Wawancara adalah salah satu cara untuk menggali informasi. Setelah melakukan sesi wawancara, kita perlu menyusun laporan hasil wawancara supaya mudah dibaca. Show
Kegiatan wawancara biasanya berkaitan dengan pencarian berita dan penelitian lalu menghasilkan laporan hasil wawancara. Jika wawancara untuk kepentingan berita dan media cetak, kita tuangkan hasil wawancaranya dalam bentuk teks berita dengan berbagai jenis menjadi laporan hasil wawancara. Pada artikel ini, kita akan bahas secara mendalam format penulisan laporan hasil wawancara, lengkap dengan contoh laporan hasil wawancara yang baik dan benar. Persiapan sebelum wawancaraPersiapan memegang peran penting dalam melancarkan sesuatu, termasuk wawancara. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebelum eksekusinya. Yuk, kita bahas bersama! 1. Menggali tema wawancara secara mendalamKita harus mengetahui secara pasti apa tema yang diangkat dalam wawancara. Persiapan ini memungkinkan kita untuk menggali lebih detail informasi terkait. Setelahnya kita bisa analisis masalah apa yang bisa ditanyakan ke narasumber nantinya. 2. Menentukan narasumber dan ketahui latar belakangnyaNarasumber yang kita tentukan harus sesuai dengan tema yang kita ambil. Jangan sampai kita salah menentukan narasumber. Ketika kita akan membahas masalah kesehatan, tentunya narasumber yang cocok adalah Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, dan lainnya. 3. Menyusun pertanyaanSetelah tema dan narasumber sudah ditentukan, kita bisa langsung menyusun daftar pertanyaan wawancara. Pastikan semua pertanyaan terkait dengan tema yang akan dibahas. 5W+1H bisa kita gunakan sebagai pembuka kalimat tanya. 4. Mempersiapkan alat bantu yang dapat digunakanAlat bantu yang dapat digunakan adalah alat tulis, tape recorder, dan kamera. 5. Mengatur janji bertemuPewawancara hendaknya menyusun janji bertemu dengan narasumber agar tidak mendadak dan narasumber pun lebih siap untuk diwawancara. Kiat-kiat saat wawancara berlangsungTiba saatnya wawancara, ada beberapa hal yang wajib kita perhatikan, di antaranya: 1. Datang tepat waktuDalam wawancara, waktu sangatlah berharga. Setelah sebelumnya telah membuat perjanjian untuk wawancara, tentunya waktu wawancara juga sudah ditentukan. Usahakan kita datang lebih dulu dari narasumber. Ingat bahwa kita yang membutuhkan narasumber. Kita harus hargai waktu orang lain. Selain datang tepat waktu untuk wawancara, datang tepat waktu juga sangat diharuskan kalau kamu hendak melakukan wawancara kerja. Simak contoh pertanyaan wawancara seleksi kerja yang telah dirangkum tim Lifepal. 2. Perkenalkan diri dan jelaskan maksud serta tujuanSalami narasumber ketika pertama kali bertemu. Jangan lupa kita perkenalkan diri dan langsung jelaskan maksud dan tujuan secara singkat. Kesan baik yang kita ciptakan di awal akan sangat baik untuk membangun interaksi. 3. Siapkan alat perekamKita bisa memulai sesi wawancara dengan mengeluarkan daftar pertanyaan dan alat perekam yang akan membantu kita menangkap segala informasi yang nantinya akan dituangkan dalam laporan hasil wawancara. Setelah semua proses di atas kita jalani, hasil wawancara perlu kita tuangkan dalam sebuah laporan karena sangat penting untuk dijadikan sebagai bukti di samping alat rekam, apalagi laporan itu bisa mempermudah kita dalam menganalisis kata demi kata yang keluar dari mulut narasumber. Alhasil, semua pertanyaan mampu terjawab satu persatu. Dalam pembuatannya terdapat format yang bisa diaplikasikan dalam penulisan laporan ini, yaitu format pertanyaan-jawaban dan narasi. Format laporan hasil wawancaraSetelah semua proses di atas kita jalani, hasil wawancara perlu kita tuangkan dalam sebuah laporan karena sangat penting untuk dijadikan sebagai bukti di samping alat rekam, apalagi laporan itu bisa mempermudah kita dalam menganalisis kata demi kata yang keluar dari mulut narasumber. Alhasil, semua pertanyaan mampu terjawab satu persatu. Dalam pembuatannya terdapat format yang bisa diaplikasikan dalam penulisan laporan ini, yaitu format pertanyaan-jawaban dan narasi. 1. Format tanya-jawab (Q&A)Format ini mengharuskan kita menuliskan latar belakang dan identitas dari narasumber. Selain itu, kita tambahkan informasi mengenai tempat wawancara dan tema yang diangkat. Dalam format ini, kita bisa memakai inisial untuk penanya dan narasumber. Setiap setelah inisial kita langsung tuliskan jawabannya tanpa harus ada tanda petik. Format ini sangat mudah diaplikasikan. Pada akhir laporan ini kita perlu menuliskan kesimpulan dari apa yang dibahas. Kita harus membuat inisial dari penanya dan narasumber terlebih dahulu, contohnya inisial P untuk penanya dan inisial DU untuk narasumber bernama Dolores Umbridge. Berikut contoh laporan wawancara format tanya-jawab (QnA): Contoh di atas adalah contoh laporan wawancara dengan format tanya-jawab. Selanjutnya kita bisa menuliskan kesimpulan atas apa yang kita bahas dengan narasumber pada bagian akhir laporan. 2. Format narasiFormat ini kita pakai jika narasumber tidak terlalu responsif dan aktif dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Apalagi tidak banyak terdapat pernyataan-pernyataan yang bagus. Pada bagian ini kita bisa menulis tanda petik di setiap kalimat yang dilontarkan dengan ditambahi narasi terkait. Yuk, kita lihat contoh contoh laporan hasil wawancara di bawah ini! Seperti di format sebelumnya, format ini juga membutuhkan penutup atau kesimpulan di akhir laporannya. Kedua format laporan di atas akan sangat mudah dipahami jika pembuka, isi, dan penutup dibuat sedemikian rupa. Maka dari itu, untuk menyusun semua runtutan laporan, mari kita bahas outline laporan wawancara! Cara menyusun laporan hasil wawancaraUsahakan menulis hasil wawancara dengan memerhatikan kalimat langsung dan tidak langsung. Dapun sistematikanya sebagai berikut: Latar belakangLatar belakang ini berisi deskripsi suasana ketika melakukan wawancara. Cantumkan juga alasan mengambil topik wawancara tersebut. Tujuan wawancaraMengemukakan tujuan kamu melakukan wawancara. Dapat dituliskan dengan poin-poin atau paragraf. Topik pembicaraan dalam wawancaraDi bagian ini, bisa mencantumkan topik pembicaraan atau tema yang dibahas dalam wawancara. Susun topik wawancara dengan benar dan rapi untuk memudahkan pembaca mengerti gambaran topik wawancara secara umum. Waktu dan tempat wawancara Waktu dan tempat wawancara sangat penting. Sebab, waktu dan tempat sangat membuktikan keobjektifan wawancara. Hasil wawancaraYang terakhir dan paling penting adalah laporan hasil wawancara. Bagian ini mencakup informasi narasumber, pewawancara, dan transkrip hasil wawancara yang telah dilakukan. Contoh outline laporan hasil wawancaraBerikut ini adalah outline yang bisa kita gunakan baik untuk melaporkan hasil wawancara dari format Q&A dan Narasi. Bagian ini berisi informasi terkait narasumber, tema, dan tempat wawancara berlangsung. Hal menarik bisa dituliskan di bagian ini. Topik pertama yang didapatkan Topik kedua yang didapatkan Topik ketiga yang didapatkan Berisi kesimpulan hasil wawancara Nah, itulah informasi terkait laporan hasil wawancara yang bisa kita pakai. Selamat mencoba! Oya, selama menyusun hasil wawancaranya, jangan lupa untuk menjaga kesehatan, ya. Lebih bagus lagi jika kita memproteksi diri dengan asuransi. Coba saja lihat langsung di Lifepal untuk mendapatkan referensi produk asuransi kesehatan yang terbaik. Buat kamu yang punya pertanyaan seputar keuangan, Lifepal bisa membantu lewat fitur Tanya Lifepal. Pertanyaan seputar laporan hasil wawancaraBiasanya, seseorang akan melakukan wawancara terhadap narasumber untuk mendapatkan sebuah informasi tertentu, baik yang berkaitan dengan tugas ataupun pekerjaan. Wawancara adalah kegiatan tanya jawab secara lisan dengan seseorang yang disebut narasumber untuk dimintai informasi, keterangan, atau pendapat mengenai suatu hal. Kegiatan wawancara dapat melibatkan dua pihak atau lebih. Bentuk informasi yang didapatkan bisa berupa tulisan atau berupa rekaman. Tujuan wawancara umumnya untuk memperoleh informasi, data, dan pelengkap lainnya secara langsung guna menjelaskan suatu hal dengan jelas. Dengan segala informasi yang sudah didapatkan, hal selanjutnya yang pasti dilakukan adalah membuat laporan hasil wawancara. Laporan hasil wawancara nantinya digunakan sebagai sumberinformasi dan menjadi referensi bagi seseorang yang membutuhkan. Laporan hasil wawancara harus ditulis dengan sistematis. Lantas, bagaimana cara membuat laporan hasil wawancara dengan benar? Nah, berikut ini Popmama.com telah merangkum mengenai 7 cara membuat laporan hasil wawancara yang benar. Yuk, disimak! 