Berapa lama minimal waktu tidur siang

Sebagian orang tua mungkin khawatir anaknya akan sulit tidur di malam hari bila sudah tidur siang. Padahal, hal itu tidak benar, lho. Selama diterapkan dengan cara yang tepat, tidur siang justru bisa memberikan banyak manfaat untuk anak bahkan disebut-sebut bisa meningkatkan kecerdasannya.

Pertumbuhan dan perkembangan yang dialami Si Kecil bisa menguras banyak energi. Oleh karena itu, selain mencukupkan asupan dan kebutuhan nutrisinya, Si Kecil juga butuh tidur lebih banyak daripada orang dewasa. Nah, salah satu caranya adalah dengan menyempatkan waktu untuk tidur siang.

Ragam Manfaat Tidur Siang untuk Anak

Tidak hanya untuk mengistirahatkan tubuh, manfaat tidur siang untuk anak juga ada beragam, di antaranya:

1. Mempermudah anak tidur di malam hari

Tidur siang dapat membantu mengurangi rasa lelah akibat seharian bermain dan beraktivitas. Kelelahan adalah salah satu faktor yang dapat memicu anak lebih sulit tidur di malam hari. Itulah sebabnya, tidur siang justru akan membuat anak lebih mudah tidur di malam hari.

2. Mendukung proses belajar anak

Manfaat tidur siang bagi anak selanjutnya adalah dapat membantu Si Kecil mengingat hal-hal yang sudah ia pelajari. Tak hanya itu, ia pun akan lebih mampu untuk berkonsentrasi.

Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang tidur siang lebih unggul dalam permainan yang mengandalkan ingatan. Manfaat ini akan semakin optimal bila tidur siang dilakukan secara rutin.

3. Menjaga berat badan anak tetapideal

Manfaat tidur siang bagi anak selanjutnya adalah dapat membantu Si Kecil mengingat hal-hal yang sudah ia pelajari. Tak hanya itu, ia pun akan lebih mampu untuk berkonsentrasi.

Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang tidur siang lebih unggul dalam permainan yang mengandalkan ingatan. Manfaat ini akan semakin optimal bila tidur siang dilakukan secara rutin.

4. Memperbaiki suasana hati anak

Anak yang tidur siang dinilai memiliki suasana hati lebih baik daripada anak yang tidak tidur siang. Penelitian pun menyatakan, anak usia di bawah 5 tahun (balita) yang tidak tidur siang lebih sering merasa gelisah dan memberikan reaksi yang lebih buruk terhadap peristiwa kurang menyenangkan.

Berapa Lama Sebaiknya Anak Tidur Siang?

Kebutuhan tidur siang tiap anak berbeda, tergantung usianya. Misalnya, anak usia 1–2 tahun membutuhkan tidur 14 jam per hari. Bunda bisa membagi waktu tidurnya menjadi 11 jam untuk tidur malam dan 3 jam tidur siang.

Tidur siang pertama bisa dilakukan di pagi hari setelah sarapan, kemudian yang kedua dilakukan siang hari setelah makan siang. Durasi yang disarankan untuk setiap tidur siang adalah 90 menit.

Durasi tidur siang yang dibutuhkan anak akan semakin berkurang seiring bertambah usianya. Anak berusia 6 tahun ke atas biasanya hanya membutuhkan waktu tidur siang sekitar 30 menit saja.

Cara Mudah Membantu Anak untuk Tidur Siang

Ketika sedang bermain atau melakukan aktivitas, tak jarang anak akan menolak tidur siang. Bila hal ini terjadi, ada beberapa trik yang bisa Bunda lakukan, yaitu:

Menjadikan tidur siang sebagai rutinitas

Bunda bisa mengatur jadwal tidur siang pada waktu dan tempat yang sama setiap hari. Dengan mengatur jadwal yang sama setiap harinya, anak pun akan lebih mudah mengikutinya, karena tidur siang sudah menjadi rutinitasnya.

Memberlakukan “waktu diam”

Bunda bisa memberi “waktu diam” sebelum tidur sebagai masa transisi dari bermain ke waktu tidur. Misalnya, Bunda bisa membawa Si Kecil ke tempat tidur saat waktu tidur siang tiba dan membiarkan Si Kecil tertidur dengan sendirinya.

Sebisa mungkin jangan memaksa anak untuk tidur, karena ini akan memicu perlawanan dari anak dan justru membuat ia sulit tidur.

Memperbanyak aktivitas di pagi hari

Bunda juga bisa memperbanyak aktivitas Si Kecil di pagi hari, misalnya mengajaknya jalan ke pasar, lari pagi, atau mendaftarkannya ke playgroup. Anak yang banyak beraktivitas di pagi hari biasanya akan merasa lebih lelah di siang hari dan lebih mudah diajak tidur siang.

Membuat suasana ruang tidur yang nyaman

Ruangan dan suasana yang nyaman serta sejuk juga dapat membuat anak lebih mudah tidur. Oleh karena itu, Bunda sebaiknya mengatur agar kamar tidur Si Kecil dalam keadaan bersih, sejuk, dan dengan pencahayaan yang redup atau gelap.

Untuk mengantar anak ke waktu tidurnya, Bunda juga bisa memakaikan Si Kecil piama, membacakan cerita singkat, dan menyanyikan lagu pengantar tidur.

Nah, sekarang Bunda sudah tahu kan apa saja manfaat tidur siang bagi anak? Jadi, mulailah membiasakan Si Kecil untuk tidur siang, ya. Dengan begitu, saat Si Kecil tidur siang, Bunda juga akan memiliki jeda untuk istirahat atau sekadar me time.

Bila setelah melakukan cara-cara di atas, tetapi Si Kecil belum bisa juga diajak untuk tidur siang, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Tidur bifasik merupakan pola tidur yang membagi waktu tidur menjadi dua kali dalam sehari. Pola tidur ini diduga dapat membuat Anda lebih “melek” di siang hari.

Waktu tidur ideal orang dewasa adalah selama sekitar 7-9 jam setiap malamnya. Namun pada pola tidur bifasik, jumlah dan jam tidur tersebut dibagi menjadi 2 bagian, yaitu tidur panjang di malam hari ditambah tidur dalam waktu singkat di siang hari.

Pola tidur bifasik ini dipercaya memiliki beberapa manfaat, seperti mengurangi rasa kantuk di siang hari dan membuat tidur lebih nyenyak.

Bagaimana Melakukan Tidur Bifasik?

Ada beberapa cara untuk melakukan pola tidur bifasik ini, misalnya:

  • Tidur 6 jam di malam hari, lalu tidur siang selama 1-1,5 jam.
  • Tidur 7-8 jam di malam hari, kemudian tidur siang selama 30 menit.

Anda bisa membagi waktu tidur bifasik antara siang dan malam sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas Anda sehari-hari. Misalnya jika Anda bekerja hingga larut malam atau bekerja shift di malam hari, maka jumlah waktu tidur yang terpotong pada malam hari bisa ditambahkan lebih banyak untuk waktu tidur siang.

Tidur Bifasik dari Sisi Medis

Berdasarkan hasil penelitian dan beberapa kajian ilmiah, diketahui bahwa dahulu manusia secara alami memang memiliki pola tidur bifasik yang terbagi menjadi 3-5 jam pada malam hari dan 3-5 jam pada siang hari. Namun karena modernisasi dan berkembangnya teknologi seiring waktu, pola tidur ini berubah menjadi 7-8 jam langsung setiap malamnya.

Pada dasarnya, baik tidur yang terbagi menjadi 2 bagian atau tidur langsung selama 7-8 jam setiap malam sama-sama baik bagi kesehatan. Namun secara medis, ada beberapa manfaat tidur bifasik yang bisa diperoleh, yaitu:

1. Meningkatkan daya konsentrasi

Banyak orang kini menerapkan pola tidur bifasik karena merasa bahwa pola tidur ini mampu membuat mereka lebih produktif, lebih “melek”, dan bisa menyelesaikan lebih banyak pekerjaan.

Menurut suatu riset kesehatan, tidur bifasik dengan tidur siang selama 5-30 menit dapat memperbaiki fungsi kognitif dan kemampuan konsentrasi. Sedangkan penelitian lain mengungkapkan bahwa tidur siang dapat mengatasi masalah kekurangan tidur, terutama pada orang yang sering begadang.

2. Meningkatkan energi tubuh

Tidur adalah salah satu cara alami tubuh untuk mengumpulkan tenaga yang akan dibutuhkan saat melakukan aktivitas dan pekerjaan tertentu. Pola tidur bifasik memberi kesempatan bagi tubuh untuk beristirahat lebih banyak dan mengumpulkan energi tersebut.

Oleh karena itu, pola tidur ini terbukti dapat meningkatkan produktivitas dan membuat seseorang menjadi lebih semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

3. Membantu menjaga kadar gula darah

Terdapat suatu studi yang mengkaji manfaat tidur bifasik dalam menjaga kadar gula darah. Dalam studi tersebut, diketahui bahwa orang yang menjalani tidur bifasik terlihat memiliki kadar gula darah yang lebih stabil, sehingga pola tidur ini dianggap baik bagi penderita diabetes. Hal ini diduga karena tidur bifasik dapat membantu mengatasi stres berlebih dalam tubuh.

Untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal, pola tidur bifasik harus dilakukan sebagai rutinitas, dengan jadwal tidur yang sama setiap harinya. Hal ini dilakukan guna memastikan Anda mendapatkan waktu tidur yang cukup.

Meski bermanfaat bagi kesehatan, tidur bifasik juga memiliki beberapa risiko. Pola tidur bifasik yang menjadwalkan tidur siang rutin dapat menyebabkan sulit tidur di malam hari pada sebagian orang.

Selain itu, pola tidur bifasik juga tidak cocok dilakukan oleh orang yang memiliki gangguan tidur atau masalah psikologis tertentu, seperti depresi. Hal ini karena penderita depresi yang melakukan tidur bifasik bisa mengalami perburukan gejala.

Untuk mengoptimalkan kualitas tidur, Anda juga disarankan untuk menerapkan sleep hygiene, yakni kebiasaan tidur sehat yang baik untuk kesehatan tubuh dan mental Anda.

Jika Anda sering merasa lemas dan sulit untuk fokus karena kurang istirahat, maka pola tidur ini bisa dicoba. Namun bila Anda memiliki gangguan tidur, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menjalani pola tidur bifasik.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA