Bagaimanakah penamaan senyawa yang terbentuk dari unsur logam dan unsur non logam


Pada postingan sebelumnya Mafia Online sudah membahas mengenai pengertian senyawa. Sekarang pada postingan ini menjelaskan tentang pengertian senyawa biner dan tata nama senyawa biner. Pengertian senyawa biner adalah senyawa yang dibentuk dari dua unsur. Senyawa biner dapat terbentuk dari satu unsur logam dan satu unsur nonlogam atau kedua-duanya bisa juga terdiri dari unsur nonlogam. Contoh senyawa yang terbentuk dari unsur logam dan unsur nonlogam  yakni garam dapur (NaCl), di mana garam dapur terdiri dari dua unsur yakni unsur logam Natrium (Na) dan Unsur nonlogam Klor (Cl). Sedangakn contoh untuk senyawa yang terbentuk dari nonlogam yaitu asam klorida (HCl), yang terdiri dari unsur nonlogam Hidrogen (H) dan nonlogam Klor (Cl).

Sekarang kita akan bahas mengenai bagaimana pemberian nama (tata nama) senyawa biner. Cara penamaan senyawa biner untuk :

a)         Unsur Logam dan Non Logam

1.        Menuliskan nama unsur logam terlebih dahulu, kemudian diikuti nama unsur nonlogam dengan akhiran “-ida”. Contohnya adalah garam dapur dengan rumus kimia NaCl. Garam dapur terdiri dari unsur logam Natrium (Na) dan Unsur nonlogam Klor (Cl), sehingga nama kimia untuk garam dapur adalah Natrium Klorida.

Contoh yang lainnya:

Rumus Kimia

Nama Senyawa

MgBr2

Magnesium bromida

Li2O

Litium oksida 

CaO

Kalsium oksida

NaBr

Natrium bromida    

SrO

Stronsium oksida

KCl         

Kalium klorida

BaCl2

Barium klorida

Rb2O

Rubidium oksida      

Al2O3

Aluminium oksida

CsI

Cesium iodida 

Zn

Seng oksida              

MgCl

Magnesium klorida

AgCl

Perak klorida

2.     Unsur logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis, maka bilangan oksidasinya ditulis dengan angka romawi serta diletakkan diantara nama logam dan nonlogam. Misalnya : FeF3 = Besi (III) florida, CrCl3 = Kromium (III) Clorida, dan FeS = Besi (II) Sulfida. Sebelumnya harus dipahami pengertian dan cara menentukan bilangan oksidasi. Silahkan baca postingan berikutnya tentang pengertian dan cara menentukan bilangan oksidasi.

b)         Non Logam dan Non Logam

1.          Penamaan secara umum sama dengan penamaan pada senyawa logam dan nonlogam, hanya saja rumus dan senyawanya dituliskan dengan memandang mana yang memiliki bilangan oksidasi positif baru kemudian diikuti unsur dengan bilanga oksidasi negatif. Misalkan HCl dengan nama Hidrogen klorida dan bukan ditulis ClH.

2.    Unsur yang membentuk lebih dari senyawa biner memakai awalan bahasa lain, yakni 1=mono, 2=di, 3=tri, 4=tetra, 5=penta, 6=heksa, 7=septa, 8=okta, 9=nona, 10=deka. Contoh seperti berikut, gas CO2 dengan nama Karbon dioksida dan N2O5 dengan nama Dinitrogen pentaoksida

Catatan : jika awalan memiliki huruf terakhir “a” atau ”o” dan unsur memiliki huruf awal ”a” atau ”o” maka kita menghilangkan huruf terakhir awalan yang digunakan. Misalnya karbon monoksida bukan karbon monooksida. Contoh : NO = Nitrogen Monoksida, N2O = Dinitrogen Monoksida

Awalan bahasa Latin mono tidak diletakkan pada nama unsur non logam yang pertama melainkan pada unsur nonlogam kedua. Awalan bahasa latin dari nama logam pertama disebutkan mulai dari yang berjumlah 2, dst. Contoh :

N2O         =     dinitrogen monoksida

NO           =     nitrogen monoksida

NO2         =     nitrogen dioksida

CCl4        =     karbon tetraklorida

CO           =     karbon monoksida

CO2         =     karbon dioksida

Demikian postingan dari mafia online tentang Apa dan Bagaimana Tata Nama Senyawa Biner? Semoga artikel ini bermanfaat. Untuk postingan berikutnya akan membahas mengenai senyawa Terner. Apa itu senyawa terner? Dan apa contohnya? Silahkan anda baca postingan mafia online berikutnya yang berjudul Definisi dan Contoh Senyawa Terner
.

Related Posts :

Senyawa adalah zat yang terdiri atas dua atau lebih unsur yang bergabung secara kimia menjadi zat baru yang sifat-sifatnya berbeda dari unsur penyusunnya. Unsur-unsur akan kehilangan sifat-sifatnya dan muncul sifat baru sesuai dengan sifat senyawa yang terbentuk.

Suatu senyawa dilambangkan dengan rumus kimia. Rumus kimia suatu senyawa menyatakan komposisi, jumlah, dan jenis atom yang dikandung oleh suatu senyawa. Contoh senyawa adalah garam dapur (NaCl), air (H2O), karbon dioksida (CO2 ), kalium hidroksida (KOH), dan barium hidroksida (Ba(OH)2).

Berdasarkan asalnya, senyawa dibedakan menjadi senyawa organik dan senyawa anorganik.

Senyawa Organik

Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Contoh senyawa organik antara lain gula (C12H22O11 ), alkohol (C2H5OH), dan urea (CO(NH2)2).

Bersumber dari buku Mudah dan Aktif Belajar Kimia, senyawa organik diklasifikasikan ke dalam senyawa hidrokarbon dan turunan hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang hanya terdiri dari atom karbon dan hidrogen. Senyawa hidrokarbon dibedakan menjadi alkana, alkena dan alkuna.

Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan kovalen tunggal di antara atom-atom karbonnya. Alkena mengandung ikatan kovalen rangkap dua karbon, sedangkan alkuna mengandung ikatan rangkap tiga karbon.

Advertising

Advertising

Baca Juga

Senyawa alkana yang paling sederhana adalah metana (CH4), etana (C2H6), propana (C3H8), dan butana (C4H10). Keempat nama senyawa ini sudah dikenal umum. Senyawa alkana lain dengan jumlah karbon lebih tinggi dari keempat alkana tersebut diberi nama berdasarkan aturan IUPAC dengan menambahkan akhiran -ana.

Contoh senyawa alkana:

  • C5H12 dinamakan pentana (penta: lima).
  • C6H12 dinamakan heksana (heksa: enam).
  • C7H14 dinamakan heptana (hepta: tujuh).

Baca Juga

Tata nama senyawa alkena dan alkuna sama seperti alkana dengan pengganti akhiran -ana menjadi -ena.

Contoh senyawa alkena:

  • C2H4 dinamakan etena.
  • C3H6 dinamakan propena.

Sedangkan senyawa alkuna menggunakan akhiran -una.

Contoh senyawa alkuna:

  • C2H2 adalah etuna.
  • C3H4 adalah propuna.

Untuk tata nama senyawa yang mengandung atom karbon lebih banyak seperti alkena dan alkuna, perlu diketahui posisi ikatan rangkapnya. Posisi ikatan rangkap alkena dan alkuna ada pada atom karbon dengan nomor urut terkecil.

Senyawa Anorganik

Senyawa anorganik adalah golongan senyawa yang tersusun dari unsur - unsur yang tidak mengandung atom karbon organik . Contoh senyawa anorganik adalah:

  • Kalsium karbonat (CaCO3).
  • Natrium Hidroksida (NaOH).
  • Silika (SiO4).
  • Tawas (Al2(SO4)3).
  • Garam dapur (NaCl).