1. Latar belakang wawancaraPixabay/edar-609103Latar belakang merupakan penjelasan yang memuat sebuah alasan dilakukannya wawancara. Alasan pembuatan wawancara dideskripsikan secara rinci dengan menggunakan bahasa yang baik dan tidak bertele-tele agar si pembaca dapat memahami dengan mudah. Contoh: Tumbuhan dan hewan merupakan makhluk hidup yang berada di sekitar manusia. Ada variasi tumbuhan dan berbagai macam hewan di masing-masing tempat. Oleh sebab itu, agar lebih memahami mengenai tumbuhan dan hewan yang ada di lingkungan sekitar, kami selaku siswa kelas 4 mendapat tugas untuk melakukan wawancara tentang tumbuhan dan hewan. 2. Maksud dan tujuan dilakukannya wawancaraUnsplash/lilartsySetelah menyelesaikan latar belakang wawancara, selanjutnya adalah menulis maksud dan tujuan dilakukannya wawancara. Maksud dan tujuan wawancara ditulisagar siapa pun yang membaca laporan tersebut dapat mudah memahami arah dari sebuah wawancara yang telah dilakukan. Dalam menuliskan maksud dan tujuan, kamu bisa menuliskannya berupa poin-poin atau paragraf. Contoh: Maksud dan tujuan wawancara ini adalah untuk mencari informasi lengkap dan memperdalam pemahaman terkait banyaknya ragam tumbuhan dan hewan di lingkungan sekitar kami, yang meliputi karakteristik tumbuhan dan hewan dan kaitannya dengan tempat hidupnya. Atau, kamu bisa menulisnya dalam bentuk poin-poin seperti sebagai berikut. Maksud dan tujuan wawancara:
3. Topik pembahasan dalam wawancaraUnsplash/nickmorrisonPada bagian topik, tulislah topik atau tema yang dibahas dalam wawancara. Susun topik wawancara dengan jelas dan padat agar pembaca mengerti gambaran wawancara tersebut. Hindari penulisan yang bertele-tele, sehingga tidak melenceng dari topik wawancara. Contoh: Tumbuhan dan Hewan di Lingkungan Sekitar EDITORS' PICKS
4. Waktu dan tempat kegiatan wawancaraPexels/startup-stock-photosDalam laporan hasil wawancara, waktu dan tempat wawancara menjadi bagian yang sangat penting. Sebab, waktu dan tempat dapat menjadi bukti keobjektifan wawancara dan pembaca akan lebih percaya bahwa wawancara tersebut benar adanya. Contoh: Wawancara ini dilaksanakan pada: Hari/Tanggal : Kamis, 21 Oktober 2021 Waktu : Pukul 16.00 - 17.00 WIB Tempat : Kampung Puri Mekar 5. Hasil wawancaraPexels/vlada-karpovichPada bagian ini, tulislah nama narasumber, nama pewawancara, dan hasil wawancaranya. Semua informasi yang telah didapat, baik tulisan maupun rekaman audio/visuai, ditulis secara rinci dalam bentuk transkrip. Tulislah sedetail mungkin, jangan sampai ada yang terlewat ya! Contoh: Narasumber : Bapak Toyo Pewawancara : Apriliana Hasil Wawancara : Pada hari Kamis, 21 Oktober 2021, pukul 16.00 – 17.00 WIB, saya melakukan wawancara bersama Bapak Toyo mengenai tumbuhan dan hewan yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggal saya. Ada beberapa macam tumbuhan dan hewan yang menjadi ikon di tempat tinggal saya. Selain itu, Bapak Toyo juga menjelaskan beberapa upaya yang bisa dilakukan agar hewan-hewan tersebut tidak mengganggu tetangga atau warga lainnya. (Dilanjutkan dengan hasil wawancarayang didapatkan) 6. KesimpulanPexels/ron-lachSetelah menulis hasil wawancara yang didapat, berikutnya adalah kesimpulan wawancara tersebut. Kesimpulan merupakan sebuah rangkuman hasil wawancara yang ditulis secara singkat, padat, dan jelas, tetapi dapat mencakup semua bagian penting dari wawancara yang telah dilakukan. Kesimpulan biasanya berisi garis besar dari wawancara dan dapat dibuat berdasarkan beberapa hal, misalnya rata-rata jawaban dari narasumber atau pendukung lainnya yang sesuai dengan topik wawancara. 7. SaranPexels/cottonbroSaran dapat ditujukan kepada narasumber yang menjadi objek pewawancara atau bisa juga untuk si pewawancara sendiri. Isinya berupa saran penulis terkait topik wawancara tersebut agar dapat menjadi referensi banyak orang, terutama bagi yang akan melakukan wawancara, sehingga wawancara selanjutnya akan lebih sempurna dari yang sudah dilakukan sebelumnya. Itulah 7 cara membuat laporan hasil wawancara yang bisa kamu praktikan di rumah. Selamat mencoba! Baca juga:
|