Berdasarkan Hukum Snellius tentang pembiasan semakin kecil sudut datang Gelombang maka

Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga tetap sehat dan selalu semangat belajar, ya!

Pernahkah kamu melihat pensil atau sedotan yang seolah-olah patah saat dicelupkan sebagian batangnya ke dalam air?

Saat kamu angkat dari dalam air, ternyata pensil atau sedotan tidak patah. Kira-kira, mengapa hal itu bisa terjadi? Tidak mungkin, kan, tiba-tiba sedotan patah di dalam air?

Peristiwa tersebut bisa terjadi karena ada fenomena fisika yang disebut pembiasan cahaya. Ingin tahu selengkapnya? Check this out!

Pengertian Pembiasan Cahaya

Pembiasan cahaya atau refraksi adalah peristiwa membeloknya arah rambat cahaya karena ada perbedaan medium. Pada contoh sedotan patah tadi, seberkas cahaya datang dari medium udara ke medium air. 

Mungkin hal yang akan menjadi pertanyaan kamu selanjutnya adalah apa hubungan antara perbedaan medium dan proses pembelokan cahaya atau pembiasan? 

Sebelumnya, simak dahulu hukum yang berkaitan dengan pembiasan cahaya berikut ini.

Hukum Pembiasan Cahaya

Hukum pembiasan cahaya dicetuskan oleh matematikawan asal Belanda, Willebrord Snellius. Itulah sebabnya, hukum pembiasan cahaya biasa disebut hukum Snellius. adapun pernyataan hukum Snellius adalah sebagai berikut.

  1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak satu bidang datar.
  2. Pembagian antara sinus sudut datang sudut bias menghasilkan suatu nilai yang disebut indeks bias.

Setelah belajar hukum pembiasan, yuk pelajari proses terjadinya pembiasan.

Proses Terjadinya Pembiasan Cahaya

Di pembahasan sebelumnya, dijelaskan bahwa arah rambat cahaya bisa mengalami pembelokan karena melalui dua medium yang berbeda. Ingat, setiap medium memiliki indeks bias yang berbeda-beda dan bersifat spesifik. 

Indeks bias merupakan besaran yang menunjukkan perbandingan kecepatan cahaya di ruang vakum dan di dalam medium. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

n = indeks bias medium;

c = kecepatan cahaya di ruang vakum = 3 x 108 m/s;

cm = kecepatan cahaya di dalam suatu medium.

Jelas bahwa pembelokan cahaya disebabkan oleh adanya kecepatan cahaya dari medium udara ke medium yang berbeda, misalnya air. Untuk prosesnya, ditunjukkan oleh gambar berikut.

Salah satu sifat cahaya adalah mampu merambat lurus. Namun, jika cahaya melewati dua buah medium yang berbeda indeks biasanya, cahaya akan dibelokkan seperti pada gambar di atas. Adapun ketentuan yang harus kamu perhatikan adalah sebagai berikut.

1. Jika cahaya datang dari medium kurang rapat (indeks bias kecil)—contohnya udara—ke arah medium rapat (indeks bias besar)—contohnya air—, maka arah rambat cahaya akan belok mendekati garis normal, sehingga sudut datang (r) < sudut bias (i). Berikut contohnya.

Gambar di atas menunjukkan bahwa pada kondisi normal cahaya akan merambat lurus, yaitu dari A – B – C. Oleh karena indeks bias udara lebih kecil daripada air, maka arah rambatnya akan dibelokkan menjadi A – B – D.

2. Jika cahaya datang dari medium rapat (indeks bias besar) ke medium kurang rapat (indeks bias kecil), maka arah rambat cahaya akan dibelokkan menjauhi garis normal, sehingga sudut datang (r) > sudut bias (i). Berikut ini contohnya.

Gambar di atas menunjukkan bahwa pada kondisi normal, cahaya akan merambat lurus dari A – B – C. Oleh karena indeks bias air lebih besar daripada udara, maka arah rambat cahaya akan dibelokkan menjadi A – B – D.

Setelah kamu mempelajari tentang bagaimana seberkas cahaya bisa mengalami pembiasan, kini saatnya kamu harus tahu penerapan pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

Penerapan Pembiasan Cahaya dalam Kehidupan

Fenomena pembiasan cahaya ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut.

1. Pemantulan Sempurna

Pemantulan sempurna terjadi jika seberkas cahaya datang medium rapat (indeks bias besar) menuju medium kurang rapat (indeks bias kecil). Syarat terjadinya pemantulan sempurna adalah sudut datang harus lebih besar dari sudut sudut kritis (sudut datang yang menghasilkan sudut bias 90o). 

Pemantulan sempurna ini dimanfaatkan untuk membuat serat optik. Serat optik merupakan sejenis kabel yang memiliki daya transmisi cukup tinggi.

2. Pensil atau Sedotan Terlihat Patah

Seperti pembahasan di awal materi ini, pensil atau sedotan yang sebagian batangnya dicelupkan ke dalam air akan terlihat patah. Hal itu disebabkan oleh adanya perbedaan medium yang dilalui cahaya.

3. Air Laut Terlihat Dangkal

Jika kamu pernah ke pantai, mungkin kamu merasa ingin berenang di dalam lautan karena lautan terlihat cukup dangkal. Sebenarnya, lautan tersebut tidaklah dangkal. 

Hal ini bisa terjadi karena cahaya melewati dua medium yang berbeda, dari udara ke air. Prinsipnya hampir sama dengan pensil yang seolah patah di dalam air.

4. Pembiasan Pada Lensa

Lensa memiliki banyak manfaat di dalam kehidupan. Misalnya saja untuk kacamata, teropong, lup, dan mikroskop. Tahukah kamu, lensa bisa digunakan untuk membantu melihat benda-benda di luar batas kemampuan mata kita karena lensa bisa membiaskan cahaya yang masuk ke dalamnya? 

Indeks bias antara medium lensa dan udara jelas berbeda. Itulah mengapa lensa mampu membiaskan cahaya yang masuk ke dalamnya. 

Contohnya saja bagi penderita rabun jauh atau rabun dekat. Setelah memakai kacamata, para penderita bisa melihat kembali pada jarak normal karena bayangan yang dibentuk oleh benda tepat jatuh di retina.

Itulah sekilas pembahasan tentang pembiasan cahaya. Semoga bermanfaat bagi kamu semua, ya. Jika Quipperian memiliki sejumlah pertanyaan tentang materi ini, silakan buka Quipper Video-nya. Tonton videonya, download buku panduannya, dan kerjakan soal-soalnya. 

Jika Quipperian ingin yang gratis, silakan buka Quipper School. Quipper School menyediakan banyak soal-soal yang bisa kamu akses secara cuma-cuma. Salam Quipper!

Penulis: Eka Viandari