Satu kekhawatiran yang sering melanda orang tua yang baru saja memiliki anak adalah memastikan berat badan ideal bayi. Segala faktor yang ada pada masa pertumbuhan sedari kecil sangat berpengaruh pada perkembangan berat badan ideal bayi kedepannya. Berat badan yang berlebih dapat mengganggu perkembangan saraf motorik anak, sementara berat badan yang sangat kurang bisa menjadi pertanda kurangnya asupan gizi yang sangat penting bagi kesehatan. Oleh karena itu, memastikan berat badan ideal bayi adalah hal yang penting untuk dilakukan Show
Dalam memperhatikan pertumbuhan si buah hati, orang tua dapat menggunakan berat badan ideal bayi sebagai salah satu indikator untuk mengamati proses perkembangannya. Setiap waktu berat badan ideal bayi si kecil pastinya akan terus bertambah mengikuti tinggi badannya. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk memantau dengan teratur perkembangan berat badan ideal bayi tersebut. Ibu dapat membawa si kecil ke klinik atau Posyandu untuk menimbang berat badan ideal bayi si kecil dengan membawa KMS yang diberikan saat anak lahir. Namun jika Ibu merasa memiliki jadwal kegiatan yang terlalu padat, ibu dapat menggunakan metode berikut untuk mengukur berat badan ideal bayi sendiri dirumah. Rata-rata Berat Badan & Tinggi Badan AnakUntuk membantu para orang tua mengawasi pertumbuhan bayinya. World Health Organization (WHO) mempublikasikan standar pertumbuhan dan berat badan ideal bayi. Menurut WHO, rata-rata berat badan ideal bayi yang baru lahir adalah sekitar 3,2 hingga 3,4 kg. Kebanyakan bayi yang lahir pada waktunya memiliki berat pada dari 2,6 hingga 3,8kg. rata-rata berat badan bayi yang lahir terlalu kecil bagi bayi yang lahir pada waktunya adalah 2,5kg, dan bayi besar yang lahir tepat waktu memiliki berat badan rata-rata 4kg. Ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh besar pada berat badan ideal bayi saat mereka baru saja lahir. Faktor pertama yang sangat memengaruhi berat badan ideal bayi tentunya adalah waktu kelahiran. Bayi yang lahir prematur biasanya memiliki berat badan yang lebih kecil, sementara bayi yang lahir melewati masa perkiraan memiliki berat badan lebih besar. Faktor kedua, yang juga ternyata cukup mengejutkan adalah rokok. Ibu yang merokok biasanya memiliki bayi yang lebih kecil. Faktor ketiga yang dapat memengaruhi berat badan ideal bayi adalah Diabetes. Ibu yang memiliki diabetes pada masa kehamilan biasanya melahirkan bayi dengan berat diatas berat badan ideal bayi rata-rata. Selain itu, nutrisi yang dikonsumsi oleh Ibu selama masa kehamilan juga memiliki pengaruh. Ibu yang kekurangan nutrisi selama masa kehamilan biasanya memiliki bayi yang lebih kecil, begitu pula sebaliknya ibu yang mendapatkan asupan berlebih selama masa kehamilan cenderung memiliki bayi yang lebih besar. Faktor kelima yang dapat memengaruhi berat badan ideal bayi lainnya adalah faktor keturunan atau sejarah keluarga. Beberapa bayi terlahir dengan berat badan tertentu karena faktor genetik yang diwariskan dari orangtua. Lebih lanjut lagi, faktor keenam yang dapat mempengaruhi berat badan bayi adalah jenis kelamin. Menurut statistik bayi perempuan memiliki berat badan rata-rata lebih kecil daripada berat badan bayi laki-laki. Faktor ketujuh yang dapat mempengaruhi berat badan bayi saat lahir adalah kelahiran kembar. Bayi yang terlahir tunggal memiliki kemungkinan memiliki berat badan lebih besar dari bayi kembar. Baca Juga : Gejala Alergi Makanan pada Bayi & Cara Mengatasinya Robert M. Kliegman, seorang dokter spesialis anak asal Amerika Serikat, memiliki patokan rata-rata berat badan bayi ideal sebagai berikut: Selain itu ada juga patokan kenaikan berat badan ideal bayi pada tahun pertama kelahirannya yang dibuat oleh dr. Kliegman. Berikut daftarnya:
Untuk dapat mengetahui berat badan ideal bayi, Ibu juga perlu mengetahui tinggi tubuh idealnya. Dr. Kliegman juga membuat patokan rata-rata tinggi badan (TB) ideal anak sebagai berikut: Rumus Menghitung Berat Badan IdealDalam dua minggu pertama setelah kelahiran, wajar jika bayi yang baru mengkonsumsi susu ASI kehilangan beberapa berat badan. Menurut statistik, bayi yang sering minum dari botol dapat kehilangan hingga lima persen berat badannya. Sementara bayi yang secara eksklusif minum susu ASI langsung dari Ibu dapat kehilangan hingga sepuluh persen berat badannya. Namun Setelah dua minggu biasanya bayi dapat kembali mendapatkan berat badannya seperti sedia kala. Pada masa satu bulan pertama, kebanyakan bayi akan mendapatkan kenaikan berat badan. Pada masa ini, bayi ibu sudah tidak lagi membutuhkan waktu tidur seperti awal-awal baru lahir dan mulai membangun pola kebutuhan asupan. Pada enam bulan pertama, bayi biasanya mendapatkan kenaikan berat badan sekiat 0,4 kg setiap bulannya. Berat badan bayi ideal hingga masa enam bulan pertama adalah sekitar 7,3 kg bagi bayi perempuan dan 7,9 kg bagi bayi laki-laki. Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana cara menghitung berat badan ideal bayi yang mudah? Berikut adalah beberapa rumus yang bisa digunakan untuk memperkirakan BB anak:
Perlu Ibu ingat bahwa rumus di atas hanyalah sebagai tolak ukur dalam mengukur berat badan anak. Ibu tetap harus melihat grafik yang terdapat pada KMS untuk melihat batasan berat badan ideal bayi. Baca Juga: Kenali Karakter Anak Usia 3 Tahun Nutrisi untuk Menaikkan Berat Badan AnakBila ternyata berat badan nya ada di bawah warna hijau menandakan si Kecil memiliki berat badan di bawah ideal usianya. Ibu perlu memberikan sumber makanan yang mengandung nutrisi untuk menaikkan berat badan sebagai berikut:
Coba rumus di atas untuk mengetahui berat badan si Kecil ya, Bu. Ibu juga harus terus memantau pertumbuhan si Kecil dengan selalu berkonsultasi kepada Dokter Spesialis Anak (DSA) yang Ibu percaya. Berikan nutrisi yang mencukupi setiap hari agar kebutuhannya selalu terjaga dan mencapai berat badan ideal anak sesuai usianya. Jika Ibu masih punya pertanyaan lainnya seputar tumbuh kembang dan kesehatan anak, konsultasikan saja di laman Tanya Pakar. Para ahli di sana akan menjawab semua pertanyaan Ibu. Namun untuk bisa menggunakan fitur tersebut, pastikan Ibu sudah registrasi terlebih dulu, ya. Ditinjau oleh: Yeni Novianti, S.Gz |