Berapa kali makan dalam sehari untuk diet?

Orang cenderung mengurangi makan untuk menurunkan berat badan. Makan sehari sekali kadang menjadi pilihan, tanpa benar-benar mengetahui kebutuhan tubuh dan tujuan diet yang akan dijalani. 

Lantas, apakah diet makan sehari sekali efektif turunkan berat badan? Adakah bahayanya bagi tubuh? Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui jawabannya. 

Diet makan sehari sekali disebut juga one meal a day atau OMAD diet. Jenis diet ini terbilang sangat ketat karena dalam satu hari Anda hanya boleh makan sekali dan tidak makan selama 23 jam. 

Biasanya, orang-orang yang menjalani diet ini hanya akan memilih waktu tertentu untuk makan, misalnya makan pagi, makan siang, atau makan malam saja.

Diet makan sehari sekali bekerja dengan cara memanipulasi tubuh agar membakar cadangan lemak sebagai energi. Ini hampir mirip dengan diet intermittent fasting, tapi lebih ekstrem. 

Beberapa penelitian menyatakan bahwa metode diet OMAD akan menciptakan defisit kalori, sehingga efektif menurunkan berat badan dengan cara membakar lemak tubuh. 

Makan sehari sekali mungkin bisa menurunkan berat badan dengan cepat bagi beberapa orang, tapi ini tidak baik untuk kesehatan jangka panjang. 

Alih-alih makan satu kali sehari, penelitian dalam jurnal Nutrients menyatakan bahwa makan 2–3 kali sehari merupakan pilihan yang lebih baik untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. 

Bahaya makan sehari sekali bagi tubuh

Beberapa ahli menyatakan bahwa makan sehari sekali lebih banyak memberikan efek negatif bagi tubuh daripada manfaatnya. Berikut beberapa efek makan 1 kali sehari yang perlu Anda pertimbangkan:

1. Bersifat sementara 

Makan sehari sekali bisa saja efektif untuk menurunkan berat badan., Namun, metode diet ini sulit untuk dipertahankan dan membahayakan kesehatan jangka panjang. 

Membatasi makan satu kali sehari juga dapat menyebabkan kecenderungan makan tidak teratur dan berdampak pada kehidupan sosial. Itulah sebabnya, kebanyakan orang mungkin tidak akan sanggup mematuhinya dalam waktu lama. 

2. Membuat Anda lebih lapar 

Efek makan 1 kali sehari juga bisa membuat Anda lebih cepat lapar dan menimbulkan rasa lapar yang ekstrem. 

Dibandingkan dengan makan 3 kali sehari, makan sehari sekali membuat tubuh memproduksi hormon ghrelin lebih banyak. Inilah yang membuat Anda cepat merasa lapar. 

3. Menurunkan kadar gula darah secara ekstrem

Makan satu kali sehari juga bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah, menunda respons tubuh terhadap insulin, serta penurunan kadar gula darah yang ekstrem (hipoglikemia). Hal ini bisa memperburuk kondisi penderita diabetes. 

4. Meningkatkan risiko gangguan sistem kardiovaskular  

Efek makan 1 kali sehari juga bisa mengganggu sistem kardiovaskular. Pola makan ini diketahui mampu meningkatkan tekanan darah dan kolesterol jahat. Ini dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung. 

5. Malanutrisi 

Ketika menerapkan diet OMAD, mungkin sulit bagi Anda untuk memasukkan asupan nutrisi dalam satu kali makan. Tidak mengonsumsi nutrisi yang cukup secara terus-menerus bisa meningkatkan risiko kekurangan nutrisi atau malanutrisi. 

Kondisi malanutrisi dapat memengaruhi kesehatan dan memicu timbulnya penyakit serius.

6. Efek lain 

Selain kelima efek negatif di atas, makan sehari sekali juga bisa menimbulkan ketidaknyamanan berupa gejala berikut ini:

  • Kelelahan
  • Mudah marah
  • Sulit berkonsentrasi
  • Mual
  • Pusing
  • Tidak bertenaga
  • Sembelit 

Sebagian besar kelompok mungkin tidak cocok dengan diet makan sehari sekali, antara lain:

  • Ibu hamil dan menyusui
  • Anak-anak
  • Remaja
  • Lansia
  • Orang dengan gangguan makan 

BACA JUGA: 14 Cara Diet Sehat untuk Pemula yang Aman Tanpa Obat

Catatan dari SehatQ

Makan sekali sehari mungkin bisa memberikan defisit kalori sehingga dapat menurunkan berat badan. Namun, diet makan sekali dalam sehari dinilai terlalu ekstrem dan bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan. Sebagian besar ahli kesehatan tidak menganjurkan metode diet ini. 

Alih-alih makan sekali sehari, Anda mungkin bisa mencoba diet intermittent fasting 16/8, yakni makan 8 jam dan puasa 16 jam, atau diet rendah kalori lainnya. Sebelum itu, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terkait kondisi tubuh dan metode diet yang sesuai dengan Anda. 

Jika masih penasaran dengan pola makan OMAD atau jenis diet sehat lainnya untuk menurunkan berat badan, Anda juga bisa berkonsultasi melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

Apakah makan 2 kali sehari bisa menurunkan berat badan?

Makan 2 kali sehari bisa menurunkan berat badan merupakan salah satu cara yang banyak dilakukan orang untuk menurunkan berat badan. Dalam diet yang satu ini kamu hanya boleh makan 2 kali sehari dengan waktu yang sudah ditentukan seperti pada jam 12 siang dan jam 6 sore.

Berapa kali sekali makan untuk diet?

Setiap orang yang menjalani diet dianjurkan untuk tetap makan tiga kali sehari yakni pada pagi, siang, dan malam hari untuk memenuhi nutrisi seimbang. Makan berat ini juga dapat diselingi dengan mengonsumsi makanan ringan yang sehat di antara makan berat.

Orang diet makan jam berapa?

Jika dilansir dari halodoc.com menjelaskan faktor utama dalam mendukung diet itu harus makan antara pukul 3 sampai 4 jam, karena perut mampu mencerna secara baik dan optimal. Bagian ini berkaitan dengan sarapan, makan siang, dan makan malam.

Berapa sendok makan nasi untuk diet dalam sehari?

“Jika ditentukan pola makan tiga kali sehari, maka porsi kalori atau nasi diletakkan pada makan siang. Jumlah kalori atau nasi adalah 3-4 sendok makan dari total porsi makan yang dikonsumsi,” terangnya.