Apakah semakin tinggi ghz semakin bagus

Processor dari dulu sampai sekarang ini, sudah memiliki banyak seri, dari dua kubu yang masih merajai pasar komputer dan laptop. Yaitu AMD dan Intel.

Banyaknya seri yang ada, membuat pengguna terkadang bingung, manakah pilihan terbaik untuk mendapatkan performa yang maksimal.

Nah, ini yang akan saya bahas. Cara memilih processor yang tepat.

Isi Tulisan

  • Mitos Seputar Processor
  • Cara Memilih Processor yang Tepat dan Bagus
  • 1. Melakukan Perbandingan Lewat Benchmark
  • 2. Melihat Dari Generasinya (Tidak Mengikat)
  • 3. Melihat Harga yang Terbaik
  • 4. Perhatikan Kebutuhan Pemakaian
  • 5. Jangan Terpacu Dari Nama Processor
  • 6. Perhatikan Core Processor (Tidak mengikat)
  • 7. Pertimbangkan Fitur-Fitur yang Ada
  • 8. Perhatikan Daya Processor
  • 9. Pertimbangkan Future Proof Processor
  • Akhir Kata

Mitos Seputar Processor

Apakah semakin tinggi ghz semakin bagus

Sebelum lanjut, jujur saja, sampai saat ini masih banyak sekali orang-orang yang percaya akan mitos-mitos processor yang ada. Contohnya:

  • Semakin banyak core akan semakin bagus
  • Semakin banyak thread akan semakin bagus
  • Semakin cepat Ghz akan semakin bagus
  • Semakin mahal akan semakin bagus

Dan lain-lain sejenisnya.

Buat yang belum tahu, mitos-mitos tersebut menyesatkan. Karena pada dasarnya untuk sekarang ini, perbandingan performa harus dilakukan dengan benchmark.

Dan ini harus secara real-time, dengan berbagai skenario. Misalnya buka game, aplikasi editing dan sejenisnya.

Cara Memilih Processor yang Tepat dan Bagus

Nah, apa saja sih tips-tips yang harus diikuti supaya kita yang ingin membeli laptop, atau PC bisa mendapatkan processor terbaik yang paling optimal?

Nah, berikut tipsnya.

1. Melakukan Perbandingan Lewat Benchmark

Seperti yang saya bilang sebelumya, dengan bencmark, kita bisa tahu seberapa
jauh performa dari processor tersebut.

Benchmark bisa didapat dari situs atau Youtube yang menguji performa hardware PC ataupun laptop.

Dengan benchmark, kita bisa mengetahui score yang didapat dari processor tersebut secara real bukan score buatan lewat rating dari user dan sebagainya.

2. Melihat Dari Generasinya (Tidak Mengikat)

Semakin lama, processor baru terus bermunculan. Kenaikan performa terkadang cukup signifikan dibanding pendahulunya.

Saya contohkan salah satu processor keluaran AMD, AMD Ryzen, yang memiliki performa berkali-kali lipat dibanding seri-seri pendahulunya di harga yang sama.

Begitu pula dengan Intel yang memiliki perbandingan performa yang cukup lumayan.

Selain perbedaan performa, perbedaan mencolok juga kadang terlihat di konsumsi daya.

Semakin baru, biasanya semakin rendah pula konsumsi dayanya. Sehingga PC jadi lebih hemat listrik.

3. Melihat Harga yang Terbaik

Ada harga ada performa, tapi jika pada rentang harga yang sama pasti bingung memilih yang mana yang terbaik.

Contoh, Anda ingin memilih laptop A dengan processor A, lalu ada laptop B dengan processor B yang harganya sama.

Jika bingung seperti ini, cukup bandingkan performa seperti yang ada pada poin 1 untuk mencari performa yang maksimal di rentang harga yang sama.

4. Perhatikan Kebutuhan Pemakaian

Kebutuhan pemakaian, harus dipastikan agar budget tidak over alias berlebihan.

Misal memaksakan membeli Processor A yang berspesifikasi Quad-Core yang bagus untuk game, padahal kebutuhan utamanya untuk mengetik.

Dengan pemilihan yang tepat, Anda bisa mengalokasikan budget untuk keperluan lainnya.

Pengecualian, jika Anda ingin sedikit berjaga-jaga, barangkali ada keperluan yang cenderung membutuhkan processor bagus, maka tidak apa-apa.

5. Jangan Terpacu Dari Nama Processor

Contoh processor I5. Apakah bagus? Tentu iya.

Yang jadi pertanyaan, I5-nya generasi berapa? Nah, semakin baru generasi, akan semakin bagus juga performanya.

Ini sudah dijelaskan sebelumnya ya. Simpelnya I5 6400 akan lebih bagus dari I5 2400 walaupun sama-sama I5.

6. Perhatikan Core Processor (Tidak mengikat)

Core processor semakin banyak, belum tentu semakin bagus. Karena pengoptimalan core tersebutlah yang harus dilihat.

Tapi untuk kebutuhan tertentu, saya sarankan minimal ambil 4 core 4 threads. Misalnya kalau ingin main game.

Karena ada sebagian yang lock harus dijalankan di processor 4 core.

7. Pertimbangkan Fitur-Fitur yang Ada

Processor juga memiliki fitur-fitur.

Contoh mudahnya, ada processor yang mendukung overclock ada juga yang tidak. Kemudian ada yang mendukung fitur VT ada juga yang tidak.

Ini harus dipertimbangkan, sesuai dengan kebutuhan Anda.

8. Perhatikan Daya Processor

Processor, terutama pada seri-seri lama, memakan daya listrik yang cukup besar. Bahkan bisa sampai 110 watt.

Pemakaian daya dari processor ini belum disatukan jika Anda memakai VGA discrete yang bisa memakan daya hingga 70 sampai 80 watt.

Untuk itu perhatikan daya ini. Kalau Anda ingin memilih processor untuk PC, harus disesuaikan dengan PSU. Begitu juga listrik rumah.

9. Pertimbangkan Future Proof Processor

Terakhir Anda bisa mempertimbangkan masa depan dari processor.

Maksudnya adalah, Anda bisa memilih processor yang setidaknya kira-kira performanya masih memadai hingga 3-4 tahun kedepan.

Pemilihan socket serta chipset motherboard juga demikian, harus dipertimbangkan juga futureproof-nya. Agar mendukung banyak processor kedepannya.

Akhir Kata

Jangan percaya dengan mitos-mitos lama yang ada, seperti terpacu dengan nama processor, percaya semakin cepat clock semakin baik, semakin banyak core semakin baik.

Intinya ambil processor dengan performa tinggi, yang bisa diketahui lewat benchmark didapat lewat website-website bencmarking hardware atau Youtube.

Dengan demikian, budget yang Anda keluarkan atau hal-hal lain yang dibutuhkan akan jadi lebih efisien.

Apa pengaruh GHz pada processor?

GHz banyak dipakai untuk mengukur daya komputasi processor di komputer/laptop sedangkan MHz banyak dipakai untuk mengukur kekuatan pemrosesan mikroprosesor berskala kecil. Performa kecepatan GHz dalam bermain game lebih baik dari MHz.

Jika kecepatan GHz semakin tinggi apakah itu menentukan baiknya performa suatu processor?

Padahal, makin tinggi kecepatan GHz atau banyaknya jumlah core prosesor nggak selalu mutlak membuat suatu prosesor akan lebih baik performanya ketimbang prosesor yang punya angka lebih rendah.

Apa itu GHz dalam CPU?

Kecepatan clock mengukur jumlah siklus yang dijalankan CPU per detik, yang diukur dalam GHz (gigahertz).

Apakah banyak core lebih baik?

Core yang lebih banyak akan memberikan keuntungan dalam hal kinerja, terutama saat menjalankan banyak aplikasi sekaligus. Sebaliknya, jika hanya satu program yang berjalan, software harus dioptimalkan untuk menggunakan beberapa core sekaligus.