Apakah tulang rawan memiliki banyak zat kapur?

Tubuh manusia memiliki beragam jenis tulang dengan fungsinya masing-masing. Salah satu jenis tulang yang jarang terdengar adalah tulang keras. Pada dasarnya tidak hanya berarti tulang yang keras, tetapi tulang satu ini pun memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang khas, serta fungsinya yang spesifik untuk menunjang mekanisme tubuh agar dapat bekerja dengan baik.

Mengenal Apa Itu Tulang Keras

Tulang merupakan bagian dari sistem rangka tubuh manusia yang tersusun oleh banyak sel, serat, dan substansi dasar. Rangka manusia sendiri tersusun dari 206 tulang yang masing-masing memiliki fungsi yang beragam. Berdasarkan zat penyusunnya, tulang dibedakan menjadi dua jenis, yakni tulang keras dan tulang rawan (kartilago).

Tulang keras adalah kulit luar tulang pipa yang padat dan keras, serta memiliki sifat kaku. Tulang ini terbentuk dari tulang rawan yang mengalami osifikasi (penulangan). Tulang yang kerap disebut tulang sejati ini merupakan alat gerak pasif yang susunannya mengandung lebih banyak zat kapur dan fosfor, dan sedikit zat perekat.

Mempunyai struktur kuat dan statis, tulang ini berperan penting untuk memberikan kekuatan pada tulang. Anda dapat menemukan tulang jenis ini di bagian paha, lengan, betis, dan selangka. Sementara tulang rawan adalah tulang yang memiliki sifat lentur atau elastis.

Meski demikian, tulang ini nyatanya tetap tersusun dari jaringan padat. Berbeda dengan tulang keras, tulang rawan justru banyak mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur. Tulang rawan dapat ditemui di ujung tulang rusuk, bagian telinga, hidung, saluran napas, sela-sela persendian, dan di antara ruas-ruas tulang belakang.

Ciri-ciri dan Karakteristik Tulang Keras

Dari penjelasan di paragraf sebelumnya, Anda mungkin sudah sedikit terbayang mengenai ciri-ciri dari tulang keras. Namun, selain kaku dan keras, tulang ini nyatanya juga memiliki sejumlah ciri-ciri lain yang penting untuk diketahui, yaitu:

●  Mudah patah atau retak; ●  Banyak mengandung zat kalsium dan fosfor, sementara kandungan kolagennya sedikit; ●  Susunan sel tulang membentuk lingkaran konsentris yang berlapis; ●  Pada tulang keras ada saluran havers (haversian canal) yang terdiri dari pembuluh darah yang berfungsi untuk menutrisi tulang;

●  Jaringan tulang keras disusun oleh sel-sel tulang (osteosit), sel-sel pembentuk tulang (osteoblas), dan sel-sel perombak tulang (osteoklas).

Memahami Jenis-jenis Tulang Keras

Berdasarkan bentuknya, tulang keras dibedakan menjadi:

●  Tulang pipih yang punya bentuk pipih di kedua sisinya. Tulang pipih dapat ditemui pada tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang penyusun tengkorak. ●  Tulang pipa yang berbentuk silindris dan berlubang di bagian tengahnya, persis seperti pipa. Tulang paha, betis, dan kering adalah contoh dari tulang pipa.

●  Tulang pendek yang berukuran kecil dengan bentuk bulat atau segi empat. Anda dapat menemukan tulang ini di bagian pergelangan tangan, tulang pangkal kaki, dan ruas tulang belakang.

Sedangkan berdasarkan matriksnya, tulang keras dibedakan menjadi dua jenis, yakni:

●  Tulang kompak yang memiliki tekstur halus dan kuat. Sebanyak 80% tulang dalam tubuh dibentuk oleh tulang ini, di antaranya telapak tangan, hasta, lengan atas, ruas jari tangan, jari kaki, betis, paha, selangka, dan lain sebagainya.
●  Tulang spons yang mempunyai matriks berpori atau berongga yang di dalamnya terdapat sumsum tulang merah, yang menjadi tempat terjadinya produksi sel darah merah. Contoh tulang spons adalah tulang pipih dan pendek.

Fungsi-fungsi Penting Tulang Keras

Secara umum, fungsi tulang keras serupa dengan fungsi tulang secara keseluruhan, yaitu: 1.  Sebagai alat gerak pasif; 2.  Memberikan bentuk tubuh; 3.  Penopang atau penyokong tubuh; 4.  Tempat melekatnya otot; 5.  Tempat pembentukan sel darah merah;

6.  Melindungi organ vital seperti otak, jantung, dan paru-paru.

Dari penjelasan tentang tulang keras di atas, maka bisa Anda tarik kesimpulan bahwa tulang keras pada dasarnya memiliki peran penting dalam tubuh. Untuk itu, menjaga kesehatan tulang, termasuk jenis tulang keras adalah hal penting yang tidak boleh dilewatkan.

Pasalnya, jika tulang sudah mengalami masalah, tentu akan memengaruhi sistem gerak tubuh secara keseluruhan. Akibatnya, kondisi tersebut akan berdampak pula pada kesehatan tubuh Anda, terutama akan menghambat Anda dalam beraktivitas, seperti berolahraga yang merupakan hal penting untuk menjaga kesehatan tubuh.

Tulang membutuhkan nutrisi yang cukup agar tetap kuat. Oleh karenanya, pastikan nutrisi penting untuk tulang selalu terpenuhi dan dukung dengan minum Anlene Actifit yang mengandung kalsium 2 kali lebih banyak daripada susu biasa, sehingga dapat membantu memelihara kesehatan dan kekuatan tulang.

Tidak hanya itu, Anlene Actifit juga mengandung 330 mg kolagen dan juga 5000 mg. Kedua nutrisi tersebut dibutuhkan untuk merawat kesehatan tulang, otot, dan juga sendi. Selain itu, Anlene Actifit juga sudah diformulasikan secara khusus dengan formula movemax yang dapat membuat tubuh Anda tetap aktif bergerak tanpa khawatir merasa cepat lelah.

Buat Anda yang punya banyak kesibukan, Anlene Actifit juga hadir dalam kemasan siap minum yang praktis dan tentunya tetap kaya manfaat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tulang, sendi, dan otot. Minum Anlene Actifit dua kali sehari, setiap hari, dan rasakan manfaatnya untuk mendukung kesehatan tubuh Anda.

Apakah tulang rawan memiliki banyak zat kapur?

Apakah tulang rawan memiliki banyak zat kapur?
Lihat Foto

shutterstock.com

Ilustrasi Tulang Manusia

KOMPAS.com – Tulang sebagai rangka manusia merupakan komponen yang sangat penting untuk menyangga tubuh dan melindungi berbagai organ vital.

Rangka pada tumbuh manusia merupakan rangka endoskeleton, yakni rangka yang terdapat di dalam tubuh.

Dilansir dari buku Sistem Gerak dan Sirkulasi, fungsi rangka manusia adalah untuk memberikan bentuk tubuh, menahan dan menegakkan tubuh, tempat melekatnya otot, melindungi organ tubuh yang penting, untuk bergerak, serta menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.

Berdasarkan zat penyusunnya, tulang dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yakni tulang rawan dan tulang keras.

Jenis tulang berdasarkan zat penyusunnya

1. Tulang rawan

Tulang rawan (kartilago) bersifat elastis dan lentur, sesuai dengan namanya. Tulang rawan tersusun atas sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang mengeluarkan matriks (kondrin) berupa hialin atau kolagen.

Baca juga: Tulang Kering: Anatomi dan Fungsinya

Ruang antar sel tulang rawan banyak mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur. Oleh sebab itu, tulang rawan bersifat lentur.

Tulang rawan pada manusia di antaranya terdapat pada bagian persendian, daun telinga, cuping hidung, dan ruas-ruas tulang belakang.

2. Tulang keras

Tulang keras (tulang, osteon) tersusun atas jaringan tulang keras yang terdiri dari sel-sel tulang (osteosit) yang membentuk lingkaran.

Di tengah-tengah sel tulang keras terdapat saluran Havers. Di dalam saluran Havers terdapat pembuluh kapiler yang berfungsi untuk mengangkut sari makanan dan oksigen pada sel tulang.

Baca juga: Jenis-jenis Tulang Badan Manusia

Tulang keras banyak mengandung zat kapur dan sedikit zat perekat. Kapur dan fosfor yang dikeluarkan matriks membuat tulang keras bersifat keras.

Sel-sel tulang keras yang telah mati akan membentuk rongga bekas sel tulang yang disebut lacuna. Setiap lacuna dapat terhubung satu sama lain melalui saluran kecil yang disebut kanalikuli.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Apakah tulang rawan memiliki banyak zat kapur?

Apakah tulang rawan memiliki banyak zat kapur?
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi pengertian tulang rawan

KOMPAS.com - Tulang memiliki sifat yang keras karena kandungan zat mineralnya. Sedangkan sifat lentur pada tulang disebabkan oleh kandungan proteinnya.

Berdasarkan sel penyusunnya, tulang dibagi menjadi dua, yaitu tulang keras serta tulang rawan.

Compact bone atau tulang keras merupakan kulit luar tulang pipa yang sifatnya padat dan keras. Fungsi utamanya ialah untuk memberi kekuatan pada tulang. Compact bone terbentuk oleh sel pembentuk tulang atau yang sering disebut osteoblas.

Pengertian tulang rawan

Menurut Sonny J. R. Kalangi dalam jurnal Tinjauan Histologik Tulang Rawan (2014), tulang rawan atau cartilage adalah jaringan ikat penahan berat yang sifatnya relatif padat, tetapi tidak terlalu kuat seperti tulang. Tulang rawan sebagai tulang yang banyak mengandung zat kapur dan sedikit zat perekat.

Dilansir dari situs Encyclopaedia Britannica, tulang rawan merupakan jaringan ikat yang membentuk kerangka embrio mamalia, tepatnya sebelum pembentukan tulang dimulai dan bertahan di bagian kerangka manusia hingga dewasa.

Baca juga: Bagian dan Jenis Tulang Manusia

Tulang rawan terdiri atas jaringan padat serat kolagen. Jaringan ini memungkinkan tulang memiliki kekuatan untuk menahan beban, sambil mempertahankan fleksibiltasnya.

Jenis tulang ini tidak mengandung pembuluh darah atau saraf. Contoh tulang rawan bisa ditemui di laring hidung, telinga, persendian, tenggorokan, serta tulang belakang.

Fungsi tulang rawan

Mengutip dari Science Direct, fungsi penting dari tulang rawan ialah untuk menutupi permukaan sendi, memungkinkan tulang untuk bergeser satu sama lain secara fleksibel, serta untuk mengurangi gesekan ketika tulang bergerak.

Selain beberapa fungsi tersebut, tulang rawan juga sangat berfungsi untuk memberi bentuk pada beberapa bagian tubuh, seperti telinga dan hidung. Tulang rawan juga melindungi tulang bertabrakan satu sama lain ketika bergerak.

Jenis tulang rawan

Dalam buku Susunan Tubuh Manusia (2009) karya Zuhaida M., tulang rawan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: