Berikut ini merupakan cara kerja sistem saraf simpatik dan parasimpatik yang tidak tepat adalah

Follow @HediSasrawan

Saraf simpatik dan parasimpatik termasuk ke dalam sistem saraf tak sadar. Saraf simpatik berpangkal pada sumsum tulang belakang (medula spinalis) sedangkan saraf parasimpatik berpangkal pada sumsum lanjutan (medula oblongata). Cara kerja saraf simpatik dan parasimpatik beragam dan sangat penting untuk mengatur beberapa fungsi tubuh supaya tetap stabil. Berikut adalah cara kerja sistem saraf simpatik dan parasimpatik. Langsung saja kita simak yang pertama:

Berikut ini merupakan cara kerja sistem saraf simpatik dan parasimpatik yang tidak tepat adalah

Cara kerja sistem saraf simpatik berlawanan dengan cara kerja sistem saraf parasimpatik. Keduanya mengontrol sebagian besar organ dalam tubuh. Ada dua jenis neuron yang terlibat dalam transmisi impuls (sinyal) melalui saraf simpatik yaitu pre-ganglionik dan pos-ganglionik. Neuron preganglionik berasal dari daerah torakolumbalis dari sumsum tulang belakang dan menuju ke ganglion dimana mereka bersinapsis dengan neuron posganglionik. Disana, neuron postganglionik memanjang ke sebagian besar tubuh. Pada sinapsis dalam ganglia, neuron preganglionik melepaskan asetilkolin, sebuah neurotransmitter yang mengaktifkan reseptor nicotinic acetylcholine pada neuron postganglionik. Untuk mencapai organ dan kelenjar target, akson harus menempuh perjalanan jauh dalam tubuh.

Baca juga: Sistem Saraf Pada Manusia

Fungsi saraf simpatik ada beberapa seperti mata pada pupil, hati dengan meningkatkan tingkat dan kekuatan kontraksi, paru-paru dengan melebarkan bronkiolus melalui sirkulasi adrenalin, pembuluh darah dengan melebarkan di otot rangka (pada hewan), kelenjar keringat dengan mengaktifkan sekresi keringat, saluran pencernaan dengan menghambat peristaltis, ginjal dengan meningkatkan renin sekresi, testis dengan meningkatkan detumescence, dan ductus deferens dengan meningkatkan emisi sebelum ejakulasi.

Beberapa hal yang diatur oleh saraf parasimpatik adalah air liur, lakrimasi, buang air kecil, pencernaan, dan buang air besar. Impuls melewati saraf parasimpatik dengan sistem dua neuron. Neuron pertama disebut preganglionik dan yang kedua disebut postganglionik. Neuron akan menjalar melalui beberapa sel saraf yang dihubungkan dengan sinapsis sebelum sampai ke organ atau kelenjar target.

Fungsi saraf parasimpatik adalah menyempitkan pupil, stimulasi sekresi air liur, mengurangi denyut jantung, menyempitkan saluran pernapasan, merangsang aktivitas sistem pencernaan, merangsang sekresi empedu, kontraksi kandung kemih, dan melemaskan rektum.

Anda bisa request artikel tentang apa saja, kirimkan request Anda ke

Sistem saraf otonom adalah sistem saraf yang berfungsi untuk mengontrol aktivitas tubuh yang terjadi tanpa kita sadari, seperti tekanan darah, detak jantung, hingga suhu tubuh. Bila fungsi sistem saraf ini terganggu, berbagai masalah kesehatan pun dapat terjadi.

Sistem saraf otonom merupakan bagian dari sistem saraf motorik yang mengendalikan berbagai fungsi tubuh manusia. Seperti halnya dengan sistem saraf lain, sistem saraf otonom juga dapat mengalami kerusakan atau gangguan yang disebabkan oleh beberapa faktor.

Berikut ini merupakan cara kerja sistem saraf simpatik dan parasimpatik yang tidak tepat adalah

Adanya kerusakan atau gangguan ini membuat kinerja dan fungsinya terganggu sehingga menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Fungsi Sistem Saraf Otonom Berdasarkan Kelompoknya

Sistem saraf otonom terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu sistem saraf simpatik, saraf parasimpatik, dan saraf enterik. Ketiga kelompok saraf ini memiliki fungsi yang berbeda-beda.

Berikut ini adalah penjelasan fungsi sistem saraf otonom berdasarkan kelompoknya:

1. Sistem saraf simpatik

Fungsi utama sistem saraf simpatik adalah mengatur respons fight of flight, yaitu mekanisme pertahanan tubuh tehadap situasi atau sesuatu yang dianggap sebagai ancaman atau bahaya.

Ketika tubuh dihadapi oleh ancaman, saraf simpatik akan merangsang berbagai organ tubuh untuk bereaksi supaya terhindar dari bahaya. Misalnya, ketika Anda takut menghadapi hewan tertentu, tubuh secara otomatis akan berlari untuk menghindari hewan tersebut yang Anda anggap berbahaya.

Selain itu, saraf simpatik juga dapat memicu beragam respons dalam tubuh, seperti:

  • Mempercepat detak jantung
  • Meningkatkan laju pernapasan
  • Meningkatkan tekanan darah
  • Melebarkan pupil mata
  • Meningkatkan kewaspadaan
  • Mengatur suhu tubuh
  • Merangsang produksi hormon adrenalin

2. Sistem saraf parasimpatik

Fungsi utama sistem saraf parasimpatik adalah mengatur respons rest and digest, yaitu mengontrol berbagai aktivitas tubuh saat sedang istirahat serta mengaktifkan pencernaan dan metabolisme.

Fungsi saraf ini dianggap berlawanan dengan fungsi sistem saraf simpatik, karena membantu tubuh menjadi lebih rileks. Sebagai contoh, bila sistem saraf simpatik dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, fungsi sistem saraf parasimpatik justru sebaliknya, yaitu menurunkan tekanan darah dan detak jantung.

Tak hanya itu, sistem saraf parasimpatik juga mengatur beberapa fungsi organ lain, seperti:

  • Mengecilkan pupil mata
  • Merangsang produksi air liur dan air mata
  • Merangsang saluran pencernaan untuk mencerna makanan
  • Mengontrol buang air kecil dan buang air besar
  • Merangsang terjadinya ereksi pada penis
  • Memperlambat pernapasan

3. Sistem saraf enterik

Sistem saraf ini merupakan gabungan antara sistem saraf simpatik dan parasimpatik yang terdapat di saluran pencernaan, mulai dari lambung, usus halus, hingga usus besar atau kolon.

Sistem saraf enterik berfungsi dalam mengatur proses pencernaan, kontraksi atau pergerakan otot-otot saluran cerna, hingga proses buang air besar.

Gangguan Sistem Saraf Otonom

Kerusakan atau gangguan pada sistem saraf otonom disebut juga dengan istilah disautonomia. Kondisi ini dapat terjadi dengan sendirinya (primer) atau bisa juga disebabkan oleh penyakit lain (sekunder).

Beberapa penyakit yang menyebabkan disautonomia primer, meliputi:

  • Neurocardiogenic syncope (NCS)
  • Postural orthostatic tachycardia syndrome (POTS)
  • Multiple system atrophy (MSA)
  • Familial dysautonomia

Sementara itu, disautonomia sekunder dapat terjadi oleh beberapa kondisi, mulai dari infeksi, diabetes, cedera, kecanduan alkohol, efek samping obat-obatan, hingga kekurangan nutrisi tertentu, seperti vitamin B dan vitamin E.

Selain itu, dysautonomia sekunder juga bisa disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti:

  • Penyakit autoimun, misalnya lupus, penyakit Crohn, sindrom Sjogren, dan arthritis rheumatoid
  • Penyakit parkinson
  • Penyakit celiac
  • Penyakit Lyme
  • Sindrom Guillain-Barré
  • Amiloidosis
  • Multiple sclerosis
  • Myasthenia gravis
  • Infeksi, misalnya HIV/AIDS dan kusta

Gejala Gangguan Sistem Saraf Otonom

Ketika sistem saraf otonom mengalami kerusakan atau gangguan, kinerja dan fungsinya akan terganggu. Kondisi ini biasanya dapat ditandai dengan munculnya beberapa gejala, seperti:

  • Hipotensi ortostatik, yaitu kondisi yang membuat seseorang merasa pusing ketika tubuh tiba-tiba beranjak dari duduk atau berbaring
  • Keringat berlebih (hiperhidrosis) atau sebaliknya tidak dapat berkeringat dengan normal (anhidrosis)
  • Gangguan pencernaan, seperti sembelit, diare, atau sulit menelan (disfagia)
  • Gangguan kandung kemih, seperti susah buang air kecil atau justru tidak bisa mengontrol proses buang air kecil (inkontensia urine)
  • Gangguan penglihatan, seperti mata kabur atau pupil mata tidak bereaksi terhadap cahaya
  • Masalah seksual, misalnya disfungsi ereksi dan vagina kering

Beragam gangguan sistem saraf otonom bisa disebabkan oleh berbagai penyakit. Sebagian penyakit ini dapat disembuhkan dan tidak berbahaya, tetapi bisa juga berbahaya dan menyebabkan komplikasi yang fatal bila tidak segera diobati.

Oleh karena itu, menjaga kesehatan sistem saraf otonom menjadi penting agar dapat menunjang kelangsungan hidup. Jika Anda mengalami gejala yang berkaitan dengan gangguan pada sistem saraf otonom, segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Saraf Simpatik – Parasimpatik, Cara Kerja, Contoh Dan Fungsinya – DosenPendidikan.Com – Saraf simpatik dan parasimpatik termasuk ke dalam sistem saraf tak sadar. Saraf simpatik berpangkal pada sumsum tulang belakang (medula spinalis) sedangkan saraf parasimpatik berpangkal pada sumsum lanjutan (medula oblongata). Cara kerja saraf simpatik dan parasimpatik beragam dan sangat penting untuk mengatur beberapa fungsi tubuh supaya tetap stabil.

Berikut ini merupakan cara kerja sistem saraf simpatik dan parasimpatik yang tidak tepat adalah

Sistem Saraf

Sistem saraf merupakan serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf (Sloane, 2003). Sistem saraf merupakan salah satu sistem yang berfungsi untuk memantau dan merespon perubahan yang terjadi di dalam dan diluar tubuh atau lingkungan.

Sistem saraf juga bertanggung jawab sebagai sistem persepsi, perilaku dan daya ingat, serta merangsang pergerakan tubuh (Farley et al.,2014). Kemampuan untuk dapat memahami, mempelajari, dan merespon suatu rangsangan merupakan hasil kerja terintegrasi sistem persarafan yang mencapai puncaknya dalam bentuk kepribadian dan tingkah laku individu (Batticaca, 2008).

Fungsi saraf

Saraf sebagai sistem koordinasi atau pengatur seluruh aktifitas tubuh manusia mempunyai tiga fungsi utama, yaitu sebagai alat komunikasi, pengendali atau pengatur kerja dan pusat pengendali tanggapan.

  1. Saraf sebagai alat komunikasi antara tubuh dan dunia di luar tubuh. Hal ini dilakukan oleh alat indera yang meliputi mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit. Karena ada indera, dengan mudah kita dapat mengetahui perubahan yang terjadi di luar tubuh kita.
  2. Saraf sebagai pengendali atau pengatur kerja organ tubuh sehingga dapat bekerja serasi sesuai dengan fungsi masing-masing. Saraf sebagai pusat pengendali tanggapan atau reaksi tubuh terhadap perubahan keadaan di sekitarnya. Karena saraf sebagai pengendali kerja alat tubuh maka jaringan saraf terdapat pada seluruh alat tubuh (Syaifuddin, 2011).

Pengertian Saraf Simpatik

Apakah yang di maksud dengan Saraf Simpatik.? Saraf Simpatik adalah saraf yang berpangkal pada sumsum tulang belakang di daerah dada dan juga pinggang. Saraf Simpatik adalah bagian dari sistem saraf otonom yang cenderung bertindak berlawanan terhadap sistem saraf parasimpatik dan umumnya berfungsi untuk memacu dan mempercepat kerja organ-organ tubuh manusia, contohnya mempercepat detak jantuk dan menyebabkan kontrasi pembuluh darah.

Sistem ini mengatur fungsi kelenjar keringat dan merangsang sekresi glukosa dalam hati. Sistem saraf simpatik diaktifkan terutama dalam kondisi stres. Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum tulang belakang.

Berikut ini Fungsi dari sistem saraf Simpatik secara lengkap :

  • Mempercepat denyut jantung
  • Mempersempit diameter pembuluh darah
  • Memperlambat proses pencernaan
  • Memperkecil bronkus
  • Menurunkan tekanan darah
  • Memperlambat gerak peristaltis
  • Memperlebar pupil
  • Menghambat sekresi empedu
  • Menurunkan sekresi ludah
  • Meningkatkan sekresi adrenalin.

Baca Juga : 30 Fungsi Atau Bagian Sistem Dalam Tubuh Manusia

Fungsi Saraf Simpatik

Fungsi saraf simpatik ada beberapa seperti mata pada pupil, hati dengan meningkatkan tingkat dan kekuatan kontraksi, paru-paru dengan melebarkan bronkiolus melalui sirkulasi adrenalin, pembuluh darah dengan melebarkan di otot rangka (pada hewan), kelenjar keringat dengan mengaktifkan sekresi keringat, saluran pencernaan dengan menghambat peristaltis, ginjal dengan meningkatkan renin sekresi, testis dengan meningkatkan detumescence, dan ductus deferens dengan meningkatkan emisi sebelum ejakulasi.

Cara Kerja Sistem Saraf Simpatik

Cara kerja sistem saraf simpatik berlawanan dengan cara kerja sistem saraf parasimpatik. Keduanya mengontrol sebagian besar organ dalam tubuh. Ada dua jenis neuron yang terlibat dalam transmisi impuls (sinyal) melalui saraf simpatik yaitu pre-ganglionik dan pos-ganglionik. Neuron preganglionik berasal dari daerah torakolumbalis dari sumsum tulang belakang dan menuju ke ganglion dimana mereka bersinapsis dengan neuron posganglionik.

Disana, neuron postganglionik memanjang ke sebagian besar tubuh. Pada sinapsis dalam ganglia, neuron preganglionik melepaskan asetilkolin, sebuah neurotransmitter yang mengaktifkan reseptor nicotinic acetylcholine pada neuron postganglionik. Untuk mencapai organ dan kelenjar target, akson harus menempuh perjalanan jauh dalam tubuh.

Baca Juga : 10 Macam Otot Pada Manusia Dan Hewan

Pengertian Saraf Parasimpatik

Taukah sobat apa itu sistem saraf Parasimpatik.? saraf parasimpatik merupakan saraf yang berpangkal pada sumsum lanjutan (medula oblongata) dan dari sakum yang merupakan saraf pre-ganglion dan post-ganglion. sistem saraf ini di sebu juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral.

Fungsi dari saraf Parasimpatik umumnya memperlambat kerja organ-organ tubuh. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring- jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik.

Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan Fungsi sistem saraf Simpatik. contohnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung. sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung, Untuk Lebih jelasnya mari kita langusng lihat Fungsi dari sistem saraf Parasimpatik berikut ini

  • Menghambat denyut jantung
  • Memperlebar diameter pembuluh darah
  • Mempercepat proses pencernaan
  • Memperlebar bronkus
  • Menaikkan tekanan darah
  • Mempercepat gerak peristaltis
  • Mempersempit pupil
  • Mempercepat sekresi empedu
  • Menaikkan sekresi ludah
  • Meninurunkan sekresi adrenalin.

Baca Juga : 10 Pengertian Dan Anatomi Otak Manusia

Fungsi Saraf Parasimpatik

Fungsi saraf parasimpatik adalah menyempitkan pupil, stimulasi sekresi air liur, mengurangi denyut jantung, menyempitkan saluran pernapasan, merangsang aktivitas sistem pencernaan, merangsang sekresi empedu, kontraksi kandung kemih, dan melemaskan rektum.

Berikut ini merupakan cara kerja sistem saraf simpatik dan parasimpatik yang tidak tepat adalah

Perbedaan Saraf Simpatik dan Parasimpatik

Perbedaan anatar saraf simpatik dan parasimatik terletak pada posisi ganglion, saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek,sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.

Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan “nervus vagus” bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.

Pada saraf simpatik dan saraf Parasimpatik juga terdapat penghubung antara sistem saraf pusat dan efektor, yang dinamakan gangion. Gangion saraf simpatik berada dekat dengan sumsum tulang beakang. Serabut praganglion saraf simpatik berukuran pendek, sementara serabut pasca gangionnya berukuran panjang. Sebaliknya, saraf parasimpatik memiliki serabut praganglion yang berukuran panjang dan serabut pascaganglion yang pendek.

Baca Juga : Penjelasan Otak Besar Dan Otak Kecil Beserta Perbedaannya

Dilihat dari Ganglionnya

  • Simpatik : Ganglion saraf simpatik berada dekat sumsum tulang belakang. Serabut praganglion saraf simpatik berukuran pendek, sementara serabut pascaganglionnya berukuran panjang.
  • Parasimpatik : Saraf parasimpatik memiliki serabut praganglion yang berukuran panjang dan serabut pascaganglion yang pendek. ganglia neuron parasimpatik terletak di dekat atau di dalam organ target.

Dilihat dari dari Cara Kerjanya :

  • Simpatik merangsang kerja organ
  • Parasimpatik menghambat kerja organ

Perbedaan Fungsi

Berikut ini merupakan cara kerja sistem saraf simpatik dan parasimpatik yang tidak tepat adalah

Persamaan Saraf Simpatik dan Parasimpatik

Peranan utama  komponen  simpatik  dan  parasimpatik sistem saraf otonom  pada divisi motoris dalam mengatur fungsi  tubuh bagian  internal. Pada saraf simpatik dan saraf parasimpatik terdapat penghubung antara sistem saraf pusat dan efektor, yang dinamakan ganglion.

Demikianlah pembahasan mengenai Saraf Simpatik – Parasimpatik, Cara Kerja, Contoh Dan Fungsinya semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan