Berapa lama waktu untuk mengompres luka memar

Jangan panik, ini cara mengobati luka memar

Cara mengobati luka memar harus dilakukan dengan benar Moms, agar tidak memperparah kondisinya.

Memar atau yang dikenal dalam dunia medis sebagai hematoma, bisa terbentuk ketika pembuluh darah kecil di dekat permukaan kulit rusak.

Darah tersebut keluar ke jaringan yang ada di bawah kulit dan terjebak.

Darah yang terperangkap ini menyebabkan memar yang awalnya berwarna ungu kebiruan, lalu berubah warna seiring proses penyembuhan.

Sekitar 10-14 hari, tubuh mulai memecah darah yang terkumpul dan menyerapnya kembali.

Proses ini menyebabkan memar berubah warna sebelum akhirnya hilang dengan sendirinya.

Baca Juga: Simak 6 Penyebab Benjolan di Bawah Lidah Plus Pengobatannya

Memar dapat terjadi pada siapa pun. Biasanya, penyebabnya beragam, seperti:

  • Jatuh
  • Kecelakaan
  • Cedera olahraga
  • Prosedur medis

Namun, ada beberapa gangguan pendarahan yang bisa menyebabkan memar berlebihan.

Ada juga beberapa kondisi medis yang membuat seseorang lebih rentan terkena memar, yakni:

  • Memiliki kanker atau penyakit hati
  • Memiliki anggota keluarga yang berisiko mudah terkena memar
  • Minum obat untuk mengencerkan darah atau menghentikan pembekuan darah
  • Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) secara teratur
  • Memiliki penyakit darah, seperti Von Willebrand, hemofilia, atau kelainan pembekuan darah lainnya
  • Jumlah trombosit darah yang rendah (trombositopenia)
  • Kekurangan vitamin K dan vitamin C

Tahapan Perubahan Warna Luka Memar

Berapa lama waktu untuk mengompres luka memar

Foto: Orami Photo Stock

Cepat atau lambatnya proses penyembuhan luka memar didasari dari seberapa parah benturan yang dialami atau letak lukanya.

Nah, untuk mengetahui proses penyembuhan luka memar, Moms bisa melihat tahapan perubahan warna luka memar seperti berikut:

Sesaat setelah terbentur, kulit biasanya langsung terlihat memerah. Bagian yang terbentur juga menjadi sedikit bengkak dan terasa nyeri saat disentuh.

  • Kebiruan hingga Ungu Gelap

Warna memar biru keunguan biasanya terjadi 1-2 hari.

Hal ini disebabkan karena minimnya asupan oksigen dan terjadinya pembengkakan di area sekitar memar.

Akibatnya, hemoglobin yang berwarna merah berubah jadi biru.

Memasuki hari keenam, warna memar biasanya berubah menjadi kehijauan.

Hal ini normal terjadi sebab proses penyembuhan sedang berlangsung dan hemoglobin yang terdapat dalam darah mulai terurai.

Setelah seminggu, luka memar berubah warna menjadi lebih terang, yaitu cokelat muda atau kuning pucat, Moms.

Tahapan ini merupakan proses terakhir dari penyembuhan memar.

Memar tidak akan berubah warna lagi dan langsung menghilang secara perlahan kembali ke warna asli kulit.

Perlu diingat, luka memar yang terasa sakit saat disentuh, semakin membesar, dan tidak kunjung sembuh perlu diwaspadai Moms.

Memar yang muncul setelah mengonsumsi obat pengencer darah atau tanpa adanya cedera fisik juga perlu diperhatikan.

Segera periksakan diri ke dokter ya, Moms jika mengalami hal tersebut.

Baca Juga: Bukan Digigit Jin, Ketahui 8 Penyebab Memar Tanpa Sebab

Cara Mengobati Luka Memar

Berapa lama waktu untuk mengompres luka memar

Foto: canva.com

Meski bisa sembuh dengan sendirinya, luka memar tetap harus dirawat agar kondisinya tidak memburuk.

Nah, berikut adalah beberapa cara mengobati luka memar yang bisa Moms lakukan.

1. Menggunakan Es

Cara mengobati luka memar setelah cedera terjadi, Moms bisa segera oleskan es agar mengurangi aliran darah di sekitar luka itu.

Mendinginkan pembuluh darah dapat mengurangi jumlah darah yang bocor ke jaringan sekitarnya karena aliran darah jadi lebih lambat.

Hal ini juga bisa mencegah memar agar tidak terlihat dan mengurangi pembengkakan.

Namun, jangan langsung menempelkan es pada memar, ya. Lindungi kulit dengan membungkus es terlebih dahulu dengan kain lap atau handuk.

Lepaskan es setelah 10 menit dan tunggu 20 menit sebelum menempelkannya kembali. Membiarkan es terlalu lama dapat membahayakan kulit.

2. Terapi Panas

Energi panas bisa digunakan untuk meningkatkan sirkulasi dan aliran darah. Hal ini bisa membantu membersihkan darah yang terperangkap setelah memar terbentuk.

Terapi panas juga dapat membantu mengendurkan otot yang tegang dan menghilangkan rasa sakit.

Tunggu hingga 48 jam setelah memar muncul, lalu letakkan bantal pemanas atau kompres hangat di atasnya 2-3 hari sekali.

Berendam di bak mandi air panas juga bisa menjadi alternatif untuk mengurangi rasa sakit dan mengendurkan otot-otot.

Baca Juga: Memar pada Tubuh? Ini Ciri, Penyebab, Pertolongan Pertama, dan Cara Mengatasinya

3. Melakukan Kompresi

Kompresi adalah teknik memberi tekanan pada area yang cedera dan bisa menjadi cara mengobati luka memar yang cukup ampuh.

Teknik ini bisa membantu meringankan pembengkakan yang disebabkan oleh memar, membantu mengurangi rasa sakit, dan bengkak.

Gunakan perban elastis dan bungkus area tersebut dengan kuat tetapi tidak terlalu kencang.

Ikatan ini akan mengencangkan jaringan dan membantu mencegah kebocoran pembuluh darah.

Untuk area memar yang masih bisa dijangkau, sebaiknya posisikan hingga berada di atas jantung.

Selain membantu menghilangkan rasa sakit, tips ini bisa mengalirkan darah dari area yang memar.

4. Menggunakan Bromelain

Bromelain adalah campuran enzim yang ditemukan di tanaman nanas.

Enzim ini Memiliki sifat anti inflamasi dan membantu mengurangi memar serta bengkak saat dioleskan ke kulit.

Seseorang dapat mengoleskan krim atau gel yang mengandung bromelain 2-3 kali sehari atau seperti yang diarahkan dokter.

Suplemen bromelain oral dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan, termasuk:

  • Masalah pencernaan
  • Peningkatan denyut jantung

Orang yang alergi terhadap nanas sebaiknya tidak menggunakan bromelain, ya Moms!

Terkadang suplemen bromelain juga direkomendasikan pasca operasi untuk membantu meminimalkan memar.

Baca Juga: Memar pada Bayi, Yuk Cari Tahu Cara Aman untuk Menghilangkannya

5. Penggunaan Arnica

Arnica montana atau arnica adalah ramuan homeopati yang dikatakan dapat mengurangi peradangan dan pembengkakan.

Sehingga menjadikannya pengobatan yang ideal untuk memar.

Arnica mengandung senyawa yang diketahui memiliki efek anti inflamasi yang dapat diserap melalui kulit.

Mengutip dari British Journal of Dermatology salep arnica topikal secara efektif dapat mengurangi memar dan menjadi cara mengobati luka memar yang cukup ampuh.

Untuk penggunaannya, Moms bisa menggunakan salep atau gel arnica pada memar beberapa kali sehari.

Salep dengan kandungan 20% arnica bisa mempercepat waktu penyembuhan bila dibandingkan dengan plasebo.

6. Krim Vitamin K

Vitamin K adalah nutrisi penting yang bisa membantu pembekuan darah, Moms.

Ketika dioleskan, Vitamin K juga bisa memberikan beragam manfaat, antara lain:

  • Meningkatkan penyembuhan luka
  • Mengurangi jaringan parut (dari luka)
  • Memudarkan warna kulit yang memar
  • Mempersingkat waktu penyembuhan memar

Cara mengobati luka memar dengan krim ini adalah dengan mengaplikasikan krim dan gosok secara perlahan pada memar setidaknya 2 kali sehari.

Baca Juga: 9 Akibat Kekurangan Vitamin E, Lemah Otot hingga Penyakit Pankreas

7. Lidah Buaya

Bukan hanya bagus untuk perawatan kulit, mengutip dari Pin Health manfaat lidah buaya juga bisa mengurangi rasa sakit dan peradangan.

Penggunaannya pun cukup mudah, Moms bisa mengoleskannya pada area yang memar.

Namun, pastikan menggunakan gel yang murni lidah buaya ya, agar hasilnya lebih maksimal.

8. Vitamin C

Vitamin C memiliki sifat anti inflamasi dan dapat digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka.

Vitamin ini juga mudah ditemukan yakni dalam bentuk gel, krim, serum, atau buah-buahan yang mengandung vitamin C.

Jadi, selain melakukan cara penyembuhan luka memar, Moms juga bisa barengi dengan mengonsumsi buah dan sayuran segar yang mengandung vitamin C, seperti:

  • Jeruk
  • Tomat
  • Blewah
  • Kiwi
  • Mangga

Memar mungkin membutuhkan waktu beberapa minggu untuk sembuh, Moms.

Oleh karenanya sangat penting untuk tetap mengistirahatkan tubuh agar proses penyembuhan bisa berlangsung secara maksimal.

Namun, jika kondisinya semakin memburuk, ada baiknya untuk segera berkonsultasi ke dokter ya, Moms.

  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15235-bruises
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/320090
  • https://www.webmd.com/first-aid/helping-bruise-heal
  • https://www.healthline.com/health/how-to-get-rid-of-bruises#natural-treatments
  • https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-bruise/basics/art-20056663
  • https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1365-2133.2010.09813.x

Bruises: Management and Treatment – Cleveland Clinic. (2020). Retrieved October 19, 2020, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15235-bruises/management-and-treatment 

Gavin, ML. (2018). Bruises – TeensHealth. Retrieved October 19, 2020, from https://kidshealth.org/en/teens/bruises.html 

Mulcahey, MK. (2019). Muscle Contusion (Bruise) – OrthoInfo. Retrieved October 19, 2020, from https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases–conditions/muscle-contusion-bruise 

Cole, S. (2020). How to Get Rid of Bruises – University Urgent Care. Retrieved October 19, 2020, from https://universityurgent.care/blog/how-to-get-rid-of-bruises#:~:text=The%20only%20way%20to%20get,clear%20up%20the%20trapped%20blood

Bruise: First aid – Mayo Clinic. (2017). Retrieved October 19, 2020, from https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-bruise/basics/art-20056663 

Erickson, F. (2014). The Forensic Science Behind Bruise Healing [Infographic] – Georgetown University: School of Nursing and Health Studies. Retrieved October 19, 2020, from https://online.nursing.georgetown.edu/the-forensic-science-behind-bruise-healing-infographic/ 

Bruises: Types and Treatments. (2017). Retrieved October 19, 2020, from https://www.hsc.wvu.edu/hub/announcements/story/?headline=bruises-types-and-treatments 

Atik, D., Atik, C., & Karatepe, C. (2016). The Effect of External Apple Vinegar Application on Varicosity Symptoms, Pain, and Social Appearance Anxiety: A Randomized Controlled Trial. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM, 2016, 6473678. https://doi.org/10.1155/2016/6473678

Jeney, V., Eaton, J. W., Balla, G., & Balla, J. (2013). Natural history of the bruise: formation, elimination, and biological effects of oxidized hemoglobin. Oxidative medicine and cellular longevity, 2013, 703571. https://doi.org/10.1155/2013/703571 

Rathnavelu, V., Alitheen, N. B., Sohila, S., Kanagesan, S., & Ramesh, R. (2016). Potential role of bromelain in clinical and therapeutic applications. Biomedical reports, 5(3), 283–288. https://doi.org/10.3892/br.2016.720 

King M. (2017). The Management of Bruising following Nonsurgical Cosmetic Treatment. The Journal of clinical and aesthetic dermatology, 10(2), E1–E4.

Ceilley R. I. (2017). Treatment of Actinic Purpura. The Journal of clinical and aesthetic dermatology, 10(6), 44–50.

Saxena, D., Nigam, M., Mishra, PK., Tomar, J. (2018). Assessment of the age of bruise by their healing. (2018). Indian Journal Of Forensic And Community Medicine, 5(2), 119-122. https://doi.org/10.18231/2394-6776.2018.0027 

Leu, S., Havey, J., White, NE., Martin, N., Yoo, SS., Rademaker, AW., Alam, M. (2010). Accelerated resolution of laser‐induced bruising with topical 20% arnica: a rater‐blinded randomized controlled trial. British Journal of Dermatology. https://doi.org/10.1111/j.1365-2133.2010.09813.x 

P. Sahu, D. Giri, R. Singh, P. Pandey, S. Gupta, A. Shrivastava, A. Kumar and K. Pandey. (2013). Therapeutic and Medicinal Uses of Aloe vera: A Review. Pharmacology & Pharmacy, Vol. 4 No. 8, 2013, pp. 599-610. http://dx.doi.org/10.4236/pp.2013.48086