Pada artikel kali ini akan kita bahas mengenai hubungan bilateral antara Australia dengan Indonesia dalam bidang pertahanan dan keamanan. Fenomena hubungan bilateral diantara keduanya merupakan suatu hal yang tidak membosankan untuk dibahas dalam kajian konflik dan kerja sama internasional karena seringnya hubungan diantara keduanya dianggap seperti roller coaster atau mengalami pasang surut sehingga dengan beberapa bukti empiris dapat dikatakan bahwa hubungan Indonesia-Australia sangat dinamis, walaupun sudah terjalin bahkan sebelum Indonesia meraih kemerdekaan. Selain dilatarbelakangi oleh faktor historis, faktor geografis yang menunjukkan adanya kedekatan posisi membuat hubungan diantara keduanya perlu untuk dijaga agar tercipta stabilitas kawasan di sekitar negara. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Mantan Menteri Luar Negeri Australia bahwa Indonesia dan Australia memiliki perbedaan yang sangat komprehensif mulai dari bahasa, ras, agama, etnis, populasi, sistem politik bahkan hukum sosial. Sehingga tidak heran jika dalam perkembangan hubungan bilateral Indonesia-Australia banyak dipengaruhi oleh perbedaan tersebut. Namun perbedaan bukan menjadi halangan untuk tidak mempertahankan hubungan baik agar tercipta kondisi yang stabil sehingga potensi yang dihasilkan dari adanya kedekatan posisi dapat dimanfaatkan. Kerjasama internasional antara Indonesia dengan Australia tersebar dalam berbagai bidang baik bidang ekonomi, sosial budaya, pendidikan, dan politik. Namun yang menjadi hal yang sangat diprioritaskan berkaitan dengan kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan. Bahkan untuk memperkuat kerjasama pertahanan dan keamanan, Indonesia dan Australia menandatangani perjanjian keamanan atau yamg dikenal dengan nama The Lombok Treaty (Traktat Lombok) pada tahun 2006 lalu yang secara garis besar memuat tentang konsep kerjasama dalam bidang pertahanan, hukum, intelijensi, kerjasama maritim, senjata nuklir, darurat bencana dan organisasi internasional. Berikut merupakan ruang lingkup perjanjian kerjasama internasional antara Indonesia dengan Australia dalam berbagai bidang. 1. Pertahanan Kerjasma pertahanan Indonesia-Australia berada dalam satu wadah yang dikenal dengan nama Indonesia-Australia Defence Cooperation Program dengan bentuk kerjasama melakukan latian bersama antara TNI dengan ADF, saling mengirim perwira dalam Sesko dan Lemhanas serta bantuan pemberian suku cadang pesawat militer. 2. Penegakan hukum Kerjasama dalam bidang penegakan hukum telah dimulai sejak tahun 2002 dengan diselenggarakanya konferensi tingkat menteri untuk membahas kejahatan people smuggling, perdagangan perempuan dan anak. Dalam kerjasama ini kedua negara melibatkan kepolisian sebagai upaya pencegahan, penelusuran dan penindakan kejahatan. 3. Pemberantasan terorisme Sejak peristiwa Bom Bali yang menewaskan banyak pengunjung dari Australia, kedua negara melakukan kerjasama dengan meningkatkan profesionalisme kepolisian dan intelijensi untuk mendeteksi ancaman agar dapat dilakukan pencegahan dan penindakan serta penanggulanan terorisme. Kerjasama yang dilakukan oleh kepolisian Indonesia dengan Australia dalam upaya pemberantaran terorisme diantaranya melakukan operasi gabungan, pertukaran informasi, penempatan perwira hubung pada kedua negara, serta pengembangan SDM dan peralatan. 4. Intelijensi
Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi, dan informasi sangat mempengaruhi pola dan bentuk ancaman. Ancaman terhadap kedaulatan negara yang semula bersifat konvensional (fisik) dan saat ini berkembang menjadi multidimensional (fisik dan nonfisik), baik yang berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Ancaman yang bersifat multidimensional tersebut dapat bersumber, baik dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya maupun permasalahan keamanan yang terkait dengan kejahatan internasional, antara lain terorisme, imigran gelap, bahaya narkotika, pencurian kekayaan alam, bajak laut, dan perusakan lingkungan.
Transkrip program Radio Kookaburra: Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia Download file MP3 MUBAROK: Indonesia dan Australia bekerja sama erat dalam bidang pertahanan dan keamanan yang diwujudkan dalam operasi kemanusiaan dan berbagai pelatihan dan kerja sama untuk memberantas kejahatan lintas batas. Sejak terjadi peristiwa bom Bali 2002, Kepolisian Republik Indonesia dan Kepolisian Federal Australia bekerja sama erat dalam rangka identifikasi korban bencana dan pelatihan penanggulangan terorisme. Kerja sama erat kepolisian kedua negara juga terlihat saat peristiwa bom lainnya dan peristiwa jatuhnya pesawat Garuda di Yogyakarta. Baru-baru ini, Tim Identifikasi Korban Bencana POLRI dikirim ke Australia untuk membantu menangani bencana kebakaran hutan terbesar abad ini di Victoria yang menelan lebih dari dua-ratus korban termasuk dua warga Indonesia. Dr. Musaddeq Ishaq adalah Ketua Tim DVI POLRI yang berangkat ke lokasi bencana di Australia bersama lima orang anggotanya untuk membantu identifikasi korban bencana. DR MUSADDEQ ISHAQ: Ini pengalaman pertama kita berhadapan dengan bushfire. Jadi bagaimana api yang begitu cepat membakar beberapa kota, desa, ya, dalam hanya beberapa menit habis, gitu. Jadi yang kami temukan di lapangan itu adalah um … jadi kita tidak pernah menemukan lagi potongan manusia utuh ya tapi sudah tinggal dalam bentuk potongan tulang belakang. Jadi kita mengidentifikasi itu hanya dasarnya itu kebanyakan ya di DNA, termasuk dua warga negara kita yang ditemukan di Marysville.MUBAROK: Pemerintah dan rakyat Australia sangat menghargai tindakan cepat Indonesia untuk membantu yang menunjukkan kedalaman persahabatan antara Australia dan Indonesia, terutama saat terjadi bencana alam. Dr Musaddeq juga bercerita tentang dua orang warga Indonesia yang juga menjadi korban bencana kebakaran hutan itu. Pemerintah Australia dan pihak berwenang terkait bekerja sama sangat erat dengan Konsulat Jenderal RI di Victoria dan keluarga korban.DR MUSADDEQ ISHAQ: Jadi memang, kita temukan memang mobilnya juga masih ada dan kebetulan kita bisa lakukan anu … kita tahu nomornya masih bisa kita baca dengan teknik-teknik ya dan diakuin oleh keluarganya, diakuin, dan di mobil itu kita bisa menemukan ada kunci apartemen, ada kamera, kemudian ada beberapa barang milik pribadi yang memang diakui oleh keluarga, oya memang betul ini milik si Din sama si Rudi. MUBAROK: Kerja sama bilateral antara Angkatan Udara Australia dan Angkatan Udara Tentara Nasional Indonesia semakin dipererat dengan kunjungan persahabatan pesawat angkut Australia C-17A Globemaster ke Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta belum lama ini. Datang dengan pesawat itu, Komandan Angkatan Udara Australia John Oddie yang terlibat dalam operasi pemberian bantuan kemanusiaan pasca tsunami di Aceh dan gempa bumi di Sumatera Utara. Menurut Panglima Komando Operasi Angkatan Udara TNI Marsekal Muda Imam Sufaat saat berkunjung untuk melihat-lihat pesawat angkut C-17A itu, kerja sama Angkatan Udara Australia dan TNI AU sangat baik.IMAM SUFAAT: Kita rutin mengirimkan untuk instructur pilot di Australia. Kemudian untuk sekolah-sekolah yang SESKO, Lemhannas, kemudian yang S2 banyak yang bisa ke Australia. MUBAROK: Di antara anggota TNI-AU yang banyak terlibat dalam kerja sama angkatan udara kedua negara adalah Mayor Penerbang Wisoko. Menurut pilot pesawat militer nasional ini kunjungan persahabatan tersebut akan membuat hubungan kedua angkatan udara semakin akrab. WISOKO: Kemudian dari aspek teknologi tentu saja kita mendapatkan banyak keuntungan dengan mengetahui pesawat C17 ini karena seperti yang kita tahu bahwa ini jarang-jarang dipublished di luar. Spengetahuan kami baru ada tiga negara yang menggunakan ini. MUBAROK: Kerja sama erat bidang pertahanan dan keamanan antara Indonesia dan Australia akan terus diperkuat di masa mendatang. Hal ini menyusul penandatanganan Kesepakatan Bilateral antara RI dan Australia tentang Kerangka Kerjasama Keamanan yang lebih dikenal dengan Traktat Lombok. Traktat ini menyediakann landasan kerja sama modern dalam berbagai bidang penting termasuk pertahanan, penegakan hukum, anti terorisme, keamanan maritim dan tanggap darurat bencana. [Kookaburra tune] Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode Mei 2009. Jawaban yang benar adalah Canberra, C-A-N-B-E-R-R-A, dan pemenangnya adalah Ririn Sugiamik dari Jawa Timur, Khairunnisa (Medan), Rahmatia (Padang) M Daennuri (Tuban) dan Tobok Panggabean dari Sumatera Utara. Pertanyaan quiz untuk periode Juni 2009 adalah sebagai berikut: Siapakah nama Perdana Menteri Australia sekarang? Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Pekerjaan dan Alamat anda. Jawaban ditunggu hingga 26 Juni 2009 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia. Mei 2009
Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia |