Bagian tubuh yang bisa merasakan denyut nadi adalah...

Ketika meraba pergelangan tangan bagian dalam, Anda akan merasakan ada sesuatu yang berdenyut, itulah yang disebut denyut nadi. Denyut nadi normal menunjukkan berapa kali jantung Anda berdetak setiap menitnya. Pengetahuan tentang denyut nadi bukan hanya penting diketahui oleh tenaga medis atau atlet. Setiap orang setidaknya harus tahu dan memantau denyut nadinya sendiri, yang akan berguna untuk menemukan masalah kesehatan yang berkembang.

Mengukur denyut nadi dapat membantu Anda memantau risiko terkait masalah jantung. Denyut nadi yang tinggi seringkali dikaitkan dengan meningkatnya risiko serangan jantung atau stroke, terutama pada pria. Kekakuan arteri terbesar tubuh (aorta) ditemukan sebagai penyebab utama meningkatnya tekanan nadi pada orang dewasa. Tekanan darah tinggi atau penimbunan lemak pada dinding arteri juga dapat membuat arteri kaku. Semakin besar tekanan nadi, semakin kaku arteri dan semakin rusaklah pembuluh darah tersebut.

Lokasi denyut nadi dan denyut nadi normal

Denyut nadi dapat dirasakan pada beberapa bagian tubuh, di antaranya:

  • Pergelangan tangan
  • Bagian dalam siku
  • Sisi leher
  • Bagian atas kaki

Tekanan denyut nadi yang dinyatakan normal dan sehat berkisar antara 40 dan 60 mmHg. Apabila tekanan nadi meningkat setiap 10 mmHg, maka risiko penyakit jantung juga meningkat sebesar 20%.

Apa yang terjadi bila tekanan nadi terlalu tinggi atau terlalu rendah?

Bagian tubuh yang bisa merasakan denyut nadi adalah...
Sumber gambar

Tekanan nadi di atas 60 mmHg dikenal sebagai tekanan nadi yang tinggi atau tekanan nadi yang lebar. Meskipun normalnya tekanan nadi meningkat seiring bertambahnya usia, namun Anda tetap harus waspada apabila tekanan nadi Anda menunjukkan angka di atas 60 mmHg.

Tekanan nadi yang tinggi bisa menjadi pertanda penyakit jantung, serangan jantung, stroke, atau kondisi kesehatan lainnya. Tingginya tekanan nadi juga sekaligus meningkatkan risiko diabetes, penyakit ginjal kronis dan gangguan metabolisme tubuh.

Sebaliknya, bila tekanan nadi rendah, lebih rendah dari 40 mmHg, atau disebut tekanan nadi yang sempit, mengindikasikan bahwa jantung tidak memompa cukup darah. Ketika jantung tidak memompa cukup darah, maka risiko gagal jantung, pendarahan, stenosis aorta (penyempitan katup aorta di jantung), tamponade jantung (kompresi jantung yang disebabkan oleh akumulasi cairan di kantung yang mengelilingi jantung), dapat terjadi.

Faktor yang mempengaruhi denyut nadi

Bagian tubuh yang bisa merasakan denyut nadi adalah...
Sumber gambar

Tinggi atau rendahnya denyut nadi dipengaruhi oleh banyak faktor. Orang dengan denyut nadi lebih rendah tidak selalu berarti memiliki kondisi kesehatan tertentu. Denyut nadi rendah bisa disebabkan oleh konsumsi obat atau dapat ditemukan pada orang yang memiliki aktivitas fisik tinggi, seperti misalnya seorang atlet.

Selain itu, orang yang aktif secara fisik juga cenderung memiliki denyut jantung lebih rendah (mencapai 40 mmHg), karena otot jantung mereka dalam kondisi yang lebih baik dan tidak perlu bekerja terlalu keras untuk mempertahankan kestabilan detak jantung.

Beberapa faktor berikut juga mempengaruhi denyut nadi:

Suhu udara

Saat suhu udara dan kelembaban meningkat, secara alami jantung akan memompa lebih banyak darah, sehingga denyut nadi Anda juga ikut meningkat. Namun peningkatan ini biasanya tidak terjadi dalam waktu yang lama. Denyut nadi Anda mungkin hanya akan meningkat tidak lebih dari 5-10 denyut per menit.

Posisi tubuh

Posisi tubuh saat duduk, berdiri atau berbaring normalnya sama. Anda mungkin akan mengalami peningkatan denyut nadi ketika berdiri dalam waktu 15-20 detik, setelah itu denyut nadi akan kembali normal.

Emosi

Mengalami stres, cemas, gugup, sangat bahagia atau bahkan sangat sedih turut mempengaruhi denyut nadi Anda. Denyut nadi mungkin mengalami peningkatan saat adanya perubahan emosi yang besar di dalam diri Anda.

Ukuran tubuh

Lazimnya, ukuran tubuh tidak mengubah denyut nadi. Namun ketika Anda memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, denyut nadi istirahat Anda mungkin lebih tinggi dari biasanya (tidak lebih dari 100 mmHg.)

Mengonsumsi obat tertentu

Konsumsi obat tertentu, terutama yang bersifat menghalangi adrenalin (beta blocker) cenderung memperlambat denyut nadi Anda. Sementara itu, obat-obatan lain, seperti obat tiroid justru dapat meningkatkannya.

Cara menghitung denyut nadi

Ada dua cara untuk mengetahui apakah denyut nadi Anda normal atau tidak. Anda bisa menghitungnya secara mandiri.

Bagian tubuh yang bisa merasakan denyut nadi adalah...
Sumber gambar

Cara pertama

Untuk menghitung denyut nadi dengan cara ini, Anda mungkin memerlukan bantuan jam untuk menghitung jumlah waktu pemeriksaan nadi. Apabila Anda sudah siap, ikuti langkah berikut untuk menghitung denyut nadi Anda:

Pertama-tama, letakkan telunjuk dan jari tengah Anda di pergelangan tangan bagian dalam, tepat di bagian pangkal ibu jari. Pada saat ini Anda akan merasakan adanya denyutan pada jari Anda Hitung jumlah denyutan yang Anda rasakan dalam 10 detik

Kalikan hasil jumlah denyutan dengan 6 untuk mengetahui detak jantung selama 1 menit. Hasil akhirnya akan muncul angka /sekian denyut per menit

Denyut nadi normal merupakan tanda bahwa jantung bekerja dengan baik. Nah, denyut nadi yang terlalu lemah atau terlalu cepat, bisa disebabkan berbagai hal. Untuk mengetahui apakah Anda memiliki denyut nadi normal atau tidak, simak caranya dalam pembahasan berikut ini.

Denyut nadi adalah ukuran untuk mengetahui berapa kali pembuluh darah arteri mengembang dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respons terhadap detak jantung.

Bagian tubuh yang bisa merasakan denyut nadi adalah...

Jumlah denyut nadi umumnya sama dengan detak jantung, sebab kontraksi jantung menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi di arteri. Oleh karena itu, mengukur denyut nadi sama artinya dengan mengukur denyut jantung.

Berapa Denyut Nadi Normal?

Jumlah denyut nadisetiap orang bisa berbeda-beda. Denyut nadi yang rendah biasanya terjadi saat sedang tidur atau beristirahat dan akan meningkat ketika berolahraga.

Rata-rata denyut nadi normal manusia adalah sekitar 60–100 kali per menit. Orang yang terbiasa berolahraga, seperti para atlet, biasanya memiliki denyut jantung normal yang lebih rendah, yaitu sekitar 40 kali per menit.

Namun, banyak ahli yang beranggapan bahwa standar denyut nadi normal tersebut perlu diubah menjadi 50–70 kali per menit.

Hal ini didasari oleh penelitian terbaru yang menyatakan bahwa denyut nadi lebih dari 80 kali per menit saat istirahat, dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung meski nilai tersebut dianggap normal oleh standar yang digunakan sekarang.

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan denyut nadi meningkat, di antaranya:

  • Aktivitas fisik
  • Anemia
  • Konsumsi obat-obatan, seperti obat tiroid,obat alergi, dan obat batuk
  • Kebiasan merokok dan konsumsiminuman beralkohol
  • Obesitas
  • Faktor psikologis, seperticemas dan stres

Sementara itu, denyut nadi lambat dapat disebabkan berbagai hal, yaitu:

  • Penyakit jantung
  • Konsumsi obat-obatan untuk penyakit jantung
  • Tingkat kebugaran yang baik, misal pada atlet atau mereka yang rutin olahraga
  • Kelenjar tiroid kurang aktif atauhipotiroidisme

Denyut nadi lemah juga bisa diakibatkan adanya pendarahan atau dehidrasi berat yang menyebabkansyokatau masalah pada jantung, seperti henti jantung dangagal jantung.

Apa Saja yang Memengaruhi Denyut Nadi?

Rendah atau tingginya denyut nadi umumnya dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:

1. Usia

Denyut nadi normal pada anak-anak cenderung lebih tinggi daripada orang dewasa. Sementara pada lansia, denyut jantung cenderung lebih rendah dan lambat.

2. Suhu udara

Suhu dan kelembapan udara yang tinggi dapat memicu jantung untuk memompa lebih banyak darah. Akibatnya, denyut nadi pun akan meningkat sekitar 10 kali per menit.

3. Posisi tubuh

Mengubah posisi juga dapat meningkatkan denyut nadi meski hanya sedikit. Misalnya, dari posisi duduk atau berbaring ke posisi berdiri, denyut nadi bisa naik sekitar 15–20 detik. Namun, setelah beberapa menit, denyut nadi akan normal kembali.

4. Emosi

Saat marah atau emosi, sistem saraf pada otak akan memicu berbagai reaksi dalam tubuh dan salah satunya adalah melepaskan hormon adrenalin. Hormon ini berdampak pada meningkatnya denyut nadi dan napas yang lebih cepat.

5. Ukuran tubuh

Penderita obesitasumumnya memiliki denyut nadi yang lebih tinggi, karena jantung harus bekerja lebih keras memompa darah pada tubuh yang lebih besar.

6. Efek samping obat

Obat-obatan yang bisa menghambat produksihormon adrenalin,seperti penghambat beta,dapat memperlambat denyut nadi. Sebaliknya, terlalu banyak mengonsumsi obat tiroid bisa meningkatkan denyut nadi.

Masalah medis tertentu pada jantung, seperti gangguan irama jantung atauaritmia,juga dapat menyebabkan denyut nadi menjadi lebih cepat atau justru lebih lambat.

Cara Menghitung Denyut Nadi Normal

Untuk memastikan apakah denyut nadi normal atau tidak, Anda bisa meletakkan dan menekan ujung jari telunjuk dan jari tengah pada pangkal ibu jari di pergelangan tangan, lipatan paha, atau cekungan leher di sisi batang tenggorokan.

Perhatikan jam dan hitung denyut nadi selama 15 detik. Setelah itu, kalikan denyut nadi dengan angka 4. Misalnya, bila selama 15 detik denyut nadi berjumlah 20, maka kalikan 20 dengan 4 dan akan diperoleh angka 80. Ini berarti nadi Anda berdenyut 80 kali per menit.

Denyut nadi biasanya diperiksa untuk mengetahui apakah jantung berfungsi dengan baik atau tidak, mendeteksi adanya penyakit, memeriksa aliran darah setelah cedera, dan sebagai bagian dari pemeriksaan tanda vital secara umum.

Anda bisa memeriksa sendiri apakah Anda memiliki denyut nadi normal dengan mengikuti langkah di atas. Apabila denyut nadi terlalu cepat atau lambat disertai gejalanyeri dada,pusing,pingsan, sakit kepala, dan sesak napas,segera periksakan diri ke dokteragar dapat dilakukan langkah penanganan.