Apakah perkembangan sektor pariwisata dapat menciptakan lapangan pekerjaan jelaskan

PENDAHULUAN

Potensi keindahan alam yang dimiliki Bangsa Indonesia merupakan rahasia umum dalam dunia kepariwisataan. Dengan kekayaan sumber daya alam dan ragam budaya daerah di tambah dengan fasilitas yang sudah di miliki di berbagai Daerah, Indonesia dipercaya akan menjadi salah satu negara tujuan Wisata Minat Khusus terbesar di dunia.  Ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk menjadikan sektor wisata sebagai salah satu pemasuk devisa terbesar. Tulisan ini dibuat untuk memberikan informasi tentang keuntungan bagi perekonomian Indonesia yang dapat di peroleh dari sektor pariwisata dan strategi peningkatan mutu dalam sektor pariwisata di indonesia.

ISI

Pembangunan sektor pariwisata amatlah penting karena dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, serta dapat mendorong pemerintahan dalam pembanguanan dan pemeliharaan infrastruktur sehingga kualitas hidup masyarakat setempat meningkat.

Berbagai organisasi Internasional seperti PBB, Bank Dunia, dan World Tourism Organization (WTO) telah mengakui bahwa pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terumata dalam bidang ekonomi dan sosialnya.

Dibawah ini merupakan data jumlah wisatawan dan penerimaan devisa yang dihasilkan oleh sektor pariwisata di Indonesia.

Apakah perkembangan sektor pariwisata dapat menciptakan lapangan pekerjaan jelaskan

Dari data statistik diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah kedatangan wisatawan mancanegara dan pendapatan devisa pertahunnya terus meningkat, hanya saja di tahun 2005-2006 jumlah wisatawan yang datang menurun.

Bahkan menurut salah satu sumber terpercaya,sektor pariwisata di Indonesia menjadi penyumbang devisa terbesar peringkat kelima. Semua ini tentu saja tidak lepas dari peran dan usaha pemerintah dalam meningkatkan mutu pariwisata yang memang sudah sangat menjanjikan.

Tak bisa kita pungkiri bila sektor pariwisata menjadi salah satu potensi daerah yang banyak dikembangkan masyarakat Indonesia. Melimpahnya kekayaan alam Indonesia dan uniknya budaya lokal yang kita miliki, memberikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan domestik maupun turis mancanegara. Sehingga tidak heran bila sampai hari ini sektor pariwista nasional yang menjadi penyumbang devisa terbesar kelima ini menjadi salah satu penyumbang dana yang cukup besar bagi pendapatan daerah di seluruh penjuru nusantara.

Selain meningkatkan pendapatan, sektor pariwisata juga amatlah penting dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pemerintah daerah untuk membangun dan memelihara infrastruktur sehingga kualitas hidup masyarakat setempat juga meningkat. Menurut laporan World Trade Organization (WTO), secara akumulatif, sektor pariwisata mampu mempekerjakan sekitar 230 juta lapangan pekerjaan dan memberikan kontribusi ratusan miliar Dollar terhadap perekonomian di berbagai negara. Terlebih saat ini telah terjadi pergeseran negara tujuan wisata internasional dari negara maju ke negara-negara di Asia.

Hal ini menjadi peluang besar bagi pengembangan pariwisata Indonesia. Sayangnya daya saing pariwisata Indonesia masih cukup rendah dengan peringkat 74 dari 133 negara dan berada di bawah negara Thailand berdasarkan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF).

Pemberian peringkat didasarkan pada penilaian yang mencakup beberapa faktor yaitu kebijakan dan peraturan negara bersangkutan, pelestarian lingkungan, keselamatan dan keamanan, kesehatan dan kebersihan, prioritas pariwisata, infrastruktur transportasi udara, infrastruktur transportasi darat, infrastruktur pariwisata, Infrastruktur Informasi dan Teknologi (ICT), daya saing harga, sumber daya manusia, afinitas untuk sektor pariwisata, sumber daya alam dan sumber daya budaya. Dari poin-poin penilaian ini, kita bisa melihat dan menilai sendiri realita pariwisata yang sebenarnya.

Untuk mengatasi hal tersebut dan menyelamatkan perekonomian bangsa, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak. Pemerintah pusat harus lebih berkoordinasi dan lebih intens dalam mengawasi kepariwisataan daerah serta menjalin kerja sama dengan negara-negara lain seperti ASEAN dalam pengembagan kepariwisataan. Adanya program-program pemerintah seperti Konferensi Pariwisata Nasional dan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) diharapkan bisa memilimalisasi kendala-kendala yang menghambat dan menjadi jembatan bagi pusat dan daerah untuk menyamakan perspektif pembangunan pariwisata yang lebih komprehensif.

PENUTUP

Pemda harus lebih antusias mengembangkan potensi wisata di daerahnya untuk menarik lebih banyak investor. Peran dan kontribusi sektor swasta juga harus terus didorong dan difasilitasi dalam pengembangan pariwisata. Diperlukan juga Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dalam mengelola hal tersebut. Dalam hal ini, peran pendidikan lah yang diperlukan. Pelayanan pariwisata jelas membutuhkan keterampilan teknis yang cukup memadai. Penguasaan bahasa asing atau internasional harus diutamakan disamping pengetahuan dari SDM itu sendiri.

Daftar Pustaka

http://tourwhilelearning.blogspot.com

http://www.halmaherautara.com

http://radiogglink.com

http://www.budpar.go.id

http://tabloidpasar.com

TANJUNG SELOR - Pariwisata di Kalimantan Utara merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. 

Ketua Komisi IV DPRD Kaltara Asnawi Arbain mengatakan, pengembangan sektor pariwisata di Kaltara perlu diseriusi. Karena menurutnya, sektor pariwisata bisa menjadi pemasukan bagi daerah. Apalagi, Kaltara menyimpan potensi wisata yang beragam. 

Dia yakin pariwisata dapat memberikan sumbangan yang cukup signifikan bagi perekonomian. “Potensi wisata di Kaltara ini cukup besar. Seperti wisata alam yang tersebar di beberapa wilayah,” ujar Asnawi saat ditemui beberapa hari lalu.

Namun, kata dia, pengembangan pariwisata tidak cukup dengan sekadar membangun objek-objek wisata yang ada. Tetapi, yang perlu dipikirkan bagaimana supaya wisatawan lebih mudah atau membuka akses yang memudahkan wisatawan datang.

“Pariwisata itu tidak hanya bicara objek wisata. Tetapi, juga berbicara masalah akses atau koneksi. Misal, penerbangan menuju Kaltara. Harus ada penerbangan yang memudahkan wisatawan datang,” kata dia.

Menurutnya, pembangunan sektor pariwisata amat penting karena dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, serta dapat mendorong pemerintah daerah membangun dan memelihara infrastruktur sehingga kualitas hidup masyarakat setempat juga meningkat.  

"Untuk itu, semua pihak harus terlibat dalam pengembangan pariwisata di Kaltara," ujarnya.

Dia juga mengatakan, objek wisata harus mempunyai sesuatu yang bisa dilihat atau dijadikan tontonan oleh pengunjung. Dengan kata lain, objek tersebut harus mempunyai daya tarik khusus yang mampu menyedot minat wisatawan untuk berkunjung. 

"Agar wisatawan bisa melakukan sesuatu yang berguna untuk memberikan perasaan senang, bahagia, rileks, berupa fasilitas rekreasi, baik itu arena bermain ataupun tempat makan, terutama makanan khas dari tempat tersebut sehingga mampu membuat wisatawan lebih betah," ujarnya. (adv/*/fai/fen)

Laporan Wartawan Tribunnews.com,, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memaparkan, sektor pariwisata bisa menciptakan lapangan kerja enam kali lipat lebih cepat dari industri lainnya.

Sandiaga menerangkan, masyarakat ingin bergerak cepat untuk pemulihan ekonomi. Karena itu yang dibutuhkan adalah membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Satu di antaranya, bisa melalui sektor pariwisata.

"Karena pariwisata dapat memberikan peluang bagi semua masyarakat dan bisa menciptakan lapangan kerja enam kali lipat lebih cepat dari industri lainnya,” ujar Sandiaga dalam keterangannya, Rabu (26/1/2022).

Sandiaga saat audiensi dengan pemerintah daerah Sulawesi Tengah, di Gedung Sapta Pesona, menjelaskan, pihaknya mendorong pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi wisata daerah agar berorientasi kepada pemulihan ekonomi.

Baca juga: Pemerintah Bali dan Pelaku Bisnis Pariwisata Kecewa Agenda Skala Penting Dipindahkan ke Jakarta

Ia memberikan arahan, bahwa harus berorientasi kepada pemulihan ekonomi nasional, dan Sulawesi Tengah di tengah pandemi ini merupakan provinsi yang anomali lantaran bertumbuh terus karena sumber daya alam yang sangat melimpah dan luar biasa.

Baca juga: Tidak Mau Kalah dari Cappadocia, Wisata Balon Udara Kini Bisa Dinikmati di Subang

"Namun ada juga sumber daya alam lainnya yaitu destinasi wisata dan ekonomi kreatif, salah satu subsektor yang menarik dari ekonomi kreatif yakni kuliner, kriya, fesyen, dan juga ada subsektor film yang berkembang di Sulawesi Tengah,” kata Sandiaga.

Baca juga: Travel Bubble Indonesia-Singapura Dibuka untuk 100 Wisatawan, Berikut Skemanya

Sandiaga menjelaskan, bahwa dirinya sudah beberapa kali berkunjung dan melihat langsung potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Sulteng. Ia berencana untuk berkunjung kembali ke Sulteng dengan membawa kebijakan dan program-program yang tepat manfaat, tepat sasaran, dan tepat waktu.

“Saya sendiri sudah sering sekali ke Sulteng, dan selain Palu saya belum sempat berkunjung ke Poso, saya akan berkunjung di festival Danau Poso pada Agustus 2022. Ini adalah program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu dan bisa kita stimulus dengan program lainnya seperti BBI dan juga salah satunya melalui subsektor film,” imbuh Sandiaga.