Bagaimana hubungan biaya dengan objek biaya?

Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa, yang diharapkan memberikan manfaat pada saat ini atau masa datang bagi organisasi. Biaya dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat di masa depan. Pada perusahaan yang berorientasi laba, manfaat masa depan biasanya berarti pendapatan. Jika biaya telah dihabiskan dalam proses pendapatan, maka biaya tersebut dinyatakan expired. Biaya yang telah expired tersebut disebut dengan beban. Biaya dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsinya, berdasarkan perilaku biaya, berdasarkan akuntansi pertanggung jawaban, berdasarkan sifat penelusuran terhadap objek biaya

Klasifikasi Biaya berdasarkan fungsi

Biaya dikelompokkan ke dalam dua kategori fungsional utama: produksi dan nonproduksi / biaya komersial. Pada perusahaan manufaktur yang memproduksi barang-barang berwujud biasanya menggunakan biaya produksi sedangkan pada perusahaan jasa yang hanya memberikan pelayanan kepada konsumen biasanya menggunakan biaya non produksi dan keduanya sering disebut sebagai biaya manufaktur dan biaya non manufaktur.

Biaya non produksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi perancangan, pengembangan, adminnistrasi umum, pemasaran, distribusi, dan layanan pelanggan. Terdapat dua kategori biaya non produksi yang lazim yatu biaya penjualan dan biaya administrasi. Biaya pemasaran, distribusi, dan layanan pelanggan di ditempatkan dalam kategori umum yaitu biaya penjualan.

Sedangkan biaya perancangan, pengembangan dan administrasi umum ditempatkan dalam kategori biaya admánistrasi. Biaya penjualan merupakan biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan dan mendistribusikan produk atau jasa serta melayani pelanggan.

Klasifikasi Biaya Sesuai dengan Perilaku Biaya

Perilaku biaya menggambarkan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan output. Beberapa biaya berubah sejalan dengan perubahan output, namun biaya-biaya lain bersifat tetap dan tidak akan berubah ketika output berubah. Berdasarkan perilakunya,. biaya dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (voriable cost), dan biaya campuran (mixed cost).

Klasifikasi biaya berdasarkan akuntansi pertanggungjawaban

Laporan segmen mampu menyediakan informasi yang berharga mengenai berbagai biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer segmen. Berdasarkan pertangg ungjawaban seorang manajer segmen, biaya dapat dikategorikan menjadi biaya terkendali (controllable cost) dan biaya tidak terkendali (uncontrollable cost).

  1. Biaya Terkendali (Controllable cost)

Biaya terkendali adalah biaya yang secara langsung dapat dikendalikan dan dipengaruhi oleh seorang manajer tertentu dalam jangka waktu tertentu Misalnya biaya iklan dan komisi untuk jasa

  1. Biaya Tidak Terkendali (Uncontrollable cost)

Biaya tidak terkendali adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang manajer tertentu berdasarkan wewenang yang dia miliki dan dalam jangka waktu tertentu. Contoh biaya yang tidak dapat dikendalikan adalah gaji manajer puncak dan biaya tingkat korporasi seperti biaya penelitian dan pelatihan

Klasifikasi Biaya berdasarkan sifat penelusuran terhadap obyeknya

Biaya dapat secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan objek biaya. Objek biaya dapat berupa apa pun, seperti produk, pelanggan, departemen proyek, aktivitas, dan sebagainya, yang diukur biayanya dan dibebani biaya. Pembebanan biaya secara akurat ke objek biaya sangatlah penting. Untuk dapat mengevaluasi kinerja dari masing-masing segmen dengan baik, perlu diketahui biaya-biaya mana yang dapat ditelusuri secara langsung ke suatu segmen. Berdasarkan penelusuran ke objek biaya, biaya dikelompokan menjadi dua kategori yaitu biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost).

Klasifikasi Biaya Sesuai dengan Tujuan Pengambilan Keputusan

Untuk tujuan pengambilan keputusan manajemen, data biaya dikelompokkan ke dalam biaya relevan dan biaya tidak relevan.

Dalam melakukan kegiatan bisnis, tentunya tidak lepas dengan yang namanya biaya. Pengertian biaya adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. Simak penjelasan lengkap tentang jenis-jenis biaya serta klasifikasi dalam akuntansi.

Setiap perusahaan pasti memiliki pengeluaran dalam proses bisnisnya, seperti transaksi membayar sewa gedung, gaji karyawan, bahan baku, dan lainnya.

Pengeluaran tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis dan klasifikasi menjadi akuntansi biaya.

Akuntansi biaya adalah proses menentukan dan menghitung beban yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Tujuannya adalah untuk mengukur efisiensi dan mengendalikan pengeluaran agar dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan dan mendapatkan keuntungan.

Bagaimana hubungan biaya dengan objek biaya?

Pengertian Biaya

Dalam ilmu bisnis dan akuntansi, pengertian biaya adalah nilai moneter atau jumlah uang yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa.

Beban yang dikeluarkan mencakup persediaan, bahan baku, tenaga kerja, produk, peralatan, layanan, dan lainnya.

Jumlah yang dikeluarkan dicatat dalam catatan pembukuan sebagai beban.

Dari sudut pandang penjual, jika mereka dapat menjual barang dengan harga yang sama dengan beban produksi, maka mereka akan mencapai BEP (break even point).

Artinya mereka tidak akan kehilangan uang dari penjualan mereka, tetapi juga tidak mendapatkan keuntungan.

Sebaliknya dari sudut pandang pembeli, biaya suatu produk disebut sebagai harga.

Harga yang dimaksud adalah jumlah yang dibebankan oleh penjual terhadap suatu produk yang sudah termasuk beban untuk membuat produk tersebut dan mark-up yang ditambahkan oleh penjual untuk menghasilkan keuntungan.

Baca juga:Chart Of Account: Mempelajari Klasifikasi Sistem Kode Akun Akuntansi

Klasifikasi Biaya dalam Akuntansi

Bagaimana hubungan biaya dengan objek biaya?

Klasifikasi biaya merupakan proses pengelompokan berdasarkan tujuan dari informasi yang disajikan untuk memudahkan dalam melakukan pencatatan dan menyusun laporan keuangan, serta memberikan gambaran informasi yang akurat kepada pihak manajemen

Komponen biaya dikelompokan dalam beberapa akun dengan klasifikasi sebagai berikut.

Berdasarkan Fungsi Pokok dari Aktivitas Perseroan

a. Biaya Produksi (Production Cost)

Akumulasi dari semua pengeluaran yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang.

Ini meliputi bahan baku, tenaga kerja, beban operasional barang atau pabrik, dan lain sebagainya.

b. Biaya Pemasaran (Marketing Expenses)

Beban yang harus dikeluarkan untuk memastikan semua produk terbeli oleh konsumen. Contohnya adalah untuk kegiatan promosi dan iklan yang dilakukan perusahaan.

c. Biaya Administrasi & Umum (General Administration Expenses)

Beban yang digunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk, misalnya gaji karyawan, overhead kantor, dan lainnya.

Berdasarkan Kegiatan atau Volume Produksi

a. Biaya Variabel (Variable Cost)

Pengertian biaya variabel adalah jenis beban yang mengalami fluktuasi atau bervariasi sesuai dengan jumlah output yang diproduksi.

Variable Costs akan meningkat ketika volume produksi meningkat, dan turun ketika volume produksi menurun.

Makin besar volume penjualan, makin besar pula beban yang harus dikeluarkan.

Contoh: Jika bahan kulit sepatu adalah Rp2.000 per pasang dan beban karyawan adalah Rp500 per sepatu, maka biaya produksi 1 pasang sepatu adalah Rp2.500.

Jika 1 hari= 10 sepatu x 2500 = 25.000

Jika 1 hari= 20 sepatu x 2500 = 50.000

b. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Jenis beban yang selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi.

Jenis memiliki dua karakteristik, yaitu biaya tidak berubah atau tidak dipengaruhi oleh periode atau aktivitas tertentu dan cost per unitnya berbanding terbalik dengan perubahan volume.

Bila volumenya rendah maka fixed cost tinggi, sebaliknya pada volume yang tinggi fixed cost per unitnya rendah.

Contoh:gaji karyawan toko komputer per bulan adalah Rp800.000. Jika dalam satu bulan toko tersebut hanya melayani 10x pembelian atau 30x, gaji karyawan tersebut tetap Rp800.000. Gaji tetap tersebut yang disebut sebagai fixed cost.

Baca juga:Cara Tepat Menghitung Variable Costing Pada Usaha Anda

Berdasarkan Objek yang Dibiayai

a. Biaya Langsung (Direct Cost)

Merupakan pengeluaran yang berkaitan dengan produksi barang atau jasa.

Direct costs meliputi bahan mentah, tenaga kerja, dan distribusi yang terkait dengan produksi suatu produk.

Jenis biaya ini dapat dengan mudah ditelusuri.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang memproduksi mobil, biaya langsung yang terkait dengan bisnis ini adalah upah yang dibayarkan kepada pekerja untuk membuat produk tersebut dan suku cadang yang digunakan untuk membuat mobil.

b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)

Biaya tidak langsung (indirect costs), adalah pengeluaran yang tidak terkait dengan produksi barang atau jasa yang tidak dapat diidentifikasi langsung dengan proses produksi secara keseluruhan.

Contohnya biaya listrik, penyusutan mesin, upah mandor, dan administrasi pabrik.

Ketika perusahaan mobil tersebut memiliki direct costs untuk menghasilkan ban mobil.

Tetapi, listrik yang digunakan dianggap sebagai biaya tidak langsung karena digunakan untuk semua produk yang dibuat di prabik, bukan hanya untuk 1 jenis produk saja.

Baca juga:Mengenal Biaya Langsung dan Tidak Langsung dalam Akuntansi Bisnis

Berdasarkan Pembebanan Periode Akuntansi

a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)

Beban yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh aktiva tetap, meningkatkan efisiensi operasional dan kapasitas produktif aktiva tetap, serta memperpanjang masa manfaat aktiva tetap.

Contohnya mesin pabrik yang memiliki penyusutan selama 5 tahun.

b. Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditure)

Beban yang hanya akan memberi manfaat dalam periode berjalan, sehingga tidak akan dikapitalisasi sebagai aktiva tetap di laporan keuangan neraca, melainkan akan langsung dibebankan sebagai beban dalam laporan laba rugi periode berjalan di mana beban tersebut terjadi (dikeluarkan).

Jenis-Jenis Biaya Lain

a. Biaya Operasional (Operational Costs)

Biaya operasional adalah pengeluaran yang terkait dengan kegiatan bisnis sehari-hari tetapi tidak ditelusuri kembali ke satu jenis produk.

Jenis beban ini bisa berubah-ubah atau tetap.

Contoh operational costs dalah sewa dan utilitas untuk pabrik.

Investor dapat menghitung rasio beban operasional perusahaan, yang menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan dana untuk menghasilkan penjualan.

b. Biaya Peluang (Opportunity Costs)

Biaya peluang adalah pengeluaran yang terkait saat Anda memutuskan untuk melakukan investasi.

Contoh kasusnya adalah jika Anda memutuskan apakah ingin menyewa atau membeli mesin baru, maka Anda dapat menghitung opportunity costs berdasarkan varibel yang ada,

c. Biaya Hangus (Sunk Costs)

Sunk costs adalah pengeluaran yang tidak dapat dipulihkan kembali terlepas apa yang telah terjadi.

Contohnya adalah ketika Anda menginvestasikan uang dalam sebuah bisnis yang kemudian bangkrut.

d. Biaya Terkendali (Controllable Costs)

Pengertian biaya terkendali adalah pengeluaran yang dapat dikendalikan oleh manajemen.

Contoh umumnya adalah perlengkapan kantor, iklan, bonus karyawan, dan sumbangan amal.

Controllable Costs dikategorikan sebagai beban jangka pendek karena dapat disesuaikan.

Kelola Kas & Transaksi Lebih Mudah dan Akurat, Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Kelola Biaya dan Anggaran Bisnis dengan Software Akuntansi Jurnal

Seperti yang diketahui, tujuan auntansi biaya adalah untuk menilai berbagai pengeluaran bisnis dan bagaimana mereka memengaruhi operasi, efisiensi, dan keuntungan.

Menilai pengeluaran perusahaan memungkinkan manajemen untuk meningkatkan cara menjalankan bisnisnya yang dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Setiap detail pengeluaran harus dihitung dengan tepat dan akurat agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

Biar tidak repot, Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti Mekari Jurnaluntuk menghitung pengeluaran melalui fitur biaya dan anggaran.

Software ini juga dapat mempermudah Anda dalam mengelola keuangan bisnis dengan tersedianya berbagai fitur, seperti laporan keuangan, persediaan barang, rekonsiliasi transaksi, termasuk pula pencatatan faktur pembelian dan pembayaran.

Dengan menggunakan aplikasi Mekari Jurnal, Anda bisa menghemat biaya, waktu, dan energi karena data keuangan bisnis diproses dengan baik.

Penggunaan software seperti Jurnal akan mempermudah Anda dalam mengelola arus pengeluaran dan juga informasi akuntansi bisnis Anda.

Silakan coba aplikasi Jurnal secara gratis selama 14 hari.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Bagaimana hubungan biaya dengan objek biaya?

Itulah pengertian biaya, tujuan, jenis-jenis, dan klasifikasi dalam akuntansi. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat.

Ikuti media sosial Mekari Jurnaluntuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.

Kategori : Akuntansi

Artikel Sebelumnya

Artikel Selanjutnya

Bagaimana hubungan biaya dengan objek biaya?

Akuntansi

Contoh Pembukuan Toko Excel Sederhana, Download Sekarang!

Bagaimana hubungan biaya dengan objek biaya?

Akuntansi

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Kontraktor dengan Excel

Bagaimana hubungan biaya dengan objek biaya?

Akuntansi

Contoh Laporan Penjualan Perusahaan Dagang Sederhana

Bagaimana hubungan biaya dengan objek biaya?

Akuntansi

Cara Membaca Laporan Arus Kas Secara Tepat

Nama Lengkap

Email

Invalid captcha!

Subscribe

Share :

WhatsappFacebookTwitterLinkedinEmail