Apakah susu formula bisa membuat bayi kenyang?

“Obesitas pada bayi adalah masalah yang serius. Salah satu yang dapat meningkatkan risikonya adalah pemberian susu formula.”

Apakah susu formula bisa membuat bayi kenyang?

Halodoc, Jakarta – Susu formula sering dikaitkan dengan risiko obesitas pada bayi. Konon, semakin banyak susu formula yang diberikan, semakin tinggi risikonya.Namun, alasan jelas di balik kaitan keduanya masih belum diketahui secara pasti. 

Beberapa ahli berteori bahwa pemberian susu formula di botol mendorong pemberian makan berlebih. Ada pula anggapan bahwa ini karena susu formula tidak memiliki faktor spesifik dalam ASI yang membantu mengatur nafsu makan bayi. 

Susu Formula dan Risiko Obesitas pada Bayi

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), banyak penelitian menunjukkan bahwa menyusui dapat mengurangi risiko obesitas pada bayi. 

Bayi yang disusui (dalam jumlah berapa pun) selama sembilan bulan memiliki risiko obesitas 30 persen lebih rendah, dibandingkan dengan mereka yang diberi susu formula secara eksklusif. Pemberian ASI eksklusif ini juga tampaknya menawarkan perlindungan yang lebih besar daripada kombinasi pemberian ASI dan susu formula. 

Sebuah penelitian pada 2015 yang diterbitkan di Maternal and Child Health Journal, dilakukan terhadap anak-anak sekolah Kanada. Para peneliti menemukan bahwa bayi yang diberi susu formula dan yang menerima kombinasi susu formula dan ASI memiliki risiko kelebihan berat badan dan obesitas yang lebih tinggi daripada mereka yang hanya menerima ASI. 

Tips untuk Mengurangi Risiko Bayi Obesitas

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua bayi yang diberi susu formula mengalami obesitas. Sama halnya seperti tidak semua bayi yang diberi ASI memiliki berat badan yang sehat. 

Meski banyak penelitian yang membahasnya, alasan di balik kaitan antara susu formula dan obesitas pada bayi masih perlu dipelajari. 

Berikut ini beberapa tips yang bisa dicoba untuk mengurangi risiko bayi obesitas:

  • Perhatikan Isyarat dan Sinyal dari Bayi. Termasuk isyarat lapar dan tanda-tanda kenyang. Berhentilah memberi susu ketika bayi tampak kurang antusias, meski masih ada susu yang tersisa di botol.
  • Berikan Susu Botol secara Bertahap. Pegang bayi dalam posisi tegak, dan rangsang refleks rootingnya. Tunggu bayi menarik dot botol ke dalam mulutnya, dan sering-seringlah memberi jeda saat menyusu.
  • Pilih Ukuran Botol yang Tepat. Menggunakan botol yang terlalu besar dapat menyebabkan pemberian makan yang berlebihan, yang mengarah pada peningkatan risiko obesitas pada bayi.  
  • Perkenalkan MPASI Tidak Lebih Cepat dari Usia 6 Bulan. Kecuali ada indikasi medis atau rekomendasi dokter, sebaiknya tunda pemberian MPASI hingga bayi berusia setidaknya 6 bulan.
  • Batasi Pemberian Jus Buah. Ingat, bayi tidak membutuhkan jus. Buah segar adalah sumber nutrisi yang lebih baik daripada jus buah. Jika ibu memilih untuk memberikan jus pada bayi, tunggulah hingga ia berusia minimal 6 bulan dan berikan hanya jus murni tanpa tambahan gula, dan batasi penyajiannya tidak lebih dari 100-170 gram per hari.
  • Beri Bayi Makanan Sehat. Makanan sehat yang dimaksud mencakup makanan kaya zat besi, selain berbagai buah dan sayuran. 

Itulah pembahasan mengenai risiko obesitas pada bayi dan pemberian susu formula. Dapat diketahui bahwa ada peningkatan risiko obesitas jika bayi diberi susu formula, tetapi obesitas juga bisa terjadi pada bayi yang diberi ASI sekalipun. 

Hal yang terpenting adalah memerhatikan kecukupan asupan, dan jangan sampai overfeeding. Jika bayi mengalami gejala masalah kesehatan apapun, segera download Halodoc agar bisa membuat janji medis dengan dokter anak. 

Referensi:CDC. Diakses pada 2022. The CDC Guide to Strategies to Support Breastfeeding Mothers and Babies.Maternal and Child Health Journal. Diakses pada 2022. Breast, Formula and Combination Feeding in Relation to Childhood Obesity in Nova Scotia, Canada.Baby Gooroo. Diakses pada 2022. Are Formula-Fed Babies At Greater Risk For Obesity?Belly Belly. Diakses pada 2022. 4 Ways Formula Feeding May Increase The Risk Of Obesity.

Bahagia karena si kecil banyak minum susu? Tapi, waspada ya. Bayi kebanyakan minum susu juga bisa berujung masalah. Berikut tanda-tandanya.

"Wah minum susunya banyak, ya". Para ibu pasti senang kalau anaknya lahap minum susu. Padahal, kondisi tersebut belum tentu baik, lho! Kebanyakan minum susu dapat pula berefek negatif bagi bayi.

Terlalu banyak minum susu ternyata bisa merugikan perut bayi. Supaya bisa diantisipasi, Anda harus tahu tanda-tanda saat bayi kebanyakan minum susu.

Ayah-Bunda, perhatikan beberapa gejala bayi terlalu banyak minum susu berikut:

1 dari 4

1. Bayi Bertambah Berat Rata-rata atau Lebih Besar dari Berat Rata-rata

Soal kenaikan berat badan, menurut dr. Sara Elise Wijono, M. Res, bisa dilihat dari kurva pertumbuhannya. Bayi bisa disebut sudah kebanyakan minum susu kalau garis kurva naik terus, tapi tidak sesuai dengan garis pertumbuhan.

"Kalau kenaikan BB paralel dengan garis kurva pertumbuhan, artinya naik BB-nya sesuai target. Kalau berlebihan, bisa jadi berlebihan susunya," kata dr. Sara Elise.

2. Popok Akan Sering Berganti karena Bayi Akan Pipis Lebih Sering

Masuknya cairan yang berlebihan ke dalam tubuh akan memicu pengeluaran urine. Hal ini bisa jadi masalah karena popok lebih sering diganti. Dalam beberapa situasi, hal ini bisa mengganggu kenyamanan si kecil.

Artikel lainnya: Manfaat Minum Susu yang Wajib Anda Tahu

Jangankan bayi, orang dewasa saja bisa merasa kembung dan begah saat minum atau makan berlebihan. Itulah sebabnya, sangat penting memperhatikan jumlah ASI atau susu formula (sufor) yang diminum bayi.

4. Bersendawa

Tanda bayi kebanyakan minum susu lainnya adalah sering bersendawa. “Bisa saja kalau mau dikaitkan banyak minum susu bayi jadi lebih sering sendawa. Hal itu terjadi karena mereka jadi banyak menelan udara," jelas dr. Sara Elise.

Apakah susu formula bisa membuat bayi kenyang?

Bayi kekenyangan juga bisa jadi rewel. Menurut dr. Sara, hal tersebut biasanya terjadi saat si kecil merasa perutnya tidak nyaman.

Artikel Lainnya: Ini Alasannya Mengapa Anak Perlu Minum Susu

6. Gangguan Tidur

Menurut dr. Sara, bisa saja gangguan tidur jadi tanda kebanyakan minum susu, meski tidak selalu begitu.

“Kecuali perut bayi jadi tidak nyaman. Tapi kalau nyaman biasanya akan baik-baik saja tidurnya,” ujarnya.

7. Muntah Setelah Menyusu

Tanda bayi kenyang minum ASI atau sufor berikutnya adalah muntah. Si kecil yang merasa sangat kenyang dapat mengeluarkan sebagian susu yang diminum.

4 dari 4

Penyebab Bayi Kebanyakan Minum Susu

Apakah susu formula bisa membuat bayi kenyang?

Minum susu kebanyakan banyak penyebabnya. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui:

1. Dianggap Lapar

Menurut dr. Sara Elise, banyak ibu yang percaya bayi menangis adalah pertanda lapar. Si kecil lantas disusui atau diberi susu formula.

Padahal, belum tentu bayi nangis selalu berarti lapar. Bisa jadi karena ada masalah lainnya. "Bisa menangis karena popok kotor, suhu tidak nyaman, sedang sakit, atau hanya kepengen digendong," tuturnya.

2. Kurang Tidur

Kurang tidur bisa mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan. Itu sebabnya, keinginan bayi menyusu bakal meningkat.

Artikel lainnya: Sampai Usia Berapa Anda Boleh Minum Susu?

3. Mengabaikan Isyarat Kenyang

Bayi memberikan isyarat tertentu kepada orang di sekitarnya untuk menyampaikan keinginan tertentu, termasuk rasa kenyang. Sayangnya, sering kali orangtua tidak memahami atau menangkap sinyal rasa kenyang tersebut dari bayinya. Susu pun tetap diberikan.

4. Refleks Mengisap yang Aktif

Bayi memiliki refleks mengisap yang aktif. Nah, dalam kondisi ini, bayi bisa kebanyakan minum susu karena belum tahu kapan waktu berhenti.

5. Tidur karena Minum Susu

Seorang bayi yang tidur sambil menyusu akan sangat mungkin mengalami masalah kebanyakan minum susu. Sebab, dia sudah terbiasa tidur sambil minum susu.

Meskipun sudah kenyang, bayi akan tetap meminta susu sebelum tidur. Hal ini yang akhirnya membuat mereka kekenyangan susu.

Jadi, kalau bayi Anda banyak minum susu, jangan bahagia dulu. Kebanyakan minum susu bukanlah hal yang disarankan. Minum susu sesuai kebutuhan si kecil adalah yang terbaik.

Dapatkan informasi mengenai kebutuhan nutrisi, penyakit, dan kesehatan si kecil dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.

[HNS/JKT]

susuBayi

Apakah susu formula bayi bisa membuat bayi kenyang?

Perlu diketahui bahwa susu formula cenderung mengendap pada lambung sehingga membuat bayi kenyang lebih lama dibandingkan setelah minum ASI.

Apakah sufor lebih mengenyangkan daripada ASI?

dr Galih menjelaskan alasannya, susu formula cenderung akan mengendap pada lambung sehingga membuat bayi kenyang lebih lama dibandingkan setelah minum ASI. Alhasil bayi tidak rewel dan dapat tidur lebih lama. Namun Moms, kenyang yang dihasilkan dari susu formula adalah 'kenyang palsu'.

Apakah bayi bisa bosan dengan susu formula?

Bayi bosan minum susu formula dapat terjadi karena rasa susu yang sama dikonsumsi setiap hari, tempat menyusu tidak nyaman, hingga mengonsumsi makanan padat yang membuatnya kenyang.

Apa dampak bayi minum susu formula?

Beberapa risiko berbahaya yang bisa dialami oleh bayi jika diberikan susu formula adalah lebih sering mencret, radang telinga hingga 50 persen, radang paru hingga 16,7 persen dan masalah infeksi lain karena formula bisa terkontaminasi bakteri berbahaya.