Berapa lama pengobatan gangguan cemas

Di banyak kesempatan memberikan seminar atau sedang dalam praktek sehari-hari, banyak orang menanyakan berapa lama obati Gangguan cemas dan mengapa ada beberapa  pasien yang merasa dirinya tidak sembuh-sembuh. 

Gangguan cemas adalah suatu gangguan fungsional di sistem otak yang faktor pemicunya multifaktorial. Tidak seperti penyakit medis fisik yang faktor pemicunya banyak yang lebih jelas maka gangguan cemas tidak demikian. Itulah mengapa disebutnya Gangguan Jiwa bukan Penyakit Jiwa karena tidak ada virus, bakteri atau mikroorganisme renik yang menyebabkannya. Gangguan cemas bukan seperti penyakit tifus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhosa yang bisa membaik dengan memberikan antibiotik sesuai aturan. Gangguan cemas adalah gangguan jiwa yang begitu kompleks dan juga melibatkan kepribadian orang dalam proses penyembuhannya. 

Bayangkan jika memang pasien gangguan cemas adalah pasien dengan kepribadian yang perfeksionis. Selama ini dia biasa tegang dan tidak santai, mudah teriritasi dan gampang tersinggung. Inilah yang membuat masalah kadang buat pasiennya juga. Pasien kemudian bertanya bagaimana dia bisa sembuh segera? Memang tidak mudah menjawab pertanyaan ini karena sebenarnya masalah gangguan cemasnya juga terpicu dari kondisinya sendiri. Kondisi kepribadiannya yang sering kali menimbulkan masalah. Orang dengan sifat kepribadian perfeksionis seperti ini memang lebih tegang daripada kebanyakan orang dan membuatnya lebih mudah mengalami gangguan cemas. 

Jadi mengobati gangguan cemasnya tidak hanya memberikan obat kepada diri pasien tetapi juga mengajak pasien untuk bisa mampu mengenali dirinya dengan baik dan berupaya mengurangi sedikit tegangan pada dirinya karena sifat perfeksionisnya tersebut. Ini yang sebenarnya tidak muda dilakukan pasien. 

Kalau bicara standar pengobatan gangguan cemas menurut literatur saja, saya bisa katakan bahwa untuk kasus gangguan panik yang termasuk dalam kategori gangguan cemas, pengobatannya berkisar antara 12-18 bulan. Pada prakteknya di kehidupan praktek sehari-hari, kebanyakan pasien sudah mengeluh makan obat terus jika sudah lebih tiga bulan. 

Selain pengobatan dengan terapi obat, kondisi gangguan cemas juga perlu diperbaiki dengan terapi baik yang dengan psikiater lewat psikoterapi atau dengan mencoba self help lewat buku-buku atau meditasi seperti mindfulness. Terapi obat dan psikoterapi dalam banyak penelitian membantu perbaikan pasien

Hanya saja tidak semua pasien mampu untuk melakukan psikoterapi. Selain kendala waktu yang tidak ada dan biaya yang lebih besar untuk proses ini, kondisi psikoterapi juga sebenarnya melibatkan keaktifan pasien sendiri dalam mengatasi masalah yang dialaminya. Jadi bukan seperti seorang psikiater memberikan nasehat-nasehat tetapi lebih bagaimana psikiater membantu pasien untuk mengatasi sendiri masalahnya.   

Semoga informasi singkat ini bermanfaat. Salam Sehat Jiwa (Facebook : Dokter Andri Psikiater)


Lihat Healthy Selengkapnya

Beri Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Video Pilihan

Merasa cemas dari waktu ke waktu sangatlah normal dan manusiawi, terutama jika hidup kamu penuh tekanan. Namun, kecemasan yang berkelanjutan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari tentu perlu diwaspadai.  Sebab, kondisi tersebut mungkin merupakan tanda gangguan kecemasan umum. Kondisi ini terjadi saat seseorang mengalami kecemasan yang berlebihan dan berlangsung terus-menerus terhadap banyak hal. 

Terkadang mereka yang mengidap kondisi gangguan kecemasan ini hanya merasa cemas, tetapi juga tidak dapat mengatakan apa yang mereka cemaskan. Mereka juga mungkin akan berpikir bahwa sesuatu yang buruk mungkin terjadi. Kecemasan yang berlebihan dan tidak realistis ini tentunya dapat mengganggu hubungan sosial dan aktivitas sehari-hari pengidapnya.

Penyebab Gangguan Kecemasan Umum

Sayangnya, hingga kini penyebab pasti dari gangguan kecemasan umum atau generalized anxiety disorder (GAD) masih belum diketahui dengan jelas. Beberapa faktor yang diduga turut berperan, meliputi:

  • Aktivitas berlebihan pada area otak yang terlibat dalam pengaturan emosi dan perilaku.
  • Ketidakseimbangan zat kimia otak, yaitu serotonin dan noradrenalin, yang terlibat dalam pengendalian dan pengaturan suasana hati. 
  • Faktor genetik, riwayat keluarga juga dapat meningkatkan risiko gangguan.
  • Memiliki riwayat mengalami kejadian traumatis atau menimbulkan stres, seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau penganiayaan anak.
  • Mengalami kondisi sakit dalam jangka panjang, seperti artritis.
  • Memiliki riwayat kecanduan alkohol atau narkoba. 

Faktor Risiko Gangguan Kecemasan Umum

Para ahli kejiwaan menduga kondisi ini dapat terjadi akibat kombinasi dari sejumlah faktor, contohnya:

  • Pernah mengalami trauma, misalnya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) serta perundungan (bullying).
  • Adanya aktivitas berlebihan di bagian otak yang mengendalikan emosi dan tingkah laku. 
  • Senyawa serotonin dan noradrenalin yang tidak seimbang dalam otak pengidap.
  • Memiliki kerabat dekat dengan gangguan kecemasan umum, sehingga ini akan meningkatkan risiko lima kali lebih besar untuk mengalami kondisi sejenis.
  • Berjenis kelamin wanita, karena mereka dipercaya lebih rentan untuk mengidap gangguan ini akibat kondisi biologis yang terjadi sepanjang hidupnya.
  • Pernah menggunakan obat-obatan terlarang atau mengonsumsi minuman keras.

Gejala Gangguan Kecemasan Umum

Gejala gangguan kecemasan umum sebenarnya adalah bentuk maupun gabungan dari gejala beberapa gangguan mental lain, seperti:

  • Gangguan panik.
  • Fobia, seperti agorafobia atau klaustrofobia.
  • Gangguan stres pasca trauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD).
  • Gangguan kecemasan sosial atau fobia sosial.

Namun, pada gangguan kecemasan umum, pengidap akan merasa cemas akan berbagai situasi dan kondisi, dan bukan hanya pada satu peristiwa tertentu. Pengidapnya akan merasa cemas hampir setiap hari dan kerap kesulitan untuk mengingat kapan mereka merasa rileks.

Ketika satu kecemasan sudah terselesaikan, hal lain akan muncul sebagai masalah baru. Tidak hanya itu, gangguan kecemasan umum dapat menyebabkan munculnya gejala lain, baik mental maupun fisik, meliputi:

  • Merasa khawatir dan resah.
  • Susah tidur atau berkonsentrasi.
  • Mudah marah.
  • Pusing, lelah, dan gemetar.
  • Jantung berdebar-debar (palpitasi).
  • Nyeri otot, nyeri perut, dan nyeri kepala.
  • Berkeringat berlebihan.
  • Sesak napas.
  • Merasa sakit. 

Diagnosis Gangguan Kecemasan Umum

Gangguan kecemasan umum kerap sulit dikenali, terutama karena gejalanya yang cenderung mirip dengan gangguan kejiwaan lain. Oleh karena itu, banyak ahli menggunakan kriteria Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) guna mendiagnosis gangguan ini. Kriteria DSM-5 untuk gangguan kecemasan meliputi:

  • Mengalami kecemasan berlebihan hampir setiap hari dalam jangka waktu setidaknya enam bulan.
  • Sulit mengendalikan perasaan cemas.
  • Perasaan cemas yang mendominasi akan memengaruhi kehidupan sehari-hari, termasuk pekerjaan.
  • Mengalami tiga gejala di antaranya seperti uring-uringan, kelelahan, gelisah, otot tegang, atau insomnia bagi orang dewasa, dan satu di antara gejala-gejala tersebut bagi anak-anak.
  • Kecemasan yang tidak ada kaitannya dengan kondisi psikologis lain (seperti, PTSD atau serangan panik), penyakit tertentu, maupun penggunaan obat-obatan terlarang.

Pengobatan Gangguan Kecemasan Umum

Gangguan kecemasan umum atau generalized anxiety disorder (GAD) bisa memberikan efek mengganggu yang signifikan terhadap kehidupan sehari-hari. Beberapa metode pengobatan yang dapat mengurangi gejala, meliputi:

  • Terapi psikologis, seperti cognitive behavioral therapy (CBT).
  • Obat-obatan yang dapat menyeimbangkan kandungan senyawa kimia alami dalam otak. Salah satunya seperti penggunaan obat-obatan antidepresan. 

Selain itu, perubahan gaya hidup sebagai bagian dari pengelolaan gejala juga dapat dilakukan, seperti: 

  • Tetap Aktif Secara Fisik. Kembangkan rutinitas agar aktif secara fisik hampir setiap hari dalam seminggu. Olahraga adalah pereda stres yang ampuh dan dapat meningkatkan suasana hati sekaligus menjaga kesehatan tubuh. 
  • Jadikan Tidur sebagai Prioritas. Pengidap gangguan kecemasan umum perlu memastikan bahwa dirinya memiliki tidur yang cukup dan nyenyak. Jika tidak bisa tidur nyenyak, temui dokter untuk meminta saran medis yang tepat.
  • Gunakan Teknik Relaksasi. Teknik visualisasi, meditasi dan yoga merupakan contoh teknik relaksasi yang dapat meredakan kecemasan.
  • Konsumsi Makanan yang Sehat. Seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan ikan dikabarkan dapat mengurangi tingkat kecemasan pikiran. Namun,  penelitian lebih lanjut mengenai hal ini masih diperlukan.
  • Hindari Alkohol dan Obat-obatan Rekreasional. Zat-zat ini dapat memperburuk kecemasan.
  • Berhenti Merokok dan Konsumsi Kopi. Baik nikotin dan kafein dapat memperburuk kecemasan. 

Komplikasi Gangguan Kecemasan Umum

Gangguan kecemasan umum dapat memicu terjadinya beberapa komplikasi pada pengidapnya. Secara umum, komplikasi gangguan kecemasan adalah memengaruhi kegiatan sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup seseorang. Lebih parahnya lagi, gangguan kecemasan umum yang tidak ditangani juga dapat menyebabkan atau memperburuk kondisi kesehatan fisik lainnya, seperti:

  • Masalah pencernaan atau usus, seperti sindrom iritasi usus besar atau bisul.
  • Sakit kepala dan migrain.
  • Sakit dan penyakit kronis.
  • Masalah tidur dan insomnia.
  • Masalah kesehatan jantung.

Di sisi lain, gangguan kecemasan umum sering terjadi bersamaan dengan masalah kesehatan mental lainnya, yang dapat membuat diagnosis dan perawatan menjadi lebih menantang. Beberapa gangguan kesehatan mental yang umum terjadi dengan gangguan kecemasan umum meliputi:

  • Fobia. 
  • Serangan atau gangguan panik. 
  • Gangguan stres pasca trauma (PTSD). 
  • Gangguan obsesif-kompulsif (OCD). 
  • Meningkatnya risiko depresi. 
  • Munculnya pikiran bunuh diri atau bunuh diri. 
  • Penyalahgunaan zat-zat tertentu. 

Pencegahan Gangguan Kecemasan Umum

Gangguan kecemasan umum atau generalized anxiety disorder (GAD) memang tak dapat diprediksi atau pun dicegah secara langsung. tetapi Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak gejala jika Anda mengalami kecemasan:

  • Cari bantuan lebih awal. Kecemasan, seperti banyak kondisi kesehatan mental lainnya, bisa lebih sulit diobati jika kamu menunda mencari bantuan. 
  • Buat jurnal. Melacak kehidupan pribadi dapat membantu seseorang dan profesional kesehatan mental untuk mengidentifikasi apa penyebab stres dan apa yang tampaknya membantu orang tersebut merasa lebih baik.
  • Prioritaskan masalah dalam hidup. Kamu dapat mengurangi kecemasan dengan mengatur waktu dan energi secara hati-hati.
  • Hindari penggunaan zat yang tidak sehat. Penggunaan alkohol dan obat-obatan dan bahkan penggunaan nikotin atau kafein dapat menyebabkan atau memperburuk kecemasan. 
  • Melakukan kegiatan atau latihan relaksasi secara teratur, seperti yoga, meditasi, atau tai chi.
  • Melakukan hobi atau kegiatan menenangkan yang disukai. Contohnya seperti bermain musik, berkebun, merajut, ataupun melukis. 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu, atau ada anggota keluargamu mengalami gejala gangguan kecemasan umum, segeralah memeriksakan diri ke dokter atau psikolog. Diagnosis dan penanganan yang tepat sedari dini tentunya dapat meminimalkan risiko komplikasi yang fatal. 

Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa membuat janji rumah sakit dengan psikolog terpercaya untuk memeriksakan kondisimu. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu berlama-lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi:

Anxiety and Depression Association of America. Diakses pada 2022. Generalized Anxiety Disorder (GAD).NHS Choices UK. Diakses pada 2022. Generalised Anxiety Disorder in Adults.Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Generalized Anxiety Disorder.

Healthline. Diakses pada 2022. An Overview of Generalized Anxiety Disorder. 

Diperbarui pada 13 April 2022. 

Apakah gangguan kecemasan bisa sembuh?

Seseorang yang memiliki gangguan kecemasan memang tidak dapat sembuh sempurna namun dengan kondisi yang terkontrol maka akan memiliki kualitas hidup yang baik serta dapat menjalankan aktivitas seperti biasanya.

Gangguan kecemasan harus periksa ke dokter apa?

Michael Groat, M.D., seorang direktur pada Menninger Clinic, mengatakan bahwa psikolog maupun psikiater sama-sama dapat membantu mengatasi masalah kesehatan mental, salah satunya gangguan kecemasan. Namun, tidak ada salahnya jika kamu mengunjungi psikiater untuk penanganan yang lebih tepat.

Apakah gangguan kecemasan harus ke psikiater?

Gangguan kecemasan tentu bukan kondisi yang bisa dianggap sepele. Segera cari bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater agar bisa mendapatkan perawatan, jika: Terus-menerus dirundung rasa khawatir, hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Apakah gangguan kecemasan termasuk gangguan jiwa?

Gangguan kecemasan wujudnya berbeda-beda pada setiap orang. Tergantung pada gejala apa saja yang dialami serta pemicunya. Cemas yang terjadi terus menerus tidak lagi dianggap cemas biasa dan harus segera ditangani karena merupakan sebuah bentuk gangguan kesehatan jiwa atau mental.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA