba Fitur Laporan Keuangan dan Bisnis untuk Keputusan Bisnis Lebih Cepat dan Akurat

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

c. Biaya Peralatan

Biaya peralatan atau equipment adalah biaya terhadap peralatan untuk melaksankan pekerjaan konstruksi.

Untuk menghitung biaya ini perlu diperhatikan beberapa hal seperti; ongkos keluar masuk gudang, ongkos buruh pengoperasi, dan biaya operasi jika perlatan merupakan barang sewaan, depresiasi, reparasi, pemeliharaan, dan ongkos mobilisasi jika peralatan bukan barang disewa.

2. Biaya Tidak Langsung

Biasanya biaya langsung mudah ditetapkan, namun biaya tidak langsung seringkali jauh lebih mudah. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat dihubungkan dan dibebankan secara langsung dengan unit yang diproduksi.

Umumnya, biaya tidak langsung mencakup listrik dan utilitas, distribusi dan penjualan, pemeliharaan gedung, dan biaya lainnya yang berkaitan dengan kantor.

Hal tersebut membuat biaya tidak langsung dianggap sebagai biaya bisnis.

Berikut adalah jenis-jenis pengeluaran yang termasuk biaya tidak langsung (indirect cost):

a. Biaya Tak Terduga

Biaya tak terduga adalah biaya yang disiapkan untuk kejadian yang mungkin akan terjadi atau mungkin tidak terjadi.

Misalnya seperti, jika terjadi banjir di lokasi proyek, tentu akan ada biaya khusus untuk mengatasinya.

Biaya tak terduga biasanya diperkirakan antara 0,5 hingga 5% dari biaya total proyek. Di bawah ini adalah hal-hal yang termasuk dalam biaya tak terduga.

  • Ketidakpastian subjektif, yang mana ada interpretasi yang subjektif terhadap sesuatu seperti penggunaan bahan tertentu yang bisa diartikan berbeda oleh pekerja.
  • Adanya kesalahan, misalnya seperti gambar kerja yang tidak lengkap atau kontraktor melakukan kesalahan dalam pekerjaannya.
  • Ketidakpastian objektif, yaitu ada ketidakpastian perlu atau tidaknya suatu pekerjaan karena ditentukan oleh objek di luar kemampuan manusia. Misalnya, pemasangan sheet pile untuk pondasi yang ditentukan oleh tinggi rendahnya muka air tanah.
  • Variasi efisiensi, artinya ada atau tidaknya efisiensi dari sumber daya seperti material, buruh, dan peralatan.

Atur dan Pantau Operasional Lewat Fitur Biaya dan Anggaran Jurnal, Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

b. Biaya Overhead

yaitu biaya tambahan yang tidak terkait langsung dengan proses berjalannya proyek namun tetap harus dimasukkan dalam anggaran agar proyek berjalan dengan baik.

Biaya overheard dikelompokkan menjadi 2 jenis biaya yaitu;

  • Overhead lapangan, terkait biaya personil lapangan, gudang, kantor lapangan, penerangan, transportasi, izin bangunan, biaya kualitas kontrol, dan lainnya.
  • Overhead kantor, berkaitan dengan biaya sewa kantor dan fasilitasnya, gaji pegawai, izin usaha, referensi bank, dan lainnya.

c. Profit / Keuntungan

yaitu semua hasil yang didapat dari pelaksanaan sebuah proyek. Keuntungan ini tidak sama dengan gaji karena dalam keuntungan terkandung usaha, keahlian, ditambah pula dengan adanya faktor risiko bisnis.

Dalam beberapa kasus, cukup sulit untuk bisa mengklasifikasikan biaya sebagai biaya langsung atau tidak langsung.

Seperti contohnya, pembelian bahan baku untuk produksi barang tertentu adalah biaya langsung. Sedangkan, jika pembelian bahan baku dalam jumlah besar dan menuju daerah bisnis lainnya, hal ini dianggap sebagai biaya tidak langsung.

Pentingnya Melacak Biaya Langsung dan Tidak Langsung

Sebagai pemilik bisnis mungkin Anda akan tergoda untuk mengabaikan tugas ini, karena memakan waktu dalam pelacakan biaya.

Namun, jika Anda gagal dalam mengalokasikan biaya langsung dan tidak langsung tentu akan berdampak negatif pada anggaran perusahaan Anda.

Dengan begitu hal ini dapat memengaruhi kemampuan Anda dalam menentukan harga produk dengan benar.

Faktanya adalah bahwa harga suatu produk ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk biaya produksi, gaji pekerja, kampanye pemasaran dan pengeluaran lainnya.

Dalam jangka panjang, kegagalan ini dapat memengaruhi kemampuan bisnis untuk memenuhi kewajiban fiskal dan tetap produktif.

Pelacakan biaya yang salah dapat memengaruhi posisi bisnis Anda dengan klien dan kreditor. Dengan menerapkan pelacakan biaya dalam bisnis, Anda mengetahui biaya yang perlu ditagih kepada pelanggan dan yang harus dibayar secara internal.

Pelacakan yang tidak akurat dapat menyebabkan klien menerima faktur yang salah, yang dapat merusak reputasi bisnis Anda dalam jangka panjang.

Selanjutnya, pelacakan biaya sangat penting bagi perusahaan yang menerima hibah pemerintah atau jenis pendanaan lainnya.

Banyak program hibah pemerintah menetapkan bahwa dana dialokasikan untuk biaya langsung dan tidak langsung dalam jumlah tertentu.

Namun, melanggar kebijakan ini dapat membahayakan pendanaan bisnis. Pada akhirnya, pelacakan biaya dapat memengaruhi arus kas perusahaan dengan menaikkan atau menurunkan beban pajaknya.

Dengan mempelajari cara melacak biaya langsung dan tidak langsung dengan benar, Anda dapat membantu bisnis Anda bertahan dalam ujian waktu.

Baca juga: 10 Jenis Anggaran Perusahaan Jasa yang Perlu Anda Ketahui

Kelola Keuangan Perusahaan dengan Software Akuntansi Jurnal

Selain itu, hal yang perlu Anda lakukan untuk membuat bisnis semakin baik, Anda memerlukan laporan keuangan yang akurat. Jurnal dapat membantu Anda memiliki berbagai laporan keuangan dengan hasil yang akurat dan cepat.

Selain itu, aplikasi accounting Jurnal juga menyediakan laporan dengan bentuk grafik yang memudahkan Anda menganalisa keuangan bisnis dalam waktu yang singkat.

Berikut yang bukan termasuk ke dalam biaya produksi …

Itulah penjelasan tentang biaya langsung (direct cost) dan tidak langsung (indirect cost) yang adalah umum dikeluarkan oleh setiap perusahaan.

Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Jurnal by Mekari untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.