Baca Juga

Umumnya senyawa anorganik relatif sederhana dan dikelompokkan ke dalam senyawa biner dan poliatom. Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun dari dua macam unsur. Senyawa poliatom adalah senyawa yang disusun oleh lebih dari dua jenis unsur. Senyawa poliatom terdiri dari senyawa ionik dan senyawa kovalen.

1. Tata Nama Senyawa Biner

Penamaan senyawa biner didasarkan pada nama unsur pembentuknya yang ditulis secara berurutan sesuai penulisan rumus kimia (lambang senyawa) dan akhiran dari unsur keduanya diganti -ida.

Contoh senyawa biner:

  • Senyawa KCl tersusun dari unsur kalium dan klorin sehingga disebut kalium klorida.
  • Senyawa Na2O terdiri dari unsur natrium dan oksigen sehingga dinamakan natrium klorida.

Jika dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, seperti NO, NO2, dan N2O4, penambahan -ida tidak cukup karena akan muncul senyawa dengan nama yang sama.

Oleh sebab itu, nama senyawa ditambah dengan kata mono- (satu), di- (dua), tri- (tiga), atau tetra- (empat) yang menunjukkan jumlah unsur.

Contoh senyawa biner:

  • NO adalah nitrogen monoksida.
  • NO2 adalah nitrogen dioksida.
  • N2O4 adalah dinitrogen tetraoksida atau nitrogen tetraoksida.

Baca Juga

Senyawa poliatom umumnya mengandung oksigen. Tata nama senyawa poliatom yang mengandung oksigen didasarkan pada jumlah atom oksigen yang terkandung. Senyawa dengan jumlah oksigen paling banyak diberi akhiran -at, sedangkan yang paling sedikit diberi akhiran -it.

Contoh senyawa poliatom:

  • Na2SO4 (natrium sulfat).
  • Na2SO3 (natrium sulfit).
  • KClO3 (kalium klorat).
  • KClO2 (kalium klorit).

Senyawa yang mengandung atom oksigen lebih banyak diberi awalan per-, sedangkan senyawa yang lebih sedikit diberi awalan hipo-.

Contoh senyawa poliatom:

  • KClO4 adalah kalium perklorat.
  • KClO3 adalah kalium klorat.
  • KClO adalah kalium hipoklorit.

Baca Juga

Bersumber dari buku Ipa 1A, terdapat beberapa aturan penamaan senyawa yang biasa digunakan. Aturan penamaan senyawa ini bersifat sistematis dan berlaku universal.

1. Senyawa yang Terdiri Atas Unsur Logam dan Nonlogam

Senyawa yang terdiri atas unsur logam dan nonlogam ditulis dengan menggunakan nama logam sebagai nama depan (ditulis terlebih dahulu) dan diikuti nama nonlogam untuk nama belakang.Contohnya, logam magnesium (Mg) bereaksi dengan nonlogam oksigen (O2) membentuk senyawa MgO yang disebut magnesium oksida.Berikut tabel senyawa dan unsur penyusunnya.

Unsur LogamUnsur NonlogamRumus KimiaNama Senyawa
MagnesiumOksigenMgOMagnesium oksida
KaliumKlorKClKalium klorida
Plumbum/timbalSulfurPbSTimbal sulfida
KaliumBromKBrKalium bromida
KalsiumOksigenCaOKalsium oksida

Senyawa yang terdiri atas dua unsur nonlogam ditulis dengan akhiran -ida. Jika ada pasangan unsur yang bersenyawa lebih dari satu jenis senyawa, maka penamaan senyawa tersebut dibedakan dengan menyebutkan angka indeksnya. Contohnya karbon monoksida (CO) yang terdiri dari satu unsur karbon dan oksigen. Contoh lain adalah karbon dioksida (CO2) yang terdiri dari satu unsur karbon dan dua unsur oksigen.Penulisan angka menggunakan bahasa Yunani sebagai berikut.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA