Bagaimana proses pencernaan yang terjadi dalam usus kosong atau jejunum?

Halo, Sobat SMP! Setiap hari tentunya kita memerlukan energi untuk beraktivitas. Energi bisa diperoleh dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang nantinya diolah menjadi energi oleh tubuh kita. Karena terjadi sebuah proses di dalam sistem pencernaan, makanan yang kita konsumsi pastinya akan berbeda mulai dari bentuk, rasa, aroma, dan tekstur ketika dikeluarkan dalam bentuk feses.

Nah Sobat SMP, kali ini kita akan membahas mengenai proses pencernaan makanan di dalam tubuh mulai dari awal hingga akhir. Namun sebelum melangkah jauh menuju proses pencernaan, kalian juga perlu mengetahui tentang sistem pencernaan itu sendiri.

Sistem pencernaan adalah proses yang dilakukan oleh sistem organ pencernaan untuk mengolah makanan agar dapat diserap nutrisinya dan diubah menjadi energi. Sistem organ pencernaan pun terdiri dari organ-organ yang memiliki peranannya masing-masing dalam mengolah makanan.

Kira-kira seperti apa proses pencernaan makanan yang ada di dalam tubuh? Yuk simak pembahasan berikut ini!

Mulut

Makanan pertama kali masuk melalui mulut. Di dalamnya, terjadi proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Untuk proses pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi, sedangkan proses pencernaan kimiawi dibantu oleh beberapa enzim seperti amilase, ptialin, dan juga enzim maltase.

Kerongkongan

Setelah diproses melalui mulut, selanjutnya makanan menuju ke kerongkongan terlebih dahulu sebelum mencapai lambung. Di kerongkongan, terdapat gerakan peristaltik (seperti meremas-remas) guna mendorong makanan menuju lambung.

Lambung

Selain di mulut, proses pencernaan secara mekanik juga terjadi di dalam lambung ketika makanan dihaluskan oleh gerakan otot-otot lambung. Pada lambung, terjadi pula proses pencernaan secara kimiawi melalui enzim-enzim. Ada enzim pepsin yang berfungsi mengubah protein menjadi asam amino, enzim renin yang berfungsi mengubah protein menjadi kasein, dan juga HCl (asam klorida) yang berfungsi memecah protein serta melawan virus dan bakteri yang masuk melalui sistem pencernaan.

Usus halus

Baca Juga  Informasi Penting Bagi Sekolah Penerima Bantuan TIK Tahun 2021

Dari lambung, makanan yang sudah diproses di lambung menuju usus halus. Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan). Di usus halus ini makanan kembali diproses secara kimiawi yang dibantu oleh enzim-enzim dari pankreas, empedu, dan hati seperti tripsin, amilase, maltase, sukrase, laktase, dan lipase.

Usus besar

Setelah nutrisi diserap di usus halus, sisa-sisa makanan mengalami pembusukan di dalam usus besar. Selain pembusukan, di dalam usus besar juga air diserap sehingga sisa-sisa makanan siap diubah menjadi feses (kotoran).

Rektum dan anus

Feses akan disimpan di dalam rektum sebelum dikeluarkan lewat anus. Di rektum, sensor di sana akan mengirimkan sinyal ke otak untuk memutuskan apakah feses perlu dikeluarkan atau tidak.

Setelah itu, feses yang siap dibuang akan dikeluarkan melalui anus. Otot anus berfungsi untuk menahan dan menjaga feses agar tidak keluar dari rektum sebelum saatnya.

Nah, itulah tadi proses pencernaan makanan di dalam tubuh manusia ya, Sobat SMP. Cukup panjang ya bukan? Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kalian semua.

Jika ingin mempelajari hal-hal lain terkait dengan IPA, kalian dapat mengunduh modul pembelajaran jarak jauh untuk mata pelajaran IPA di situs resmi Direktorat SMP secara gratis ya!

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: Modul PJJ IPA kelas VIII semester gasal terbitan Direktorat SMP tahun 2020

Fungsi Usus Halus – Dalam keseimbangan metabolisme tubuh, proses pencernaan memiliki peran yang cukup penting. Ketika proses pencernaan berlangsung, usus halus menjadi salah satu organ yang memegang peranan penting. Usus halus atau yang kerap disebut usus kecil adalah bagian terpanjang dari sistem pencernaan.

Usus halus memanjang dari lambung (pilorus) ke usus besar (sekum). Usus halus sendiri terdiri dari tiga bagian, yakni duodenum, jejunum, dan ileum. Usus halus tak hanya berfungsi untuk menyelesaikan proses pencernaan makanan dan menyerap nutrisi saja. Usus halus juga ikut terlibat dalam beberapa fungsi penting lainnya.

Menjaga kesehatan usus halus penting untuk dilakukan, lho Grameds. Jika terjadi disfungsi usus halus, kamu akan merasakan beberapa pengalaman tidak nyaman seperti diare saat bepergian. Artikel ini akan membawa kamu mengetahui fungsi usus halus dalam sebuah sistem pencernaan. Yuk ketahui apa saja fungsi usus halus di sini.

Apa itu Usus Halus?

Ilustrasi Usus Halus (sumber: cancer.gov)

Usus halus atau yang dikenal dengan usus kecil adalah organ atau struktur berbentuk tabung yang merupakan bagian dari tempat terjadinya pencernaan dan penyerapan nutrisi. Mengapa disebut sebagai usus kecil? Karena diameter lumen (pembukaan) lebih kecil 2,5 cm dari usus besar. Grameds perlu tahu bahwa proses pencernaan sendiri melibatkan dua tahap.

Apa saja tahapannya? Pertama, terjadi proses pencernaan mekanik yang melibatkan mulut dan lambung untuk mengunyah serta menghancurkan makanan. Kedua, terjadi proses pencernaan kimiawi yang melibatkan bantuan enzim untuk memecah makanan agar bisa diserap oleh tubuh dan diedarkan ke jaringan tubuh lainnya.

Proses pencernaan kimiawi tersebut berlangsung di usus halus atau usus kecil dan beberapa bagian lainnya dari saluran pencernaan. Usus halus sebagai salah satu organ yang memegang peranan penting dalam proses pencernaan membentang dari lambung hingga ke bagian awal usus besar.

Pada ukuran orang dewasa, usus halus atau usus kecil memiliki panjang sekitar 6 meter. Itulah mengapa usus halus kerap disebut sebagai bagian terpanjang dari sistem pencernaan.

Setelah mengenal apa itu usus halus, mari kita bahas lebih lanjut mengenai bagian-bagian dari usus halus. Simak pembahasan berikut ini.

Sebagai salah satu organ dalam sistem pencernaan, usus halus terdiri dari beberapa bagian, yakni duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan). Ketiga bagian dari usus halus tadi tentu memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya mengenai ketiga bagian dari usus halus.

1. Duodenum

Duodenum atau yang kerap dikenal dengan sebutan usus dua belas jari adalah bagian pertama dari usus halus. Duodenum (usus dua belas jari) terletak tepat setelah lambung dan membentang cukup panjang untuk menghubungkannya ke usus kosong (jejenum).

Panjang bagian ini sekitar 25-38 cm. Duodenum atau usus dua belas jari menjadi bagian terpendek dari usus halus. Bagian ini dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.

Usus dua belas jari atau duodenum memiliki tanggung jawab untuk menyalurkan makanan ke usus halus. Secara histologis, usus dua belas jari memiliki sebuah kelenjar bernama brunner yang berfungsi untuk menghasilkan lendir.

Pada bagian ini, duodenum memiliki fungsi utama yang cukup penting, yakni menyelesaikan fase pertama dari pencernaan yang terjadi pada usus halus. Bagian duodenum melibatkan enzim dan empedu untuk membantu proses pemecahan makanan. Kemudian tersusun lapisan-lapisan sel yang sangat tipis untuk membentuk mukasa otot pada dinding duodenum atau usus dua belas jari.

2. Jejunum

Jejunum atau yang kerap dikenal usus kosong merupakan bagian kedua dari usus halus. Setelah duodenum menyelesaikan pekerjaannya untuk memecah makanan, lalu makanan tersebut akan berjalan menuju jejunum.

Kemudian dinding bagian dalam jejunum akan bekerja membantu menyerap nutrisi dari makanan tersebut. Lokasi usus kosong atau jejunum sendiri berada di antara duodenum (usus dua belas jari) dan ileum (usus penyerapan).

Bagian kedua dari usus halus ini memiliki panjang sekitar 1-2 meter pada ukuran orang dewasa. Dengan bantuan mesenterium, jejunum dan ileum digantungkan di dalam tubuh. Hampir 90% proses penyerapan nutrisi makanan yang dicerna tubuh dilakukan oleh usus halus.

Berlangganan Gramedia Digital

Baca SEMUA koleksi buku, novel terbaru, majalah dan koran yang ada di Gramedia Digital SEPUASNYA. Konten dapat diakses melalui 2 perangkat yang berbeda.

Rp. 89.000 / Bulan

Makanan yang telah dipecah oleh duodenum atau usus dua belas jari akan dipecah lagi menjadi partikel-partikel kecil. Mengapa demikian? Proses tersebut dilakukan untuk memudahkan tubuh dalam menyerap nutrisi makanan. Di bagian usus kosong atau jejunum, makanan akan mengalami proses pencernaan kimiawi. Proses pencernaan secara kimiawi memerlukan bantuan berbagai enzim yang dihasilkan oleh usus halus.

Ileum atau yang biasa disebut usus penyerapan merupakan bagian ketiga dari usus halus. Usus penyerapan atau ileum bekerja membantu penyerapan asam empedu dan vitamin B12 yang dibutuhkan oleh tubuh. Ileum atau usus penyerapan adalah bagian akhir dari usus halus.

Sebagai bagian akhir dari usus halus, ileum atau usus penyerapan memiliki panjang sekitar 2-4 meter pada sistem pencernaan manusia. Ileum sebagai bagian terakhir dari usus halus terletak tepat setelah duodenum dan jejunum, lalu dilanjutkan dengan usus buntu. Dengan pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa), ileum atau usus penyerapan berperan aktif menyerap vitamin B12 beserta garam-garam empedu.

Ilustrasi Vili Pada Usus Halus (sumber: news.medical.net)

Terdapat banyak lipatan atau lekukan di dalam usus penyerapan. Lipatan atau lekukan tersebut kerap disebut jonjot-jonjot usus (vili). Lipatan tersebut membantu memperluas permukaan penyerapan agar semua makanan dapat terserap dengan sempurna.

Ileum atau usus penyerapan tak hanya menyerap nutrisi makanan yang belum diserap pada proses sebelumnya. Lebih dari itu, ileum atau usus penyerapan turut berperan mengatur katup ileosekal. Apa itu katup ileosekal? Ileosekal merupakan katup pencegah terjadinya refluks dari usus besar ke usus halus.

Fungsi Usus Halus

Sebagai bagian dari organ dalam tubuh, usus halus memiliki peran yang sangat penting. Bahkan, 90% proses pencernaan dan penyerapan nutrisi dari makanan dilakukan oleh usus halus. Sementara itu, 10% proses pencernaan lainnya berlangsung di lambung dan usus besar.

Seperti yang kita tahu, usus halus memegang peranan utama dalam penyerapan nutrisi serta mineral dari makanan. Setelah mengetahui bagian-bagian penting dari usus halus, kini kamu mulai paham mengenai organ dalam tubuh. Artikel ini akan membantu Grameds lebih memahami fungsi dari usus halus. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya.

1. Mencerna protein

Sebagai bagian dari organ dalam tubuh, usus halus memiliki fungsi untuk mencerna protein. Enzim tripsin dan enzim kimotripsin dalam tubuh yang disekresikan pankreas digerakkan oleh protein, peptida, dan asam amino. Kedua enzim tersebut bekerja membantu memecah nutrisi dari makanan menjadi bagian yang lebih kecil.

2. Mencerna lemak

Usus halus atau usus kecil berfungsi untuk mencerna lemak. Enzim lipase dalam tubuh yang disekresikan pankreas digerakkan oleh lemak dan lipid pada makanan. Hal tersebut berguna untuk memecah trigliserida menjadi monogliserida dan asam lemak bebas.

3. Mencerna karbohidrat

Selanjutnya, fungsi usus halus ialah membantu proses pencernaan karbohidrat. Dalam proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah menjadi monosakarida seperti glucose. Kemudian pankreas menghasilkan enzim amilase yang turut membantu proses pemecahan beberapa karbohidrat.

4. Proses penyerapan nutrisi

Nutrisi akan diserap oleh dinding bagian dalam usus halus ke dalam aliran darah setelah makanan dipecah. Usus halus menjadi tempat terbaik untuk penyerapan nutrisi makanan karena memiliki luas permukan bagian dalam yang cukup besar.

Beragam nutrisi yang diserap akan mengalir ke seluruh peredaran darah. Kemudian jika manusia mengonsumsi makanan yang mengandung racun, maka racun tadi akan diserap oleh usus halus. Jika hal tersebut terjadi, kemungkinan kamu akan mengalami gangguan pencernaan.

5. Menyerap air dan elektrolit

Selain itu, usus halus juga berfungsi dalam proses penyerapan air dan elektrolit. Usus halus menyerap sekitar 80% air dan sisanya akan diserap oleh usus besar atau diekresikan melalui feses. Penyerapan elektrolit yang terjadi di usus halus akan melibatkan proses difusi dan perpindahan aktif.

6. Menyerap mineral dan vitamin

Usus halus ternyata berfungsi sebagai tempat penyerapan vitamin dan mineral. Vitamin A, D, E, dan K termasuk dalam vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin tersebut akan diserap bersama dengan lemak makanan. Kemudian vitamin B dan C yang larut dalam air akan diserap melalui mekanisme difusi.

Lalu vitamin B12 akan diserap melalui mekanisme transport aktif yang digabungkan dengan faktor intrinsik dari lambung. Untuk vitamin B12 dan garam empedu sendiri akan diserap khusus oleh ileum. Bagaimana dengan zat besi? Zat besi akan diserap khusus oleh duodenum dan jejunum.

7. Penetralan makanan

Fungsi lain dari usus halus atau usus kecil ialah sebagai penetral makanan dalam pencernaan. Hormon secretin akan dikeluarkan oleh usus dua belas jari atau duodenum. Hormon tersebut akan membuat pankreas mengeluarkan sejumlah natrium bikarbonat.

Sodium bikarbonat akan membantu meningkatkan pH makanan yang sedang dicerna tubuh, dari asam menjadi netral. Kemudian cairan empedu dan lendir memiliki efek penetralisir asam. Di dalam lambung, makanan yang telah dicerna akan bersifat asam. Makanan yang bersifat asam tadi akan dinetralkan usus halus menggunakan zat yang mengandung bahan kimia alkali dan bikarbonat.

8. Berperan dalam imunitas

Fungsi usus halus tak hanya mencerna dan menyerap makanan. Lebih dari itu, usus halus juga membantu sistem imun tubuh. Di usus halus terdapat flora usus yang akan memberi kontribusi positif pada tubuh manusia. Kemudian terdapat peyer’s patches yang berupa nodul limfoid pada ileum.

Hal tersebut berada dalam saluran pencernaan dan menjadi bagian penting sistem imun manusia. Bagian tadi juga memiliki sistem limfatik yang dapat membantu menghasilkan antigen dari bakteri atau organisme berbahaya. Melalui saluran pencernaan, bakteri atau organisme berbahaya akan dikenali oleh sistem kekebalan tubuh.

Tips Menjaga Kesehatan Usus Halus

Kini Grameds sudah mengetahui beberapa fungsi penting dari usus halus. Setelah mengetahui fungsinya, Grameds juga perlu mengetahui cara menjaga kesehatan usus halus. Nah, simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui beberapa cara menjaga kesehatan usus halus.

1. Mengurangi stres

Salah satu cara menjaga kesehatan usus ialah mengelola stres. Ada beberapa faktor penyebab stress yang akan berdampak pada kesehatan usus kamu, di antaranya ialah tekanan lingkungan, stres psikologis, dan stres akibat kurang tidur. Untuk mengatasi stres, ada beberapa cara yang bisa Grameds lakukan, seperti latihan pernapasan dalam, meditasi, dan melakukan teknik relaksasi lainnya.

2. Menerapkan pola makan sehat

Selain mengurangi stres, Grameds juga perlu menerapkan pola makan sehat. Mengonsumsi berbagai jenis makanan bergizi akan membantu kamu menjaga kesehatan usus. Grameds perlu mengonsumsi banyak sayuran untuk meningkatkan kesehatan usus karena sayuran memiliki kandungan kadar serat prebiotik yang tinggi bagi tubuh.

Kemudian Grameds juga perlu membatasi konsumsi makanan manis dengan kadar gula yang tinggi. Mengonsumsi gula atau makanan dengan pemanis buatan secara berlebihan akan menimbulkan ketidakseimbangan mikroba pada usus kamu.

3. Olahraga teratur

Berolahraga teratur akan membantu kamu menjaga kesehatan usus. Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa olahraga secara teratur dapat meningkatkan kesehatan tubuh Grameds. Selain itu, berolahraga secara teratur akan membantumu mencegah obesitas.

4. Beristirahat cukup

Memiliki kualitas tidur yang baik dapat membantu kamu meningkatkan suasana hati, kognisi, dan kesehatan usus. Untuk ukuran orang dewasa, waktu tidur yang dianjurkan setidaknya 7 jam setiap malam. Grameds perlu menerapkan kebiasaan hidup sehat dengan tidur yang cukup dan bangun pada jam yang sama setiap harinya.

Baca juga artikel terkait “Fungsi Usus Halus” :

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA