Terkait anggapan mengenai menyusui dapat meminimalkan risiko kanker payudara pada wanita, tentu saja hal itu berdasarkan penelitian. Penelitian tersebut yaitu dari World Health Organization dan American Academy of Pediatrics.
Menyusui memang dapat meminimalkan risiko kanker payudara, tapi saat ibu menyusui sudah terlanjur mengidap penyakit berbahaya itu, nyatanya tak semua penderita kanker payudara bisa menyusui. Penderita kanker payudara bisa menyusui bayi atau tidak tergantung pada tingkat keparahan penyakitnya.
Artikel terkait : Ibu ini Selamat dari Kanker Payudara Berkat Bayinya yang Tidak Mau Menyusu
Selain itu, juga tergantung bagaimana cara perawatan yang dilakukan oleh penderita kanker payudara. Ada beberapa kondisi yang mana penderita kanker payudara dilarang untuk menyusui bayinya.
Sekitar 1 dari 3.000 ibu hamil mengalami kanker payudara saat masa kehamilan hingga satu tahun setelah melahirkan. Kanker payudara merupakan jenis kanker paling umum yang terjadi pada ibu hamil.
Dilansir dari situs UT Southwestern Medical Center, ketika ibu telah didiagnosis mengidap kanker payudara, sebagian besar dokter merekomendasikan ibu tersebut untuk tidak menyusui bayinya. Tetapi, ada kemungkinan juga ibu tidak harus berhenti menyusui selamanya.
Lantas, para penderita kanker payudara siapa saja yang tidak direkomendasikan untuk menyusui bayinya? Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Penderita kanker payudara yang sedang kemoterapi
Tidak aman menyusui selama kemoterapi karena banyak obat kemoterapi yang dapat masuk ke dalam ASI dan memengaruhi kesehatan bayi. Oleh karena itu, sangat tidak dianjurkan menyusui ketika Bunda sedang menjalani kemoterapi.
Ibu yang menjalani kemoterapi untuk kanker payudara lebih baik memilih untuk menyapih bayinya sebelum memulai terapi. Agar lebih aman, bunda disarankan untuk konsultasi langsung dengan dokter.
2. Ketika sebelum dan sesudah operasi
Apabila operasi adalah pilihan perawatan yang ideal untuk kanker payudara, maka anda harus berhenti menyusui sebelum operasi untuk mengurangi aliran darah ke payudara. Selain itu, berguna juga untuk mengurangi aliran ASI, yang mana dapat mengurangi risiko infeksi dan mencegah penumpukan ASI pada saat operasi.
Beberapa hari setelah operasi selesai sebenarnya ibu masih dilarang untuk menyusui bayinya, tapi jika sudah melewati rentan waktu yang ditentukan, ibu dapat kembali menyusui bayi. Jika ingin melanjutkan menyusui setelah operasi, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu kepada dokter.
3. Saat melakukan terapi radiasi
Penderita kanker payudara yang melakukan terapi radiasi sebenarnya masih memungkinkan untuk bisa menyusui bayinya. Asalkan sudah diizinkan oleh dokter atau memang sudah berdiskusi dengan dokter sebelumnya.
4. Penderita kanker yang melakukan operasi mastektomi ganda
Mastektomi yaitu operasi untuk mengeluarkan seluruh jaringan payudara sebagai penanganan kanker payudara. Operasi mastektomi ganda menandakan adanya pengangkatan kedua jaringan payudara yang membuat anda tidak memungkinkan untuk bisa menyusui lagi.
***
Nah Bun, itulah beberapa kondisi para penderita kanker payudara yang tidak dapat menyusui bayinya. Semoga bermanfaat ya.
Referensi : UT Southwestern Medical CenterBaca juga :
id.theasianparent.com/kanker-payudara/
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
Menyusui dan kanker payudara apakah saling berkaitan? Bagaimana hubungannya? Berikut kami berikan ulasan singkat mengenai hubungan antara menyusui dengan kanker payudara. Kanker payudara menjadi perhatian khusus bagi seorang wanita. Tentu semua wanita tidak ingin menderita penyakit yang mengerikan ini. Risiko seorang wanita terkena payudara ternyata akan lebih tinggi apabila tidak mendapatkan air susu ibu. Di sinilah kaitannya menyusui dengan kanker
payudara.
Produk Terkait: Vaksinasi HPV Lengkap
Menurut studi dari Nurse’s Health yang berlangsung sekisar tahun 1997 s.d 2005 lalu, wanita yang keluarga dekatnya menderita kanker payudara (ibu atau saudara perempuan) apabila menyusui, risikonya akan berkurang hingga lebih dari 50%. Jadi, menyusui selain mencegah sang bayi mengalami kanker payudara, juga bermanfaat pada si ibu yang menyusui untuk menurunkan resiko terkenanya kanker payudara.
Menurut peneliti, bila seorang wanita tidak menyusui, jaringan pada payudaranya akan kembali seperti sebelum hamil. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya peradangan pada payudara. Peradangan ini sangatlah progresif dan erat kaitannya dengan kanker payudara., erat kaitannya dengan kanker payudara.
Baca Juga: Cara Pemeriksaan Dini Kanker Payudara
Selain menurunkan risiko kanker payudara, wanita yang menyusui bayinya lebih dari 12 bulan juga dapat mengurangi resiko lainnya seperti penyakit jantung sebesar 10%. Untuk itu, selain bermanfaat bagi sang bayi, menyusui juga memiliki banyak manfaat pada ibunya.
Pada dasarnya, kanker payudara dapat terjadi karena mutasi gen yang abnormal. Seseorang dapat terkena kanker tersebut karena adanya beberapa faktor-faktor yang memicu mutasi gen. Faktor-faktor tersebut antara lain, genetik, pola hidup, kurangnya olahraga, riwayat keluarga, dan faktor tidak menyusui.
Namun, apakah boleh apabila penderita kanker payudara menyusui buah hatinya? Sebenarnya hal ini boleh saja dilakukan, namun diperlukan pertimbangan-pertimbangan besar dan konsultasikan ke dokter spesialis.
Baca Juga: 10 Mitos dan Fakta Kanker Payudara
Apabila ibu menyusui mengkonsumsi obat-obatan, perlu berkonsultasi dahulu kepada dokter sebelum memberikan ASI kepada sang bayi. Hal ini karena beberapa obat yang dikonsumsi ibu bisa dikeluarkan juga bersama dengan ASI. Sebab, obat-obatan yang dikonsumsi akan mengalir dalam darah yang kemudian bisa saja terlarut dalam ASI. Sehingga ASI yang di berikan kepada bayinya juga akan memberikan efek obat.
Lain halnya apabila pemberi ASI hanya melakukan terapi radiasi. Terapi radiasi seperti lumpektomi bersifat tidak ekstensif, sehingga tidak begitu berpengaruh terhadap kemampuan untuk menyusui.
Demikian artikel mengenai “Hubungan Antara Menyusui dan Kanker Payudara“. Memberikan ASI kepada bayi memberikan banyak manfaat, salah satunya yaitu mengurangi risiko kanker payudara. Mari memberikan ASI ekslusif pada anak-anak kita untuk mendapatkan manfaatnya. Nantikan artikel lain kami untuk mendapatkan informasi kesehatan tubuh yang bermanfaat lainnya.
Apabila Sobat ingin mengetahui lebih dalam dan lengkap mengenai pemberian ASI yang tepat dan memerlukan informasi kesehatan lainnya maupun membutuhkan produk-produk kesehatan yang berkaitan dengan ASI, silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik //www.prosehat.com/wa
Diulas oleh: dr. Anindi Putri Harjanti